What's new

Indonesia Defence Forum

It's easy, just invites the PLAN on a war games near their border, that will do it lol......
Much easier thing.
We can start with fishing in Christmas Island and offshore Darwin.
bringing this issue into another level would only benefit china, sure they are jerk at times but we need them and their allies to support our back in against china. a balanced political ties will benefit us.
 
Last edited:
Kemhan Tinjau Pembangunan Kapal BCM TNI AL



Ilustrasi Kapal BCM, KRI Tarakan 905 TNI AL ☆

Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Laksamana Muda TNI Ir. Leonardi M.Sc didampingi Irda Kemhan Brigjen TNI Bambang, Waaslog Kasal Laksma TNI Toto P, Danlantamal III Brigjen TNI Mar I Ketut Suardana, Kapuslek Kemhan Laksma TNI M. Sofyan, Kadismatal Laksma TNI Aziz beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja di PT Anugerah Buana Marine (ABM) dalam rangka peninjauan progress pekerjaan kapal Bantu Cair Minyak (BCM) yang berlokasi di Jl. Raya Bojonegara KM. 8 Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Banten. Selasa (3/1).

Dalam kunjungannya, Kabaranahan beserta rombongan diterima langsung oleh Komisaris Utama PT ABM Bapak Nomi Susetyo Purnomo, Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Dadang Somantri, Manajer Operasional Bpk. Japar beserta staf di Work Shop PT. Anugerah Buana Marine.

Dalam sambutannya Kabaranahan menyampaikan kunjungan ini merupakan langkah awal utk melanjutkan pembangunan kapal yang sempat tertunda. melalui program ini kita ingin merealisasikan dan mewujudkan program pembangunan kapal ini berjalan sukses. Kemhan menyampaikan bahwa kunjungan ini juga ingin menyaksikan secara bersama kegiatan kegiatan lanjutan yg akan dilaksanakanboleh PT ABM terhadap pembangunan kapal tsb. harapan pihak Kemhan yakni ingin merealisasikan dan mewujudkan pembangunan kapal BCM dengan nenjaga kwalitas dan mutunya.

Kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh Bpk. Nomi tentang Pengadaan Kapal Bantu Cair Minyak Program BANGTEKINDHAN Rupiah Murni (RM) TA. 2011 antara lain menyamapaikan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta kegiatan kedepan yang akan dilaksanakan terhadap pembangunan kapal BCM.

Koarmabar

hmmm the long delay of second (actually first) oiler and replenishment ship by PT Anugrah Buana Marine got a better light. Wish they can finished the project properly
 
Indonesian being known to have the most extensive research facilities for Nuclear Reactor programme among ASEAN countries



20170105antarafoto-sumber-energi-alternatif-pltn-040117-hnd-2.jpg



Sumber Energi Alternatif PLTNPeneliti mengoperasikan reaktor pengolah campuran logam tanah jarang di Laboratorium pengolahan logam tanah jarang, Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta, Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/1/2017). BATAN Yogyakarta menguji kesiapan Thorium hasil pengolahan limbah penambangan timah sebagai sumber energi alternatif untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)



20170105antarafoto-sumber-energi-alternatif-pltn-040117-hnd-4.jpg



Sumber Energi Alternatif PLTNPeneliti mengoperasikan reaktor pengolah campuran logam tanah jarang di Laboratorium pengolahan logam tanah jarang, Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta, Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/1/2017). BATAN Yogyakarta menguji kesiapan Thorium hasil pengolahan limbah penambangan timah sebagai sumber energi alternatif untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
 
Indonesian being known to have the most extensive research facilities for Nuclear Reactor programme among ASEAN countries



20170105antarafoto-sumber-energi-alternatif-pltn-040117-hnd-2.jpg



Sumber Energi Alternatif PLTNPeneliti mengoperasikan reaktor pengolah campuran logam tanah jarang di Laboratorium pengolahan logam tanah jarang, Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta, Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/1/2017). BATAN Yogyakarta menguji kesiapan Thorium hasil pengolahan limbah penambangan timah sebagai sumber energi alternatif untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)



20170105antarafoto-sumber-energi-alternatif-pltn-040117-hnd-4.jpg



Sumber Energi Alternatif PLTNPeneliti mengoperasikan reaktor pengolah campuran logam tanah jarang di Laboratorium pengolahan logam tanah jarang, Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Yogyakarta, Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/1/2017). BATAN Yogyakarta menguji kesiapan Thorium hasil pengolahan limbah penambangan timah sebagai sumber energi alternatif untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
We hope that the current goverment could allocate more money on it, and be courage to choose and decided to built a nuclir power here!
 
Bakamla Tinjau Kapal di Palindo



Sestama Bakamla RI Tinjau Alutsista di Zona BaratDesain kapal Bakamla [IHS Janes] ☆

Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Sestama Bakamla RI) Laksda TNI Agus Setiadji, S.A.P. didampingi Kepala Bagian Kepegawaian Bakamla RI Kolonel Laut Dr. I Wayan Warka, M.M. melakukan inspeksi dan peninjauan terkait kesiapan sumber daya Bakamla RI dari sisi personel dan sarana prasarana di beberapa lokasi di Zona Maritim Wilayah Barat, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (5/1/2017).

Pelaksanaan rangkaian kegiatan yang didampingi pula oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Laksma TNI Prasetyo S.Pi., M. Tr (Han)., M.A.P. tersebut diawali dengan kunjungan ke PT. Palindo Marine Shipyard Tanjung Uncang dan diterima oleh Direktur Palindo Harmanto. Pertemuan berlanjut ke galangan kapal untuk melaksanakan peninjauan terkait pembangunan kapal 110 meter Bakamla RI yang telah dimulai sejak 2015.

Platform yang akan menjadi kapal terbesar yang dioperasikan oleh Bakamla RI ini dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Bakamla RI dalam melakukan pengawasan maritim serta pencarian dan penyelamatan (SAR) terutama di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif. Dengan kecepatan maksimal lebih dari 20 knot dan kecepatan jelajah 15 knot kapal ini menampung tiga RIB (Rigid Inflatable Boats) di port kanan, kiri dan di buritan yang dapat diluncurkan melalui small boat recovery system. Kapal patroli lepas pantai (OPV) ini juga memiliki kemampuan untuk mengoperasikan shipborne helicopteratau UAV, dengan kemampuan membawa beban pada platform flight dek hingga 12 ton.

Seusai peninjauan kapal 110 meter, Sestama Bakamla RI beserta rombongan melanjutkan kegiatan peninjauan ke Pangkalan Armada Batam untuk memeriksa kesiapan alutsista di pangkalan, khususnya pembangunan Long Range Camera (LRC), Global Maritime Distress Safety System (GMDSS), ROV dan sarana prasarana di Pangkalan Armada Batam. Dalam kesempatan tersebut, sekaligus Sestama Bakamla RI melakukan inspeksi ke Kapal Negara (KN) 4801 Bintang Laut dan KN. 4806 Belut Laut.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan peninjauan ke Kantor Kamla Zona Maritim Barat. Kegiatan meliputi rapat pelaporan APBN-P 2016, kondisi kantor secara fisik dan SDM beserta permasalahan yang dihadapi melalui presentasi yang disampaikan oleh Kepala Zona Barat dan Kabagum Kombes Hadi Purnomo, serta dihadiri pula oleh jajaran personel Kantor Kamla Zona Maritim Barat.

Kunjungan Sestama ke beberapa titik di wilayah Zona Kamla Maritim Barat ini merupakan kunjungan ke kantor-kantor kamla di daerah yang pertama kalinya sejak dilantik pada 9 Desember 2016. Kunjungan ini perlu dilakukan untuk memeriksa kondisi kesiapan Bakamla RI di daerah, dalam hal ini di wilayah zona kamla maritim barat dalam melaksanakan kegiatan pengawasan perairan Indonesia.

Maritimnews
 
Govt explores potential of exporting Sukhoi bombs

The Indonesian government wants to export more locally manufactured weapons in an effort to boost the defense industry in the country. In its latest measure, the government has explored the possibility of exporting bombs produced by a manufacturer in Malang, East Java, for Sukhoi jet fighters.

2017_01_07_19075_1483753508._large.jpg

2017_01_07_19076_1483753670._large.jpg

readmore: http://www.thejakartapost.com/news/...of-exporting-sukhoi-bombs-from-east-java.html
 
roket-rx1210.jpg
rhan2copy.jpg
rhanx2copy.jpg


MoD order R-Han rockets from PT.Dahana
Thursday, 5 Januari 2017 16:39 WIB

Malang (ANTARA News) - Three working cabinet minister under President Joko Widodo on Thursday to review and see up close the manufacture of rocket MoD orders are undertaken by PT Dahana cooperate with PT Sari Bahari located in Malang, East Java.

The three ministers are Coordinating Minister for the Economy Nasution, Minister of Communication and Information Rudiantara, and Public Works Minister of Housing (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.

The rocket made by PT Dahana was named "Rhan 122" and on display at the office of PT Sari Bahari.

"The Ministry of Defence (Ministry of Defense) has ordered 120 units," says Director of Technology and Development of PT Dahana, Heri Heriswan, the third minister to visit companies that produce rockets in the Pakis subdistrict.

All three ministers who accompanied the East Java governor, begitui off the plane at the airbase Abd Saleh, directly to PT Sari Bahari, a company engaged in the manufacture of defense equipment. The third minister to look carefully a number of bomb casings are produced in that place.
A number of bomb casings, among others, used for fighter aircraft Sukhoi. In addition to viewing the cartridge bombs and rockets Kemenhan orders, the three ministers also viewed dynamite manufactured partners of PT Sari Bahari, PT Dahana.

Manufactured dynamite is used by a number of commercial enterprises, mainly engaged in the mining sector.

CMEA Nasution praised the company's "It's great and potential, because during this time we're still imported. Now there is produced in the country, so it should be developed," Nasution said.

Meanwhile, the three ministers on a working visit in the region Malang for two days (Thursday-Friday, 5-6 / 1). The first visit to PT Sari Bahari in District Pakis Malang district, next to the University of Brawijaya (UB) Malang and proceed to Kota Batu.

http://www.antaranews.com/berita/604999/tiga-menteri-lihat-roket-pesanan-kemenhan






KARTIKA 1 rocket

roket-Kartika-1-indonesia.jpg

Roket+Kartika+I_0001.jpg

RoketKartika.jpg
indonesia0821.jpg


Kartika I is an Indonesian sounding rocket built by LAPAN, AURI, Bandung Institute of Technology, and Pindad under PRIMA (Sounding and Military Rocket Development Project/Indonesian: Proyek Pengembangan Roket Ilmiah dan Militer Awal) project. This rocket was launched on August 14, 1964 in LAPAN Rocket Launching Station Pameungpeuk, West Java, becoming the first sounding rocket ever launched in Indonesia, and the second in Asia after Japan through Kappa Rocket.



    • Maximum flight height: 60 km
    • Launch mass: 220 kg
    • Length: 10.5 m[2]
https://en.wikipedia.org/wiki/Kartika_I

bonus ---
img08.jpg

Hideo Itokawa with the Kappa-8L Rocket (1962)
 
PT Pindad Targetkan Ekspor Produk Naik Jadi 40 Persen
Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini

https://officialabrahammose.wordpress.com
direktur-utama-pt-pindad-persero-abraham-mose-_160804222453-510.jpg

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – PT Pindad menargetkan ekspor mencapai 40 persen dari penjualan produknya. Saat ini, pasar dalam negeri masih mendominasi produk dari perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang manufaktur alat utama sistem persenjataan tersebut.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, mengatakan saat ini 80 persen produk Pindad dipasarkan di dalam negeri. Sisanya 20 persen diekspor ke berbagai negara. Di era pasar bebas saat ini, ia ingin melebarkan pangsa pasar ekspor mencapai 40 persen dari total produksi.

“Kami harapkan komposisinya 60 persen pasar dalam negeri dan 40 persen ekspor, tapi bukan berarti yang domestik turun, tapi pasar ekspornya naik menjadi 40 persen,” kata Abraham kepada wartawan di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (6/1).

Ia menyebutkan, beberapa produk PT Pindad seperti tank, panser, dan senjata. Sedangkan produk di luar bidang militer antara lain alat berat seperti ekskavator. Untuk meningkatkan ekspor, PT Pindad melakukan kerja sama dengan vendor-vendor maupun pabrikan yang lebih maju. Perusahaan akan bekerja sama dengan vendor yang telah memiliki bahan yang belum dimiliki Pindad atau sebaliknya. Terlebih di era MEA, menurutnya perusahaan harus berkompetensi dari kesiapan SDM, kemampuan berinovasi, dan dari kesiapan sertifikasi keahlian. “Saat ini kami menjajaki beberapa negara tujuan ekspor yang diperbolehkan untuk dilakukan ekspor, tentunya atas seizin Kementerian Pertahanan,” ujarnya.

Di samping itu, PT Pindad juga gencar melakukan promosi agar produknya diminati negara lain. Salah satu caranya dengan mengikuti kejuaraan tingkat internasional. Ia menyebut, senjata buatan Pindad telah berhasil meraih gelar juara sebanyak sembilan kali di tingkat internasional.

Abraham menambahkan, produk-produk Pindad menggunakan bahan baku 60 persen dari lokal, sisanya 40 persen masih impor. Bahan baku yang impor tersebut misalnya pelat-pelat besi khusus yang memang belum diproduksi di dalam negeri, serta bahan-bahan spesifik yang belum tersedia di dalam negeri.

Meski demikian, Pindad terus berupaya agar komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 100 persen sesuai dengan arahan Presiden RI. Salah satu caranya dengan melakukan substitusi impor. Ada beberapa produk yang dibuat dengan material dalam negeri. Selain itu, produk yang tidak dituntut spesifikasi tinggi kemudian menggunakan plat-plat baja dan besi dari PT Krakatau Steel.

“Ada yang untuk pola-pola operasional itu kita sudah produksi dalam negeri. Tapi ada beberapa hal yang menuntut spesifikasi tinggi mau tidak mau komponen kita impor,” ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/e...d-targetkan-ekspor-produk-naik-jadi-40-persen

Korsel Akan Kembangkan Rudal Jelajah KEPD 350K untuk Jet Tempur KFX/IFX
January 3, 2017
3445
Share on Facebook

Tweet on Twitter


Ilustrasi rudal Taurus KEPD 350K ditembakkan dari F-15K.
Setelah penantian selama tiga tahun, ROKAF (Republic of Korean Air Force – AU Korsel) akhirnya merilis foto-foto keberhasilan pemasangan rudal Taurus KEPD 350K ke pesawat F-15K Slam Eagle yang dilakukan akhir Desember 2016, sekaligus menyatakan bahwa rudal jelajah ini sudah siap dan laik operasional.

Keberhasilan integrasi ini menandai akhir dari pengujian selama dua bulan setelah konsorsium Taurus GmbH menyerahkan batch pertama rudal KEPD 350K sebanyak 40 unit pada pertengahan Oktober 2016. Secara total Korsel membeli 170 unit KEPD 350K dengan harga per unit mencapai 1,8 juta dolar AS.

Korsel memutuskan membeli rudal Taurus KEPD 350K tahun 2013, setelah Kongres AS menolak penjualan rudal AGM-159 JASSM kepada Korsel, dan hanya mengizinkan penjualan Boeing SLAM-ER.


Rudal Taurus KEPD 350K.
Rudal SLAM-ER memiliki jarak jangkau sejauh 278km, dan dianggap masih kurang karena Korsel mencari rudal stand-off (bisa dilepaskan dari jarak jauh) dengan jangkauan di atas 300 km untuk menghantam silo-silo rudal balistik Korut, agar pesawat pembawanya aman dari ancaman jaringan rudal antipesawat jarak jauh.

Taurus KEPD 350K merupakan varian rudal tercanggih dari keluarga KEPD 350, dengan jarak luncur mencapai 500 km, cukup untuk menjangkau Pyongyang setelah diluncurkan dari dalam Korsel, atau bahkan fasilitas pengayaan uranium Yongbyon saat dilepaskan dari perbatasan Korut-Korsel. Sistem pemandunya terdiri dari GPS (Global Positioning System) dan INS (Inertial Navigation System) yang memungkinkannya untuk terbang rendah di atas permukaan tanah.

KEPD 350K juga dilengkapi sistem navigasi TRN (Terrain Referenced Navigation) dan IBN (Image Based Navigation) yang akan mengecek imaji kondisi sekitar pada beberapa checkpoint untuk memastikan bahwa rudal sudah terbang pada koordinat yang ditentukan, alias tidak nyasar. Pada fase terminal tersedia pemandu IR atau infra merah untuk mencocokkan antara sasaran dengan foto sasaran yang tersimpan di dalam memorinya. Gabungan seluruh sistem pemandu tersebut memastikan KEPD 350K memiliki CEP (Circular Error Probable) hanya 2-3 meter setelah terbang sejauh 500km.


Rudal Taurus KEPD 350K.
Hulu ledak KEPD 350K memiliki bobot 480kg dengan teknologi MEPHISTO (Multi-Effect Penetrator, High SoPHISticated and Target Optimised) yang mengombinasikan daya penetrasi yang efektif untuk sasaran yang diperkuat dan terkubur di dalam tanah, alias bunker dengan kemampuan ledak terpusat atau fragmentasi untuk sasaran titik maupun area. Hululedak seberat 480kg ini merupakan batasan tertinggi rudal jelajah taktis sesuai aturan batas yang ditetapkan oleh MTCR (Missile Technology Control Regime) yaitu 500kg.

KEPD 350K dilengkapi sumbu PIMPF (Programmable Intelligent Multi-Purpose Fuze) yang dapat diatur untuk menjebol struktur campuran baja dan beton bertulang setebal enam meter dan kemudian diledakkan pada detik tertentu setelah menembus beberapa lapisan lantai bunker bawah tanah. Kemampuan ini dicari Korea Selatan mengingat Korut konsisten melakukan ujicoba nuklirnya di bawah tanah.

Sebagai bagian dari deal ratusan unit rudal tersebut, Korea Selatan melalui badan riset teknologi militer DAPA memperoleh transfer teknologi KEPD 350K sehingga dapat dijadikan basis riset untuk pengembangan rudal jelajah taktisnya sendiri. Nantinya Korsel merencanakan akan mampu membuat rudal seperti KEPD 350K untuk mempersenjatai pesawat tempur generasi kelima KFX/IFX yang dikembangkan bersama Indonesia.

Author: Aryo Nugroho
http://angkasa.co.id/info/militer/taurus-kepd-350k-rudal-jelajah-f-15k-dan-kfxifx/
 
Indonesia, Pakistan should cooperate in fighting terrorism: Diplomat
Sabtu, 7 Januari 2017 03:34 WIB | 625 Views
Pewarta: Aria Cindyara
20170107Mahmud-Ali-Durrani.jpg

Mahmud Ali Durrani. (Reuters)

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia and Pakistan, as two of the worlds most populous Muslim-majority countries, should join forces in countering global and regional terrorism threats, former Pakistani Ambassador to the US Major-General (Retired) Mahmud Ali Durrani.

Durrani, who is also Pakistans former National Security Adviser, believed that many members of extremist groups are inclined to carry out ill-advised acts, including suicide bombings, because they have been led to believe that they are fighting on behalf of Islam, and that they have been guaranteed a one way ticket to heaven, he stated in a panel titled Geostrategic Update: South Asia at Le Meridien Hotel Jakarta, Friday (Jan. 6)

With regard to this notion, Durrani thinks that Indonesia and Pakistan should work together in educating the public about the misconception, so that threats of terrorism can be eliminated, as it has increasingly become major concerns for both countries and the global community.

"Indonesia and Pakistan can cooperate in developing this idea, so that there are no militants growing in Indonesia and at the same time, Pakistan can get rid of the militants that are already growing in it," he said.

The dialogue themed Geostrategic Update: South Asia was held by the Embassy of Pakistan in Jakarta in cooperation with the Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

The event featured Major-General Durrani as its key speaker, during which he explained the strategic geographical importance of Pakistan in South Asia, as well as his views about prospects of the resolution of long ongoing conflicts.

Indonesian diplomat and founder of the Foreign Policy Community Dino Patti Djalal acted as the moderator for the discussion where a number of people from the diplomatic community, government officials and academics had the chance to ask questions related to the region.
(T.KR-ARC/INE/KR-BSR/B003)

http://www.antaranews.com/en/news/1...ould-cooperate-in-fighting-terrorism-diplomat
 
'A Matter of Principle,' Jokowi Says on Australia-Indonesia Military Spat

Jakarta.
President Joko "Jokowi" Widodo has not indicated when suspended joint military operations with Australia will resume, but is confident the two neighbors will move on from the controversy.

“Let the problems be cleared out. This issue, although only on an operational level, is a matter of principle,” Jokowi said in Jakarta on Thursday (05/01).

The president received reports from Indonesian Military chief Gen. Gatot Nurmantyo regarding the alleged offense, which led to the temporary suspension of military partnerships with Australia.

“Indonesia-Australia had agreed to respect each other and not interfere with domestic issues. I think we have agreed on that,” the president said.

However, the president assured that bilateral relations between the two remain normal.

"I think our relations with Australia are still in good condition. Maybe this needs to be implemented at an operational level to avoid heated situations,” Jokowi claimed.

http://jakartaglobe.id/news/matter-principle-jokowi-says-australia-indonesia-military-spat/
 

Country Latest Posts

Back
Top Bottom