What's new

Indonesia Defence Forum

71812318_805542633182426_3258849583081455616_n.jpg

credit : WDZ fb page

another skyshield ??

How about ZSU 23-2 mm
 
. .
darto ?? i don't think it would work that well .

ZSU 23-2, with basic air search defense radar coupled with Manpads like QW series is enough to handle drones threat.
 
.
Saving our valas, we cant afford to spend much on imported arms and increasing deficit and further push Rupiah value. So far much spending is spent on domestic made support system like LST, LPD, Patrol boats, patrol aircraft, APC like Komodo, Anoa, ilsv, small arms and other.
For incoming shopping spree (mef 3)? No wonder tho there's really2 many projection in mef 3
 
.
last year I posted about nano drone.
click the link: Black Hornet, Nano-sized drone(BRIMOB)

now the video version, and it flies

blackhornetbrimob-mp4_000000135-jpg.581975

blackhornetbrimob-mp4_000000540-jpg.581977

blackhornetbrimob-mp4_000003277-jpg.581978

blackhornetbrimob-mp4_000011623-jpg.581979

blackhornetbrimob-mp4_000014224-jpg.581980

I have idea if brimob use drone to fire tear gasses and spray water cannon

So mahasiswa will counter it either with jamming or etc

(Ntr bakalan jadi scientif breakthrough dri mahasiswa teknik ekwkkek -just ngasal )


The prayer room look like comfortable amd cool
 
.
idaf-new-air-power-system-male-ch4-drone-2.jpg

INDONESIA
ALASANNYA PEMBELIAN IMPOR ALAT MILITER INDONESIA TURUN SIGNIFIKAN
1 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
Arab Saudi, Australia, dan China menjadi pembeli senjata dan perlengkapan militer terbesar di dunia pada tahun 2018, menurut lembaga Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Dilansir dari laman ABC (01/ 09/ 2019), Peringkat Australia melonjak dari peringkat keempat di tahun 2017, menjadi pembeli senjata impor terbesar kedua di dunia, setelah Arab Saudi.

Sementara peringkat Indonesia yang pernah menduduki peringkat kelima, telah turun ke peringkat 22, yang artinya pembelian impor alat utama sistem senjata, atau alutsista, telah turun signifikan.

Sejumlah pengamat militer dan pertahanan di Indonesia mengatakan merosotnya peringkat Indonesia disebabkan karena membandingkan tren belanja militer yang secara global sedang mengalami peningkatan.

Negara Pengimpor Senjata Militer Terbanyak

RANGKING 2018 RANGKING 2017 NEGARA
1 1 Arab Saudi
2 4 Australia
3 6 China
4 2 India
5 3 Mesir
22 5 Indonesia
Sumber: Stockholm International Peace Research Institute

“Secara domestik belanja militer Indonesia justru mengalami kenaikan. Tapi kalau dibaca secara tren di kawasan dan global pembelanjaan alutsista kita mungkin kurang cepat atau kurang besar,” ujar Muhammad Haripin, pengamatan pertahanan dari LIPI.

Menurut data yang ia miliki malah sebaliknya, telah terjadi peningkatan signifikan dari impor alat utama sistem senjata pada periode 2017-2018, contohnya akuisisi Main Battle Tank (MBT) Leopard pabrikan Jerman.

Di tahun 2017 nilai akuisisi Indonesia untuk salah satu tank tercanggih di dunia itu hanya 49 unit. Namun, di tahun 2018, Indonesia kembali mengakuisisi MBT hingga hampir 2 kali lipat menjadi 79 unit.

Sehingga sejauh ini total nilai repositori Indonesia untuk MBT ini menjadikan 30 unit.

“Akuisisi MBT Leopard ini menjadi yang paling signifikan dari sisi kuantitas,” paparnya.

Pengamat pertahanan dan militer lainnya, Connie Rahakundini Bakrie mengatakan penurunan impor alutisista bisa dikatakan sebagai sebuah “prestasi”.

“Ini membuktikan komitmen pemerintah untuk memicu tumbuhnya kemandirian industri pertahanan,” ujar Connie kepada ABC Indonesia.

Kemana larinya anggaran pertahanan?

barakuda-australia-6.jpg

Kapal selam Barakuda (Reuters)

Di Indonesia, Kementerian Pertahanan menjadi salah satu instansi pemerintah yang mendapatkan anggaran paling besar dalam APBN 2020.

Alokasi anggaran Kemenhan mencapai Rp 131,2 triliun, atau meningkat 19,7 persen dari tahun 2019, untuk memenuhi kebutuhan belanja pegawai di tubuh TNI dan serta belanja alutsista.

“Supaya pertahanan bisa terjaga dengan baik, sehingga harus meningkatkan persenjataan” ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani di Kantor Kemenkeu, pekan lalu.

Tapi menurut Connie anggaran pengadaan yang meningkat ini jauh dari harapan untuk secara signifikan meningkatkan kesiapan dan gelar TNI.

“Anggaran 2020 itu akan terserap ke Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 2 serta satuan baru, seperti Komando Operasi Khusus, selain juga belanja pegawai,” tambahnya.

Bukan Berarti Indonesia Tak Punya Uang

medium-tank-harimau-hitam-dalam-rangka-persiapan-peringatan-hut-tni-ke-72-tahun-2017-di-banten-basin-ilan-kurumu.jpg

Medium Tank Harimau Hitam dalam rangka persiapan peringatan HUT TNI ke-72 tahun 2017 di Banten. (Basin Ilan Kurumu)

Sementara pengamat pertahanan dari Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Bandung, Muradi menilai merosotnya peringkat Indonesia dalam hal belanja perlengkapan militer disebabkan strategi nasional di bidang alutsista.

Sama seperti pengamat lainnya, Muradi mengatakan Indonesia tidak lagi hanya impor saja dalam pengadaan alutsista.

“Turun peringkat bukan berarti kita tidak punya uang … tapi kita juga bisa membangun, merancang, memproduksi dan menguasai teknologi,” ujarnya kepada ABC Indonesia.

Tak hanya itu, meski dengan anggaran terbatas, TNI tetap memperkuat alutsista dengan salah satu caranya lewat mengakuisisi.

“Jadi Indonesia punya target pengadaan 1000 tank, solusinya kita joint kerjasama dengan Turki membuat Tank Harimau.”

Contoh lainnya, Indonesia baru saja negosiasi pembelian pesawat tempur KF-X dari Korea dan sepakat melakukan ‘co-production’ dengan negara tersebut.

Negara Pengekspor Senjata Militer Terbanyak

RANGKING 2018 RANGKING 2017 NEGARA
1 1 Amerika Serikat
2 2 Rusia
3 3 Perancis
4 4 Jerman
5 9 Spanyol
Sumber: Stockholm International Peace Research Institute

Tak Ingin Tergantung Negara Lain

Muhammad Haripin mengatakan pengadaan alutsista mengacu pada ‘Minimum Essential Force’, sebuah strategi untuk mencapai kekuatan pokok minimum sebagai pertahanan yang ideal dan disegani di tingkat regional dan internasional.

“Kalau lihat dokumen MEF, kita butuh banyak anggaran untuk patroli maritim, Angkatan Laut juga butuh kapal patrol … dan daftar belanja kita banyak sebenarnya, anggaran terus naik.”

Dengan perdagangan alutsista yang semakin dinamis, Indonesia pun sekarang banyak memiliki pilihan, seperti membelinya dari Swedia, Perancis, bahkan China.

Kerjasama militer dengan banyak negara juga sejalan dengan status Indonesia sebagai negara bebas aktif, seperti yang diutarakan Muradi.

“Agar kalau terjadi apa-apa kita tidak tergantung dengan negara atau blok tertentu” katanya.

Yang terpenting, menurut Connie, adalah mewujudkan kekuatan TNI sebagai poros maritim, dirgantara dan permukaan di dunia.

“Menhan baru di kabinet mendatang sebaiknya membuat ‘road map’ industri pertahanan yang lebih tertata dan terkolaborasi antara BUMN, BUMS, agar integrasi pelaku industri pertahanan semakin terwujud.”

Photo: CH-4 TNI AU (Jenda)

Editor: (D.E.S)

Any logical answer? Or we saving budget for mef 3?
...................Di tahun 2017 nilai akuisisi Indonesia untuk salah satu tank tercanggih di dunia itu hanya 49 unit. Namun, di tahun 2018, Indonesia kembali mengakuisisi MBT hingga hampir 2 kali lipat menjadi 79 unit.............. any confirmation about second batch leopard 2?
 
.
. . . .
TNI helicopters armada readiness only 30%? I dont expect to be that low

Ranpur Marinir, most of them is oldies like BTR 50 and PT 76 along with Kapa. Surprise is the readiness of TNI small arms units
 
. . . .
TNI helicopters armada readiness only 30%? I dont expect to be that low
I've seen documents which will put us all in huge embarassment. I decided not to post them here as they would've attracted trolls.

I never though you found the article, tx bro to bring back the memory
Np, i found them by accident actually.
 
.

Latest posts

Back
Top Bottom