What's new

Indonesia Defence Forum

View attachment 582233
Fokus pembangunan infrastruktur dulu.


Simple, MONEY
Do not forget that infrastructure is the core of the country you dont want our country to be like India, lacks of infrastructure,education and healthcare, our infrastructure still below malaysia& singapore so its wajar kalo fokus Infrastruktur dulu
 
para-peserta-misi-bisnis-kadin-berfoto-bersama-para-pengusaha-swiss.-dok.-kbri-bern.jpeg

INDONESIA
ENAM INDUSTRI MESIN DAN KOMPONEN MESIN INDONESIA DAPATKAN TAWARAN KERJA SAMA DARI PERUSAHAAN BESAR SWISS
2 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
Enam industri mesin dan komponen mesin presisi tinggi Indonesia mendapatkan tawaran kerja sama dari tiga perusahaan besar industri mesin Swiss. Hal ini diungkapkan perusahaan Swiss dalam Misi Bisnis KADIN Indonesia ke Swiss, 25-27 September 2019.

Dilansir dari laman Rakyat Merdeka (1/ 10/ 2019), Enam industri mesin dan komponen mesin serta instrumen strategis untuk pesawat tempur dan kapasitas tujuan militer tersebut adalah PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Santoso Teknindo, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, PT Pudak Scientific, dan PT Indonesia Polyurethane Industries. Kelima perusahaan ini tergabung dalam Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (INACOM). Satu peserta lain yang tidak tergabung INACOM namun ikut dalam Misi Bisnis KADIN ke Swiss. Yaitu PT Design Technics Indonesia.

Produk mereka adalah komponen mesin khususnya untuk industri pesawat udara dan produk dengan kategori low volume high mix production. Kelima perusahaan ini sudah memiliki berbagai sertifikasi seperti ISO 9001, AS 9100D, ISO 14001, dan sudah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Kanada, dan sejumlah negara di Asia.

Perusahaan Swiss yang menerima misi bisnis adalah Stadler Rail produsen kereta api, lalu Rheinmetall Air Defense industri pertahanan udara dan senjata, RUAG Airspace yang memproduksi kapsul roket ruang angkasa dan pertahanan untuk keperluan militer serta industri lain untuk kepentingan sipil, ABB Turbo System produsen mesin turbo ukuran besar serta Fehlmann AG produsen mesin manual dan CNC milling.

rheinmetall-air-defense.jpg

Rheinmetall Air Defense (Army Technology)
Perusahaan Swiss yang dikunjungi ini sempat kaget melihat perkembangan industri mesin Indonesia yang disimak dari presentasi para peserta perusahaan Indonesia terutama pada kemampuan memproduksi jenis mesin, komponen mesin serta kapasitas strategis lainnya. PT Infoglobal misalnya, yang dapat membuat avionic yang digunakan di pesawat tempur Hawk 100, Hawk 200, F-5 EF Tiger, CASA NC 212200 serta defense control system dan komponen pada cockpit pesawat komersial dan tempur. Sertifikasi yang dimiliki perusahaan Indonesia ini juga menambah kepercayaan perusahaan Swiss atas kemampuan calon mitranya dari Indonesia.



REPORT THIS AD


Pihak perusahaan Swiss menyatakan memiliki banyak supplier untuk kebutuhan industrinya dari negara lain terutama Eropa, namun harganya cukup mahal. Bila pihak Indonesia dapat menawarkan produk dengan kualitas sama dengan harga bersaing maka akan lebih menguntungkan untuk memiliki supplier dari Indonesia.

Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, menyatakan bahwa misi bisnis KADIN ini sangat tepat waktu terutama di tengah meningkatnya kebutuhan industri Swiss untuk mendapatkan supplier alternatif dari Asia. “Misi bisnis ini juga membangun image positif terhadap kemampuan industri menengah Indonesia untuk menjadi bagian dalam global supply chain dalam bidang teknologi tinggi” ujar Muliaman, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (1/10).

Para peserta misi bisnis menyatakan kegembiraannya melihat antusiasme pihak Swiss untuk menjalin kerjasama dengan mereka. Ketua Komite Swiss KADIN Indonesia, Francis Wanandi, yang ikut dalam misi bisnis ini menyatakan bahwa mereka jarang mendapatkan sambutan yang sangat positif seperti ini. Anton Santoso, Presiden Direktur PT Santoso Teknindo juga mengungkapkan harapan besarnya atas hasil misi bisnis ini. “Jarang sekali dalam pertemuan bisnis pertama kami langsung dipertemukan dengan divisi pembelian yang artinya mereka mau beli produk kami” ujar Anton gembira.

Anton juga menyampaikan apresiasi kepada KBRI Bern yang telah menjadi jembatan dalam pertemuan bisnis ini. “Kami akan menindaklanjuti hasil pertemuan untuk diwujudkan segera” tambah Anton.

Misi bisnis ini merupakan bagian dari Misi Bisnis KADIN Indonesia ke sejumlah negara di Eropa yang diadakan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.

Photo: Para peserta misi bisnis KADIN berfoto bersama para pengusaha Swiss. (Dok. KBRI Bern)

Editor: (D.E.S)

Its really nice to hear some great news&offer from them,we should accept the offer
 
Do not forget that infrastructure is the core of the country you dont want our country to be like India, lacks of infrastructure,education and healthcare, our infrastructure still below malaysia& singapore so its wajar kalo fokus Infrastruktur dulu

Tapi india supepowa by 2020 dia punya kapal induk
Ah ya itulah india dan juga tetangganya

Tapi tanpa mereka kita ga bisa lihat 2 negara ini gebuk2an Sukhoi vs JF17 dan f16 hahahhaha
 
Netherlands maybe or buying brand new 2a7 is our choice right now,idk which is the best one. (Cmiiw)

Here is a little known fact, those ex KL (Koninklijke Landmacht) Leopard are poorly maintain and it lucky enough if they managed to even get the engine running let alone bringing them back in operating condition during wartime. We better off with ex Heer Leopard
 
Here is a little known fact, those ex KL (Koninklijke Landmacht) Leopard are poorly maintain and it lucky enough if they managed to even get the engine running let alone bringing them back in operating condition during wartime. We better off with ex Heer Leopard

The ones in good condition is Swiss stock, as they maintain wartimes stock in the same manner when in Peacetime. Even Germany dump their armor in junkyard with minimum maintenance
 
aerostar-drone-taktis-yg-dioperasikan-skadron-udara-51-around-halim-perdana-kusuma-donny-kusuma.jpg

INDONESIA
TNI GUNAKAN DRONE SAAT INTAI ANGGOTA KKB YANG KABUR KE PAPUA NUGINI
2 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC 1 KOMENTAR
TNI berhasil mengidentifikasi dua pelaku penembakan di Kampung Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, daerah perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG), menggunakan drone atau pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan remote control.

Dilansir dari laman Kumparan (2/ 10/ 2019), Kapendam Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, menyebut pelaku penembakan yang terjadi di perbatasan RI-PNG sekitar pukul 06.00 WIT, Selasa (1/10). Diduga pelaku merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Tentara Revolusi West Papua (TRWP) yang dipimpin Mathias Wenda.

“Anggota satgas dan tim gabungan saat itu melakukan pengejaran ke arah suara tembakan. Selain itu anggota juga kerahkan drone untuk mengintai dan ternyata terlihat dua orang lari ke arah Wutung, Papua Nugini (PNG), salah satunya membawa pucuk senjata jenis M16,” kata Eko, Rabu, (2/10).

Eko menjelaskan, setelah lari ke arah Wutung PNG, dua orang TRWP itu langsung bersembunyi di sebuah gubuk, namun anggota tak dapat melanjutkan pengejaran karena sudah melewati batas negara PNG.

“Saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan aparat PNG dan kami menunggu dari pihak PNG apakah nanti (tim) gabungan atau dari PNG sendiri yang akan menindaklanjuti laporan dari kami ini,” ujar Eko.

Eko juga mengatakan, akibat kejadian itu saat ini akses di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw antara RI dengan PNG ditutup sementara untuk mencegah aksi susulan. “Anggota di Kotis Skouw sedang perkuat penjagaan untuk mengantisipasi gerakan susulan dari kelompok itu,” tutur Eko.

Photo: Aerostar drone Taktis yg dioperasikan Skadron Udara 51 around Halim Perdana Kusuma. (Donny Kusuma)

Editor: (D.E.S)

Which drone? Aerostar tuav? Lapan drones? Or something else?
 
INDONESIA
KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN PERTAMINA KERJA SAMA PENGUNAAN ANTIDRONE
2 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
pt-pertamina-persero-ru-vi-balongan-berinisiatif-melindungi-kilang-minyak-dan-gas-bumi-dari-ancaman-serangan-drone-dengan-menggandeng-kementerian-pertahanan.-istimewa.jpg

PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan berinisiatif melindungi kilang minyak dan gas bumi dari ancaman serangan drone dengan menggandeng Kementerian Pertahanan. (Istimewa)

PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam penggunaan antidrone atau (drone jammer) untuk melindungi kilang minyak dan gas bumi yang dimilikinya dari ancaman serangan pesawat tanpa awak atau drone.

Dilansir dari laman Antara (1/ 10/ 2019), Menhan Ryamizard Ryacudu dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya sangat terbuka dan siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pengamanan objek vital nasional.

PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan, kata dia, merupakan salah satu kilang pengolahan minyak dan gas bumi milik negara yang berlokasi di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Sesuai dengan amanat Undang-Undang, obvitnas atau obyek vital nasional harus dilindungi dari berbagai ancaman serangan karena menyangkut kemaslahatan rakyat Indonesia,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia.

Dua unit drone jammer gun model dan static drone jammer milik Kemhan sudah terbukti mampu menangkal atau mencegah serangan udara melalui penggunaan drone.

“Penggunaan bersama antidrone sebagai komitmen nyata Kemhan dalam menjaga serta melindungi objek vital nasional (obvitnas) dari ancaman serangan drone termasuk, di antaranya kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan,” ujarnya.

Purnawirawan jenderal bintang empat ini, menyebutkan, kerja sama peminjaman pesawat antidrone itu juga berkaca peristiwa serangan drone di kilang minyak terbesar di dunia yang berada di Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Akibat serangan tersebut, sekitar 50 persen pasok minyak dunia mengalami penurunan.

Manager HSSE PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan, Hartanto berharap, kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi yang baik antara PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan dan Kemenhan dalam upaya pertahanan dan menciptakan situasi keamanan termasuk pada keberlangsungan operasional obvitnas.

Delegasi Kemhan dipimpin oleh Kasub Komlek Kemenhan Letkol Arh Aries Sugiantoro, dan Hartanto didampingi oleh Senior Supervisor Nonfisik Security PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan, Maryono.

Editor: (D.E.S)
 
The ones in good condition is Swiss stock, as they maintain wartimes stock in the same manner when in Peacetime. Even Germany dump their armor in junkyard with minimum maintenance
I've read somewhere a rumour that all 61 Leopard 2 RI were actually twice upgraded Leopard 2A3 from Bundeswehr stock; 1st upgraded to 2A4 next Revolution series meanwhile 40 Leopard 2A4+ we have were actually Swiss Army Pzr87.
 
Leopard 2A7
The Leopard 2A7 is fundamentally different from the KMW variant 2A7+ and is not optimised for combat in urban terrain.
Sc:wikipedia,suitable for us? Probably yes
 

Latest posts

Back
Top Bottom