What's new

Indonesia Defence Forum

Talking about MCM is there any info about the progress? I never heard the keel laying of it tho.
 
Indonesian fleet in kupang
antara-kri-usman-harun-1-mtb.jpg

kri-usman-harun-dili-e1576166907749.jpg

antara-kri-usman-harun-6-mtb.jpg
antara-kri-usman-harun-14-mtb.jpg
antara-kri-usman-harun-14-mtb.jpg
antara-kri-usman-harun-13-mtb.jpg
antara-kri-usman-harun-11-mtb.jpg
 
Last edited:
but the thai navy are complaining about the ship quality , that's why they shifting to korean frigates .

Thai Navy only get Chinese 1980/1990 tech, not the current ones which even the Algerian got their frigates from China

Anggaran Pertahanan Terus Naik, tapi Modernisasi Alutsista Tersendat
Selama lebih kurang 10 tahun, kenaikan anggaran pertahanan di Indonesia masih belum sejalan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Minimnya akuntabilitas penggunaan anggaran juga jadi perhatian.

OlehDHANANG DAVID ARITONANG
16 Desember 2019 20:38 WIB·6 menit baca
475205_getattachmentb34c7231-4af1-48dc-bba5-3c9ac247d86f466590.jpg

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Pesawat Casa NC212-200 gabungan dari Skuadron Udara 600 Wing Udara 1 dan Skuadron Udara 800 Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut terbang formasi (fly pass) dengan latar belakang parade kapal perang saat geladi bersih peringatan HUT TNI di Selat Sunda, Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017).

JAKARTA, KOMPAS — Selama lebih kurang 10 tahun, kenaikan anggaran pertahanan di Indonesia masih belum sejalan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista. Selain itu, minimnya akuntabilitas penggunaan anggaran juga harus dibenahi oleh Kementerian Pertahanan.

Alih-alih untuk memodernisasi alutsista, kenaikan anggaran justru digunakan untuk pembentukan komponen cadangan yang berarti juga membuat masyarakat sipil untuk ikut wajib militer.

Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy Shiskha Prabawaningtyas menjelaskan, selama hampir satu dekade ini terjadi peningkatan yang sangat signifikan untuk anggaran pertahanan. Pada 2010, jumlah anggaran untuk pertahanan sekitar Rp 40 triliun, jumlahnya terus merangkak naik hingga Rp 127 triliun untuk tahun 2020.

”Ada kecenderungan pemerintah lebih memprioritaskan anggaran untuk belanja pegawai dibandingkan dengan belanja modal untuk modernisasi alutsista. Sayangnya, peningkatan pos belanja pegawai tersebut tidak otomatis meningkatkan kesejahteraan prajurit,” ucap Shiskha dalam diskusi bertajuk Evaluasi Satu Dekade Transformasi Pertahanan Indonesia, Senin (16/12/2019), di Jakarta.

IMG-20191216-WA0012_1576499366-720x368.jpg

KOMPAS/DHANANG DAVID ARITONANG
Diskusi bertajuk Evaluasi Satu Dekade Transformasi Pertahanan Indonesia, Senin (16/12/2019), di Jakarta.

Shiskha mengatakan, saat ini pemerintah malah fokus merestrukturisasi organisasi untuk mempersiapkan ruang jabatan bagi para perwira tinggi yang tidak memiliki pekerjaan. Menurut rencana, pemerintah akan mempersiapkan sekitar 800 jabatan bagi perwira berpangkat kolonel dan perwira tinggi.

Baca juga: Menhan Prabowo Sebut Kontrak Pengadaan Alutsista dengan Luar Negeri Bermasalah

Direktur Imparsial Al Araf menuturkan, regulasi yang dibuat pemerintah juga seakan tidak sejalan dengan konsep modernisasi alutsista. Hal ini terlihat dari dibentuknya UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) yang bisa membuat masyarakat sipil untuk ikut wajib militer.

”Hal ini merupakan suatu kemunduran, di mana negara lain memperkuat sistem modernisasi alutsista, sedangkan di Indonesia anggaran tersebut malah digunakan untuk membentuk komponen cadangan dengan cara bergabung wajib militer,” ujarnya.

69499308-720x405.jpg

ANTARA/SENO
Prajurit Korps Marinir melakukan perebutan sasaran menggunakan tank dalam Latihan Kesenjataan Terpadu (Latsendu) 2018 di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir di Karangtekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (26/8/2018). Latsendu dimaksudkan untuk mengasah kemampuan tempur Korps Marinir dengan berbagai macam alutsista.

Al Araf mengatakan, belum ada ancaman yang membuat Indonesia perlu membentuk komponen cadangan karena hubungan diplomasi yang cukup baik dengan negara tetangga. Ia pun mengatakan, sebaiknya anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan alutsista.

”Saat ini hanya 50 persen alutsista yang layak digunakan di Indonesia. Selain itu, selama ini publik juga sulit untuk mengakses transparansi anggaran untuk pengadaan alutsista di Indonesia,” katanya.

Belum ada ancaman yang membuat Indonesia perlu membentuk komponen cadangan karena hubungan diplomasi yang cukup baik dengan negara tetangga. Sebaiknya anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan alutsista.

Minimnya transparansi anggaran ini terlihat dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberikan opini wajar dengan pengecualian kepada Kementerian Pertahanan pada 2014-2018. BPK mencatat sejumlah temuan dugaan pelanggaran dalam penyajian laporan keuangan, seperti ketidakakuratan pencatatan stok amunisi dan suku cadang yang berimplikasi pada selisih anggaran serta lemahnya sistem pengendalian internal dan pemanfaatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tanpa melalui prosedur baku.

409108_getattachmentc9513b61-fc43-4e66-8c20-cfd79f02489d400496.jpg

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Atraksi udara pesawat tempur Sukhoi dan F-16 TNI Angkatan Udara ikut memeriahkan perayaan HUT TNI AU di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Agus Widjojo mengatakan, modernisasi alutsista ini sangat diperlukan karena sistem pertahanan di dunia saat ini sudah bergeser dengan konsep siber. Indonesia juga sebaiknya bisa meningkatkan produksi alutsista yang modern dengan anggaran yang sudah ada.

”Setiap perayaan HUT TNI pada 5 Oktober, sebagian alutsista yang dipamerkan merupakan produk dari luar negeri, seperti jet tempur. Seharusnya Indonesia bisa memproduksi alutsista yang modern,” katanya.


https://bebas.kompas.id/baca/utama/...us-naik-tapi-modernisasi-alutsista-tersendat/
 
Indonesian defense minister visits China
16th Dec 2019 07:21

Prabowo-Beijing.jpg

Beijing (ANTARA) - Indonesian Defense Minister Prabowo Subianto arrived in Beijing, China, on Sunday to kick off his three-day visit that would pave the way for the two countries to strengthen their cooperation in the defense sector.

His arrival was welcomed by Indonesian Ambassador to China Djauhari Oratmangun, the Indonesian Embassy in Beijing's Deputy Chief of Mission Listyowati, Indonesian Defense Attache Brig.Gen.Kuat Budiman, and several staffers of the Indonesian Embassy.

Major General Song Yanchao from China's Directorate for International Military Cooperation, and several officials of China's Defense Ministry also welcomed Prabowo Subianto and members of the Indonesian Defense Ministry's delegation.

Ambassador Djauhari Oratmangun told ANTARA that during his three-day visit, Prabowo Subianto would meet his counterpart, China's Defense Minister General Wei Fenghe, and Head of China's Central Military Commission General Xu Qiliang.

Prabowo would discuss the two countries' collective efforts to strengthen defense cooperation. "Indonesia and China have had sound cooperation in the defense sector at both bilateral and regional levels," he said.

China has even become one of Indonesia's partners in modernizing its defense system, Ambassador Djauhari Oratmangun said.

During his first visit to China, Prabowo is also scheduled to visit the State Administration for Science, Technology, and Industry for National Defense (SASTIND).

According to NTI.Org, "SASTIND is the premier civilian regulatory authority in China whose primary responsibilities include drafting guidelines, policies, laws and regulations related to science, technology and industry for national defense".

"Researching future weapon systems, scientific development of dual-use systems, and managing the exports of developed weaponry" are part of SASTIND's primary responsibilities.

In his visit to China, Prabowo is accompanied by several Defense Ministry's top officials and his advisers, Sjafrie Sjamsoeddin and Suryo Prabowo.

Before going to China, Prabowo visited Turkey to strengthen the two countries' cooperation in defense industry.

At a recent limited meeting on programs and activities in the political, legal, and security fields, President Joko Widodo stressed the need for the government to make use of the budget in the defense sector to spur the development of the domestic strategic industry.

Related news: Minister Prabowo upbeat about Indonesia having strong defense industry
Related news: Indonesia-China hold defense consultation meeting
Translated by: M. Irfan Ilmie, Rahmad Nasutio
Editor: Suharto


https://en.antaranews.com/news/138167/indonesian-defense-minister-visits-china

I am gotten interested for type 056 corvettes class of China, they are quite reliable and cheap and also within our reach to be produced locally and they are compatible with our Panther helicopter , a suitable platform to replace most of our Parchim class

Pengganti Parchim bukannya Diponegoro-Class?
 
Pengganti Parchim bukannya Diponegoro-Class?
apparently we also had our own corvette mockups and design (even though still have that Sigma DNA on it) , i think someone already posted it in previous page .
 
Pengganti Parchim bukannya Diponegoro-Class?

Diponegoro class is to replace our claude jones class destroyer escort, meanwhile Nahkoda ragam class is to replace the tribal class from before. Parchim we already lost some samples, and the ships need to be replaced with ships who got better endurance, sea keeping and sensor along with sufficient armaments
 
Indonesian Air Force Combat-Sar Caracal
caracal-tni-au-jpg.594273

66794777_2058646867576979_6361893712762503168_n-jpg.594285

67401999_2058646787576987_4725225463172038656_n-jpg.594286

66688258_2058647020910297_3156192932629839872_n-jpg.594284
 

Attachments

  • caracal-tni-au.jpg
    caracal-tni-au.jpg
    204.7 KB · Views: 1,075
  • 66688258_2058647020910297_3156192932629839872_n.jpg
    66688258_2058647020910297_3156192932629839872_n.jpg
    141.2 KB · Views: 1,082
  • 66794777_2058646867576979_6361893712762503168_n.jpg
    66794777_2058646867576979_6361893712762503168_n.jpg
    200.6 KB · Views: 1,081
  • 67401999_2058646787576987_4725225463172038656_n.jpg
    67401999_2058646787576987_4725225463172038656_n.jpg
    130.9 KB · Views: 1,085
Back
Top Bottom