Nike
ELITE MEMBER
- Joined
- Mar 28, 2013
- Messages
- 13,867
- Reaction score
- 24
- Country
- Location
War, Natural Disaster Sent More Than 100,000 Indonesians Home in 2015
Jakarta. Indonesia's Foreign Affairs Ministry repatriated more than 100,000 of its citizens living abroad last year, ranging from undocumented workers to students and professionals trapped in conflict areas, according to a top state official.
Indonesia evacuated 2,393 residents and 173 foreign citizens from war-torn Yemen last year in what Foreign Minister Retno Marsudi described on Thursday as "the biggest, most complex and fastest evacuation ever carried out by the Indonesian government."
Another 2,214 residents were flown out of Syria and 199 from Libya. The ministry also evacuated 24 Indonesians and four foreigners from earthquake-hit Nepal.
Meanwhile, 94,529 Indonesians working illegally abroad were brought home last year, a significant jump from the ministry's target of 50,000.
War, Natural Disaster Sent More Than 100,000 Indonesians Home in 2015 | Jakarta Globe
Indonesia involving 300 scientist and engineer for KFX/IFX project
300 ilmuwan Indonesia belajar buat pesawat tempur KF-X/IF-X
Kamis, 7 Januari 2016 20:50 WIB | 3.837 Views
Pewarta: Aditya Ramadhan
Pesawat tempur siluman buatan Korea Selatan KF-X (istimewa)
Meski kita hanya punya 20 persen share development, tapi untuk semua knowledge development pesawat ini kita dapat 100 persen
Jakarta (ANTARA News) - 300 ilmuwan dan teknisi pembuat pesawat tempur dari Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan untuk mempelajari pembuatan pesawat tempur KF-X/IF-X.
"Kami akan kirim 200 sampai 300 orang ke Korea," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di Jakarta, Kamis.
Pengiriman 300 tenaga ahli Indonesia ini adalah bagian dari kesepakatan antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam kontrak pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X yang dikerjakan kedua negara.
Dalam kerja sama pengembangan itu Indonesia-Korea Selatan sepakat membagi biaya pembuatan pesawat dalam skema 20 persen untuk Indonesia dan 80 persen dibiayai Korea Selatan.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan dana Rp18 triliun untuk proyek ini sebagai investasi transfer teknologi dan pembuatan purwarupa pesawat KF-X/IF-X.
"Meski kita hanya punya 20 persen share development, tapi untuk semuaknowledge development pesawat ini kita dapat 100 persen. Transfer teknologinya semua kita tahu, bukan cuma 20 persen tapi 100 persen," kata Budi.
Seluruh teknisi yang dikirim PT DI akan mempelajari seluruh program pengembangan KF-X/IF-X selama tiga hingga empat tahun di Korea Selatan, namun jumlah yang terlibat dalam pembuatan pesawat berbeda-beda pada tiap unit.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan hanya 20 persen orang Indonesia yang dilibatkan dalam pembuatan pesawat unit pertama dan 50 persen pada unit kedua yang dikerjakan di Korea Selatan. Sedangkan satu unit KF-X/IF-X yang dibuat di Indonesia akan melibatkan 80 persen SDM Indonesia.
Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan infrastruktur untuk merakit KF-X/IF-X di Indonesia dengan membuat hanggar di PT DI.
Hal ini berbeda dari rencana pembuatan kapal selam yang seharusnya dikerjakan di Indonesia pada 2015, namun harus kembali dibuat di Korea Selatan lantaran infrastruktur belum siap.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
300 ilmuwan Indonesia belajar buat pesawat tempur KF-X/IF-X - ANTARA News
Jakarta. Indonesia's Foreign Affairs Ministry repatriated more than 100,000 of its citizens living abroad last year, ranging from undocumented workers to students and professionals trapped in conflict areas, according to a top state official.
Indonesia evacuated 2,393 residents and 173 foreign citizens from war-torn Yemen last year in what Foreign Minister Retno Marsudi described on Thursday as "the biggest, most complex and fastest evacuation ever carried out by the Indonesian government."
Another 2,214 residents were flown out of Syria and 199 from Libya. The ministry also evacuated 24 Indonesians and four foreigners from earthquake-hit Nepal.
Meanwhile, 94,529 Indonesians working illegally abroad were brought home last year, a significant jump from the ministry's target of 50,000.
War, Natural Disaster Sent More Than 100,000 Indonesians Home in 2015 | Jakarta Globe
Indonesia involving 300 scientist and engineer for KFX/IFX project
300 ilmuwan Indonesia belajar buat pesawat tempur KF-X/IF-X
Kamis, 7 Januari 2016 20:50 WIB | 3.837 Views
Pewarta: Aditya Ramadhan
Pesawat tempur siluman buatan Korea Selatan KF-X (istimewa)
Meski kita hanya punya 20 persen share development, tapi untuk semua knowledge development pesawat ini kita dapat 100 persen
Jakarta (ANTARA News) - 300 ilmuwan dan teknisi pembuat pesawat tempur dari Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan untuk mempelajari pembuatan pesawat tempur KF-X/IF-X.
"Kami akan kirim 200 sampai 300 orang ke Korea," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di Jakarta, Kamis.
Pengiriman 300 tenaga ahli Indonesia ini adalah bagian dari kesepakatan antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam kontrak pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X yang dikerjakan kedua negara.
Dalam kerja sama pengembangan itu Indonesia-Korea Selatan sepakat membagi biaya pembuatan pesawat dalam skema 20 persen untuk Indonesia dan 80 persen dibiayai Korea Selatan.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan dana Rp18 triliun untuk proyek ini sebagai investasi transfer teknologi dan pembuatan purwarupa pesawat KF-X/IF-X.
"Meski kita hanya punya 20 persen share development, tapi untuk semuaknowledge development pesawat ini kita dapat 100 persen. Transfer teknologinya semua kita tahu, bukan cuma 20 persen tapi 100 persen," kata Budi.
Seluruh teknisi yang dikirim PT DI akan mempelajari seluruh program pengembangan KF-X/IF-X selama tiga hingga empat tahun di Korea Selatan, namun jumlah yang terlibat dalam pembuatan pesawat berbeda-beda pada tiap unit.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan hanya 20 persen orang Indonesia yang dilibatkan dalam pembuatan pesawat unit pertama dan 50 persen pada unit kedua yang dikerjakan di Korea Selatan. Sedangkan satu unit KF-X/IF-X yang dibuat di Indonesia akan melibatkan 80 persen SDM Indonesia.
Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan infrastruktur untuk merakit KF-X/IF-X di Indonesia dengan membuat hanggar di PT DI.
Hal ini berbeda dari rencana pembuatan kapal selam yang seharusnya dikerjakan di Indonesia pada 2015, namun harus kembali dibuat di Korea Selatan lantaran infrastruktur belum siap.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
300 ilmuwan Indonesia belajar buat pesawat tempur KF-X/IF-X - ANTARA News