What's new

Indonesia Defence Forum

Sure man, I am sorry if I dwell the history. But that US Marines deployment was also raise a concern for Pak Gatot our former Panglima,
That's just diplomacy aimed mainly for our domestic audience. It's the same thing when Abe raised concern when we announced our plan to procure 12 submarines in 2007. Don't mean squat. In all honesty, I don't really know what you are trying to say or what your point is, but it is rather clear that you've misunderstood mine. No one is saying we should be BFF with Aus, all I'm saying is, when it comes to China and SCS, our interest happen to be aligned, it will be remiss if we failed to capitalised on it. Hell, Economically, Australia themselves also heavily reliant on China while strategically (and culturally) is closer to the U.S. and this is the kind of game that we should be playing.
 
Told ya~, anything is possible in his leadership ngl

India Tawarkan Ekspor Rudal Jelajah Brahmos ke Prabowo
Menhan Prabowo bertemu Menhan India Rajnath Singh membahas kerja sama pertahanan.

Selasa , 28 Jul 2020, 05:56 WIB
menhan-india-rajnath-singh-bertemu-menhan-ri-prabowo_200728055220-784.jpg

@rajnathsingh
Menhan India Rajnath Singh bertemu Menhan RI Prabowo Subianto.
Rep: Erik PP Red: Erik Purnama Putra
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India dan Indonesia sepakat untuk memperluas kerja sama di bidang pertahanan. termasuk industri dan berbagi teknologi. Kemungkinan perluasan hubungan di bidang pertahanan dan militer selanjutnya dibahas selama pembicaraan antara Menteri Pertahanan (Menhan) India Rajnath Singh dan Menhan RI Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.

Mencerminkan pentingnya Indonesia terkait dengan hubungan strategisnya dengan India, Prabowo tiba di India pada Ahad (26/7), untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat militer, terlepas dari pandemi Covid-19 yang melanda negara tersebut.

Sumber-sumber mengatakan, masalah kemungkinan ekspor rudal jelajah Brahmos ke Indonesia oleh India dan langkah lebih memperdalam kerja sama keamanan maritim yang menonjol dalam pembicaraan kedua negara.



“Kedua menteri sepakat untuk lebih meningkatkan kerja sama pertahanan bilateral di bidang yang disepakati bersama. Potensi bidang kerja sama di bidang industri pertahanan dan teknologi pertahanan juga diidentifikasi oleh kedua negara," kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Print, Senin (27/8).

Dalam pernyataan tersebut, baik Singh dan Subianto berkomitmen untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral dan membawa ikatan pertahanan ke "tingkat pengiriman berikutnya."

"Pertemuan berakhir dengan catatan positif dengan komitmen untuk lebih memperkuat dan memperluas ruang lingkup kerja sama bilateral antara kedua negara," kata Kemenhan tanpa memberikan rincian.

India dan Indonesia memiliki kerja sama yang kuat di bidang pertahanan dan keamanan.
Kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan baru pada 2018 selama kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Indonesia. Pakta tersebut bertujuan untuk mencerminkan peningkatan hubungan antara kedua negara untuk kemitraan strategis yang komprehensif.

Dalam pembicaraan Senin, Menhan Singh mengulangi sejarah panjang interaksi yang saling menguntungkan antara kedua negara dengan tradisi dialog politik yang erat, hubungan ekonomi dan perdagangan serta interaksi budaya dan orang ke orang. Para pejabat mengatakan, kedua belah pihak mengeksplorasi berbagai bidang untuk lebih memperluas kerja sama strategis termasuk di bidang industri pertahanan dan berbagi teknologi.

Sementara India Sentinels melaporkan, Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Indonesia selama tiga hari, yaitu pada 26-28 Juli 2020. Pada Senin, Prabowo memulai agenda kunjungan dengan meletakkan karangan bunga di Peringatan Perang Nasional di ibu kota nasional India tersebut. Dia mendapat sambutan Penjaga Kehormatan di South Block Lawns, dan Menhan India Rajnath Singh menerima kedatangan Prabowo di kantornya di South Block. Kemudian, kedua menteri tersebut mengadakan pembicaraan bilateral secara tertutup untuk lebih memperkuat ikatan pertahanan India dan Indonesia.

Dalam pertemuan dengan Prabowo, Menhan India Rajnath Singh didampingi Kepala Staf Pertahanan dan Sekretaris Departemen Urusan Militer Jenderal Bipin Rawat, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal MM Naravane, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Karambir Singh, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal RKS Bhadauria, dan Sekretaris Kemenhan Dr Ajay Kumar.

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qe5h1y484
Well to be fair, the talk of us importing the BrahMos has been ongoing since 2016. Hopefully this time it becomes a realisation

https://www.defenseworld.net/news/1...nched_Version_Of_BrahMos_Missile#.XyDTNigzYnk
 
Hmm...Wamenhan and Wakasau inspection? Is it means that US made fighter going to be mengerucut into certain type? Oh man my head is running wild :dirol::dirol:
Hopefully they also considering upgrading the rest of the F-16 C/D fleet into the CM/DM variant or better yet into V variant.
 
70's made subs? Either U209 Atilay class or the mighty Los Angeles class only them in my mind
 
Btw looking at commisioning dates only Los Angeles class fit the criteria as used old subs Made in early 70s as most U 209 is Made in late 70s or 80s decade. And only Nuclear powered attack Submarine worthy our attention for used old technology.
 
Btw looking at commisioning dates only Los Angeles class fit the criteria as used old subs Made in early 70s as most U 209 is Made in late 70s or 80s decade. And only Nuclear powered attack Submarine worthy our attention for used old technology.
put aside that tbh , we're not ready yet to operate such submarine even for a crash program .
 
Los Angeles class only them in my mind
Btw looking at commisioning dates only Los Angeles class fit the criteria as used old subs Made in early 70s as most U 209 is Made in late 70s or 80s decade. And only Nuclear powered attack Submarine worthy our attention for used old technology.
Anda ngidam banget dengan kasel ini.
 
put aside that tbh , we're not ready yet to operate such submarine even for a crash program .

Either with Osprey, those actually still steep movements even for us. But we are talking about Prabowo right now. And he will not move onto kaleng kaleng technology
 
if is really los angeles, i would glad to hear it, hope not 206 that thailand try to aquistion several years ago
 
if is really los angeles, i would glad to hear it, hope not 206 that thailand try to aquistion several years ago

That's not plaussible as Indonesia already had a more complex Submarine in Nagapasa class. It would be a step back move, as i would rather them to procure used Kilo class instead of U206, as they need a whole line of maintenance and sparepart units
 
I think the leap its too much for LA class, dealing with nuclear propulsion will be a new thing for us, I think we should start with the PLTN first and have the manpower to handle such technology, after familiar with it we can move to the nuclear propulsion, also in the mean time we can build all supporting elements, repair - maintenance - recycling and disposal for nuclear propulsion and nuclear everything in general.

Pernah baca kalau UK/FR (lupa) agak kekurangan personel buat ngurus propulsi nuklir di AL mereka, kalau kita sdmnya ya masih kurang secara kuantitas dan kualitas
 
70's made subs? Either U209 Atilay class or the mighty Los Angeles class only them in my mind
Seriously?
Los angeles class as a crash program?
Gile bener tahu2 harus ngoperasiin nuclear powered submarine?
Emang siap?
:laughcry:
 
Maybe turks lend few of their atilay class if we choose their Reiss class.
 

Latest posts

Back
Top Bottom