What's new

Indonesia Defence Forum

. .
Anggota DPR Minta Kemhan dan TNI Tak Terprovokasi Medsos

29 Juli 2020


Pembahasan alokasi anggaran hingga satuan 3 (tiga) yakni mulai dari unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, hingga jenis belanja memang menjadi kewenangan eksekutif (photo : Pyotr Gryzowski)

AKURAT.CO, Kementerian Pertahanan (Kemhan) atau TNI diminta untuk tidak terprovokasi oleh media sosial (medsos) terkait kebijakan pemenuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang akan diambil.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adityo Rizaldi, terkait polemik rencana Kemhan yang akan membeli membeli jet tempur bekas Eurofighter Thypoon milik Austria.

Bobby mengungkapkan bahwa idealnya Indonesia memang membeli Pesawat tempur baru, tetapi Kemhan atau TNI AU lebih memahami postur pertahanan udara yang dibutuhkan.

"Menurut saya Kemhan atau TNI AU lebih paham yang dibutuhkan saat ada kekosongan postur pertahanan udara saat ini," ungkapnya di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Menurut Bobby, terkait urgensi postur pertahanan, Indonesia memang perlu peremajaan Pesawat tempur pengganti F-5E Tiger, dan secara teknis perlu Pesawat bermesin ganda untuk menjaga wilayah Indonesia yang luas di bagian Timur.


F-5 Tiger TNI AU telah dipensiunkan sejak 2017 setelah mengabdi selama 35 tahun (photo : intisari)

Bobby mengatakan, periode Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF) II yang ideal ada pengadaan Su-35 yang baru, namun sepertinya tertunda karena adanya embargo dari Amerika Serikat melalui Undang-Undang Penentang Lawan Amerika Melalui Sanksi (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act/CAATSA).

"Soal Eurofighter belum pernah dibahas di Komisi I DPR RI. Lalu terkait polemik Pesawat baru dan bekas, untuk membeli Pesawat baru membutuhkan waktu sedangkan kita perlu Pesawat tempur pengganti F-5E," katanya.

Bobby menyarankan agar publik menyerahkan sepenuhnya kepada Kemhan atau TNI untuk memutuskan. Namun, menurut Bobby, tetap dipastikan tahapan-tahapannya harus layak pengadaan melalui peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa DPR RI tidak bisa terlibat membahas satuan 3, dan dalam pengadaan Alutsista yang paling paham adalah Kemhan atau TNI.

"Jangan terprovokasi hal teknis dari sosial media atau internet, Kemhan atau TNI pasti punya perhitungan strategis selain soal baru atau bekas," ungkapnya.

Sebelumnya, Indonesia dikabarkan berminat membeli 15 Pesawat tempur buatan konsorsium Eropa, yakni Eurofighter Typhoon, yang saat ini dioperasikan oleh AU Austria.

(Akurat)

Ada yang waras juga
 
. .
EeDfZnIU8AEc4X1.jpeg
EeC_dHdUcAIllSi.jpeg
 
. . . . .
Yonko 465 Paskhas Terima Rantis APC Turangga 4X4

29 Juli 2020


Kendaraan taktis Turangga 4x4 (photos : Paskhas)
Pontianak (27/07/20). Kendaran Armoured Personnel Carrier (APC) Turangga 4x4 tiba di Markas Batalyon Komando 465 Paskhas untuk kemampuan operasional Batalyon Komando 465 Paskhas yang membutuhkan mobilitas dan kecepatan di medan operasi.
Sebelum diterima Batalyon Komando 465 Paskhas Rantis APC Turangga 4x4 menjalani sejumlah uji coba dan pemeriksaan kelengkapan di Mako Korpaskhas Bandung.

Komandan Batalyon Komando 465 Paskhas Letkol Pas Jhoni Imanuel Laimeheriwa pada saat melakukan pemeriksaan dan kelengkapan APC Turangga 4x4 di Yonko 465 Paskhas menyatakan Rantis APC Turangga 4x4 di gunakan operasional Batalyon Komando 465 Paskhas untuk mendukung dalam melaksanakan penyerbuan cepat dan pengawalan konvoi serta patroli pengamanan bandara.
Dengan adanya Rantis APC Turangga 4x4 diharapkan dapat meningkatkan moril dan kepercayaan diri prajurit dalam melaksanakan tugas operasi. Kepada personel yang akan mengawaki dan merawat Rantis APC Turangga 4X4 agar dalam pengoperasiannya dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengaplikasikan segala sesuatu apa yang telah di dapatkan pada saat mengikuti pelatihan operasional Rantis APC Turangga 4X4.
(Paskhas)
 
.
Seems like that German consultants are at it again..
Hmm...might be right, If I can call them and see if they got an opening for new employee :buba_phone::buba_phone::lol::lol:

If Type 209, Turkish Navy has two Retired Type 209/1200, TCG Atilay and TCG Saldiray (Decommissioned 3-4 Years ago), TCG Baltiray and TCG Yildiray will be decommissioned soon in this year
I've done abit of research and I think you are right. It also make sense to get another 209 logictic wise and do the upgrade/retrofit in PT.PAL under Turks supervision. I hope they will be putting AIP in it tho.

Hopefully they also considering upgrading the rest of the F-16 C/D fleet into the CM/DM variant or better yet into V variant.
I was thinking the same thing bro, then one obrolan di warung kopi lead to life cycle cost. To make things short we ended up agree that we better let the A/B upgraded the same way with our latest F16. It should be more cost effective to get the new one if we are going to the latest block. That IF we get the full block 70/72 variants with all those CFT, HMD and latest EW suite. We have the tendency to down grade it abit due to cost saving or perhaps to save something for someone :D:D
 
.
Hopefully they also considering upgrading the rest of the F-16 C/D fleet into the CM/DM variant or better yet into V variant.

Isn't the $4-6 billion in the expected F-16V deal also include upgrade of our current F-16C/D to F-16V? Looking at other countries that acquired F-16V, it make sense though
 
.
Sebesar Apa Anggaran Kemhan RI dibanding Negara Tetangga?
Tim Detikcom - detikFinance
Minggu, 19 Jul 2020 13:01 WIB
prabowo-subianto-jajal-rantis-maung_169.jpeg

Foto: dok. Twitter Prabowo Subianto
Jakarta -
Anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang besar kembali disorot. Kali ini Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto ini wajar sangat besar.

Khususnya, anggaran untuk belanja militer dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan alias alutsista. Lalu seberapa besar perbandingan belanja militer di Indonesia dengan negara lain?


lg.php



Dari catatan detikcom yang dihimpun Minggu (19/7/2020), menurut Stockholm International Peace Research Institute (Sipri) belanja militer Indonesia dibanding produk domestik bruto (PDB/GDP) ternyata terus mengalami penurunan sejak 1988 hingga 2019.


Sipri sendiri merupakan lembaga independen yang fokus pada masalah konflik hingga persenjataan mengumpulkan data belanja militer dari sejumlah negara. Sipri mengelola data berdasarkan sumber terbuka.

Tahun 1988, belanja militer di Indonesia tercatat 1,5% dibanding PDB. Kemudian, mengalami penurunan hingga tahun 1996 yang tercatat 1,3%. Sempat naik lagi di tahun 1997 di posisi 1,5%, belanja militer turun lagi sampai di 2003 menjadi 0,9% dibanding PDB.

Pada tahun 2004 hingga 2019, porsi belanja militer masih juga cenderung turun. Terakhir, di tahun 2019, porsi belanja militer di Indonesia sebesar 0,7% dibanding dengan total PDB Indonesia.

Baca juga:3 Fakta di Balik Rencana Prabowo Borong 500 Unit Maung Pindad
Bila dibandingkan dengan negara tetangga, belanja militer Brunei Darussalam berdasarkan data tersebut yakni 3,3% dari PDB di tahun 2019, Kamboja 2,3%, Malaysia 1%, Filipina 1%, Singapura 3,2%, dan Thailand 1,3%.

Kini, di tahun 2020 Prabowo dititipkan anggaran sebesar Rp 127,35 triliun. Yang merupakan anggaran kementerian/lembaga (K/L) paling besar. Belanja alutsista menjadi fokus anggaran Prabowo dengan bagian paling besar mencapai Rp 14, 53 triliun.

Itu baru pengadaan, Prabowo juga menganggarkan dana untuk pemeliharaan dan perawatan alutsista untuk Alpung, KRI, Kal, Ranpur/Rantis darat sebanyak 143 unit sebesar Rp 3,19 triliun. Sementara itu, pemeliharaan/perawatan Pesawat Udara, Senjata & Almatsus lainnya sebanyak 228 unit sebesar Rp 5,10 triliun.

https://m.detik.com/finance/berita-...-anggaran-kemhan-ri-dibanding-negara-tetangga
 
. . .

Latest posts

Back
Top Bottom