What's new

Indonesia Defence Forum

https://majalah.tni.mil.id/id-read.php?d=2019-10-01#p/10
FB_IMG_15866893369561447.jpg
 
Usually bentrok between polri and tni started from the street or in the nightclub. That member of polri want to attack and got shot? What they want to attack, post tni or markas tni?
 
Americans only need a bang stick to kill a gator.

American got a lot of firepower at their disposal, even gun enthusiast can bring them


Seriously, how the f*ck can we prevent this TNI-Polri clash from happening again?

3 Polisi Tewas dalam Bentrokan Polri dan TNI di Mamra Papua
CNN Indonesia | Minggu, 12/04/2020 13:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga polisi tewas dalam bentrokan antara anggota Polri dan TNI di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra), Papua, pada Minggu (12/4). Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengonfirmasi kejadian tersebut.

"Sama seperti yang disampaikan Kapolda. Tim investigasi gabungan hari ini sudah berangkat dengan heli ke Kasonaweja. Nanti detail setelah info dari tim investigasi," kata Herman kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.

Ketiga anggota Polres Mamberamo Raya yang meninggal akibat luka tembak yaitu Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga dan Briptu Alexander Ndun.

Sedang yang mengalami luka tembak yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien. Belum diketahui pasti penyebab bentrokan antara anggota Polri dan TNI.

Herman mengatakan bentrokan bermula dari kesalahpahaman antara kedua pihak. Namun ia tidak menjelaskan duduk perkara insiden tersebut.

Saat ini, Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih sudah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki insiden kesalahpahaman yang terjadi di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya.

Bentrokan akibat kesalahpahaman antara anggota Polres Mamberamo Raya dengan anggota Yonif 755/Kostrad hingga kini masih diselidiki penyebabnya.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan bentrokan terjadi karena kesalahpahaman yang menurut Paulus sudah diselesaikan sejak Sabtu (11/4) malam sekitar pukul 23.00 WIT.

"Memang bentul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," ujar Paulus dikutip Antara.

Paulus mengatakan insiden tepatnya terjadi pada Minggu dini hari. Kini seluruh anggota dan keluarga Polri diminta tidak keluar dari wilayah mako.

"Dari laporan yang diterima terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari tadi menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," jelasnya.

Kapolda dan Pangdam XVII Cenderawasih dijadwalkan Senin (13/4) ke Mamberamo Raya. Namun hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam dan beberapa pejabat berangkat lebih dahulu ke Mamberamo Raya.


Why not erase Kodam system, put internal security under police responsibility and put TNI as external guardian.
 
even gun enthusiast can bring them
As long as they have > 7 mm caliber (8 mm mauser, .303 brits, 30.06 even 50 BMG etc etc) and dont use arisaka ammo :D jap used it and many soldier killed in burma because crocs.

What missile?


================================

Any thought about anarko movment? Are they really make social disturbance? Are just bunch kids and child that magabut sok ngaktivis? Are we need ban anarcho? Pada tahu soal aksi anarko 18 april menunggangi psbb?
 
As long as they have > 7 mm caliber (8 mm mauser, .303 brits, 30.06 even 50 BMG etc etc) and dont use arisaka ammo :D jap used it and many soldier killed in burma because crocs.


What missile?


================================

Any thought about anarko movment? Are they really make social disturbance? Are just bunch kids and child that magabut sok ngaktivis? Are we need ban anarcho? Pada tahu soal aksi anarko 18 april menunggangi psbb?

I dont know about the 18 april plan but yes, some of them are still in junior/high school. Tapi ingat kasus gangster, tawuran, kerusuhan, sampe provokator hari buruh tahun lalu itu pelakunya bocah2
 
Bukannya ini load nya lbh gede drpd si .308? Stopping powernya lbh gede?
I dont know about the 18 april plan but yes, some of them are still in junior/high school. Tapi ingat kasus gangster, tawuran, kerusuhan, sampe provokator hari buruh tahun lalu itu pelakunya bocah2
Liat ig nya sok berani bener sih dan mrk emg tanpa arahan atau organisasi banget sporadik spontan lbh sulit diatasi. Soalnya namanya aja anarko kwkwkkw.
 
not even the black tipped MU5-TJ ?

5.56 CAN penetrate a croc. Alot of alligator/crocodile hunters use .22LR to hunt them so as to not damage the skin, and most US Fish & Wildlife Conservation departments use 55Gr .223/5.56 for gator pest control all the time.

The 5.56 is weak is a stupid meme.

That assuming the damn reptile is standing still (sun bathing) on the ground. Salty (which is the most common crocodile in Indonesia) spend most of their time semi-submerge with only their eyes & nostril just slightly above water which make them damn difficult to spot let alone proper bullet placement.

I seriously hate all reptiles, although I once keep a reticulated python

Americans only need a bang stick to kill a gator.

Those bang stick typically use .357 Mag and use in the manner of spear.
BTW you could also use modified bang stick for arrow head. Although it best to use it with crossbow rather than recurve bow

Bukannya ini load nya lbh gede drpd si .308? Stopping powernya lbh gede?

Tumbling nya (terminal ballistic) juga pengaruh gan. Sebisa mungkin pelor tidak tumbling pada saat terminal ballistic, karna ini binatang kulit nya keras
 
That assuming the damn reptile is standing still (sun bathing) on the ground. Salty (which is the most common crocodile in Indonesia) spend most of their time semi-submerge with only their eyes & nostril just slightly above water which make them damn difficult to spot let alone proper bullet placement.

I seriously hate all reptiles, although I once keep a reticulated python



Those bang stick typically use .357 Mag and use in the manner of spear.
BTW you could also use modified bang stick for arrow head. Although it best to use it with crossbow rather than recurve bow



Tumbling nya (terminal ballistic) juga pengaruh gan. Sebisa mungkin pelor tidak tumbling pada saat terminal ballistic, karna ini binatang kulit nya keras
Ah ya crocs is not hog. Crocs have thick armor.
 
Operational Requirement Kapal Selam TNI AL

13 April 2020



Periskop kapal selam TNI AL (all photos : Hiu Kencana)

Indonesia mempertimbangkan kembali kontrak pengadaan 3 kapal selam DSME 1400 dengan Korea Selatan, kontrak senilai 900 juta USD ini merupakan kelanjutan dari pengadaan 3 kapal selam sebelumnya pada tahun 2011 dengan Korea Selatan yang diikuti dengan kesepakatan Transfer of Technolgy.

Tentunya timbul pertanyaan, jikalau kontrak ini nantinya dibatalkan apakah ini terkait dengan teknologi ataukah anggaran? Pemerintah pada satu sisi memang membutuhkan anggaran untuk menangani wabah virus Corona Covid-19 dan semua Kementerian mengalami pemotongan anggaran ini.

Pada sisi yang lain, jikalau menyangkut kekurangan dari sisi teknologi tentunya informasinya tidak akan diumbar ke media massa karena informasi tentang kemampuan pertahanan adalah merupakan rahasia negara.

Untuk menghadapi ancaman kekuatan asing di laut yang mungkin timbul di kemudian hari, dari sisi resiko maka peluang terjadinya invasi militer besar-besaran atau perang terbuka, memang sangat kecil kemungkinannya, akan tetapi low intensity conflict di perairan perbatasan dengan negara tetangga, berpeluang besar terjadi setiap saat.



Torpedo AEG SUT sedang dimuat ke dalam KRI Cakra 401 (photo : Hiu Kencana)

Dengan kondisi perairan Indonesia yang bervariatif dengan kedalaman laut yang bervariasi dari perairan dangkal hingga perairan yang dalam maka kapal selam yang dianggap cocok untuk beroperasi di perairan Indonesia adalah kapal selam dengan operational requirement sebagai berikut :
- mampu beroperasi di laut dalam maupun laut dangkal (kawasan littoral),
- memiliki endurance dan daya jelajah yang cukup jauh dan lama,
- memiliki teknologi propulsi yang senyap,
- memiliki persenjataan yang banyak dan bervariatif,
- terhindar dari kemungkinan sanksi embargo dari negara produsen terhadap alutsista maupun peralatan atau persenjataan pendukungnya.

Berdasarkan analisa geopolitik, di kawasan terjadi peningkatan kekuatan kapal selam dari negara-negara tetangga yang sudah mengadopsi teknologi maju yaitu :
-Australia dengan Shortfin Barracuda class (Prancis),
-Singapura dengan Type 218 (Jerman),
-Malaysia dengan Scorpene 2000 (Prancis)
-Vietnam dengan Project 636 Varshavyanka/Improved Kilo (Rusia)
-Thailand dengan S26T (China)
-Myanmar dengan Project 877 Kilo (Rusia) dan mungkin ditambah dengan Project 636 Varshavyanka (Rusia)
-Filipina belum menentukan pilihan, namun telah mengadakan MoU untuk Scorpene 2000 (Prancis).

Media asing menganggap bahwa Indonesia akan beralih kepada kapal selam dengan teknologi yang lebih maju, The Diplomat melakukan analisis bahwa Indonesia akan beralih kepada kapal selam Reis Class dari Turki (Type 214 AIP), sedangkan media Vietnam BaoDatViet memperkirakan Indonesia akan beralih kepada kapal selam Project 636 Varshavyanka (Rusia).

Jalan masih panjang, implikasi legal dan keuangan masih dikaji untuk menentukan kontrak kapal selam DSME 1400 ini akan berlanjut atau tidak, tentunya semua didasarkan pada Operational Requirement yang dikehendaki TNI AL. Kita tunggu saja hasilnya.

http://defense-studies.blogspot.com/2020/04/operational-requirement-kapal-selam-tni.html?m=1
 
America Is Winning The Arms Sales War With Russia And China For Indonesia
April 12, 2020 Topic: Politics Region: Asia Blog Brand: The Buzz Tags: F-35Su-35MilitaryTechnologyWorldStealth
Jakarta could be the next nation to acquire the F-35.

by Caleb Larson
placeHolder.png

Key point: Indonesia’s decision to back out of two deals with Russia and China—both strategic adversaries of the United States—represent a triumph for the Trump administration


Indonesia recently backed out of two separate arms deals with both China and Russia, bowing to pressure from the Trump administration.

High-tech Barter Goods

In August of 2017, Indonesia announced a deal with the Russian Federation in which Indonesia would buy eleven advanced Sukhoi Su-35 fighter jets for approximately $1.1 billion worth of goods. The unusual barter-system deal stipulated that Russia would buy items such as palm oil, rubber, furniture, tea and coffee, as well as spices.

Not long ago, the future of the deal, signed by former Indonesian Defense Minister Ryamizard Ryacudu in 2018, appeared unclear, seemingly stuck in a sort of legal limbo

The Trump administration apparently informed Jakarta that if the purchases went forward, Indonesia would be penalized under the CAATSA, or Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act.
The odd deal with Russia could have given the Russian state a small, but badly needed economic boost at a time when oil prices—a mainstay of the Russian oil-exporting economy—have suffered a hit due to a flood of cheap Saudi oil on the world market.

0

Additionally, Jakarta also backed out of a $200 billion deal with China to buy an unspecified number of naval patrol vessels.

Top Gun(s)

Washington reportedly offered the latest and most advanced variant of the American F-16 fighter family, the F-16 Viper, in lieu of the Su-35s. Jakarta instead is attempting to procure the more advanced—and more expensive—F-35 Joint Strike Fighter.

In private, some Indonesian government officials have outlined why the CAATSA was so effective—it would apply a number of different sanctions on both organizations and individuals who do business with Russian entities connected to either Russian defense or intelligence agencies.

These sections could be as simple as hampering the ability of individuals to travel, through visa restrictions, or as damaging as banning some financial transactions, or penalties against property and assets, which could have been quite damaging, especially in a time of increasing economic uncertainty due to the coronavirus pandemic.

Sticks and Carrots

When dealing with its Chinese neighbor, a Russian vendor, and American priorities, Jakarta is balancing several interests against its own.

Indonesia’s decision to back out of two deals with Russia and China—both strategic adversaries of the United States—represent a triumph for the Trump administration, which has struggled recently in preventing both friends and allies from buying Russian and Chinese hardware.

Recently, the United Kingdom rejected an American push to exclude the Chinese telecommunications giant Huawei from any part of its 5G network, which is still in its infancy, opting instead to limit Huawei technology only in non-critical parts of the network.

Indonesian Communications Minister Johnny G. Plate has said the country would not exclude Huawei from its 5G networks, although Australia, a member of the Five Eyes intelligence sharing network, has said the decision could impact intelligence sharing between the two countries.

Caleb Larson is a Defense Writer with The National Interest. He holds a Master of Public Policy and covers U.S. and Russian security, European defense issues, and German politics and culture. This article first appeared last month.

https://nationalinterest.org/blog/b...s-sales-war-russia-and-china-indonesia-142632
Another mention of patrol vessels deal with china. Are there any other deals we're not aware of?
 
FB_IMG_15867574585307674.jpg
FB_IMG_15867574626285417.jpg
FB_IMG_15867574659764859.jpg


As long as they have > 7 mm caliber (8 mm mauser, .303 brits, 30.06 even 50 BMG etc etc) and dont use arisaka ammo :D jap used it and many soldier killed in burma because crocs.


What missile?


================================

Any thought about anarko movment? Are they really make social disturbance? Are just bunch kids and child that magabut sok ngaktivis? Are we need ban anarcho? Pada tahu soal aksi anarko 18 april menunggangi psbb?
Should've been AR-1 ( Chinese version of AGM-114 Hellfire )
 
Back
Top Bottom