What's new

Indonesia Defence Forum

i wonder what kind of ship that they will donate to us , is our APBN really that tight that we can't even procure more KP Orca from PT.DRU ? our local industry like citra shipyard , DRU , Batamec have capability to produce 120-130 meter + patrol vessel if only our administration ask them for it (and at cheaper price ofc) .
IMO there's no budget left for KKP to buy brand new ship, that's make sense cause they can't even patrol due to lack of budget as complained before.
 
IMO there's no budget left for KKP to buy brand new ship, that's make sense cause they can't even patrol due to lack of budget as complained before.

Most of Orca and many KKP ships built and funded during Susilo era though....
 
2020_01_11-11_42_29_d896c90661d5460cdce6c6304fcf76d5.jpg


https://katadata.co.id/infografik/2020/01/12/elang-hitam-drone-buatan-indonesia
 
i wonder what kind of ship that they will donate to us , is our APBN really that tight that we can't even procure more KP Orca from PT.DRU ? our local industry like citra shipyard , DRU , Batamec have capability to produce 120-130 meter + patrol vessel if only our administration ask them for it (and at cheaper price ofc) .

I think it is a short term goal for now, so we can have more time to prepare our own product. Base on the situation now we need more ships to patrol our waters
 
Dari kontributor di situs hobby militer

Polda Riau personnel arms

15219989_1408638569177018_4975933681935647571_n.jpg
15192628_1408618215845720_6822779981421599753_n-560x420.jpg
15179165_1408618319179043_4834427661044137882_n-696x392.jpg
15268077_1408618302512378_3613772503706405690_n.jpg
15230788_1408618142512394_1337429591997113231_n-696x392.jpg
15285008_1408618159179059_860770362596706086_n.jpg
 
is that norinco type 97 in the first pic ?
--------------------------------------------------
*NVM , i just found out it was Ruger 10/22 Muzzelite , but how the hell our police get this kind of premium stuff ???
 
Last edited:
Indonesia sends more warships, submarine to Natuna as China backs down

Key Points
  • Indonesia has sent more warships and a submarine to the Natuna Islands, even as China appears to have backed down from a stand-off near the area
  • The movements mark Indonesia's largest military deployment into the South China Sea
The Indonesian Navy has deployed more vessels to the Natuna Islands in the South China Sea, even as Beijing appears to have backed down from a nearly two-week stand-off over disputed maritime territory in the area.

These deployments are in addition to the two Kapitan Pattimura (Parchim I) anti-submarine corvettes, KRI Teuku Umar (385) and KRI Tjiptadi (381), both of which have been put on heightened operational alertness at Great Natuna Island since early January 2020.

Great Natuna Island is the largest of the Natuna Islands cluster, and it lies about 100 n miles off Beijing's unilaterally proclaimed 'Nine-Dash Line' demarcation.

Indonesia has accused China Coast Guard (CCG) and government-backed fishing vessels of illegally operating within its exclusive economic zone (EEZ) around the cluster of islands between 24 and 27 December. The deployment of the corvettes and more than 600 troops since early January is in response to these alleged incursions.

The Indonesian Armed Forces information office confirmed with Jane's on 10 January that additional vessels that have since joined the corvettes are the Martadinata (SIGMA 10514)-class guided-missile frigate KRI I Gusti Ngurah Rai (332), the Bung Tomo-class frigates, KRI Bung Tomo (357) and KRI Usman Harun (359), the Ahmad Yani-class frigate KRI Karel Satsuit Tubun (356), and the landing platform dock (LPD) KRI Makassar (590).

Also deployed on the island is the Cakra-class diesel-electric submarine (SSK) KRI Nanggala (402), and four F-16C/D fighter aircraft from the Indonesian Air Force's Aviation Squadron 16.

https://www.janes.com/article/93621...ships-submarine-to-natuna-as-china-backs-down
 
is that norinco type 97 in the first pic ?
--------------------------------------------------
*NVM , i just found out it was Ruger 10/22 Muzzelite , but how the hell our police get this kind of premium stuff ???

Notes, it is only in Polda Riau one of safer province in Sumatra, not one of major Provinces with major crimes or terrorist threat in Indonesia like Jakarta , West Java, Central Java, Papua, Southeast Sulawesi or East Java just imagine their secret arsenal would be like...


Prabowo di Prancis: Kerja Sama Counter-Terorism hingga Intel

M Iqbal, CNBC Indonesia
NEWS

13 January 2020 18:26

db637cb3-d409-414d-82ca-b709d46f20a7_169.jpeg

Foto: Menhan RI Prabowo Subianto Pererat Kerja Sama Pertahanan Indonesia Prancis untuk Perkuat Sistem Alutsista TNI dan Majukan Industri Pertahanan Nasional. (Dok.KBRI Paris)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly. Keduanya sepakat untuk mengembangkan kerja sama bilateral di beberapa bidang.

Prabowo didampingi Dubes RI, Asisten Khusus Menhan, Ketua KKIP, Asops KASAU dan Danseskoal TNI.

Prabowo membahas langkah untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara, dan upaya memajukan industri pertahanan Indonesia.


"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik. Indonesia ingin terus tingkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat perkuat alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan Indonesia," kata Prabowo dalam siaran pers Kedubes RI untuk Prancis, Senin (13/1/2020).

97cedc31-b3f7-4aae-8c18-51143bc98723_169.jpeg
Foto: Menhan RI Prabowo Subianto Pererat Kerja Sama Pertahanan Indonesia Prancis untuk Perkuat Sistem Alutsista TNI dan Majukan Industri Pertahanan Nasional. (Dok.KBRI Paris)


Dubes RI untuk Prancis, Arrmanatha Nasir menjelaskan peluang meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara masih terbuka lebar. Hal ini mengingat kedua negara memiliki hubungan bilateral yang baik dan kebijakan polugri yang independen.

Ia mengatakan juga dalam pertemuan yang berlangsung terbuka dan interaktif, kedua Menhan sepakat penguatan kerja sama pertahanan akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan atau DCA (Defense Cooperation Agreement).

PILIHAN REDAKSI
Untuk itu, RI-Prancis mendorong agar DCA dapat segera diselesaikan pada tahun ini sebagai framework kerja sama pertahanan kedepan. Beberapa isu yang menjadi perhatian untuk DCA termasuk kerjasama pelatihan dan pendidikan, pengembangan industri pertahanan, kerja sama dalam bidang sains dan teknologi industri pertahanan, kerja sama intelijen pertahanan, kerja sama peacekeeping operations, serta kerja sama misi kemanusiaan saat bencana, dan counter-terorism.

"Prancis sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang maju, dapat menjadi mitra strategis dalam upaya Indonesia memperkuat alutsista TNI serta mengekselerasi pengembangan industri pertahanan nasional. Langkah ini akan mendukung upaya menjadikan industri pertahanan nasional sebagai bagian dari global production chain. Dalam konteks inilah Menhan RI memberi perhatian khusus pada pengembangan industri pertahanan saat membahas kerja sama pertahanan kedua negara kedepan dengan Menhan Prancis," kata Arrmanatha.

Selain bertemu dengan Menhan Prancis, selama kunjungannya di Paris 11-13 Januari, Prabowo telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perusahaan industri pertahanan di bidang pesawat tempur, kapal, radar dan sistem avionic, serta amunisi.

Dalam pertemuan tersebut, kalangan industri pertahanan Prancis diharapkan dapat bekerja sama dalam mengekselerasi kemajuan industri pertahanan Indonesia serta penguatan sistem alutsista TNI melalui transfer teknologi, peningkatan penggunaan kandungan lokal dan peningkatan kapasitas SDM.

Prabowo menegaskan Indonesia siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri Prancis agar dapat menjadikan industri pertahanan Indonesia menjadi bagian dari global production chain produk alutsista.

https://www.cnbcindonesia.com/news/...ncis-kerja-sama-counter-terorism-hingga-intel

Rafale to replace Su 35?
 
Rafale to replace Su 35?
Amen to that.

Coast Guard dan TNI AL akan Bangun Pangkalan di Natuna

13 Januari 2020



Pulau Laut, Natuna (image : GoogleMaps)

Tokoh Masyarakat Usul Pangkalan "Coast Guard" Natuna di Pulau Laut

Batam (ANTARA) - Tokoh masyarakat dan pemerhati maritim Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rodial Huda mengusulkan agar pangkalan Coast Guard Indonesia ditempatkan di Pulau Laut, pulau terbesar di Natuna sebelah utara.

"Karena itu pulau besar yang lokasinya paling ujung. Supaya lebih cepat untuk melakukan pemantauan dan sebagainya, pangkalan coast guard sebaiknya di Pulau Laut," kata Rodial Huda, Kamis.

Saat ini, pangkalan AL dan AD berada di Ranai. Menurut dia, lokasi itu masih terlalu jauh untuk mencapai ZEE, bisa mencapai 70 mil. Bila pangkalan coast guard berada di Ranai, maka pergerakannya akan lambat.

Ia mengingatkan, pada masa tertib sipil saat ini, maka yang mesti ditampilkan paling depan adalah petugas sipil. Saat ini bukan masa darurat militer.

"Maka yang sipil adalah coast guard, karena berbicara keselamatan, harus mengawal aktivitas nelayan, ekonomi dan kapal dagang," kata pria yang pernah menjadi kapten kapal internasional itu.

Ia mengakui, saat ini Indonesia belum memiliki coast guard. Namun, secara hukum, yang paling mendekati coast guard adalah Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Semestinya seluruh kapal patroli disatukan menjadi coast guard.

"Kapal coast guard adalah kapal keselamatan dan keamanan maritim , tidak untuk perang tapi penegakan hukum," tuturnya.

Meski sipil, biasanya kapal juga dilengkapi senjata, tapi bukan untuk menghancurkan, melainkan hanya untuk memberhentikan dan memperingatkan saja. (AntaraNews)

Prabowo Akan Dirikan Pangkalan Militer di Natuna

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pihaknya bakal membangun sejumlah pangkalan militer. Beberapa di antaranya berada di Natuna, Kepulauan Riau, dan di wilayah Timur Indonesia.

"Tidak hanya di Natuna, kami mau bikin pangkalan di Indonesia timur dan beberapa tempat," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (9/1/2020).

Namun, ia enggan membeberkan di mana saja lokasi pastinya. "Ada di beberapa tempat strategis di seluruh Indonesia. Masak saya paparkan pertahanan untuk kalian semua," ujarnya.

Wacana pembangunan pangkalan militer di Natuna muncul seiring masuknya kapal ikan dan kapal penjaga pantai milik China. Pemerintah telah melayangkan nota protes ke China karena dianggap melanggar kedaulatan Indonesia.

Prabowo menyatakan jika soal kedaulatan, maka tidak ada kata tawar-menawar. Namun, di sisi lain ia meminta hal ini tidak diungkit-ungkit terus.


"Kami katakan kedaulatan harga mati. Tapi kita jangan panas-panasin, ya. Jadi kalau wilayah teritorial itu kedaulatan itu 12 mil, lebih dari itu adalah ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)," ujar dia. (Kabar24)

Meanwhile on the other hands.
INDONESIA
PEMBANGUNAN PANGKALAN TNI AL DI NATUNA DINILAI TIDAK TEPAT
13 JANUARI 2020 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
foto-udara-suasana-kabupaten-natuna-kepulauan-riau.-kumparan.jpg

Natuna (Kumparan)

Eks Ketua Badan Intelejen Strategis (Kabais) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto mengkritik wacana pembentukan pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Zona ekonomi eksklusif (ZEE) di Natuna bukan ladang pertempuran.

“Ini untuk apa? Untuk penegakan kedaulatan atau hukum? Apa karena ini (kapal Tiongkok) kita siap bertempur? Harusnya gara-gara itu kita siap mempersiapkan ekonomi,” kata Soleman B Ponto, sebagaimana dilansir dari laman Medcom (13/ 1/ 2020).

Soleman mengatakan ZEE diatur di dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982. Indonesia mempunyai hak mengeksplorasi, mengekploitasi, dan konservasi di perairan ZEE Natuna.

Menurut dia, pembuatan pangkalan militer di Natuna bertolak belakang dengan fungsi perairan ZEE di Natuna. ZEE hanya menyangkut soal kewenangan di bidang ekonomi.

“Kenapa kita enggak siapkan kapal ikan kita? Penuhi ZEE dengan kapal ikan agar kapal dari Tiongkok enggak masuk,” ujar Soleman.

Pemerintah, kata dia, harusnya mendorong nelayan Tanah Air bisa mencari ikan di Laut Natuna. Pembuatan pangkalan militer dinilai salah langkah.

“Nelayan kita itu hanya berani memancing di perairan selatan Jawa, di antara Pulau Kalimantan, dan Jawa. Di ZEE Natuna ombaknya tinggi, seharusnya pemerintah memikirkan cara agar nelayan Indonesia bisa mencari ikan di Natuna,” tutur Soleman.

Dia juga meminta ada pihak yang memantau nelayan yang mencari ikan di ZEE. Salah satunya, kata Soleman, dengan memaksimalkan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang memungkinkan pembuatan kapal penjaga laut dan pantai.

“Di situ sudah diatur semua kegiatan yang masuk dalam ZEE agar kapal tidak tenggelam dan membuat pencemaran. Yang jaga seharusnya penjaga laut dan pantai, namun saat ini belum dibentuk,” ucap Soleman.

Soleman menekankan pemerintah harus mulai memikirkan mengadakan penjaga laut dan pantai usai pergesekan antara Indonesia-Tiongkok di Natuna. Pemerintah tidak boleh gegabah.

tiga-batas-zona-laut.jpg


Editor: (D.E.S)
 
Notes, it is only in Polda Riau one of safer province in Sumatra, not one of major Provinces with major crimes or terrorist threat in Indonesia like Jakarta , West Java, Central Java, Papua, Southeast Sulawesi or East Java just imagine their secret arsenal would be like...


Prabowo di Prancis: Kerja Sama Counter-Terorism hingga Intel

M Iqbal, CNBC Indonesia
NEWS

13 January 2020 18:26

db637cb3-d409-414d-82ca-b709d46f20a7_169.jpeg

Foto: Menhan RI Prabowo Subianto Pererat Kerja Sama Pertahanan Indonesia Prancis untuk Perkuat Sistem Alutsista TNI dan Majukan Industri Pertahanan Nasional. (Dok.KBRI Paris)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly. Keduanya sepakat untuk mengembangkan kerja sama bilateral di beberapa bidang.

Prabowo didampingi Dubes RI, Asisten Khusus Menhan, Ketua KKIP, Asops KASAU dan Danseskoal TNI.

Prabowo membahas langkah untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara, dan upaya memajukan industri pertahanan Indonesia.


"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik. Indonesia ingin terus tingkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat perkuat alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan Indonesia," kata Prabowo dalam siaran pers Kedubes RI untuk Prancis, Senin (13/1/2020).

97cedc31-b3f7-4aae-8c18-51143bc98723_169.jpeg
Foto: Menhan RI Prabowo Subianto Pererat Kerja Sama Pertahanan Indonesia Prancis untuk Perkuat Sistem Alutsista TNI dan Majukan Industri Pertahanan Nasional. (Dok.KBRI Paris)


Dubes RI untuk Prancis, Arrmanatha Nasir menjelaskan peluang meningkatkan kerja sama pertahanan kedua negara masih terbuka lebar. Hal ini mengingat kedua negara memiliki hubungan bilateral yang baik dan kebijakan polugri yang independen.

Ia mengatakan juga dalam pertemuan yang berlangsung terbuka dan interaktif, kedua Menhan sepakat penguatan kerja sama pertahanan akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan atau DCA (Defense Cooperation Agreement).

PILIHAN REDAKSI
Untuk itu, RI-Prancis mendorong agar DCA dapat segera diselesaikan pada tahun ini sebagai framework kerja sama pertahanan kedepan. Beberapa isu yang menjadi perhatian untuk DCA termasuk kerjasama pelatihan dan pendidikan, pengembangan industri pertahanan, kerja sama dalam bidang sains dan teknologi industri pertahanan, kerja sama intelijen pertahanan, kerja sama peacekeeping operations, serta kerja sama misi kemanusiaan saat bencana, dan counter-terorism.

"Prancis sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang maju, dapat menjadi mitra strategis dalam upaya Indonesia memperkuat alutsista TNI serta mengekselerasi pengembangan industri pertahanan nasional. Langkah ini akan mendukung upaya menjadikan industri pertahanan nasional sebagai bagian dari global production chain. Dalam konteks inilah Menhan RI memberi perhatian khusus pada pengembangan industri pertahanan saat membahas kerja sama pertahanan kedua negara kedepan dengan Menhan Prancis," kata Arrmanatha.

Selain bertemu dengan Menhan Prancis, selama kunjungannya di Paris 11-13 Januari, Prabowo telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perusahaan industri pertahanan di bidang pesawat tempur, kapal, radar dan sistem avionic, serta amunisi.

Dalam pertemuan tersebut, kalangan industri pertahanan Prancis diharapkan dapat bekerja sama dalam mengekselerasi kemajuan industri pertahanan Indonesia serta penguatan sistem alutsista TNI melalui transfer teknologi, peningkatan penggunaan kandungan lokal dan peningkatan kapasitas SDM.

Prabowo menegaskan Indonesia siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri Prancis agar dapat menjadikan industri pertahanan Indonesia menjadi bagian dari global production chain produk alutsista.

https://www.cnbcindonesia.com/news/...ncis-kerja-sama-counter-terorism-hingga-intel

Rafale to replace Su 35?
That means put new species to our fighter arsenal. Something that I don't think our air force dare to do.
But I do think that will be a much better choice than su35. And our future KFX will use European missile, so I'll definitely choose Rafale.
 

Latest posts

Back
Top Bottom