UGM Fasilitasi Prajurit TNI AD Lanjut Kuliah Tanpa Lepas Jabatan
Prajurit Tentara Nasional Indonesia bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dan S-3 tanpa melepaskan jabatan. Hal itu diwujudkan lewat kerja sama antara TNI Angkatan Darat dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
OlehNINO CITRA ANUGRAHANTO
10 Januari 2020 18:24 WIB·3 menit baca
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa (kiri) bersama Rektor UGM Panut Mulyono menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bidang pendidikan bagi prajurit, di UGM Yogyakarta, Jumat (10/1/2020).
YOGYAKARTA, KOMPAS — Prajurit TNI bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dan S-3 tanpa melepaskan jabatan. Hal itu diwujudkan lewat kerja sama antara TNI Angkatan Darat dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman di Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/1/2020). Penandatanganan dilakukan Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa dan Rektor UGM Panut Mulyono.
”Kebutuhan peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) di Angkatan Darat memang sangat mendesak. Kami memerlukan perwira, bintara, hingga tamtama yang harus punya wawasan lebih bagus karena kompleksitas tugas,” kata Andika.
Ia mengungkapkan, sebelumnya prajurit kerap enggan melanjutkan pendidikan karena harus melepaskan jabatannya terlebih dahulu. Sebab, pelepasan jabatan disertai penghapusan sejumlah tunjangan untuk jabatan tertentu. Ia meyakini, tanpa lepas jabatan, minat prajurit melanjutkan kuliah lebih tinggi.
Baca juga:
Pekerjaan Rumah Menata SDM TNI
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa memberikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dalam bidang pendidikan bagi prajurit dengan UGM, di Rektorat UGM, Yogyakarta, Jumat (10/1/2020).
”Menurut saya, program untuk meningkatkan SDM ini (niatnya) memang harus datang dari diri sendiri, bukan karena perintah. Keinginan menempuh pendidikan lanjutan harus datang dari perwiranya,” kata Andika.
Program kuliah pascasarjana itu diikuti 46 prajurit TNI AD. Sebanyak 42 prajurit menempuh pendidikan S-2, sedangkan 4 prajurit mengambil S-3. Pangkat para prajurit mulai dari sersan satu hingga letnan jenderal. Mereka bakal tersebar di sejumlah program studi, mulai dari ketahanan nasional, hukum, ilmu sosial dan politik,
cyber security, hingga kepemimpinandan inovasi kebijakan.
Menurut Andika, pembiayaan kuliah tersebut sebesar 75 persen ditanggung TNI AD, sedangkan 25 persen sisanya ditanggung prajurit yang menempuh pendidikan lanjutan. Skema ini dianggap mampu mendorong prajurit untuk berkomitmen menyelesaikan kuliahnya.
https://bebas.kompas.id/baca/nusantara/2020/01/10/prajurit-tni-ad-kuliah-lanjut-tanpa-lepas-jabatan/