Kansel
FULL MEMBER
- Joined
- Aug 28, 2019
- Messages
- 1,214
- Reaction score
- 1
- Country
- Location
Swipe to slide 4 4 sum suprise
Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
Drone wulung is the small one, And what drone is that the big one.....Swipe to slide 4 4 sum suprise
very similar to CH-4Drone wulung is the small one, And what drone is that the big one.....
It is.very similar to CH-4
Swipe to slide 4 4 sum suprise
As revealed by Nainar, at least three partners has been established as a supplier of the ISR mission systems, from companies from China, Turkey and France.
Although not disclose in detail, of a lot of news circulating in cyberspace, the system will be similar to that of the CH-4 drones from China, Anka from Turkey, and drones Patroller artificial-French Safran. However ascertained by Nainar, MALE remain pure design of Indonesia, only system which will be taken from the outside.
Nice to see more cooperation between Turkey and Indonesia. In recent months, TEI manager said They were negotiating with a few countries to export PD-170 engines. I wonder whether Indonesian drone uses it or not.
In this picture, Mr. Prabowo still have the trigger discipline, meanwhile his counterpart (the active general), his discipline is low
I see ITB logo in that drone, so yes likely it is drone bandung.I think that UAV is related with this
View attachment 593678
New Recruit
Luhut Nyatakan Bakamla Akan Jadi Coast Guard
Dalam waktu dekat, pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai coast guard.
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com10 Desember 2019 | 07:42 WIB
Kapal Negara Gajah Laut 4804, armada patroli yang dimiliki Badan Keamanan Laut (Bakamla) - Bisnis/David Eka
Dia menegaskan dalam waktu dekat pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai Coast Guard.
“Nanti Bakamla itu akan menjadi coast guard sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi partner untuk INSA [Indonesian National Shipowners Association] juga di laut,” jelasnya, Senin (9/12/2019).
Dia mendorong pula agar kapal-kapal yang digunakan oleh para penjaga pantai ini merupakan kapal yang berstandar untuk jelajah samudera, sehingga tidak kalah dengan penjaga pantai dan laut dari negara lain.
Luhut menyebut aturan mengenai coast guard akan termasuk dalam omnibus law yang mulai dipersiapkan oleh pemerintah sehingga kewenangan di laut dikelola oleh satu instansi.
"Kita jadikan satu semua kewenangan Menteri Perhubungan Budi Karya sudah bicara, di tim sudah bicara, kita sudah bicara dengan Presiden juga memang tidak bisa dipecah-pecah kewenangan itu," urainya.
Sebelumnya, pengusaha pelayaran yang tergabung dalam INSA mengadukan soal penjaga laut kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Dalam pertemuan dengan Presiden, Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto menyatakan pihaknya membahas mengenai isu coast guard.
Carmelita mengatakan Indonesia memiliki tiga coast guard yaitu Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP) Kementerian Perhubungan, Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Direktorat Polisi Air. Carmelita berharap Presiden menetapkan satu penegak hukum saja.
Menurutnya, keberadaan lebih dari satu coast guard itu memberatkan pengusaha pelayaran. Kapal-kapal milik pengusaha pelayaran Indonesia, menurutnya, sering diberhentikan oleh coast guard.
Dengan demikian, biaya logistik seperti bahan bakar yang ditanggung oleh pengusaha pelayaran itu menjadi lebih besar. "Kan juga mustinya kita tiba dalam waktu 1 atau 2 hari tapi perpanjangan (tiba lebih lama) karena setop-setop," kata Carmelita.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191210/98/1179635/luhut-nyatakan-bakamla-akan-jadi-coast-guard
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
What happened to kplp then ?
Luhut Beri Pesan Khusus untuk Prabowo
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki permintaan khusus kepada Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. Permintaan itu berkaitan erat dengan coast guard atau aparat patroli laut yang terintegrasi untuk pejagaan laut dan pantai di Indonesia.
Demikian disampaikan Luhut di sela membuka Rapat Umum Anggota (RUA) Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia (Indonesian National Shipowners Association/INSA) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Mengawali paparan, Luhut kembali mengingatkan status Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
"Kita masih belum jaya di laut. Kita suka lupa, Indonesia itu 70% terdiri dari laut. Besar sekali," katanya.
Politikus senior Partai Golongan Karya itu lantas meminta sejumlah masukan dari INSA dalam rangka perumusan kebijakan pemerintah. Luhut menegaskan, kebijakan yang dibuat harus betul-betul mencerminkan keinginan rakyat.
Tapi di sisi lain, kebijakan itu juga harus memelihara titik keseimbangan mengingat Indonesia juga hidup di tengah masyarakat dunia. Salah satu kebijakan konkret yang tengah dirumuskan adalah mengenai coast guard.
"Kami sudah bicara dengan Pak Budi (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi). Kita segera revisi omnibus law, nanti itu semua akan kita satukan," ujar Luhut.
"Sekarang ini kan enggak jelas. Kita kadang-kadang suka yang nggak jelas, sekarang kita pengen jelas semua. Iya, iya, enggak, enggak. Sehingga coast guard bisa seperti di Natuna," lanjutnya.
Mantan KSP itu juga ingin kapal-kapal coast guard tidak lagi berukuran kecil. Artinya, kapal tersebut harus mampu melakukan patroli di laut lepas dengan kapasitas yang lebih dari saat ini.
"Nah ini juga menjadi policy. Saya bicara dengan menteri pertahanan. Saya bilang ke Pak Prabowo. 'Wo (Prabowo) kamu kasih dah itu yang (ukuran kapal) 140 meter atau 138 meter. Frigate kita ini baru 105 meter. Jadi baru dua hari (aparat) udah muntah-muntah itu di laut," katanya.
"Saya bicara dengan menhan langsung cepat. Sekarang kita ubah ini," lanjut alumni Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
More bigger patrol ship will coming with open sea capability, i hope it will go with atleast 130 or 150 metre , with max speed around 25-27 knots is enough , so it can rumble with the Chinese Haijing 3901 .