What's new

Indonesia Defence Forum

Isn't La fayette an old design? Why doesn't France offer newer designs like FREMM, Gowind or Belharra?
Probably because FREMM is too "expensive" for us to procure and gowind failed once on our naval vessel procurement project (if I'm nof wrong) so they're offering something else

The government want to utilize it to provide internet services to public facilities, schools health centers, defense establishments, security administrations and all regional government offices all over Indonesia.
It will be used for polhukam, maybe will be used to provide communication for UAV too. ¯\_(ツ)_/¯, we don't have military satellite (special purpose) anyway, jadi kenapa engga pake satria (multifunction satellite) aja dulu.
We did have one actually
https://space.skyrocket.de/doc_sdat/satkomhan-1.htm
Gaada kejelasan sayang nya katanya mau diluncurin tahun ini ada yang bilang tahun depan,malah ada yang bilang di cancel
 
It will be used for polhukam, maybe will be used to provide communication for UAV too. ¯\_(ツ)_/¯, we don't have military satellite (special purpose) anyway, jadi kenapa engga pake satria (multifunction satellite) aja dulu.
Well it's not equipped with Ku band that have higher freq and wider bandwidth, but it's enough. My dosen said that Ku band not that good when in rainny season, disini kalau musim penghujan banyak awan mendungnya :v

Ada juga Ka-band yg banyak masalah karna faktor cuaca. Dosen mu kurang praktek lapangan berarti.
Coba kalau ikut saya dan team keluar masuk hutan naik turun gunung bela2x-in kerjain proyeknya BUMN atau pemerintahan ntar juga tau sendiri bedanya tiap frekuensi band pada penerapan di lapangan.
 
Sorry to replying a few days old news,
Just want to bring up that, Bahrain's Viper deal is 1.16 billion dollars for 16 aircrafts.
So 2 billion for 32 aircraft is quite reasonable actually. (Itu juga mungkin bukan 2 billion pas kan, masih ada lebih2nya juga kayaknya)

The one that I don't really understand is Taiwan's 8 billion deal for 66 aircraft, that's quite expensive for my itung-itungan. Well, maybe because they use new GE engine for their viper hence new service equipment (their previous f16 fleet use pw 220E btw) and they want to upgrade all their f16 to viper standard.

Mungkin juga ada deal2 alutsista lain dibelakangnya yg ga bisa diumumin biar ga buat marah si naga. Heheheh...

Gak bisa dipukul rata nilai kontrak dibagi per aircraft karena diluar pesawatnya itu sendiri dalam kontrak juga ada pembelian suku cadang, mesin cadangan, vulcan cadangan, radar cadangan, paket EW, biaya training, dsb, dsb,

https://www.dsca.mil/major-arms-sal...ative-office-united-states-tecro-f-16cd-block
 
Probably because FREMM is too "expensive" for us to procure and gowind failed once on our naval vessel procurement project (if I'm nof wrong) so they're offering something else
I assume they offer La fayette to fulfill light frigate role, any other ship in 5,000-7,000 tonnes range to fulfill heavy frigate role beside Iver?
 
I much more prefer fremm or iver class..
If we choose la fayette class.. its not bad choice either.. ni kayaknya balik ke damen lg..
Btw.. our MoD will review again all of alutsista contract.. so maybe we need to say goodbye to su35
 
I much more prefer fremm or iver class..
If we choose la fayette class.. its not bad choice either.. ni kayaknya balik ke damen lg..
Btw.. our MoD will review again all of alutsista contract.. so maybe we need to say goodbye to su35

Some people said kfx contract will canceled but i optimist this project didnt cenceled because PS have meet S.kor def.minister in JKT

Now we see next are Rus defmin will meet PS or not. Hehehe
 
Some people said kfx contract will canceled but i optimist this project didnt cenceled because PS have meet S.kor def.minister in JKT

Now we see next are Rus defmin will meet PS or not. Hehehe

I am not sure that this will be cancelled, Jokowi have sent Prabowo and Machmud MD, to discuse about it...but from what i read we will reduce our shares (but i hope not, it is not our commitment right?)
 
I much more prefer fremm or iver class..
If we choose la fayette class.. its not bad choice either.. ni kayaknya balik ke damen lg..
Btw.. our MoD will review again all of alutsista contract.. so maybe we need to say goodbye to su35
There's some internal problem about damen and pal so there's such a no no on we're going back to damen again,unless there's such political shit going on right there but the chance is still low.

Some people said kfx contract will canceled but i optimist this project didnt cenceled because PS have meet S.kor def.minister in JKT

Now we see next are Rus defmin will meet PS or not. Hehehe
Nah its not canceled read this up

https://katadata.co.id/berita/2019/12/13/proyek-jet-tempur-kfxifx-yang-dapat-lampu-hijau-mahfud-md

Some points in here:

•Indonesian government is still negotiating with South Korea to continue the KFX/IFX fighter program

•Defense Minister prabowo will lead the negotiation

PTDI receives two Bell 412EPI helicopters for Indonesian Army
Gabriel Dominguez, London - Jane's Defence Weekly
13 December 2019
Follow

RSS


Two of the nine Bell 412EPI helicopters ordered in January 2019 by the Indonesian Army (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat or TNI-AD) have been handed over to PT Dirgantara Indonesia (PTDI) for customisation work.

p1761618.jpg
Two of the nine Bell 412EPI helicopters (similar to this one) ordered in January 2019 by the Indonesian Army have been handed over by Bell to PTDI for customisation work. (Bell)

Bell, a subsidiary of Textron, announced in a 4 December statement that the handover of the latest rotorcraft also marked the 70th overall aircraft delivery from Bell to PTDI.

Under the contract, Bell is delivering the nine helicopters to PTDI, which will perform customisation work before final delivery to the TNI-AD. In a separate statement PTDI said it will arm each of the helicopters with "sophisticated weaponry", including a Gatling-type gun from US-based company Dillon Aero.

In 2016 Bell and PTDI had signed an extension to the original industrial and commercial agreement signed in 2012, enabling the two companies to expand their support and services in Indonesia to Bell helicopter operators.

https://www.janes.com/article/93186/ptdi-receives-two-bell-412epi-helicopters-for-indonesian-army

 
TNI Nyatakan Siap Lindungi Timor Leste dari Ancaman Militer
SuciptoJum'at, 13 Desember 2019 - 11:10 WIB
views: 619
upload_2019-12-14_15-46-21.png
apushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat mengunjungi Timor Leste. TNI Angkatan Laut (AL) menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan dan melindungi negara Timor Leste dari ancaman militer.Foto/Dok Dispenal
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya melindungi wilayah Timor Leste dari ancaman militer.

Hal itu terungkap saat kunjungan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit Indonesia Maritim Envoy (IME) 19B yang dipimpin Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro ke Componente Da Força Naval Ligeria di Hera Timor Leste, Kamis (12/12/2019).

Pada pertemuan pertama kalinya ini, Kapushidrosal mewakili Tim Satgas Port Visit IME-19B menyampaikan Indonesia siap membantu Timor Leste dalam bidang pendidikan ataupun pelatihan militer yang dapat diikuti oleh Componente Da Força Naval Ligeria.

”Pada prinsipnya Indonesia sebagai negara tetangga tidak akan membiarkan Timor Leste menghadapi ancaman militer,” kata dia dalam keterangan yang diterima SINDOnews Jumat (13/12/2019).

Menurut dia, TNI Angkatan Laut memiliki Pusat Hidro-Oseonografi yang mampu melaksanakan survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran. ”Kesempatan ini merupakan hal yang baik untuk Timor Leste guna memperkuat pertahanan maritime,” kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Ivan Yulian, menyampaikan sudah banyak dari negara tetangga mengikuti pendidikan Sesko setingkat magister selama 10 bulan, untuk fasilitas selama pendidikan dari negara asing akan ditanggung TNI Angkatan Laut. ”Ini akan sangat bermanfaat sekali sebagai bekal pembangunan pertahanan maritim bagi negara Timor Leste,” ucapnya.

Sementara itu, Capitao de fragata Componente Da Força Naval Ligeria Joao Da Silva mengucapkan selamat Hari Armada kepada TNI Angkatan Laut dan berharap kerja sama dalam bidang pertahanan maritim dapat berjalan dengan signifikan terutama dalam berbagai pelatihan militer yang ada di Indonesia.

Sebelum mengkahiri pertemuan, Capitao de fragata serta Delegasi TNI Angkatan Laut melaksanakan pertukaran cinderamata sebagai simbol mempereratkan hubungan Indonesia dengan Timor Leste.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Danguspurla Koaramada III Laksma TNI Rudhi Afiantara Athan RI Kolonel Inf Elvin Tiomada Saragih, Komandan KRI Usman Harun Kolonel Laut (P) Himawan, Komandan KRI Sultan Iskandar Muda Letkol Laut (P) Rasyid, Perwira Pertama KRI Sultan Iskandar Muda dan Staff Componente Da Força Naval Ligeria.

https://jatim.sindonews.com/read/17...i-timor-leste-dari-ancaman-militer-1576210345
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

they are going to be our satellite nation ?
 
Last edited:
TNI Nyatakan Siap Lindungi Timor Leste dari Ancaman Militer
SuciptoJum'at, 13 Desember 2019 - 11:10 WIB
views: 619
View attachment 593887
apushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat mengunjungi Timor Leste. TNI Angkatan Laut (AL) menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan dan melindungi negara Timor Leste dari ancaman militer.Foto/Dok Dispenal
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya melindungi wilayah Timor Leste dari ancaman militer.

Hal itu terungkap saat kunjungan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit Indonesia Maritim Envoy (IME) 19B yang dipimpin Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro ke Componente Da Força Naval Ligeria di Hera Timor Leste, Kamis (12/12/2019).

Pada pertemuan pertama kalinya ini, Kapushidrosal mewakili Tim Satgas Port Visit IME-19B menyampaikan Indonesia siap membantu Timor Leste dalam bidang pendidikan ataupun pelatihan militer yang dapat diikuti oleh Componente Da Força Naval Ligeria.

”Pada prinsipnya Indonesia sebagai negara tetangga tidak akan membiarkan Timor Leste menghadapi ancaman militer,” kata dia dalam keterangan yang diterima SINDOnews Jumat (13/12/2019).

Menurut dia, TNI Angkatan Laut memiliki Pusat Hidro-Oseonografi yang mampu melaksanakan survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran. ”Kesempatan ini merupakan hal yang baik untuk Timor Leste guna memperkuat pertahanan maritime,” kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Ivan Yulian, menyampaikan sudah banyak dari negara tetangga mengikuti pendidikan Sesko setingkat magister selama 10 bulan, untuk fasilitas selama pendidikan dari negara asing akan ditanggung TNI Angkatan Laut. ”Ini akan sangat bermanfaat sekali sebagai bekal pembangunan pertahanan maritim bagi negara Timor Leste,” ucapnya.

Sementara itu, Capitao de fragata Componente Da Força Naval Ligeria Joao Da Silva mengucapkan selamat Hari Armada kepada TNI Angkatan Laut dan berharap kerja sama dalam bidang pertahanan maritim dapat berjalan dengan signifikan terutama dalam berbagai pelatihan militer yang ada di Indonesia.

Sebelum mengkahiri pertemuan, Capitao de fragata serta Delegasi TNI Angkatan Laut melaksanakan pertukaran cinderamata sebagai simbol mempereratkan hubungan Indonesia dengan Timor Leste.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Danguspurla Koaramada III Laksma TNI Rudhi Afiantara Athan RI Kolonel Inf Elvin Tiomada Saragih, Komandan KRI Usman Harun Kolonel Laut (P) Himawan, Komandan KRI Sultan Iskandar Muda Letkol Laut (P) Rasyid, Perwira Pertama KRI Sultan Iskandar Muda dan Staff Componente Da Força Naval Ligeria.

https://jatim.sindonews.com/read/17...i-timor-leste-dari-ancaman-militer-1576210345
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

they are going to be our satellite nation ?

They fighting us for decades, got Independence and finally become our vassal. Quite an irony
 
Indonesian army seizes crystal meth smuggled from Malaysia
13th Dec 2019 19:52

Screenshot_2019-12-13-13-29-06-380_com.miui.gallery.png

Pontianak, W Kalimantan (ANTARA) - The Malaysia-Indonesia Border Security Task Force personnel at the XII/Tanjungpura Regional Military Command thwarted an attempt to smuggle 51 kilograms of crystal methamphetamine from Malaysia on December 10, a military officer revealed. "Their achievement must highly be appreciated because they stopped the smuggled drug from entering Indonesian territory," Chief of the XII/Tanjungpura Regional Military Command Major General Muhammad Nur Rahmad said here Friday.

The task force personnel belonging to the Infantry Battalion of 641 Raider/Beruang unit foiled the attempt in Sebunga Hamlet of Aruk Village, Sajingan Besar Subdistrict, Sambar District, West Kalimantan Province, on December 10.

Besides seizing 51 kg of crystal meth or sabu-sabu, they also arrested a woman identified as EP, 43, and a man identified as MT, 29, for allegedly attempting to smuggle in the illicit drug at an integrated border security check-point of Sajingan, he said.

The smuggling attempt was foiled following three days of surveillance, Rahmad added.

Indonesia remains under grave threat from drug dealers, as several individuals from its working-age population have been embroiled in a vicious circle.

According to the National Narcotics Agency's (BNN's) report, some 50 drug use-related deaths occur in Indonesia. However, their deaths have failed to deter other drug users in the country from consuming these banned substances.

The illicit drugs, particularly crystal meth, are frequently smuggled into Indonesia from Malaysia.

On December 10, for instance, BNN thwarted a trans-national drug ring's attempt to trade 60 kilograms of crystal meth recently smuggled from Malaysia into Medan, the capital of North Sumatra Province.

The crystal meth, packed into 50 bags, was seized during a drug raid the BNN squad personnel conducted at a house on Pertiwi Street of Bantan Village, Medan Tembung Subdistrict, BNN Eradication Division's Deputy Inspector General Arman Depari revealed.

The illicit drugs were brought from a drug kingpin in Malaysia on a wooden boat into the Indonesian waters, he said.

On the same day, the West Jakarta Metropolitan Police narcotics squad personnel arrested an ex-Malaysian model, identified as DY, in a drug raid operation at a luxurious apartment in South Tangerang, Banten Province.

This 39-year-old woman was accused of being a member of a transnational drug ring which smuggled a package of crystal meth from the neighboring country into Indonesia, West Jakarta Metropolitan Police Chief, Sen. Coms. Hengki Haryadi, said. (INE)
Related news: Jakarta police nab ex-Malaysian model for smuggling crystal meth
Related news: Two drug smugglers arrested and deported from Malaysia


Translated by: Andilala, Rahmad Nasution
Editor: Suharto

https://en.antaranews.com/news/138111/indonesian-army-seizes-crystal-meth-smuggled-from-malaysia

https://bebas.kompas.id/baca/polhuk...trak-alutsista-dengan-luar-negeri-bermasalah/

POLITIK & HUKUM › MENTERI PRABOWO: KONTRAK ALUTSISTA DENGAN LUAR NEGERI BERMASALAH


PERTAHANAN NEGARA

Menteri Prabowo: Kontrak Alutsista dengan Luar Negeri Bermasalah
Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertahanan mencoba menegosiasikan ulang kontrak yang bermasalah itu. Kontrak yang bermasalah membuat anggaran belanja alat utama sistem persenjataan terlalu tinggi.

OlehDHANANG DAVID ARITONANG
13 Desember 2019 20:09 WIB·3 menit baca
a17afe34-53df-4b73-8481-b9da8e5a6733_jpg-1-720x480.jpg

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Tim akrobatik TNI Angkatan Udara unjuk kebolehan di langit Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-74 TNI, Sabtu (5/10/2019). Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di peringatan HUT TNI tersebut menyatakan akan meningkatkan anggaran pertahanan.

JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, kontrak lama pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista dengan pihak di luar negeri bermasalah. Implikasinya, anggaran untuk belanja alutsista terlampau tinggi. Oleh karena itu, negosiasi ulang kontrak coba ditempuh. Ini seperti diinstruksikan pula oleh Presiden Joko Widodo.

”Ada masalah dengan kontrak lama dengan luar negeri dan Presiden menilai, anggaran untuk alutsista terlalu mahal. Oleh karena itu, kami diperintahkan melakukan negosiasi kembali oleh Presiden,” katanya seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (13/11/2019).

Meski demikian, Prabowo tidak menyebutkan kontrak yang bermasalah tersebut. Dia hanya menyebutkan, pendataan dan pengkajian atas kontrak-kontrak alutsista yang dibuat selama ini belum tuntas.

Baca juga : TNI, Menjaga Demokrasi di Tengah Modernisasi

IMG-20191213-WA0013_1576231396-720x350.jpg

KOMPAS/DHANANG DAVID ARITONANG
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

”Menurut rencana, minggu depan, kami yang akan mengundang Menko Polhukam untuk berkunjung ke Kemenhan (Kementerian Pertahanan). Nanti akan kami paparkan rinciannya pada kesempatan tersebut, Kemenko Polhukam ujarnya.

Sejak dilantik menjadi Menhan, Prabowo intens bertemu menhan dari negara lain. Di antaranya dia bertemu menhan dari Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Laos, dan Turki. Selain untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pertahanan, pertemuan juga untuk urusan belanja alutsista.

Instruksi Presiden kepada Prabowo itu kontras dengan permintaan penambahan anggaran pertahanan yang disampaikan Prabowo saat Kemenhan rapat dengan Komisi I DPR, pertengahan November lalu, Kompas (12/11/2019).

69499308-720x405.jpg

ANTARA/SENO
Prajurit Korps Marinir saat latihan di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir di Karangtekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (26/8/2018). Saat ini, banyak alat utama sistem persenjataan TNI yang sudah tidak layak pakai.

Prabowo kala itu mengharapkan alokasi anggaran pertahanan pada 2020 sekitar 2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Saat ini, dengan alokasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar sekitar Rp 127 triliun, masih sekitar 0,9 persen dari PDB.
 
TNI Nyatakan Siap Lindungi Timor Leste dari Ancaman Militer
SuciptoJum'at, 13 Desember 2019 - 11:10 WIB
views: 619
View attachment 593887
apushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat mengunjungi Timor Leste. TNI Angkatan Laut (AL) menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan dan melindungi negara Timor Leste dari ancaman militer.Foto/Dok Dispenal
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya melindungi wilayah Timor Leste dari ancaman militer.

Hal itu terungkap saat kunjungan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit Indonesia Maritim Envoy (IME) 19B yang dipimpin Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro ke Componente Da Força Naval Ligeria di Hera Timor Leste, Kamis (12/12/2019).

Pada pertemuan pertama kalinya ini, Kapushidrosal mewakili Tim Satgas Port Visit IME-19B menyampaikan Indonesia siap membantu Timor Leste dalam bidang pendidikan ataupun pelatihan militer yang dapat diikuti oleh Componente Da Força Naval Ligeria.

”Pada prinsipnya Indonesia sebagai negara tetangga tidak akan membiarkan Timor Leste menghadapi ancaman militer,” kata dia dalam keterangan yang diterima SINDOnews Jumat (13/12/2019).

Menurut dia, TNI Angkatan Laut memiliki Pusat Hidro-Oseonografi yang mampu melaksanakan survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran. ”Kesempatan ini merupakan hal yang baik untuk Timor Leste guna memperkuat pertahanan maritime,” kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Ivan Yulian, menyampaikan sudah banyak dari negara tetangga mengikuti pendidikan Sesko setingkat magister selama 10 bulan, untuk fasilitas selama pendidikan dari negara asing akan ditanggung TNI Angkatan Laut. ”Ini akan sangat bermanfaat sekali sebagai bekal pembangunan pertahanan maritim bagi negara Timor Leste,” ucapnya.

Sementara itu, Capitao de fragata Componente Da Força Naval Ligeria Joao Da Silva mengucapkan selamat Hari Armada kepada TNI Angkatan Laut dan berharap kerja sama dalam bidang pertahanan maritim dapat berjalan dengan signifikan terutama dalam berbagai pelatihan militer yang ada di Indonesia.

Sebelum mengkahiri pertemuan, Capitao de fragata serta Delegasi TNI Angkatan Laut melaksanakan pertukaran cinderamata sebagai simbol mempereratkan hubungan Indonesia dengan Timor Leste.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Danguspurla Koaramada III Laksma TNI Rudhi Afiantara Athan RI Kolonel Inf Elvin Tiomada Saragih, Komandan KRI Usman Harun Kolonel Laut (P) Himawan, Komandan KRI Sultan Iskandar Muda Letkol Laut (P) Rasyid, Perwira Pertama KRI Sultan Iskandar Muda dan Staff Componente Da Força Naval Ligeria.

https://jatim.sindonews.com/read/17...i-timor-leste-dari-ancaman-militer-1576210345
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

they are going to be our satellite nation ?

Indonesian Protectorate Timor Leste
Maybe because Aussie will leave from Timles.....

(Aussie didint like it if China have base in Timles maybe)
 
TNI Nyatakan Siap Lindungi Timor Leste dari Ancaman Militer
SuciptoJum'at, 13 Desember 2019 - 11:10 WIB
views: 619
View attachment 593887
apushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat mengunjungi Timor Leste. TNI Angkatan Laut (AL) menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelatihan dan melindungi negara Timor Leste dari ancaman militer.Foto/Dok Dispenal
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapannya melindungi wilayah Timor Leste dari ancaman militer.

Hal itu terungkap saat kunjungan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit Indonesia Maritim Envoy (IME) 19B yang dipimpin Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro ke Componente Da Força Naval Ligeria di Hera Timor Leste, Kamis (12/12/2019).

Pada pertemuan pertama kalinya ini, Kapushidrosal mewakili Tim Satgas Port Visit IME-19B menyampaikan Indonesia siap membantu Timor Leste dalam bidang pendidikan ataupun pelatihan militer yang dapat diikuti oleh Componente Da Força Naval Ligeria.

”Pada prinsipnya Indonesia sebagai negara tetangga tidak akan membiarkan Timor Leste menghadapi ancaman militer,” kata dia dalam keterangan yang diterima SINDOnews Jumat (13/12/2019).

Menurut dia, TNI Angkatan Laut memiliki Pusat Hidro-Oseonografi yang mampu melaksanakan survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran. ”Kesempatan ini merupakan hal yang baik untuk Timor Leste guna memperkuat pertahanan maritime,” kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Ivan Yulian, menyampaikan sudah banyak dari negara tetangga mengikuti pendidikan Sesko setingkat magister selama 10 bulan, untuk fasilitas selama pendidikan dari negara asing akan ditanggung TNI Angkatan Laut. ”Ini akan sangat bermanfaat sekali sebagai bekal pembangunan pertahanan maritim bagi negara Timor Leste,” ucapnya.

Sementara itu, Capitao de fragata Componente Da Força Naval Ligeria Joao Da Silva mengucapkan selamat Hari Armada kepada TNI Angkatan Laut dan berharap kerja sama dalam bidang pertahanan maritim dapat berjalan dengan signifikan terutama dalam berbagai pelatihan militer yang ada di Indonesia.

Sebelum mengkahiri pertemuan, Capitao de fragata serta Delegasi TNI Angkatan Laut melaksanakan pertukaran cinderamata sebagai simbol mempereratkan hubungan Indonesia dengan Timor Leste.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Danguspurla Koaramada III Laksma TNI Rudhi Afiantara Athan RI Kolonel Inf Elvin Tiomada Saragih, Komandan KRI Usman Harun Kolonel Laut (P) Himawan, Komandan KRI Sultan Iskandar Muda Letkol Laut (P) Rasyid, Perwira Pertama KRI Sultan Iskandar Muda dan Staff Componente Da Força Naval Ligeria.

https://jatim.sindonews.com/read/17...i-timor-leste-dari-ancaman-militer-1576210345
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

they are going to be our satellite nation ?
Make them into a vassal/satelite state and develop them as a bridge to connect with Portuguese-speaking world like Portugal itself, Brazil and some African nations.
 
Make them into a vassal/satelite state and develop them as a bridge to connect with Portuguese-speaking world like Portugal itself, Brazil and some African nations.

We have good relation with brazil (as long as they not send drug dealer here)

Baru tau gw ada eks model malaysia kegrebek bawa narko d daerah gw. wkkwkw

For timles, so we operate a base in Timles or just stationed large troop in RI-Timles border? If we operate a base in Timles maybe 1st time for for us to operate military base in foreign soil not under UN flag. Wkkwkwk

(Nanti pakai fasilitas bekas kodim koramil aja klo msh ada :enjoy:, seklian rawat TMP dsana maybe)
 
Masa iya su 35 dicancel, dulu nego2 minta barter ini itu dicancel kan malu maluin, pembeli sadis
 

Latest posts

Back
Top Bottom