What's new

Indonesia Defence Forum

INDONESIA
TARGET MEF TERCAPAI DALAM 5 TAHUN
29 NOVEMBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
pandur-ii-fitted-with-a-remotely-controlled-uninhabited-module-ares-edit.jpg

Photo Ilustrasi: Pandur II fitted with a remotely controlled uninhabited module Ares Edit (Army Recognition)

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini alutsista yang dimiliki tiga matra TNI belum memenuhi kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF). Untuk itu, pemerintah berencana meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista di tiga matra dalam kurun satu periode pemerintahan ini.

“Apakah MEF itu sudah tercapai? Belum mencapai. Tetapi dalam lima tahun mendatang, sesuai anggaran, MEF kita akan tercapai,” ucap Sakti, sebagaimana dilansir dari laman Kompas (29/11/2019).

Untuk mencapai target yang ditentukan, ia menuturkan, tidak selalu dengan cara menambah anggaran pertahanan, tetapi dengan melakukan peninjauan terhadap industri pertahanan Tanah Air.

Sebagai contoh, PT Pindad (Persero) memiliki kapasitas produksi amunisi hingga 250 juta amunisi setiap tahun. Namun, dalam praktiknya, produksi yang dihasilkan Pindad tidak pernah mencapai kapasitas.

“Artinya dalam kacamata pertahanan, industri itu tidak dimanfaatkan,” ujarnya.

Setidaknya, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kurang maksimalnya industri pertahanan di dalam negeri. Mulai dari minimnya order dari pengguna produk pertahanan yaitu TNI; pemerintah yang belum memberikan kepercayaan kepada industri tersebut, hingga produk yang dihasilkan belum dipercaya.

“Jadi bukan semata-mata menambah anggaran, tetapi lebih dimaksimalkan keberadaan industri pertahanan kita,” ujarnya.

Menurut Sakti, Indonesia memiliki industri pertahanan yang cukup lengkap. Selain Pindad, ada pula PT PAL yang memproduksi kapal dan PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang.

Keberadaan industri ini harus dimaksimalkan serta diperkuat dengan mengubah paradigma dari industri yang berorientasi komersial ke industri pertahanan mandiri.

Editor: (D.E.S)


Wamen Pertahanan Dorong Industri Lokal Produksi Alutsista Mumpuni
Reporter:
Andita Rahma
Editor:
Amirullah
Sabtu, 30 November 2019 09:45 WIB

887065_720.jpg


Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memegang sebuah senjata laras panjang saat mengunjungi PT Pindad, di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 6 November 2019. Kunjungan Prabowo yang didampingi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono ini sebagai upaya kemajuan industri pertahanan tanah air. Foto: Kemenhan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan menyatakan akan memberikan kesempatan industri lokal untuk memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan yang mumpuni.

"Jadi, kesimpulannya harus diberikan kesempatan. Kalau tahun pertama dikasih kesempatan dia belum berhasil, tahun kedua mesti berhasil. Tahun kedua berhasil tapi kurang jago, ya, tahun ketiga mesti," kata Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono di Restoran Seribu Rasa, Jakarta Pusat, pada Jumat, 29 November 2019.

Trenggono mengakui, saat ini industri pertahanan seolah terabaikan. Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 2012 disebutkan bahwa ada alutsista khusus yang produksinya tidak boleh diberikan pada swasta, tapi produksi ini harus dipegang oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "UU mengatakan begitu," ujar dia.
 
Attending the CIFP.

Prabowo sent a video speech. (In english)
Interesting points:
  1. He underlined that Indonesian defence policy is a defensive policy
  2. Although he would strive to defend Indonesian interests across the globe, Indonesian territorial integrity is prioritized
  3. Modernization of defence is ongoing, including in cyber defence (mentioned specifically)
  4. Indonesia aims to be in top 10 peacekeeper suppliers, particularly with peacekeepers sourced from branches other than the army
  5. Intensifying defence

Any link to the video? Thanks beforehand :-)

Who tf is that Anggrek guy??

A sockpuppet account
 
RSK MIG and Sukhoi are in Crisis: Russian Offers Fighter Jet In Exchange of Palm Oil and Rubber https://www.globaldefensecorp.com/2...ian-offers-junk-fighter-in-exchange-palm-oil/
Mat sabu declined the offer unfortunately

Kementerian Pertahanan Malaysia secara resmi mengeluarkan statemen bahwa tidak ada rancangan untuk membeli pesawat tempur baru, kata Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu.

Bahkan tawaran Rusia untuk trade-in 28 pesawat tempur Su-30MKM dan MiG-29 dan pesawat Su-35 juga ditolak.

“Kementrian Pertahanan lebih mengutamakan pada pesawat patroli perbatasan maritim untuk menghalau pesawat asing,” katanya pada sidang Dewan Rakyat hari ini.
IMG_20191130_174644_048.jpg
 
Last edited:
Guys, i found this picture on the internet what's so sudden with this?
View attachment 592081
Let Cool lol :v biasa lah KKB tuh cari sensasi saja biar dikata ada power, manfaatin gelombang protes2 yang kemaren. Dalam hal ini perang informasi mesti jadi fokus aparat, hal2 yang bersifat provokatif dan show of power mesti diantisipasi sebelum terjadi, bila tidak ingin lagi2 ada momentum protes yang mewabah. Kasihan lah orang2 tak bersalah tapi tidak setuju dengan separatis di Jayapura dan kota Papua lain, hidupnya terusik mereka2 yang punya kepentingan bikin rusuh.
 
DENARHANUD 001 LAKSANAKAN LATBAKJATRAT
29 NOVEMBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
tiga-meriam-57mm-aa-jarak-tembak-efektif-6-km-rahmad-mirza.jpg

Tiga meriam 57mm/ AA jarak tembak efektif 6 km. (Rahmat Mirza)

Prajurit TNI Detasemen Artileri Pertahanan Udara (DenArhanud) Rudal 001 meningkatkan kemampuan dengan latihan menembak senjata berat (Latbakjatrat) yang berlangsung selama dua hari, 28-29 November 2019, di pesisir Pantai Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Aceh Utara.

Dilansir dari laman Kanal Inspirasi (29/ 11/ 2019), Detasemen Arhanud-001 melibatkan 122 personel dengan menggunakan alutsista TD-2000 B yang terdiri dari dua unit FCV-1 dilengkapi rudal QW-3, tiga meriam 57mm/AA jarak tembak efektif 6 km, satu FCDV-1 atau alat kendali tembak dan satu radar SR-74.

Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan keterampilan prajurit TNI. Latihan bakjatrat tersebut dipimpin Komandan Detasemen Arhanud-001 Mayor Arh Fredy Jaguar.

Turut dihadiri perwakilan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) Kolonel Arh. D. Jampang, perwakilan Kodam IM, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Amir Hamzah, dan dikuti personel TNI Arhanud Rudal 001.

“Latbakjatrat ini, latihan puncak dari prajurit untuk mengukur profesionalismenya mengenai alutsista tersebut, pada saat nanti operasi tempur, sehingga mereka sudah terbiasa dengan situasi pertempuran menghadapi bahaya udara,” kata Fredy Jaguar, Kamis (28/11/2019).

tiga-meriam-57mm-aa-jarak-tembak-efektif-6-km-rahmat-mirza.jpg

Tiga meriam 57mm/ AA jarak tembak efektif 6 km (Rahmat Mirza)
Menurut Fredy Jaguar, ini merupakan ajang pembuktian sejauh mana tingkat kemampuan dan kesiapan prajurit. Karena sebagaimana diketahui bahwa sekarang ancaman terbesar dari negara lain adanya pesawat udara atau drone.

“Tentunya kita tidak boleh berpuas diri, karena pemkembangan teknologi ke depan semakin canggih dan kita pun harus meningkatkan kemampuan dan mengoperasionalkan alutsista tersebut,” pungkas Mayor Arg Fredy Jaguar.
 
That paper would be ended up as bungkus gorengan
Bungkus gorengan must secret document like this

SOAL UN MATEMATIKA SMA 2019 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA

SOAL USBN KIMIA SMA 2019 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA

And any other secret document you will find in tukang gorengan because some say they are tukang gorengan bawa HT

Trust me

That is very secret document many teen want spent some money for it. Also they must do that in clandestine mission

(Good saturday night and happy weekend
 
Sorry mate, I was in attendance, so I saw the video directly. Might take a week or more to see the video up on youtube

Since you were there in person I might as well ask this. What kind of "feel" can you get out of him? Is he the kind of person who will get things done, or merely rhetoric? Because so far I haven't notice anything of substance out of him (regarding fulfilment of MEF)

And any other secret document you will find in tukang gorengan because some say they are tukang gorengan bawa HT

Sekarang mereka jualan bakso, lebih gampang bikinnya soalnya tinggal tambahin kuah panas aja semua bahan juga udah siap
 
Since you were there in person I might as well ask this. What kind of "feel" can you get out of him? Is he the kind of person who will get things done, or merely rhetoric? Because so far I haven't notice anything of substance out of him (regarding fulfilment of MEF)



Sekarang mereka jualan bakso, lebih gampang bikinnya soalnya tinggal tambahin kuah panas aja semua bahan juga udah siap

Only a month since he took office
 
Back
Top Bottom