What's new

Indonesia Defence Forum

Yg saya ga suka mana nih org yg koar2 ham soal kekerasan tni aparat dsb? Ini warga sipil lho apa bagi mrk ham hanya untuk pembangkan plus antek2nya? Apa pendatang ga pantes dpt ham?
Them talking about human right violation by separatists towards ordinary citizen in Papua is like shooting oneself in the foot. Sama dgn aktivis HAM yang mempermasalahkan kekerasan polisi pada peserta demo yang anarkis tapi diam saja saat polisi terluka kena lempar batu.

Double standard is the norms.

that vanuatu kinda had a situation like indonesian- israeli relation about palestinian , should we shove some economic help down their throat to silence them ?
We already did shove money down their throat since SBY era. Jangan kira cuma amerika yang bisa main uang "bantuan". ¯\_(ツ)_/¯
 
Mode Bahasa
Mau tanya ini beneran apa kagak Purom wenda bkin ancaman amau mengusir semua orang pendatang? Apakah aparat berwenang siap?.....

Ini opini lagi
Anadaikan mrk paksa refrn dgn sengaja usir org2 " yg pro pemerintahan" sehingga demografik berubah???

(Sumber webnya agak 50/50 ) sih

Jujur ada masalah papua jd agak pesimis beli barang2 bagus dari barat.....

Nice if we can procure PAC3, nasams againts aircraft and pac3 for BMD
Kalau lihat sesuatu itu coba dilihat secara holistic/keseluruhan. Saudara2 kita di Papua itu ada yg di pesisir pantai dan di gunung. Yg dipantai ekonominya lebih maju krn ada infrastruktur dll, sedangkan di gunung lebih sulit kehidupannya. Ga semua saudara papua kita setuju dgn demo dll, permasalahannya lebih kompleks dari sekedar referendum. Menjaga keamanan juga ga mudah disana, korban pendatang jg baru terjadi kemarin setahu saya. Dari pernyataan Presiden kemarin jg mengisyaratkan itu lebih ke KKB, bukan masyarakatnya sendiri.

Berita yg ada di potret sedemikian rupa sehingga nampak seperti itu, terkadang kenyataannya jauh sekam dari api. Sama seperti demo 212 di Jakarta, apa itu perwakilan sebagian besar suara rakyat? Belum tentu, tp memang tampak seperti itu. Sebuah study yg sy pernah tahu dari statement Yanni Wahid pernah ada study tentang paham khilafah di beberapa tempat. Responden yang menjawab mendukung khilafah kemudian ditanyakan apakah mereka lebih memilih pemimpin muslim yg korup atau non muslim yg tidak korup? jawabannya non muslim yg tidak korup. Apa yg bisa ditarik dari study itu? Silahkan dikunyah sendiri, yg pasti Silent majority yg ada di Indonesia itu banyak hanya mereka memilih tidak bersuara lantang. Salah satu indikatornya? Silahkan lihat hasil pemilu kemarin, berapa besar yg mendukung partai yg berbasis agama (pekaes/pepepe) dan brp yg tidak memilih mereka? Demikian juga dengan hasil pemilihan di Papua beserta jumlah pemilih yg mencoblos.

Balik lagi dari misal 10rb pendemo yg menyuarakan anti lontong sayur, bisa saja sebenarnya hanya 1rb orang yg benar2 menyuarakan anti lontong sayur sementara 9rb lainnya sebenarnya ingin ketupat sayur tapi di tempat mereka harga ketupat sayur jauh lebih mahal dari lontong sayur sehingga mereka ikut "sebel" sama si lontong sayur. Yang buat sulit adalah kemampuan literasi saudara2 kita yang masih minim, rendahnya minat membaca jadi salah satu indikator. Kalau sudah gini membaca berita baik yang hoax atau bukan jadi keblinger sendiri :D
 
Mode Bahasa
Mau tanya ini beneran apa kagak Purom wenda bkin ancaman amau mengusir semua orang pendatang? Apakah aparat berwenang siap?.....

Ini opini lagi
Anadaikan mrk paksa refrn dgn sengaja usir org2 " yg pro pemerintahan" sehingga demografik berubah???

(Sumber webnya agak 50/50 ) sih

Jujur ada masalah papua jd agak pesimis beli barang2 bagus dari barat.....

Nice if we can procure PAC3, nasams againts aircraft and pac3 for BMD
That ship UAE have one and sunk in yemen
Not a problem, america and australia knows if they do some kind of intervention then they just making another enemy in LCS,sekarang masalahnya tinggal negara melanesia ini untungnya fiji ada di pihak kita
 
Not a problem, america and australia knows if they do some kind of intervention then they just making another enemy in LCS,sekarang masalahnya tinggal negara melanesia ini untungnya fiji ada di pihak kita

Kalau mamarika ama osy udah paham kalau mereka cawe2x urusan dlm negeri kita pasti banting setir ke blok tiongkok makanya mreka diem aja slama kita ga keterlaluan seperti thn 1991 dulu. Sedangkan kalau Fiji itu slain terima $ dari kita mreka juga ga akur ama tetangga2x nya (Vanuatu dkk)
 
Kalau lihat sesuatu itu coba dilihat secara holistic/keseluruhan. Saudara2 kita di Papua itu ada yg di pesisir pantai dan di gunung. Yg dipantai ekonominya lebih maju krn ada infrastruktur dll, sedangkan di gunung lebih sulit kehidupannya. Ga semua saudara papua kita setuju dgn demo dll, permasalahannya lebih kompleks dari sekedar referendum. Menjaga keamanan juga ga mudah disana, korban pendatang jg baru terjadi kemarin setahu saya. Dari pernyataan Presiden kemarin jg mengisyaratkan itu lebih ke KKB, bukan masyarakatnya sendiri.

Berita yg ada di potret sedemikian rupa sehingga nampak seperti itu, terkadang kenyataannya jauh sekam dari api. Sama seperti demo 212 di Jakarta, apa itu perwakilan sebagian besar suara rakyat? Belum tentu, tp memang tampak seperti itu. Sebuah study yg sy pernah tahu dari statement Yanni Wahid pernah ada study tentang paham khilafah di beberapa tempat. Responden yang menjawab mendukung khilafah kemudian ditanyakan apakah mereka lebih memilih pemimpin muslim yg korup atau non muslim yg tidak korup? jawabannya non muslim yg tidak korup. Apa yg bisa ditarik dari study itu? Silahkan dikunyah sendiri, yg pasti Silent majority yg ada di Indonesia itu banyak hanya mereka memilih tidak bersuara lantang. Salah satu indikatornya? Silahkan lihat hasil pemilu kemarin, berapa besar yg mendukung partai yg berbasis agama (pekaes/pepepe) dan brp yg tidak memilih mereka? Demikian juga dengan hasil pemilihan di Papua beserta jumlah pemilih yg mencoblos.

Balik lagi dari misal 10rb pendemo yg menyuarakan anti lontong sayur, bisa saja sebenarnya hanya 1rb orang yg benar2 menyuarakan anti lontong sayur sementara 9rb lainnya sebenarnya ingin ketupat sayur tapi di tempat mereka harga ketupat sayur jauh lebih mahal dari lontong sayur sehingga mereka ikut "sebel" sama si lontong sayur. Yang buat sulit adalah kemampuan literasi saudara2 kita yang masih minim, rendahnya minat membaca jadi salah satu indikator. Kalau sudah gini membaca berita baik yang hoax atau bukan jadi keblinger sendiri :D
Gak tau lagi udah, kalo "Literasi" juga mencakup harus 100% mampu mengendus hoax, seakan-akan Propaganda dan fake news itu masalah yang ada karena orang Indonesia "tidak bisa membaca", padahal US juga kenceng itu hoax dan fake news, dengan corak yang mirip dengan yang ada di Indonesia, tapi apa mereka orang Amerika pernah dibilang "tidak bisa membaca"?. Saya berpendapat bahwa ini hanyalah masalah menanamkan "pemikiran kritis", yang sama sekali berbeda dari istilah "Literasi", tapi jarang ada situasi yang ideal begitu, terutama dalam masyarakat yang nilai kolektifisnya kuat (tekanan sosial untuk mempercayai sesuatu).

Yang jelas daripada melihat korban cuma sedikit atau apalah, sebaiknya kerusuhan sama sekali diredam karena snowball effect itu nyata, fakta di lapangan bisa cepat berkembang berbeda dari yang ditaruh di kabinet Presiden, dari yang awalnya "lebih ke KKB saja pelakunya" bisa merambat ke aksi-aksi sipil secara umum, karena KKB memang taktiknya membaur di dan memprovokasi masyarakat sebagai tameng dan bahan propaganda mereka, masa sih mereka KKB peduli dengan code-of conduct? asal ada kesempatan ya mereka ambil, pragmatis, melawan orang pragmatis ya kita mestinya pragmatis juga, mau tidak mau harus mengakui kerusuhan itu walau diperparah oleh provokator, tetap saja berbahaya secara keseluruhan dan akan merambat ke level sentimen separatisme masyarakat umum. Memang sulit mencari dan memilah kutu diantara beras, tapi itulah situasinya.
 
Everything that we can buy from US? In this case lets ask for Fighter,tanker awacs MMA and SAM probably, also asking them can we buy F15X for sukhoi replacer(?)

Also i hope navy considering this ship for logistics and troop movements,it really suits with our archipelagoView attachment 581755


This means any expensive purchase like wedgetail,poseidon patriot or any US expensive weaponry will not burden us yes?
Anything is possible but there will be of course concession they will ask from us. Something i believe we can compromise.
 
Anything is possible but there will be of course concession they will ask from us. Something i believe we can compromise.
Hope so cause last time they already offered something we can say restricted for non allied country but for now they're not yet offered us pac or thaad idk about F15

Anyway if we're looking for C17/A400 thats thats mean there will be heavy airlifter tender on mef 3 is it still possible for us to purchase C17? If no then A400 or C-2/KC-390 is suitable but A400 bisa jadi tanker juga
 
From US Embassy Jakarta
If any members or silent readers here take interest
FB_IMG_15698468018161909.jpg


Hope so cause last time they already offered something we can say restricted for non allied country but for now they're not yet offered us pac or thaad idk about F15

Anyway if we're looking for C17/A400 thats thats mean there will be heavy airlifter tender on mef 3 is it still possible for us to purchase C17? If no then A400 or C-2/KC-390 is suitable but A400 bisa jadi tanker juga
C-17 production line is ended and AFAIK Ministry of State Enterprises is pressing on A-400
 
If we choose pac 3 mse for kohanudnas later,then we'll buy 5 detachment of it ya?
 
If we choose pac 3 mse for kohanudnas later,then we'll buy 5 detachment of it ya?
I can't tell about PAC in fact, idk about it at all. 2 regiments & 5 detachments; all i can safely say next batch for NASAMS idk yet about LR SAM
Meanwhile;
Screenshot_2019-09-30-19-56-54-1.png

Don't ask me about whose facial picture in the text. Just read the text.
 
I can't tell about PAC in fact, idk about it at all. 2 regiments & 5 detachments; all i can safely say next batch for NASAMS idk yet about LR SAM
Meanwhile;
View attachment 581771
Don't ask me about whose facial picture in the text. Just read the text.
I still dont get it,is it separated between merad and lorad in this 5 detachment needs of SAM? Or its combined and become melorad? If its separated then it will be nasams-patriot

Lmao where that face came from lol

Also,jasa angkutan FMS what does that mean? I can tell 1 paket=8 unit lets hope we order additional hellfire lel
 
I still dont get it,is it separated between merad and lorad in this 5 detachment needs of SAM? Or its combined and become melorad? If its separated then it will be nasams-patriot

Lmao where that face came from lol

Also,jasa angkutan FMS what does that mean? I can tell 1 paket=8 unit lets hope we order additional hellfire lel
Read again the previous posting about Air Defence in MEF IV and you don't understand the RKP 2019 about Apache; 1 Package to increase the cappability, 1 Package for ground based supports, the rest go for engines, equipments, bases it means there will be no procurement of Apache next year.
 
Read again the previous posting about Air Defence in MEF IV and you don't understand the RKP 2019 about Apache; 1 Package to increase the cappability, 1 Package for ground based supports, the rest go for engines, equipments, bases it means there will be no procurement of Apache next year.
Yeah barely noticed it, i thought they will procure more apache tho,it means AL&AU will be the main focus on mef 3

If there's no apache sec batch i hope we'll get focused on chinook and other heavy lift/utility helo, they got vital role in our archipelago and condition
 
Yeah barely noticed it, i thought they will procure more apache tho,it means AL&AU will be the main focus on mef 3

If there's no apache sec batch i hope we'll get focused on chinook and other heavy lift/utility helo, they got vital role in our archipelago and condition
There are talks to increase the number as suggested by previous Commander of Puspenerbad 11th Squadron, we need them between 16 - 32 however the procurement won't happen next year.
 
Back
Top Bottom