What's new

Indonesia Defence Forum

The A400M itself is not really surprising but the US$2 billion amount is :D Tapi dr menhan sendiri blm ada statement, baru Janes yg ngabarin
Janes kurang minum aqua mungkin ya? Klo udah ada rilis begini, pasti semua pada melototin nih proyek. Moga2 salah kutip.
 
Last edited:
Janes kurang minum aqua mungkin ya? Klo udah ada rilis begini, pasti semua pada melototin nih proyek. Moga2 salah kutip.

menhan sekarang tipikalnya diem tp tau2 dah beli. Kek kasus AW101 sama Satelit Airbus, terus Pandur tau2 dah deal.

terus NASAM jg.....
 
menhan sekarang tipikalnya diem tp tau2 dah beli. Kek kasus AW101 sama Satelit Airbus, terus Pandur tau2 dah deal. terus NASAM jg.....

Tapi begitu rame dibatalin... kayak AW101, padahal udah dipasang roundel TNI. Mencurigakan... :D
 
Tapi begitu rame dibatalin... kayak AW101, padahal udah dipasang roundel TNI. Mencurigakan... :D

padahal ada deal lain jg, KCR 60, LPD, Mi17, oiler, CN212 MPA, M113, Vampire, MLRS China, dll. gak ada yg ributin....
 
AW101 emang udah dari awalnya proyek bermasalah. If TNI want to pursue that deal, they have to come clean and be transparent. All eyes watching. Klo produk lokal kan versi budjet, tulang semua nggak ada dagingnya :D
 
Another video of the Indonesian Army Leopard 2A4 MBT manuevering on muddy grounds. Credit to Divif 2 Kostrad.

https://www.instagram.com/p/BPb_vsUjOj9/

lipZj2I.jpg


HbXtnU2.jpg
 
Delegasi Qatar Akan Kunjungi Indonesia untuk Pelajari Alutsista
Kamis, 19 Januari 2017 | 20:30 WIB

Shares
2029523Qatar780x390.jpg
KBRI Qatar Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi, bertemu dengan Kepala Pusat Kajian Strategis Angkatan Bersenjata Qatar, Brigjen Hamad Mohammed Al Marri, di Doha, ibu kota Qatar, Kamis (19/1/2017).


DOHA, KOMPAS.com - Delegasi Angkatan Bersenjata Qatar berencana mengunjungi Indonesia untuk meningkatkan hubungan pertahanan, khususnya mempelajari sistem persenjataan strategis, termasuk mengunjungi industri peralatan militer.

Demikian salah satu hasil pertemuan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi dengan Kepala Pusat Kajian Strategis Angkatan Bersenjata Qatar, Brigader Jenderal (Brigjen) Hamad Mohammed Al Marri, di Doha, Kamis (19/1/2017).

Hamad didampingi Penasihat Khusus dan Konsultan Senior-nya, Osama Kubbar. Sedangkan Dubes Basri didampingi Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan.

Boy melaporkan kepada Kompas.com bahwa dalam pertemuan itu berlangsung hangat. Hamad baru saja menduduki jabatan tersebut pada akhir 2016 untuk mengantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Sanad Ali Alnuaimi.

MHamad dalam pertemuan itu mengatakan, Qatar berupaya meningkatkan hubungan pertahanan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, khususnya Indonesia.

Dubes Basri menjelaskan perkembangan produk militer yang dihasilkan oleh PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL, yang telah diekspor ke berbagai negara khususnya negara-negara di kawasan ASEAN, Afrika, dan berbagai negara lainnya.

Brigjen Hamad tertarik mempelajari alat utama sistem persenjataan (alutsista) strategis termasuk mengunjungi pabrik senjata militer.

Hamad juga berjanji akan menghadiri pameran industri pertahanan terbesar Indo-Defence 2017 yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut, dan udara.

Brigjen Hamad mengundang Dubes Basri untuk menghadiri Konferensi Pertahanan dan Keamanan di Qatar pada 5-6 Maret 2017.

Hamad berjanji akan mempertemukan Dubes Basri dengan Menteri Pertahanan Qatar Khalid Bin Mohammed Al Attiyah.

Dubes Basri menyatakan kebanggaannya terhadap Khalid, mantan pilot tempur Angkatan Udara Qatar seperti dirinya.

Sebagai mantan Pilot F-16 pertama di Indonesia, Dubes Basri merasa pertemuannya dengan Menhan Qatar berdampak positif terhadap peningkatan hubungan kedua negara khususnya di bidang pertahanan.

Menurut Boy, dalam beberapa tahun terakhir, selain mengimpor berbagai produk alutsista dari negara-negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang lainnya seperti Pakistan, Turki, dan negara lainnya.

Saat ini Qatar mengimpor berbagai produk pakaian militer untuk Angkatan Bersenjata Qatar dari PT Sritex Indonesia.

Pejabat KBRI di Doha itu menambahkan kawasan Timur Tengah mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar 150 miliar dollar As dalam dekade terakhir.

Qatar juga sedang melakukan diversifikasi pembelian alutsista dari manca negara.

"Hal ini tentunya membuka peluang bagi produk militer Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk negara berkembang lainnya," ujar pejabat bergelar Minister Counsellor tersebut.
 
The A400M itself is not really surprising but the US$2 billion amount is :D Tapi dr menhan sendiri blm ada statement, baru Janes yg ngabarin

Based on wiki, 2013 price is €152mil each = $161mil. With $2billion, suppose to be more than 10 units!
 
Karnavian sees off policemen for UN peacekeeping mission in Darfur
Kamis, 19 Januari 2017 15:32 WIB - 0 Views

Jakarta (ANTARA News) - National Police Chief General Tito Karnavian led a ceremony to see off 140 Indonesian policemen of the Garuda Bhayangkara II Formed Police Unit (FPU) serving the United Nations (UN) peacekeeping operations in Darfur, Sudan, Africa.

"This is a UN peacekeeping mission in Darfur. You are expected to be able to create and maintain peace in Sudan following a prolonged conflict there," the general stated here, Thursday.

He urged the officers to conduct their duties optimally and vowed to punish those failing to complete their tasks.

"You will interact with police officers from other countries. Expand your horizon. Do not think local any longer, but think about the world," he emphasized.

The officers will fly to Sudan on Friday (January 20) from the Halim Perdanakusuma Air Force Base located in East Jakarta.

The 140 police officers comprise 100 tactical members and 40 members of the support staff.

They will join the FPU IX in Sudan for a year, replacing the FPU VIII team that had completed its assignment.

An FPU comprises approximately 140 police officers, trained and equipped to function as a cohesive unit capable of accomplishing policing tasks that individual police officers failed to accomplish. Well-trained FPUs can operate even in "high-risk" environments.

FPUs have three core duties: maintain public order, protect UN personnel and facilities, and support such police operations that require a concerted response but do not respond to military threats.

To be eligible for deployment in UN missions, FPUs have to undergo pre-deployment training that meets the requirements envisaged in the UN Temporary Training Standards for FPUs and successfully pass the assessment of operational capability conducted by the Formed Police Assessment Team in line with the Standard Operating Procedure for Assessment of Operational Capability for FPUs for Service in UN Peacekeeping Operations.(*)
Editor: Heru

COPYRIGHT © ANTARA 2017

http://m.antaranews.com/en/news/109...licemen-for-un-peacekeeping-mission-in-darfur
 
Based on wiki, 2013 price is €152mil each = $161mil. With $2billion, suppose to be more than 10 units!

That's the unit price only. Malaysia contract for four units was $2.5 billion, maybe included training, maintenance, etc. Still, take this report from Janes with a grain of salt as Panglima said he knows nothing about the deal as yet.
 
Surprise

Indonesia approves acquisition of five Airbus A400Ms for USD2 billion

Key Points
- The Indonesian government has approved the acquisition of five new Airbus A400M multirole aircraft
- The acquisition is a significant step in the Indonesian Air Force's modernisation efforts

p1478883.jpg

Indonesia has approved a sum of USD2 billion for the acquisition of five Airbus A400M Atlas multirole aircraft to boost the country's military airlift capabilities, multiple sources from within Indonesia's government and defence industry confirmed to IHS Jane's on 18 January.

The airframes will be acquired in the transport and utility configuration, and will be operated across the Indonesian Air Force's (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara: TNI-AU's) Aviation Squadrons 31 and 32
http://www.janes.com/article/67064/...sition-of-five-airbus-a400ms-for-usd2-billion


Very good news indeed, but why TNI -AU do not acquisite turbofan airlifter?
 
Last edited:
padahal ada deal lain jg, KCR 60, LPD, Mi17, oiler, CN212 MPA, M113, Vampire, MLRS China, dll. gak ada yg ributin....

Tapi begitu rame dibatalin... kayak AW101, padahal udah dipasang roundel TNI. Mencurigakan... :D

AW101 keep going on, believe it or not time will answer that. The case just political issue many reason for TNI and MoD to keep delivered its even President can use argue 'this chopper not for presidential but for SAR combat and TNI AU very need its'.... hmmm
 
>>> Siap2 yang nunggak pajak & tax amnesty bakal disita kekayaannya buat beli alutsista. :D


Jakarta - TNI akan membantu mengawal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam pengamanan penerimaan pajak. Jika target tercapai, TNI dijanjikan akan mendapat peningkatan anggaran belanja sebesar dua kali lipat tahun depan.

Bantuan TNI kepada Kemenkeu terkait pengamanan penerimaan negara tertuang dalam nota kesepahaman yang baru saja diteken. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yakin pihaknya dapat memenuhi harapan Kemenkeu.

"Kemarin dilakukan MoU untuk meningkatkan perolehan pajak. Mudah-mudahan bersama, TNI dan Kemenkeu bisa memperoleh sesuai target agar tercipta sentra-sentra ekonomi baru," ungkap Gatot.

Hal tersebut disampaikannya usai menutu Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017) malam. TNI pun menurut Gatot siap menyukseskan program tax amnesty atau pengampunan pajak yang sedang digaungkan pemerintah.

"Kami yakin itu bisa karena tax amnesty, bagi yang tidak ikut tax amnesty atau masih kurang, 80 persen kekayaannya bisa diambil," ujarnya.

Penerimaan negara yang bisa mencapai target juga akan berdampak bagi TNI. Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji angkat meningkatkan anggaran belanja TNI tahun 2018 jika target tercapai. Sayangnya Panglima TNI tidak merinci target yang dimaksudnya itu.

"Menteri Keuangan berjanji kalau (mencapai) target, maka anggaran belanja untuk TNI bisa dinaikkan 100 persen. Jadi kalau sekarang (2017) Rp 108 T, tahun 2018 menjadi Rp 216 triliun," sebut Gatot.

"Itu akan jadi kenangan indah karena (tahun depan) saya pensiun. Itu kalau saya panjang umur, semoga," tambah jenderal bintang empat itu berharap.

Dilibatkannya TNI dalam proses pengamanan penerimaan negara bukan tanpa alasan. Pihak Kemenkeu mensinyalir adanya oknum-oknum TNI menjadi centeng alias melakukan backing untuk pihak-pihak yang ingin berbuat curang dalam pembayaran pajak kepada negara.

"Karena menteri keuangan mensinyalir ada tentara-tentara yang jadi backing, maka kita mengamankan. Ini penting karena penghasilan negara kan, maka kita amankan," terang Gatot.

Panglima TNI berjanji akan memproses anggotanya yang ketahuan melakukan penyimpangan demikian. Proses hukum militer akan diterapkan terkait hal tersebut.

https://news.detik.com/berita/d-340...tercapai?_ga=1.61079404.1171286670.1444978712
 
Last edited:
Back
Top Bottom