What's new

Indonesia Defence Forum

Pindad Komodo production line. Credit to Rizka Fathony Rosyadi.

16229218_237348420052844_4166985521211375616_n.jpg


https://www.instagram.com/p/BPfWgiehdEA/
 
Propeler is cost friendly but lesser speed... Turbofan is fast but cost more in operational

IMHO We already have propeller airlifter...for the very large country like us we need the faster airlifter.
4 hour flight to papua is very good reaction time.

Indonesia will have 3 fleet :

Armabar will be Armada RI 1
Armatim will be Armada RI 2
new Armada will be Armada RI 3


------

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi berharap rencana memperluas kekuatan di wilayah militer Armada Timur dapat terealisasi tahun ini. Perluasan kekuatan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasi dan logistik TNI AL dalam misi menjaga kedaulatan NKRI.

"Penggelaran pangkalan itu kan efisiensi operasi. Kalau ada satuan kita dekat dengan daerah operasi, maka efisiensi operasi, efisiensi logistik bisa kita capai," kata Ade usai membuka rapat pimpinan TNI Angkatan Laut di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2017).

Perluasan kekuatan militer TNI AL akan dilakukan secara bertahap. Contohnya Pangkalan Utama AL yang berkembang dari 3 lokasi hingga kini menjadi 14 lokasi.

"Lantamal di Tarakan dulu belum ada, baru lanal. Operasi di Laut Sulawesi itu dari Surabaya, dulu," ujar Ade menggambarkan jarak antara lokasi operasi dengan pusat logistik.

Prajurit yang bertugas tidak boleh kehabisan logistik, mulai bahan makanan hingga bahan bakar kapal, setelah adanya lantamal baru di wilayah timur.

"Artinya bunker-bunker untuk bahan makan itu juga tersedia di daerah operasi, sehingga tidak perlu balik lagi," tegas dia.

Ade juga menjabarkan urgensi peningkatan efisiensi logistik dan operasi di Armada Timur dilatarbelakangi cakupan wilayah militernya yang terlalu luas, mulai perairan Tegal, Jawa Tengah, hingga perairan Papua, yang berbatasan dengan negara tetangga.

"Memang kebutuhan tim saya itu tiga armada. Sehingga tak hanya dua armada (Timur dan Barat) seperti sekarang ini. Kita butuh armada (lagi) di kawasan Timur khususnya, supaya beban Pangarmatim (Panglima Armada RI Kawasan Timur) tidak terlalu berat," jelas Ade.

"Karena wilayah Armatim ini dari mulai perairan Tegal sampai ke perbatasan Papua," sambung dia.

Ade berharap lokasi-lokasi markas komando di bawah Armada Timur yang baru dapat menjadi solusi atas masalah logistik yang selama ini TNI AL alami.

"Bagaimanapun, kapal perang operasinya akan sangat bergantung pada logistik," imbuhnya.

Armabar nantinya akan berganti nama jadi Armada RI 1, Armatim berganti menjadi Armada RI 2 dan armada yang baru akan dinamai Armada RI 3. (fdn/fdn)

★ detik

Very last i reading newspaper the RI fleet command formation will be:
Western fleet : Jakarta
Central fleet : Makassar
Eatern fleet : Sorong
RI Fleet Command : Surabaya

cmiiw

Pindad Komodo production line. Credit to Rizka Fathony Rosyadi.

16229218_237348420052844_4166985521211375616_n.jpg


https://www.instagram.com/p/BPfWgiehdEA/

Mass production VShorad komodo with mistral on the top??
Great!! when the number is enough then it should focus to merad and lorad. :D
 
Panglima Armada Harusnya di Kapal



⚓️ Bukan di DaratKRI REM 331 [Damen]

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan, setiap panglima armada seharusnya bertugas di atas kapal, bukan di daratan.

Panglima armada itu seharusnya di kapal, misalnya panglima armada ketujuh, panglima armada pasifik. Itu di kapal semua,” ujar Ade usai membuka Rapat Pimpinan TNI AL di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jumat (20/1/2017).

Dia boleh di kantor, di darat, kalau sedang istirahat saja ya. Jadi jangan dibolak-balik, panglima armada posnya adalah di kapal,” lanjut dia.

Pernyataan itu merupakan jawaban dari pertanyaan wartawan soal rencana pembentukan armada TNI AL ketiga RI, armada laut timur. Armada timur ini dibentuk belakangan setelah armada barat dan armada tengah.

Rencananya, TNI AL membangun markas armada timur di Sorong, Papua.

Ade melanjutkan, Indonesia belum memiliki kapal yang berfungsi sebagai markas tempat kendali operasi dilakukan.

Ade meminta hal itu tidak menjadi alasan para panglima armada tidak menjalankan tugas pokoknya.

Dalam bahasa perang, dia tetap harus berani di atas kapal, jangan di darat. Keliru,” ujar dia.

Sesuai kajian TNI AL sejak 2004, Komando Armada RI Kawasan Barat nantinya memiliki kewenangan wilayah di seluruh perairan di Pulau Sumatera (ALKI I).

Sementara, Komando Armada RI Kawasan Tengah memiliki wewenang atas wilayah perairan sekitar Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan (ALKI II).

Adapun, Komando Armada RI Kawasan Timur nantinya menjangkau wilayah perairan di Pulau Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua (ALKI III).

⚓Kompas
are this means Indonesian Navy will procure Ships in which had admiralty entourage facilities?
 
Panglima Armada Harusnya di Kapal



⚓️ Bukan di DaratKRI REM 331 [Damen]

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan, setiap panglima armada seharusnya bertugas di atas kapal, bukan di daratan.

Panglima armada itu seharusnya di kapal, misalnya panglima armada ketujuh, panglima armada pasifik. Itu di kapal semua,” ujar Ade usai membuka Rapat Pimpinan TNI AL di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jumat (20/1/2017).

Dia boleh di kantor, di darat, kalau sedang istirahat saja ya. Jadi jangan dibolak-balik, panglima armada posnya adalah di kapal,” lanjut dia.

Pernyataan itu merupakan jawaban dari pertanyaan wartawan soal rencana pembentukan armada TNI AL ketiga RI, armada laut timur. Armada timur ini dibentuk belakangan setelah armada barat dan armada tengah.

Rencananya, TNI AL membangun markas armada timur di Sorong, Papua.

Ade melanjutkan, Indonesia belum memiliki kapal yang berfungsi sebagai markas tempat kendali operasi dilakukan.

Ade meminta hal itu tidak menjadi alasan para panglima armada tidak menjalankan tugas pokoknya.

Dalam bahasa perang, dia tetap harus berani di atas kapal, jangan di darat. Keliru,” ujar dia.

Sesuai kajian TNI AL sejak 2004, Komando Armada RI Kawasan Barat nantinya memiliki kewenangan wilayah di seluruh perairan di Pulau Sumatera (ALKI I).

Sementara, Komando Armada RI Kawasan Tengah memiliki wewenang atas wilayah perairan sekitar Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan (ALKI II).

Adapun, Komando Armada RI Kawasan Timur nantinya menjangkau wilayah perairan di Pulau Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua (ALKI III).

⚓Kompas
are this means Indonesian Navy will procure Ships in which had admiralty entourage facilities?
maybe, however the ship that carry him must be big enough
 
Panglima Armada Harusnya di Kapal Bukan di Darat

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan, setiap panglima armada seharusnya bertugas di atas kapal, bukan di daratan.

Panglima armada itu seharusnya di kapal, misalnya panglima armada ketujuh, panglima armada pasifik. Itu di kapal semua,” ujar Ade usai membuka Rapat Pimpinan TNI AL di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jumat (20/1/2017).

Dia boleh di kantor, di darat, kalau sedang istirahat saja ya. Jadi jangan dibolak-balik, panglima armada posnya adalah di kapal,” lanjut dia.

Pernyataan itu merupakan jawaban dari pertanyaan wartawan soal rencana pembentukan armada TNI AL ketiga RI, armada laut timur. Armada timur ini dibentuk belakangan setelah armada barat dan armada tengah.

Rencananya, TNI AL membangun markas armada timur di Sorong, Papua.

Ade melanjutkan, Indonesia belum memiliki kapal yang berfungsi sebagai markas tempat kendali operasi dilakukan.

Ade meminta hal itu tidak menjadi alasan para panglima armada tidak menjalankan tugas pokoknya.

Dalam bahasa perang, dia tetap harus berani di atas kapal, jangan di darat. Keliru,” ujar dia.

Sesuai kajian TNI AL sejak 2004, Komando Armada RI Kawasan Barat nantinya memiliki kewenangan wilayah di seluruh perairan di Pulau Sumatera (ALKI I).

Sementara, Komando Armada RI Kawasan Tengah memiliki wewenang atas wilayah perairan sekitar Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan (ALKI II).

Adapun, Komando Armada RI Kawasan Timur nantinya menjangkau wilayah perairan di Pulau Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Papua (ALKI III).

⚓Kompas
are this means Indonesian Navy will procure Ships in which had admiralty entourage facilities?
he is just giving a small wink and a nudge to the higher up hinting that we need "dedicated flagships"...
 
The Indonesian Army soldiers are also trained as farmer.
So Whenever they deployed in remote or border area their duty is not just in military aspect but also in agricultural. Helps local farmer in their field. The secondary task of the Indonesian Armed Force is to maintain and ensuring food sustainability of the nation.
1uEuymy.jpg
 
GLADI SATGAS PRISAI AMBALAT
21 JANUARY 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT


Sejumlah kapal perang menuju lokasi latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim di Laut Jawa, Kamis (19/1/2017). Latihan yang berlangsung mulai 19 Januari-21 Januari tersebut melibatkan KRI Ahmad Yani-351, KRI Fatahillah, Heli BO-105, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Tongkol-813, KRI HIU-634, KRI Ajak-65, KRI Sura (SRA)-802, Cassa 212, CN 235 dan satu pleton Marinir serta dua tim Satkopaska.

gladi-prisai-ambalat-2017-2.jpg


Awak kapal membersihkan KRI Fatahillah sebelum pemberangkatan Latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim di Dermaga Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/1/2017). Latihan yang berlangsung mulai 19 Januari-21 Januari tersebut melibatkan KRI Ahmad Yani-351, KRI Fatahilla, Heli BO-105, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Tongkol-813, KRI HIU-634, KRI Ajak-65, KRI Sura (SRA)-802, Cassa 212, CN 235 dan satu pleton Marinir serta dua tim Satkopaska.

gladi-prisai-ambalat-2017-1.jpg


Awak KRI Fatahillah melakukan penghormatan lambung kiri saat pemberangkatan Latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim di Dermaga Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/1/2017). Latihan yang berlangsung mulai 19 Januari-21 Januari tersebut melibatkan KRI Ahmad Yani-351, KRI Fatahilla, Heli BO-105, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Tongkol-813, KRI HIU-634, KRI Ajak-65, KRI Sura (SRA)-802, Cassa 212, CN 235 dan satu pleton Marinir serta dua tim Satkopaska.

gladi-prisai-ambalat-2017-3.jpg


Seorang Perwira TNI AL melambaikan tangan saat pemberangkatan Latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim di Dermaga Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/1/2017). Latihan yang berlangsung mulai 19 Januari-21 Januari tersebut melibatkan KRI Ahmad Yani-351, KRI Fatahilla, Heli BO-105, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Tongkol-813, KRI HIU-634, KRI Ajak-65, KRI Sura (SRA)-802, Cassa 212, CN 235 dan satu pleton Marinir serta dua tim Satkopaska.

gladi-prisai-ambalat-2017-4.jpg


Pesawat TNI AL melintas saat gladi Latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut Koarmatim di Laut Jawa, Kamis (19/1/2017). Latihan itu untuk melatih kesiapan prajurit yang terlibat dalam Satgas operasi pengamanan perbatasan Malindo (Satgas Operasi “Prisai Ambalat”) dan Philindo (Satgas Operasi “Perisai Kawanua”).

Sumber : Antara
 

Pakistan Defence Latest Posts

Back
Top Bottom