What's new

Indonesia Defence Forum

Latihan Pembentukan Raider Yonif Linud 431. Photo: Pen Divif 2 Kostrad.

15622425_1028383903936619_6066908493258482208_n.jpg


15590072_1028384393936570_8723820888911944494_n.jpg


15665437_1028383950603281_8546247227199264727_n.jpg


15665867_1028384027269940_7547600368080264912_n.jpg


15542271_1028383933936616_1939816097858327502_n.jpg


15541893_1028384370603239_7080888565291949815_n.jpg


15492603_1028384140603262_2853758665948184768_n.jpg


https://www.facebook.com/lembagakeris/?fref=nf
 
^^ umm..that's not armored shield
that is a fiberglass shield for riot control:cheesy:
 
@madokafc... Happy mothers day... I dont know whether you are married and have children or not... If not, well... Wishing you soon to become a happy mom someday...
 
PT PAL's submarine building facility, December 2016 update.



Indonesian Navy in talks with PTDI for MPA variants of NC-212-200 aircraft

IHS Jane's Defence Weekly
22 December 2016

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut: TNI-AL) is currently in talks with state-owned aircraft manufacturer PT Dirgantara Indonesia (PTDI) over the acquisition of two additional NC-212-200 airframes.

The aircraft, which are being negotiated for in maritime patrol aircraft (MPA) configurations, are meant to be deployed with the TNI-AL's Aviation Squadron 800 at the Juanda airbase in Surabaya.

The NC-212-200 platform, which is capable of being deployed from more austere and remote airstrips given its short take-off and landing (STOL) abilities, is meant to complement the TNI-AL's fleet of existing and incoming fleet of larger CN-235-200 MPAs.

Financing for the platforms will be provided for by funds allocated under the USD162 million allotment by the Indonesian Ministry of Defence for MPA acquisitions in the 2015-19 fiscal period.

http://www.janes.com/article/66490/...-ptdi-for-mpa-variants-of-nc-212-200-aircraft
 
om telolet om,


just like what i said earlier, Su-35 is a done deal since the Russian accepted easily our Counter Trade offer

20161222066.jpg



Penggerebekan Terduga TerorisAnggota kepolisian berjaga di dekat rumah terduga teroris seusai penggerebekan di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016). Dalam pengerebekan tersebut tim Densus 88 Polri menembak mati tiga terduga teroris dan seorang lainnya ditangkap. (ANTARA /Fakhri Hermansyah)

20161222antarafoto-densus-88-tangkap-teroris-di-batam-211216-mnk-2.jpg



Penangkapan Terduga Teroris Di BatamAnggota polisi bersenjata lengkap berjaga di jalan menuju rumah terduga teroris saat dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2016). Densus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang terduga teroris HA alias Abisya yang diduga berperan sebagai fasilitator masuknya dua WNA Tiongkok etnis Uighur jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement ke Indonesia. Abisya juga diduga anggota jaringan Katibah Gonggong Rebus di bawah kendali Bahrunnaim Anggih Tamtomo. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)


20161222antarafoto-densus-88-tangkap-teroris-di-batam-211216-mnk-5.jpg



Penangkapan Terduga Teroris Di BatamAnggota polisi bersenjata lengkap menjaga rumah terduga teroris saat dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2016). Densus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang terduga teroris HA alias Abisya yang diduga berperan sebagai fasilitator masuknya dua WNA Tiongkok etnis Uighur jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement ke Indonesia. Abisya juga diduga anggota jaringan Katibah Gonggong Rebus di bawah kendali Bahrunnaim Anggih Tamtomo. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

20161222antarafoto-densus-88-tangkap-teroris-di-batam-211216-mnk-1.jpg



Penangkapan Terduga Teroris Di BatamAnggota polisi bersenjata lengkap berjaga di jalan menuju rumah terduga teroris saat dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2016). Densus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang terduga teroris HA alias Abisya yang diduga berperan sebagai fasilitator masuknya dua WNA Tiongkok etnis Uighur jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement ke Indonesia. Abisya juga diduga anggota jaringan Katibah Gonggong Rebus di bawah kendali Bahrunnaim Anggih Tamtomo. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

20161222058.jpg



Penangkapan Terduga Teroris Di SumutPersonel Brimob Polda Sumut melakukan penjagaan saat berlangsung pemeriksaan seorang terduga teroris di Makobrimob Polda Sumut di Medan, Sumatra Utara, Rabu (21/12/2016). Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumut menangkap seorang yang diduga terlibat dalam jaringan teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa, berinisial SY (27), di Deli Tua Dusun III Aji Baho, Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang, Sumut. (ANTARA /Septianda Perdana)
 
Rudal Pertahanan Diri Ini Sedang Ditimbang untuk Dipinang TNI AL
December 22, 2016
954
Share on Facebook

Tweet on Twitter


Kapal korvet eks kelas Nakhoda Ragam yang dibeli TNI AL pada 2013 dan bersalin rupa menjadi MRLF (Multi Role Light Frigate) kelas Bung Tomo, secara perlahan melengkapi diri dengan beragam sistem senjata.

Seperti diketahui, MRLF kelas Bung Tomo ini sudah dilengkapi dengan VLS (Vertical Launch System) sebanyak 16 sel yang meluncurkan rudal antipesawat untuk sistem anti pertahanan kapal perang itu sendiri. Desain asli VLS pada MLRF sendiri diperuntukkan bagi rudal Seawolf.Sayangnya, rudal ini sudah uzur dan tidak diproduksi lagi.

TNI AL sendiri sudah melakukan pengadaan sejumlah sistem rudal pertahanan diri, termasuk rudal MICA untuk PKR-105. Salah satu pesaing sebelum MICA terpilih adalah rudal Umkhontobuatan Denel Defense (Kentron) Afrika Selatan.

Nah, untuk MLRF kabarnya Denel Defense ikut serta lagi untuk memperebutkan ‘hunian’ di dalam VLS.

Umkhonto sendiri merupakan nama tombak sakti milik Raja Shaka dari suku Zulu. Rudal pertahanan diri ini memang relatif kurang terdengar di kancah persaingan internasional, tetapi bukan berarti tak bertaji. Adopsi Umkhonto oleh 12 Angkatan Laut di seluruh dunia menjadi buktinya.

bd1593a28a0096c435da92c50d82f6ff.jpg


Umkhonto tersedia dalam tiga varian: pemandu infra merah (Umkhonto IR) untuk jarak dekat, pemandu IR dengan booster (Umkhonto ER-IR) untuk jarak sedang, dan pemandu Radar (Umkhonto-R) untuk sasaran BVR (Beyond Visual Range). Besar kemungkinan yang dijajaki oleh TNI AL adalah Umkhonto IR Block 2 yang memiliki jarak efektif sampai 15 km terhadap sasaran seukuran pesawat terbang.

http://angkasa.co.id/info/militer/rudal-pertahanan-diri-ini-sedang-ditimbang-untuk-dipinang-tni-al/

Indonesian Navy is looking for Ukhomto missile system to replace Sea Wolf VLS Shorad missile system
 
Indonesian National Police picks AEM loudspeakers for Bell 429s

31 Jul, 16, Source: AEM

AEM has been selected to provide its new generation loudspeaker systems to Bell Helicopter Textron Canada Ltd for two B429 helicopters purchased by the Indonesian National Police. The aircraft were signed for at the 2016 Singapore Airshow during a formal signing ceremony. As the official police force for Indonesia, the aircraft will support law enforcement activities and will contribute to the safety, accessibility, sustainability and security of the region.

“The Indonesian Police helicopters will be the first B429 helicopters outfitted with AEM’s new loudspeaker systems,” said Luc Schingh, Sales and Business Development for AEM. Previously, the B429 helicopters used AEM’s legacy system.

AEM has been a leader in the aviation loudspeaker system market for many years and has used their expertise in the field to developnew systems which are DO-160G and DO-214 qualified, making their loudspeaker systems the only ones on the market today to achieve these levels of environmental and performance qualification.
http://helihub.com/2016/07/31/indonesian-national-police-picks-aem-loudspeakers-for-bell-429s/
 
3 Telolet down
Densus 88 personel after a raid in South Jakarta Dec 21, 2016 where 3 suspected terrorist killed, 1 captured alive

baku-tembak-di-tangerang-tiga-terduga-teroris-tewas-MW1.jpg
 
Most Telolet died on police raid, wonder if the telolet fight back and armed
Wouldn't it better to keep the telolet alive to get information? you know like not shoot the vital area

No worries... I am married with children... Since madokafc is the only obvious woman in the forum, and it is mothers day... I thought it would be proper to greet her, and to remind us, men, that we owe so much from our mothers...
:enjoy:


P. S.
I sexually Identify as an Attack Helicopter. Ever since I was a boy I dreamed of soaring over the oilfields dropping hot sticky loads on disgusting foreigners. People say to me that a person being a helicopter is Impossible and I’m fucking retarded but I don’t care, I’m beautiful. I’m having a plastic surgeon install rotary blades, 30 mm cannons and AMG-114 Hellfire missiles on my body. From now on I want you guys to call me “Apache” and respect my right to kill from above and kill needlessly. If you can’t accept me you’re a heliphobe and need to check your vehicle privilege. Thank you for being so understanding.
Can't wait for the National Attack Helicopter Day
:smitten:
 
^why are we talking about turkey's mbt in indonesian defense subtopic? indonesian defense force use a lot of units and weapon that are used by other countries, it doesn't mean we have to discuss about other country's mission... right?

i'm sorry for asking this now, i haven't been reading the forum lately...

anyway back to my oppinion on that pic....

basically the problem is not on the tank but rather the coordination and communication of the soldiers that are operating and supporting each other on the missions... which i'm pretty sure is quite obvious a huge factor in determining whether or not a mission work well... a thing that is also true in any normal workplace.... and there is always that "men behind the gun" thingy.. right?
 
Kapal tunda TNI AL buatan PT PAL mampu manuver 360 derajat
  • TNI AL / Indonesian navy has received tug boat made by PT. PAL. The third of three ordered.
  • Tug boat is named TD Malabar and has Z-peller technology which enables it to do 360 degree maneuver.
  • TNI AL has ordered a LPD and a KCR (FAC) from PT. PAL which will start building next year.
22 Desember 2016

Surabaya (ANTARA News) - Kapal tunda pesanan TNI AL yang secara resmi diserahterimakan dari PT PAL Indonesia mampu bermanuver atau berputar 360 derajat, kata Direktur Pengembangan Kapal PT PAL Indonesia, Turitan Indaryo.

"Dari tiga kapal tunda pesanan TNI AL, kapal ini berbeda karena ada teknologi Z-Peller, yakni mampu bermanuver 360 derajat, berbeda dengan kapal tunda pada umumnya," kata Indaryo, usai kegiatan serah terima kapal tunda di Dermaga Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia, Surabaya, Kamis.

Selain itu, kapal yang telah secara resmi diberi nama "TD Malabar" dengan nomor lambung M000296 itu juga mempunyai 2.400 tenaga kuda.

"Kapal ini juga telah melalui serangkaian proses pengujian sebagai persyaratan serah terima, seperti uji sandar dan berlabuh, uji layar, bollard pull test, dan tahap akhir adalah inspeksi pejabat yang telah dilaksanakan pada 2 Desember 2016 oleh beberapa perwira tinggi TNI AL," katanya.

Ia mengatakan, proses pembangunan hingga penyelesaian setiap kapal dilakukan dalam 16 bulan, dan secara resmi PAL Indonesia telah mampu menyelesaikan kontrak dua kapal serupa yang sebelumnya telah dierahterimakan kepada TNI AL.

"TNI AL dalam kontrak awal memesan tiga kapal tunda, dan TD Malabar ini merupakan yang terakhir. Pembangunan TD Malabar oleh PT PAL Indonesia ini merupakan bentuk kepercayaan TNI AL terhadap galangan kapal dalam negeri, sekaligus sebagai bukti komitmen dalam melaksanakan kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)," katanya.

Indarto berharap penunjukan PT PAL Indonesia sebagai integrator kunci dalam pemenuhan kebutuhan alutsista matra laut dapat meningkatkan kerja sama yang telah terjalin, baik untuk pembangunan kapal baru, maupun perbaikan dan pemeliharaan kapal.

Asisten Logistik Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muda TNI Mulyadi, yang mewakili jajaran TNI AL dalam kegiatan serah terima itu mengatakan, kapal yang baru saja diselesaikan pengerjaannya oleh PT PAL Indonesia akan ditempatkan di Pangkalan Utama TNI AL/III Jakarta, karena kebutuhan kapal tunda di sana sangat tinggi.

"Karena kebutuhan di sana cukup besar, sehingga di sana kini memiliki dua kapal tunda," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data PT PAL Indonesia kapal perang bantu ini memiliki keunggulan seperti TD Galunggung dan TD Anjasmoro yang berfungsi sebagai kapal pelabuhan dan kapal pemadam.

Secara umum, kapal memiliki fungsi menarik atau mendorong kapal menuju pelabuhan, laut lepas atau sungai, ditambah memiliki wadah evakuasi kapal yang sedang mengalami kecelakaan atau mogok di tengah laut.

Kapal memiliki panjang 29 meter dan lebar 9 meter dengan kapasitas angkut 8 awak serta 2 penumpang tambahan, serta mampu bertahan di laut selama 7 hari, ditambah memiliki mesin berkekuatan 2x1200 tenaga kuda dengan berbaling-baling ganda.

Berat kapal 550 ton, kapal dibangun sesuai persyaratan Marine Use dan PT Biro Klasifikasi Indonesia, dan diproduksi sesuai kontrak nomor KTR/106/02-51/VII/2015/DISADAL mampu melaju hingga 12 knot/jam.

Untuk tahun depan, TNI AL telah memesan satu kapal jenis landing platform dock (LPD) dan kapal cepat rudal (KCR) pada PT PAL Indonesia.

"Kami sudah diskusikan dengan PT PAL. Dan, rencana pembuatan kapal pesanan itu bakal dimulai pada tahun depan," imbuh Jenderal berbintang dua itu.

Turitan menambahkan, untuk kapal jenis LPD nilai investasi yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 700 miliar. Sedangkan untuk kapal jenis KCR nilai investasi yang harus dikeluarkan diprediksi mencapai Rp 200 miliar. Ia mengaku, pesanan dari pihak TNI AL jelas bakal meningkatkan pendapatan perseroan.

"Untuk tahun depan saja, total investasi TNI AL di PT PAL sudah mencapai Rp 900 miliar. Itu belum termasuk rencana pemesanan dua kapal latih perang yang saat ini masih dalam tahap negosiasi. Jika terealisasi, total nilai investasi TNI AL tahun depan akan lebih dari Rp 1 triliun," tandasnya.

http://antaranews.com/berita/602958/kapal-tunda-tni-al-buatan-pt-pal-mampu-manuver-360-derajat
http://surabaya.tribunnews.com/2016...tiga-untuk-tni-al-bisa-bermanuver-360-derajat

+++

Thursday, 22 December, 2016 | 19:22 WIB
TNI Deploys Peacekeeping Task Force in Congo

TEMPO.CO, Jakarta - The Indonesian Military (TNI) Headquarter is set to send the Zeni Company Task Force (Satgas Kizi) to carry out a United Nation's (UN) peacekeeping mission in Democratic Republic of Congo.

The Konga XX-N/Monusco Mission (Mission de L'Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) will last for a year.

The TNI Headquarter Information Center said in a press release on Thursday, December 22, 2016, that the opening exercise of Satgas Kizi was held during a military ceremony a while ago. The opening was led by Brig. Gen. Achmad Marzuki, commander of TNI Center for Peacekeeping Mission (PMPP), at the PMPP headquarter in Sentul, Bogor.

Speaking before soldiers participating in the Pre-Deployment Training (PDT), Achmad said that the taskforce consists of soldiers who passed strict selections. The soldiers will join the UN’s Peacekeeping Force.

According to Achmad, the Konga XX-N/Monusco personnel will receive the Core Pre-Deployment Training Materials (CPTM), Core Pre-Deployment Training (CPDT), technical materials and supporting materials.

"The personnel of Konga XX-N/Monusco personnel must understand the characteristics of Congo, which are geographically, demographically, social and culturally different from our country," Achmad said.

The number of TNI personnel who joined in Satgas Kizi of Konga XX-N/Monusco is 175, comprising of 151 Army personnel, 19 Navy personnel and 5 Air Force personnel.

http://en.tempo.co/read/news/2016/12/22/055829864/TNI-Deploys-Peacekeeping-Task-Force-in-Congo

.
 
Last edited:

Country Latest Posts

Back
Top Bottom