What's new

Indonesia Defence Forum

Leopard 2RI
15697210_10210860422283070_7657772560599313589_n.jpg

15697246_10210860417442949_1860579399647126743_n.jpg

15698336_10210860418162967_351940821601470515_n.jpg

15672874_10210860417762957_7310907370525386790_n.jpg

15698179_10210860424163117_7780194651694041230_n.jpg

15697510_10210860420683030_8340158354967565790_n.jpg

(Pen Kostrad)
 
. . .
15723709_1030332613741748_3835711630507986612_o.jpg


Development submarine workshop facility at PT PAL Indonesia, Surabaya, East Java, on Thursday (22/12), has already reached 40 percent. Factory built since 2016 and will be operational by the end of 2017 it will be the first submarine factory in Southeast Asia.

15590803_1030332207075122_4534184193944912772_o.jpg


Some Navy soldiers reviewing TD Malabar tugs, Thursday (22/12), at Surabaya, East Java. Boats made by PT PAL Indonesia, Surabaya, was able to pull and push boats weighing up to 30 tons to the port.

KOMPAS / IQBAL Bashari. Credit to Lembaga Keris FB.

15697688_1030117867096556_6419246109246311862_n.jpg


15622077_1030117110429965_3386460469489749466_n.jpg


15698206_1029997737108569_2040125673287676119_n.jpg


15622091_1029997283775281_434284119314522333_n.jpg


Integrated Shooting Exercise Yon Arhanudri 2 KOSTRAD 2016 in Central Java Ngambal Coast.

Image courtesy Pen Divif 2 Kostrad. Credit to Lembaga Keris FB.
 
Last edited:
.
15622509_1030006980440978_6221582623684050784_n.jpg


15589899_1030007143774295_8559189804671776718_n.jpg


15697479_1030006997107643_5081920951853564152_n.jpg


15590333_1030007090440967_4501839936474468087_n.jpg


Mechanised Infantry Battalion 412 Kostrad hold events Exercise In Unit (LDS), which focuses on the ability to execute the Air Mobile Operations (Mobud). Wednesday (21/12).

Image: Pen Divif 2 Kostrad. Credit to Lembaga Keris FB.
 
. .
^why are we talking about turkey's mbt in indonesian defense subtopic? indonesian defense force use a lot of units and weapon that are used by other countries, it doesn't mean we have to discuss about other country's mission... right?

i'm sorry for asking this now, i haven't been reading the forum lately...

anyway back to my oppinion on that pic....

basically the problem is not on the tank but rather the coordination and communication of the soldiers that are operating and supporting each other on the missions... which i'm pretty sure is quite obvious a huge factor in determining whether or not a mission work well... a thing that is also true in any normal workplace.... and there is always that "men behind the gun" thingy.. right?
you're right bro, i've overshoot the thread, i'll be deleting the post now
 
.
Turitan menambahkan, untuk kapal jenis LPD nilai investasi yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 700 miliar. Sedangkan untuk kapal jenis KCR nilai investasi yang harus dikeluarkan diprediksi mencapai Rp 200 miliar. Ia mengaku, pesanan dari pihak TNI AL jelas bakal meningkatkan pendapatan perseroan.

Cost for KRI Banjarmasin was Rp 365 billion, now this is Rp 700 billion? Hope more details of the contract coming soon.
 
.
Cost for KRI Banjarmasin was Rp 365 billion, now this is Rp 700 billion? Hope more details of the contract coming soon.
well, let see... the price tag of lpd similar to makasar class is around 40 million dollars... i'm using tarlac and davao del sur as a reference, as they are the newest one that comes out from pal.. if we change that to rupiah, that'll will be around 540 billion rupiah. so now we have a difference of around 160 billion rupiah (12 million dollar). i'm guessing that difference in price tag might be due to difference in size and armament...
and who knows.... maybe they are planning to have something similar to a flat top that pt pal design long time ago

but still it's a good idea to continue to observe our military procurement... or any other gov spending....
 
.
The submarine workshop facility is guarded by petir missile?
 
. .
Jumat 23 Dec 2016, 16:46 WIB
Ini Identitas Empat Kru TNI AL yang Hilang Saat Kawal Kapal Filipina

b292636b-598a-46c4-a3ea-61f239cf9fd6.jpeg
KRI Layang. Foto: Dok. Dispen TNI AL

Jakarta - TNI AL tengah melakukan pencarian terhadap empat prajuritnya yang hilang di laut laut mengawal Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina. Satu dari empat prajurit itu adalah seorang perwira.

"Saat ini sedang dilaksanakan pencarian terhadap 4 ABK KRI Layang yang melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaud. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016," ungkap Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta kepada detikcom, Jumat (23/12/2016).

Peristiwa ini berawal saat KRI Layang menemukan adanya KIA dengan bendera Filipina bernama Kapal Nurhana memasuki wilayah perairan Indonesia, Selasa (13/12). Kapal Nurhana ternyata tidak memiliki dokumen lengkap dan hendak dibawa ke lanal terdekat yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

KRI Layang yang menangkap kapal ilegal itu lalu mengangkut kru dan penumpang Kapal Nurhana. Hanya tiga ABK yang disisakan untuk mengemudikan kapal hingga ke Lanal Melonguane. KRI Layang yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Susatya tersebut menurunkan empat kru nya untuk mengawal Kapal Nurhana sampai ke lokasi.

Di tengah jalan, tim kawal tiba-tiba hilang kontak. Saat itu cuaca di laut cukup buruk. KRI Layang yang sebelumnya melanjutkan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina akhirnya mencari Kapal Nurhana. Namun sejak hilang kontak pada Rabu (14/12), Kapal Nurhana belum ditemukan.

Informasi yang didapat dari Kadispen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat kru KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua tamtama. Mereka adalah:

1. Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. Asal: Jakarta (Kepala Tim Kawal)
2. Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto. Asal: Surabaya
3. Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra. Asal: Gresik
4. Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. Asal: Madura

"Sampai sekarang pencarian masih terus dilakukan," terang Letkol Maman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/12).
(elz/fjp)


https://news.detik.com/berita/33794...-tni-al-yang-hilang-saat-kawal-kapal-filipina
 
.
Jumat 23 Dec 2016, 16:46 WIB
Ini Identitas Empat Kru TNI AL yang Hilang Saat Kawal Kapal Filipina

b292636b-598a-46c4-a3ea-61f239cf9fd6.jpeg
KRI Layang. Foto: Dok. Dispen TNI AL

Jakarta - TNI AL tengah melakukan pencarian terhadap empat prajuritnya yang hilang di laut laut mengawal Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina. Satu dari empat prajurit itu adalah seorang perwira.

"Saat ini sedang dilaksanakan pencarian terhadap 4 ABK KRI Layang yang melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaud. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016," ungkap Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta kepada detikcom, Jumat (23/12/2016).

Peristiwa ini berawal saat KRI Layang menemukan adanya KIA dengan bendera Filipina bernama Kapal Nurhana memasuki wilayah perairan Indonesia, Selasa (13/12). Kapal Nurhana ternyata tidak memiliki dokumen lengkap dan hendak dibawa ke lanal terdekat yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.

KRI Layang yang menangkap kapal ilegal itu lalu mengangkut kru dan penumpang Kapal Nurhana. Hanya tiga ABK yang disisakan untuk mengemudikan kapal hingga ke Lanal Melonguane. KRI Layang yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Susatya tersebut menurunkan empat kru nya untuk mengawal Kapal Nurhana sampai ke lokasi.

Di tengah jalan, tim kawal tiba-tiba hilang kontak. Saat itu cuaca di laut cukup buruk. KRI Layang yang sebelumnya melanjutkan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina akhirnya mencari Kapal Nurhana. Namun sejak hilang kontak pada Rabu (14/12), Kapal Nurhana belum ditemukan.

Informasi yang didapat dari Kadispen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat kru KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua tamtama. Mereka adalah:

1. Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. Asal: Jakarta (Kepala Tim Kawal)
2. Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto. Asal: Surabaya
3. Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra. Asal: Gresik
4. Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. Asal: Madura

"Sampai sekarang pencarian masih terus dilakukan," terang Letkol Maman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/12).
(elz/fjp)


https://news.detik.com/berita/33794...-tni-al-yang-hilang-saat-kawal-kapal-filipina

 
. . .
Back
Top Bottom