What's new

Indonesia Defence Forum

Anoa 2 dalam pengawalan kunkes RI 1 di Dinas kesehatan Situbondo
pindad-anoa.jpg
 
Halt due chinese higher demand 500 missile per year and we cannot afford it
To be honest i hope the C705 TOT to be canceled, if we want to build and produce ASHM i think we can ask South Korea, Taiwan or Swedish to collaborate, it is more sense to me especially the PRC are one of our threat in the future
 
Hello. I am new member

President Jokowi Delay to Buy Agusta Westland 101 Helicopter


Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, prioritas dan pemotongan anggaran adalah untuk hal-hal yang tidak perlu. Hal itu juga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016.

Adapun anggaran-anggaran itu yang tidak memberi efek apapun misalkan perjalanan dinas, anggaran rapat-rapat, consinyering, dan pembelian barang-barang yang bisa ditunda yang belum perlu.

Hal itu termasuk dalam kaitan yang dianggap bisa ditunda karena belum perlu. Jokowi mencontohkan helikopter Agustus, Agusta Westland (AW) 101. Helikopter ini diinginkan oleh TNI Angkutan Udara untuk dibeli dengan menggunakan anggaran tahun 2016.

"Pembelian barang-barang yang bisa ditunda yang belum perlu seperti tadi helikopter Agusta, helikopter AW, saya kira sama," ujar Jokowi, usai menyaksikan manuver pasukan pendarat Korps Marinir Armada Jaya TNI AL ke-34 tahun 2016, di Situbondo, Kamis (15/9/2016).


Jokowi menjelaskan, pemerintah melihat kegunaannya, apakah sudah sangat-sangat mendesak, dan itu masih dalam kajian di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Selain itu juga masih dikalkulasi dan dihitung oleh panglima TNI.

"Saya kira semuanya dalam posisi anggaran yang seperti ini semuanya harus dikalkulasi, semua harus dihitung. Saya kira itu masih proses," ujar Jokowi.

Mengenai komitmen yang mungkin sudah dibuat dengan pihak luar negeri, Jokowi mengingatkan, kalau komitmen itu bisa diundur. "Kita pesan sekarang bukan keluarnya sekarang, bukan kaya beli barang di toko. Biasa tunggu 3-4 tahun," tutur dia.

Jokowi meyakini tidak akan ada masalah yang timbul dari mundurnya pembiayaan itu. Ia menunjuk contoh, misalnya tahun ini harus dibayar 30 persen, dan dibayar 10 persen juga tidak apa-apa. "Pembelian-pembelian seperti itu sangat biasa," kata dia.

Dibutuhkan TNI AU

Sebelumnya Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Djundan Eko Bintoro membenarkan adanya surat dari TNI AU pada 29 Juli 2016 mengenai pengajuan untuk pembelian satu unit helikopter Agusta Westland 101 seharga US$ 55 juta, dengan menggunakan anggaran tahun 2016 ini.

Dalam surat itu disebutkan, alasan TNI AU membelinya karena sudah sesuai kajian atas kondisi heli angkut TNI AU selama ini yang digunakan, serta kemampuannya memenuhi kebutuhan militer masa datang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya membenarkan adanya permintaan untuk pembelian AW 101. Jemi menjelaskan, spesifikasi AW 101 yang diharapkan TNI bukan untuk VVIP seperti yang pernah ditolak oleh Presiden Jokowi pada Desember 2015, tetapi justru untuk angkutan militer. (Ahm/Ndw)
 
Hello. I am new member
Welcome comrade.

The reported price for AW 101 shows inconsistency with the news some days ago. Wasn't this part of why the previous deal was canceled, because of Inflated price / marked-up allegation. How could the $55 million price tag persist. I thought i read somewhere that the price is around $18 million. CMIIW.

IF the airforce keep pushing the marked-up price, Government should really investigate the alleged shoddy deal behind this procurement plan.

brigif.jpg

brigif2.jpg
 
Last edited:
valen post: 8688580 said:
Hello. I am new member

President Jokowi Delay to Buy Agusta Westland 101 Helicopter


Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, prioritas dan pemotongan anggaran adalah untuk hal-hal yang tidak perlu. Hal itu juga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016.

Adapun anggaran-anggaran itu yang tidak memberi efek apapun misalkan perjalanan dinas, anggaran rapat-rapat, consinyering, dan pembelian barang-barang yang bisa ditunda yang belum perlu.

Hal itu termasuk dalam kaitan yang dianggap bisa ditunda karena belum perlu. Jokowi mencontohkan helikopter Agustus, Agusta Westland (AW) 101. Helikopter ini diinginkan oleh TNI Angkutan Udara untuk dibeli dengan menggunakan anggaran tahun 2016.

"Pembelian barang-barang yang bisa ditunda yang belum perlu seperti tadi helikopter Agusta, helikopter AW, saya kira sama," ujar Jokowi, usai menyaksikan manuver pasukan pendarat Korps Marinir Armada Jaya TNI AL ke-34 tahun 2016, di Situbondo, Kamis (15/9/2016).


Jokowi menjelaskan, pemerintah melihat kegunaannya, apakah sudah sangat-sangat mendesak, dan itu masih dalam kajian di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Selain itu juga masih dikalkulasi dan dihitung oleh panglima TNI.

"Saya kira semuanya dalam posisi anggaran yang seperti ini semuanya harus dikalkulasi, semua harus dihitung. Saya kira itu masih proses," ujar Jokowi.

Mengenai komitmen yang mungkin sudah dibuat dengan pihak luar negeri, Jokowi mengingatkan, kalau komitmen itu bisa diundur. "Kita pesan sekarang bukan keluarnya sekarang, bukan kaya beli barang di toko. Biasa tunggu 3-4 tahun," tutur dia.

Jokowi meyakini tidak akan ada masalah yang timbul dari mundurnya pembiayaan itu. Ia menunjuk contoh, misalnya tahun ini harus dibayar 30 persen, dan dibayar 10 persen juga tidak apa-apa. "Pembelian-pembelian seperti itu sangat biasa," kata dia.

Dibutuhkan TNI AU

Sebelumnya Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Djundan Eko Bintoro membenarkan adanya surat dari TNI AU pada 29 Juli 2016 mengenai pengajuan untuk pembelian satu unit helikopter Agusta Westland 101 seharga US$ 55 juta, dengan menggunakan anggaran tahun 2016 ini.

Dalam surat itu disebutkan, alasan TNI AU membelinya karena sudah sesuai kajian atas kondisi heli angkut TNI AU selama ini yang digunakan, serta kemampuannya memenuhi kebutuhan militer masa datang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya membenarkan adanya permintaan untuk pembelian AW 101. Jemi menjelaskan, spesifikasi AW 101 yang diharapkan TNI bukan untuk VVIP seperti yang pernah ditolak oleh Presiden Jokowi pada Desember 2015, tetapi justru untuk angkutan militer. (Ahm/Ndw)
Hello. I am new member

President Jokowi Delay to Buy Agusta Westland 101 Helicopter


Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, prioritas dan pemotongan anggaran adalah untuk hal-hal yang tidak perlu. Hal itu juga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016.

Adapun anggaran-anggaran itu yang tidak memberi efek apapun misalkan perjalanan dinas, anggaran rapat-rapat, consinyering, dan pembelian barang-barang yang bisa ditunda yang belum perlu.

Hal itu termasuk dalam kaitan yang dianggap bisa ditunda karena belum perlu. Jokowi mencontohkan helikopter Agustus, Agusta Westland (AW) 101. Helikopter ini diinginkan oleh TNI Angkutan Udara untuk dibeli dengan menggunakan anggaran tahun 2016.

"Pembelian barang-barang yang bisa ditunda yang belum perlu seperti tadi helikopter Agusta, helikopter AW, saya kira sama," ujar Jokowi, usai menyaksikan manuver pasukan pendarat Korps Marinir Armada Jaya TNI AL ke-34 tahun 2016, di Situbondo, Kamis (15/9/2016).


Jokowi menjelaskan, pemerintah melihat kegunaannya, apakah sudah sangat-sangat mendesak, dan itu masih dalam kajian di Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Selain itu juga masih dikalkulasi dan dihitung oleh panglima TNI.

"Saya kira semuanya dalam posisi anggaran yang seperti ini semuanya harus dikalkulasi, semua harus dihitung. Saya kira itu masih proses," ujar Jokowi.

Mengenai komitmen yang mungkin sudah dibuat dengan pihak luar negeri, Jokowi mengingatkan, kalau komitmen itu bisa diundur. "Kita pesan sekarang bukan keluarnya sekarang, bukan kaya beli barang di toko. Biasa tunggu 3-4 tahun," tutur dia.

Jokowi meyakini tidak akan ada masalah yang timbul dari mundurnya pembiayaan itu. Ia menunjuk contoh, misalnya tahun ini harus dibayar 30 persen, dan dibayar 10 persen juga tidak apa-apa. "Pembelian-pembelian seperti itu sangat biasa," kata dia.

Dibutuhkan TNI AU

Sebelumnya Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Djundan Eko Bintoro membenarkan adanya surat dari TNI AU pada 29 Juli 2016 mengenai pengajuan untuk pembelian satu unit helikopter Agusta Westland 101 seharga US$ 55 juta, dengan menggunakan anggaran tahun 2016 ini.

Dalam surat itu disebutkan, alasan TNI AU membelinya karena sudah sesuai kajian atas kondisi heli angkut TNI AU selama ini yang digunakan, serta kemampuannya memenuhi kebutuhan militer masa datang.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya membenarkan adanya permintaan untuk pembelian AW 101. Jemi menjelaskan, spesifikasi AW 101 yang diharapkan TNI bukan untuk VVIP seperti yang pernah ditolak oleh Presiden Jokowi pada Desember 2015, tetapi justru untuk angkutan militer. (Ahm/Ndw)
Welcome bro,
Kenapa TNI AU maksa banget ya beli ini barang, sudah mahaaaaaallll banget trus jumlahnya cm satu!!?? Jadi makin curiga nih.....
This is why we Want KPK to audit TNI, There still some rat hiding there
 
Welcome comrade.

The reported price for AW 101 shows inconsistency with the previous news some days ago. Wasn't this part of why the previous deal was canceled, because of Inflated price / marked-up allegation. How could the $55 million price tag persist. I thought i read somewhere that the price is around $18 million. CMIIW.

IF the airforce keep pushing the marked-up price, Government should really investigate the alleged shoddy deal behind this procurement plan.

View attachment 334575
View attachment 334579

what is agusta westland 101 role? if just only for transport vvip why not buy BEL from PT DI and upgraded with leather cusion sofa and entertaiment onboard :yahoo::yahoo::yahoo:
 
We already have caracal, why need eh101 that have simmilar capability, smell fishy......
 
what is agusta westland 101 role? if just only for transport vvip why not buy BEL from PT DI and upgraded with leather cusion sofa and entertaiment onboard

Airforce need heavy transport chopter, bigger than MI17, like the planned Chinook for the Army. If they stick to this requirement, the price should be much lower than the quoted price.
 
Anoa 2 dalam pengawalan kunkes RI 1 di Dinas kesehatan Situbondo
View attachment 334505

I like Anoa 2. It has cool design

Welcome bro,
Kenapa TNI AU maksa banget ya beli ini barang, sudah mahaaaaaallll banget trus jumlahnya cm satu!!?? Jadi makin curiga nih.....
This is why we Want KPK to audit TNI, There still some rat hiding there

Agusta Westland 101 Helicopter is for VIP, isn't it? Maybe TNI High Command needs to show some prestige when a VIP guest come to visit them?
 
maybe ---- just for make company sales happy :)
Yeah, and i bet those sales are TNI AU top brass, it's a shame.
If not mistaken the Price of EH 101 are no more than 25 million US$, 16 Mil for MI17, 22 Mil for caracal
We can voice our disagreement via twitter, just tagged jokowi, we can't be silent with this kind of stuff anymore
 
Last edited:
Yeah, and i bet those sales are TNI AU top brass, it's a shame. If not mistaken the Price of EH 101 are no more than 25 million US$, 16 Mil for MI17, 22 Mil for caracal

Weird smell is in the air. If we follow the procurement plan from last year, we knew that the planned AW 101 are old stocks, part of the cancelled India' procurement, because of marked-up case. That's why it's only rational that the price should be lower than the new chopter. NOT HIGHER! :crazy:

rbs70-tni.jpg
 
Last edited:
hey dude what kind russian ATGM we have? i never see any of it
all i know is western NLAW and javelin
 

Latest posts

Back
Top Bottom