What's new

Indonesia Defence Forum

Ini analisis sekelas CNN, tentang pertahanan ibukota .

Wajib belajar ,kalau sudah lulus SMA , atau kuliah . tapi sekarang WAJIB HUKUMNYA GABUNG FORUM MILITER seperti disini , biar melek alutsista dan aneka analisis perang.


Kalo bisa blog militer kita buat analisis pertahanan ibukota baru yg seharusnya di punyai , biar masyarakat umum membandingkan ini media nasional pada umumnya dan ini media khusus militer , . analisisnya tentu saja media militer yg bener .
Ini baru mateng
 
.
Its better to have 2 iver huidfeldt but fully armed than 2+4 tapi ompong kaya kapal feri
It will be the biggest gunboat we have then :lol:
But with the latest KCR 60 and the statement of our KASAL about getting it fully equipped even for future acquisition and the implementation of the new Perpres about multi year contract, I see our brighter future of less FFBNW :D

Sy coba kasih perspektif berbeda yah, biar kita sendiri yg nentuin dan menilai.
Kadang memang paket pengadaan itu sulit dilihat akurasinya karena ada pelatihan, spare parts, persenjataan dll. Kadang masalah persenjataan (rudal) itu ga di jabarin karena dinilai menjadi rahasia negara, apa lagi jumlah dan typenya. Pengadaan Apache jg ada yg menilai kemahalan karena ada "paket" jg disana (hellfire dll)), bahkan kadang dpr jg ga tahu detailnya, kalo ditanya ya pemerintah bilangnya menyangkut rahasia negara. Ada beberapa cara dari pemerintah utk memasukan alutsista strategis agar tidak terlihat, salah satunya ini. Mungkin yg terlihat riaknya kadang berupa "Permintaan pembayaran" ke menkeu yg "ditolak" karena tidak sesuai/ada perbedaan.

Soal agen; sekarang ini sudah banyak kasus agen ini ditolak. Either perwakilan resmi/langsung atau perusahaan itu sendiri yg harus deal dengan kita. Nah ini yg ga banyak diberitakan kecuali yg ada di pusaran itu sendiri. Ya masih ada yg menggoda para punggawa kita tapi dibanding era sebelumnya sudah membaik.

Soal sukro 30 atau peralatan dari rusky. Nah ini yg agak sulit karena rosoboro itu bumn yg dimana di rusky sendiri itu korupsinya jg terindikasi mayan parah. Ini yg kadang buat kontrol jadi sulit, tidak seperti dari tempat lain yg lebih transparan atau paling tidak mereka jg khawatir krn ada UU di negara mereka yg melarang melakukan praktek ini walaupun transaksi di luar negri. Dari obrolan warung kopi dulu waktu pengadaan sukro terakhir dgn kawan yg sering terbang ke rusky sedikit banyak sy dpt gambaran, mungkin lain waktu sy akan share obrolan warung kopi yg ga ada faktanya tapi menarik utk diulas. Bukan menyangkut fee yah, hanya gimana kelakuan rusky yg kadang bikin pengen di toyor :D
 
.
It will be the biggest gunboat we have then :lol:
But with the latest KCR 60 and the statement of our KASAL about getting it fully equipped even for future acquisition and the implementation of the new Perpres about multi year contract, I see our brighter future of less FFBNW :D


Sy coba kasih perspektif berbeda yah, biar kita sendiri yg nentuin dan menilai.
Kadang memang paket pengadaan itu sulit dilihat akurasinya karena ada pelatihan, spare parts, persenjataan dll. Kadang masalah persenjataan (rudal) itu ga di jabarin karena dinilai menjadi rahasia negara, apa lagi jumlah dan typenya. Pengadaan Apache jg ada yg menilai kemahalan karena ada "paket" jg disana (hellfire dll)), bahkan kadang dpr jg ga tahu detailnya, kalo ditanya ya pemerintah bilangnya menyangkut rahasia negara. Ada beberapa cara dari pemerintah utk memasukan alutsista strategis agar tidak terlihat, salah satunya ini. Mungkin yg terlihat riaknya kadang berupa "Permintaan pembayaran" ke menkeu yg "ditolak" karena tidak sesuai/ada perbedaan.

Soal agen; sekarang ini sudah banyak kasus agen ini ditolak. Either perwakilan resmi/langsung atau perusahaan itu sendiri yg harus deal dengan kita. Nah ini yg ga banyak diberitakan kecuali yg ada di pusaran itu sendiri. Ya masih ada yg menggoda para punggawa kita tapi dibanding era sebelumnya sudah membaik.

Soal sukro 30 atau peralatan dari rusky. Nah ini yg agak sulit karena rosoboro itu bumn yg dimana di rusky sendiri itu korupsinya jg terindikasi mayan parah. Ini yg kadang buat kontrol jadi sulit, tidak seperti dari tempat lain yg lebih transparan atau paling tidak mereka jg khawatir krn ada UU di negara mereka yg melarang melakukan praktek ini walaupun transaksi di luar negri. Dari obrolan warung kopi dulu waktu pengadaan sukro terakhir dgn kawan yg sering terbang ke rusky sedikit banyak sy dpt gambaran, mungkin lain waktu sy akan share obrolan warung kopi yg ga ada faktanya tapi menarik utk diulas. Bukan menyangkut fee yah, hanya gimana kelakuan rusky yg kadang bikin pengen di toyor :D
I'll look forward to read the stories.
Screenshot_2019-09-03-12-00-09-1.png
Screenshot_2019-09-03-12-00-00-1.png
 
.
It will be the biggest gunboat we have then :lol:
But with the latest KCR 60 and the statement of our KASAL about getting it fully equipped even for future acquisition and the implementation of the new Perpres about multi year contract, I see our brighter future of less FFBNW :D


Sy coba kasih perspektif berbeda yah, biar kita sendiri yg nentuin dan menilai.
Kadang memang paket pengadaan itu sulit dilihat akurasinya karena ada pelatihan, spare parts, persenjataan dll. Kadang masalah persenjataan (rudal) itu ga di jabarin karena dinilai menjadi rahasia negara, apa lagi jumlah dan typenya. Pengadaan Apache jg ada yg menilai kemahalan karena ada "paket" jg disana (hellfire dll)), bahkan kadang dpr jg ga tahu detailnya, kalo ditanya ya pemerintah bilangnya menyangkut rahasia negara. Ada beberapa cara dari pemerintah utk memasukan alutsista strategis agar tidak terlihat, salah satunya ini. Mungkin yg terlihat riaknya kadang berupa "Permintaan pembayaran" ke menkeu yg "ditolak" karena tidak sesuai/ada perbedaan.

Soal agen; sekarang ini sudah banyak kasus agen ini ditolak. Either perwakilan resmi/langsung atau perusahaan itu sendiri yg harus deal dengan kita. Nah ini yg ga banyak diberitakan kecuali yg ada di pusaran itu sendiri. Ya masih ada yg menggoda para punggawa kita tapi dibanding era sebelumnya sudah membaik.

Soal sukro 30 atau peralatan dari rusky. Nah ini yg agak sulit karena rosoboro itu bumn yg dimana di rusky sendiri itu korupsinya jg terindikasi mayan parah. Ini yg kadang buat kontrol jadi sulit, tidak seperti dari tempat lain yg lebih transparan atau paling tidak mereka jg khawatir krn ada UU di negara mereka yg melarang melakukan praktek ini walaupun transaksi di luar negri. Dari obrolan warung kopi dulu waktu pengadaan sukro terakhir dgn kawan yg sering terbang ke rusky sedikit banyak sy dpt gambaran, mungkin lain waktu sy akan share obrolan warung kopi yg ga ada faktanya tapi menarik utk diulas. Bukan menyangkut fee yah, hanya gimana kelakuan rusky yg kadang bikin pengen di toyor :D
When i was still like 12 years old ( 8 years ago ) , i had this "sahabat pena" from an online game who said he was actually taking part from his country in indonesia defense procurement project (i wouldnt say where he was coming from and this "sahabat pena" and "my friends of mine said" context had no power in internet so take it with a grain of salt) , i still had his comment screeenshot about how indonesia behave in defence procurement (HOPE THE ADMINISTRATION NOW BECOMES BETTER THAN 8 YEARS AGO)
20190903_144431.jpg
 
.
When i was still like 12 years old ( 8 years ago ) , i had this "sahabat pena" from an online game who said he was actually taking part from his country in indonesia defense procurement project (i wouldnt say where he was coming from and this "sahabat pena" and "my friends of mine said" context had no power in internet so take it with a grain of salt) , i still had his comment screeenshot about how indonesia behave in defence procurement (HOPE THE ADMINISTRATION NOW BECOMES BETTER THAN 8 YEARS AGO) View attachment 577261
Yeah thats what export import license for
 
. . .
https://www.cnnindonesia.com/nasion...uara-dengan-moeldoko-soal-bantuan-as-di-papua

View attachment 577452

View attachment 577453

What do you guys think ? should we accept the US help like what former general moeldoko told us ? or it isn't the right time yet ?
Better to keep our internal matter for ourself..

Supaya tidak ada alasan orang luar cari2 data sosial buat bahan isu

Worldbank, Ford foundation, dll semuanya pengolah data sosial buat isu HAM, ecologis, dan yg paling penting deregularisasi atau buat bahan aturan2 baru semacam UU, atau ratrifikasi apapun itu nanti
 
.
Better to keep our internal matter for ourself..

Supaya tidak ada alasan orang luar cari2 data sosial buat bahan isu

Worldbank, Ford foundation, dll semuanya pengolah data sosial buat isu HAM, ecologis, dan yg paling penting deregularisasi atau buat bahan aturan2 baru semacam UU, atau ratrifikasi apapun itu nanti
I agree wholeheartedly.
 
.
Better to keep our internal matter for ourself..

Supaya tidak ada alasan orang luar cari2 data sosial buat bahan isu

Worldbank, Ford foundation, dll semuanya pengolah data sosial buat isu HAM, ecologis, dan yg paling penting deregularisasi atau buat bahan aturan2 baru semacam UU, atau ratrifikasi apapun itu nanti
Hold your horses buddy :D remember its a political game. Unless we have read intellegent report we would never know whats going on. We can only analyze, but what Cromwell have posted earlier seems to be in line with the papua situation more or less. Keep in mind that retired generals formal/informal forum is still playing an important role in our beloved country politically.

Kedaulatan penting, tp main cantik jg penting. Kita ga tau bantuan apa yg disodorkan, dan apa kita butuh bantuan itu. Suka atau ga suka kita butuh dukungan dari mereka, yg menjadi penting adalah harga yg harus dibayar atas dukungan itu atau cost & benefit. Paman sam mau pemilu thn dpn, akan ada tindakan2 yg biasanya "tidak biasa" dilakukan buat rekonsiliasi internal dan external mrk. Defisit perdagangan dgn panda dan surplus perdagangan dgn si paman mungkin jd salah satu trigger faktor. Berharap aja dgn beda pendapat diantara mereka kita akan dapat jalan tengah yg terbaik. Sy malah lebih khawatir kalau semua retired generals satu suara :D
 
.
Ini analisis sekelas CNN, tentang pertahanan ibukota .

Wajib belajar ,kalau sudah lulus SMA , atau kuliah . tapi sekarang WAJIB HUKUMNYA GABUNG FORUM MILITER seperti disini , biar melek alutsista dan aneka analisis perang.


Kalo bisa blog militer kita buat analisis pertahanan ibukota baru yg seharusnya di punyai , biar masyarakat umum membandingkan ini media nasional pada umumnya dan ini media khusus militer , . analisisnya tentu saja media militer yg bener .

Here's an article on local media about the impact of the new capital city on Indonesia's defense/military

https://pinterpolitik.com/ibu-kota-baru-tni-dilemahkan/
 
.
Hold your horses buddy :D remember its a political game. Unless we have read intellegent report we would never know whats going on. We can only analyze, but what Cromwell have posted earlier seems to be in line with the papua situation more or less. Keep in mind that retired generals formal/informal forum is still playing an important role in our beloved country politically.

Kedaulatan penting, tp main cantik jg penting. Kita ga tau bantuan apa yg disodorkan, dan apa kita butuh bantuan itu. Suka atau ga suka kita butuh dukungan dari mereka, yg menjadi penting adalah harga yg harus dibayar atas dukungan itu atau cost & benefit. Paman sam mau pemilu thn dpn, akan ada tindakan2 yg biasanya "tidak biasa" dilakukan buat rekonsiliasi internal dan external mrk. Defisit perdagangan dgn panda dan surplus perdagangan dgn si paman mungkin jd salah satu trigger faktor. Berharap aja dgn beda pendapat diantara mereka kita akan dapat jalan tengah yg terbaik. Sy malah lebih khawatir kalau semua retired generals satu suara :D
Yg diikuti itu pemerintah statement boleh, statement yg berlaku statement resmi pemerintah
Nga usah derail dulu atau kasak kusuk

Kita nga tahu, diskusi boleh, asal nga delegitimasi pemerintah, statement resmi saja yg baku
 
. . .
Paratroopers jump drill in Papua observed by military, police chiefs
27 minutes ago

IMG-20190904-WA0053-800x600.jpg

Chief of the Indonesian Defense Forces (TNI) Marshall Hadi Tjahjanto and Chief of the Indonesia Police General Tito Karnavian witnessed a paratroopers jump at Sentani Airport, Papua, on Sept 4, 2019. (ANTARA/Evarukdijati / FA)

Jayapura, Papua (ANTARA) - Indonesian Defense Forces Chief Marshall Hadi Tjahjanto and Indonesia Police Chief General Tito Karnavian witnessed a paratroopers’ jump drill comprising 92 officers of Indonesian Army Strategic Command (Kostrad's) Division 3 at Sentani Airport, here, Wednesday.

The drill was part of a Quick Reaction Strike Forces (PPRC) exercise organized in Sentani and Wamena Airports, Papua Province.

The PPRC exercises are held on an annual basis at different locations, and this year, it is organized in Papua, Tjahjanto stated.

The exercise aims to boost the professionalism of the Army's officers.

"Alhamdulillah (Thank God), the jump drills organized at two different locations ran smoothly and safely," Tjahjanto confirmed.

Jayapura Mayor Benhur Tomi Mano and Keerom District Head Muhamad Sarkun were accompanied by the Military and Police chiefs on the occasion.

Mano stated that normalcy had been restored in Jayapura, and the security situation remains conducive. The economic activities have begun picking up, apart from those whose shops were set ablaze by protesters.

The mayor noted that the Jayapura administration will help the victims of the recent violent protests.

Related news: TNI Commander Tjahjanto to take office in Papua
Related news: Spokesman confirms TNI commander's scheduled arrival at Sentani

The Ministry of Public Works and Public Housing had earlier revealed that it had apportioned Rp100 billion (US$7.03 million) for rebuilding state offices destroyed by protesters during the rally in Jayapura City, Papua, on August 29.

Minister Basuki Hadimuljono stated here on Tuesday that the rebuilding projects will be started next week.

"Hence, we expect the wreckage to be cleaned up before the rebuilding begins," Hadimuljono stated.

The minister remarked during his working visit to the city that buildings of the Papua Elections Commission and Jayapura Custom Office incurred the maximum damage in the rioting.

Hadimuljono stated that based on the extent of damage, the reconstruction work will take anywhere between one and six months prior to completion.

However, for buildings that only had minor damage, the rebuilding may require one to two months. However, for public offices that had suffered major damage, the renovation process may take six months in the least.

On Aug 29, few demonstrations erupted in Jayapura over racial slurring against Papuan students. The rallies snowballed into full-blown riots as demonstrators burned state offices, vehicles, and public facilities.

Related news: Government to restore public facilities damaged in Papua unrest
Related news: Rp100 bn allocated to rebuild offices in Jayapura
Editor: Sri Haryati

COPYRIGHT © ANTARA 2019

https://m.antaranews.com/en/news/13...l-in-papua-observed-by-military-police-chiefs
 
.

Latest posts

Back
Top Bottom