What's new

Indonesia Defence Forum

. . .
Such a shady article, "sumber AR" could be anyone, including your local cilok vendor, not to mention the repeated use of "rumor beredar", so... i'm going to take what being told in the article with a huge pile of salt. I've heard that China is not very pleased with the interoperability of Su-35 that it limited it's acquisition of just 24 units, unusual cause we're talking about China here, they will order 100 if it indeed really good, but their order is not very impressive.

I really increasingly doubt this Su-35 acquisition, it ain't even started and there's already so many complicated shit sorrounding it, from it's logistics question, it's counter-trade scheme, the delays, and even of how this plane will be any useful in the future? 1.1 billion USD could buy a quite lot of other things that we really need ad really make more sense, but we are stuck with this situation for years, waiting for it to start, let alone waiting it to be completed. Russia's attitude doesn't help either, they seems to dislike us somehow, and instead of focusing on our order, they instead offered the Malaysians, Vietnamese and Chinese planes, wtf with that?

This whole thing is really How to Disappoint Your Customer 101
 
.
PT Delima Jaya's MRAP was better in the 3D model... Also I just noticed the missiles lol:lol:
Credits to IMI in facebook
FB_IMG_15616378525251668.jpg
FB_IMG_15616378585728594.jpg
FB_IMG_15616378663820883.jpg
FB_IMG_15616378828230231.jpg


Also what is the triple barrelled minigun used in the weapon mount?
 
Last edited:
. . .
.
Published on Jun 28, 2019
Korea Selatan Sambut Baik Outlook ASEAN Tentang Indo-Pasifik Korea Selatan menyambut baik Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Hal tersebut merupakan salah satu pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di sela KTT G20 yang digelar di Osaka, Jepang, pada Jumat, 28 Juni 2019, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi ketika memberikan keterangan pers di Osaka, Jepang.

Indo-Pasifik yang baru saja disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-34 ASEAN di Thailand pada 22 Juni 2019 lalu merupakan konsep kerja sama negara-negara sepanjang Samudra Hindia dan Pasifik dalam hal peningkatan kerja sama dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional. "Presiden Jokowi memperkenalkan diadopsinya konsep ASEAN mengenai masalah Indo-Pasifik kepada Korea Selatan dan Presiden Korea Selatan menyampaikan dukungannya terhadap konsep ASEAN mengenai Indo-Pasifik," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Presiden Moon terlebih dahulu menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo yang terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kedua (2019-2024). "Tadi Presiden Korea Selatan juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi dengan selesainya semua proses Pemilu," tuturnya. Selanjutnya, kedua kepala negara membahas tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Seoul pada September 2018 lalu. Keduanya berdiskusi mengenai kerja sama kedua negara dalam konteks industri strategis. "Keduanya membahas antara lain mengenai masalah kerja sama dalam konteks industri strategis dan investasi-investasi Korea Selatan yang ada di Indonesia seperti di bidang _entertainment_, garmen, dan sebagainya," kata Retno.

Kedua negara juga bersepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Keduanya berharap perundingan dapat diselesaikan sebelum akhir tahun 2019. "Sepakat untuk segera menyelesaikan perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IK-CEPA dan juga komitmen kedua kepala negara untuk menyelesaikan perundingan RCEP di akhir tahun ini," ucapnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif.
 
.
Pindad Paparkan Program Pioritas R-Han 122B
Sabtu, 29 Juni 2019 Fira Nursyabani

whatsapp_image_2019-06-28_at_4.29.31_pm.jpeg

Seminar nasional R-Han 122B di Graha Pindad, Jumat (28/6/2019). (Dok. PT Pindad (Persero))

KIARACONDONG, AYOBANDUNG.COM -- Dalam upaya pemenuhan kebutuhan alat pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) di Indonesia, PT Pindad (Persero) sebagai salah satu BUMN strategis telah berkomitmen melakukan penguasaan teknologi dan pengembangan industri pertahanan nasional agar tercipta kemandirian Alpalhankam nasional.

Salah satu program prioritas yang telah diselesaikan Pindad yakni R-Han 122B berhasil melewati berbagai ujicoba dan saat ini dalam proses sertifikasi. Adapun tujuh program prioritas Industri Pertahanan Nasional yang telah dicanangkan lainnya yakni Rudal, Propelan, Radar, Kapal Selam, Pesawat Tempur dan Medium Tank.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Ade Bagdja menyatakan keberhasilan konsorsium R-Han 122B merupakan hasil kerja keras bersama.

“Program R-Han 122B yang telah dimulai sejak tahun 2005 dibawah Konsorsium Ristek dilanjutkan oleh Kementerian Pertahanan. Pindad mendukung dalam segi pengerjaan assembling roket yang telah menjadi keahlian kami. Salah satu hal yang paling mendebarkan adalah saat proses pengujiannya.” Ujar Ade Bagdja saat membuka seminar nasional R-Han 122B di Graha Pindad, Jumat (28/6/2019).

Dalam sambutannya, Ade Bagdja menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung keberhasilan konsorsium R-Han 122B, termasuk kepada korps marinir yang telah bekerjakeras membantu sekaligus mencoba roket yang telah dibuat sehingga telah terbina kerjasama yang baik.

Sementara itu, Dirjen Pothan, Bondan Tiara Sofyan menyampaikan apresiasi yang paling tinggi kepada konsorsium R-Han 122B dan seluruh pihak yang telah menyelesaikan program R-Han 122B dengan tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi.




Program R-Han 122B, merupakan program pengembangan secara mandiri yang telah berlangsung sejak lama.

Pada 2018, program pembuatan tabel tembak dan sertifikasi R-Han 122B tahap II telah selesai dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Adapun proses sertifikasi ditargetkan akan selesai 100 persen pada tanggal 3 Juli 2019.

Dari hasil uji statis dan dinamis, diketahui bahwa performa Roket R-Han 122B sudah Baik dan Konsisten sesuai dengan target desain.

“Kami berharap program ini dapat berlanjut ke tahap berikutnya yaitu produksi massal. Proses sertifikasi juga telah dilakukan bersamaan dengan proses uji coba. Besar harapan sertifikasi kelayakan dapat segera terbit,” ujar Bondan.

Bondan pun menyampaikan kepada Korps Marinir agar mengajukan usulan anggaran Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tahun 2019 untuk pengadaan roket.

Hal itu difokuskan untuk segera ditindaklanjuti ditahun anggaran 2018-2019. Selain itu, Korps Marinir sebagai pengguna khususnya agar dapat menggunakan produk anak negeri agar menjadi kebanggaan bangsa.

Dalam seminar tersebut ditandatangani juga Berita Acara penyelesaian pekerjaan penyusunan Tabel Tembak dan Sertifikasi produk Roker R-Han 122B Tahap II TA 2018 antara pemilik program Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan dan Direktur Utama PT Pindad (Persero).

https://m.ayobandung.com/read/2019/06/29/56367/pindad-paparkan-program-pioritas-r-han-122b
 
.
Pindad Paparkan Program Pioritas R-Han 122B
Sabtu, 29 Juni 2019 Fira Nursyabani

whatsapp_image_2019-06-28_at_4.29.31_pm.jpeg

Seminar nasional R-Han 122B di Graha Pindad, Jumat (28/6/2019). (Dok. PT Pindad (Persero))

KIARACONDONG, AYOBANDUNG.COM -- Dalam upaya pemenuhan kebutuhan alat pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) di Indonesia, PT Pindad (Persero) sebagai salah satu BUMN strategis telah berkomitmen melakukan penguasaan teknologi dan pengembangan industri pertahanan nasional agar tercipta kemandirian Alpalhankam nasional.

Salah satu program prioritas yang telah diselesaikan Pindad yakni R-Han 122B berhasil melewati berbagai ujicoba dan saat ini dalam proses sertifikasi. Adapun tujuh program prioritas Industri Pertahanan Nasional yang telah dicanangkan lainnya yakni Rudal, Propelan, Radar, Kapal Selam, Pesawat Tempur dan Medium Tank.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Ade Bagdja menyatakan keberhasilan konsorsium R-Han 122B merupakan hasil kerja keras bersama.

“Program R-Han 122B yang telah dimulai sejak tahun 2005 dibawah Konsorsium Ristek dilanjutkan oleh Kementerian Pertahanan. Pindad mendukung dalam segi pengerjaan assembling roket yang telah menjadi keahlian kami. Salah satu hal yang paling mendebarkan adalah saat proses pengujiannya.” Ujar Ade Bagdja saat membuka seminar nasional R-Han 122B di Graha Pindad, Jumat (28/6/2019).

Dalam sambutannya, Ade Bagdja menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung keberhasilan konsorsium R-Han 122B, termasuk kepada korps marinir yang telah bekerjakeras membantu sekaligus mencoba roket yang telah dibuat sehingga telah terbina kerjasama yang baik.

Sementara itu, Dirjen Pothan, Bondan Tiara Sofyan menyampaikan apresiasi yang paling tinggi kepada konsorsium R-Han 122B dan seluruh pihak yang telah menyelesaikan program R-Han 122B dengan tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi.




Program R-Han 122B, merupakan program pengembangan secara mandiri yang telah berlangsung sejak lama.

Pada 2018, program pembuatan tabel tembak dan sertifikasi R-Han 122B tahap II telah selesai dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Adapun proses sertifikasi ditargetkan akan selesai 100 persen pada tanggal 3 Juli 2019.

Dari hasil uji statis dan dinamis, diketahui bahwa performa Roket R-Han 122B sudah Baik dan Konsisten sesuai dengan target desain.

“Kami berharap program ini dapat berlanjut ke tahap berikutnya yaitu produksi massal. Proses sertifikasi juga telah dilakukan bersamaan dengan proses uji coba. Besar harapan sertifikasi kelayakan dapat segera terbit,” ujar Bondan.

Bondan pun menyampaikan kepada Korps Marinir agar mengajukan usulan anggaran Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tahun 2019 untuk pengadaan roket.

Hal itu difokuskan untuk segera ditindaklanjuti ditahun anggaran 2018-2019. Selain itu, Korps Marinir sebagai pengguna khususnya agar dapat menggunakan produk anak negeri agar menjadi kebanggaan bangsa.

Dalam seminar tersebut ditandatangani juga Berita Acara penyelesaian pekerjaan penyusunan Tabel Tembak dan Sertifikasi produk Roker R-Han 122B Tahap II TA 2018 antara pemilik program Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan dan Direktur Utama PT Pindad (Persero).

https://m.ayobandung.com/read/2019/06/29/56367/pindad-paparkan-program-pioritas-r-han-122b

Jadi kapan diserah-terimakan ke TNI? Semoga saja bukan hanya Kostrad yang dapat. Tapi juga Kodam.
 
Last edited:
.
Actually what is the goal for this R-Han project, to be equal or better than Grad Rocket or something else?
 
.
Actually what is the goal for this R-Han project, to be equal or better than Grad Rocket or something else?

Goal? To provide TNI with indigenous MLRS system along with their launch platform and other support system like radar arty locator and command modules. Rhan 122b is just a part of the system, TNI want modular MLRS system capable to launch multiple caliber rocket artillery
 
.
Grad I believe..
Ground to ground missile development in the future, western equivalent don't have such versatile equivalent for low cost artilary, east block are excelent in this artilary field support, for western they better in air support and guided cruise missile that much more expensive to develop
Actually what is the goal for this R-Han project, to be equal or better than Grad Rocket or something else?
 
.
Grad I believe..
Ground to ground missile development in the future, western equivalent don't have such versatile equivalent for low cost artilary, east block are excelent in this artilary field support, for western they better in air support and guided cruise missile that much more expensive to develop


Western side, they got such excellent system like M270, HIMARS, ASTROS, LynxExtra, LAR, LARS, and among other.
 
.

Latest posts

Pakistan Affairs Latest Posts

Back
Top Bottom