3 Masalah Besar yang Bikin Prabowo Batalkan Kontrak Rp 50 T
Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 20 Jul 2020 17:00 WIB
Foto: dok. TNI AD
Jakarta -
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membeberkan keputusan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membatalkan kontrak alutsista (alat utama sistem persenjataan). Adik Prabowo ini menilai aksi kakaknya ini heroik karena kontrak yang dibatalkan senilai Rp 50 triliun.
Menurut Hashim kontrak tersebut bermasalah sehingga Prabowo menolaknya. Selain Hashim, anggota Komisi VI DPR dari Partai Gerindra, Andre Rosiade juga membeberkan masalah yang membuat Prabowo membatalkan kontrak tersebut.
Berikut rangkuman masalah tersebut:
(1) Berujung korupsi
Menurut Hashim, Prabowo menegaskan tak ingin terlibat dalam korupsi. Maka itu,
Prabowo membatalkan kontrak-kontrak tersebut.
"Dia batalkan tidak mau, dia bilang ke saya, 'Saya tak mau terlibat korupsi, ini kontrak-kontrak korup saya tidak mau terlibat'. Saya kaget, saya dengar menteri keuangan juga kaget," ujar Hashim saat membahas masalah ekspor lobster seperti dikutip dari video Youtube, Senin (20/7/2020)..
"Saya hitung-hitung kursnya waktu itu Rp 50 triliun, Rp 50 triliun dia tidak mau tandatangani ia batalkan uang itu dikembalikan ke Menteri Keuangan," sambung Hashim.
(2) Alutsista tersebut kemahalan dan tak cocok di Indonesia
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membatalkan kontrak alutsista tersebut karena dinilai kemahalan dan tidak cocok digunakan di Indonesia.
"Sehingga beliau membatalkan pembelian itu Rp 50 triliun," ungkapnya.
(3) Bisa menimbulkan kebocoran uang negara
Andre Rosiade tak memaparkan secara rinci alutsista apa saja yang dibatalkan. Meski demikian, dia mengatakan, dari awal Prabowo berkomitmen untuk menghentikan kebocoran anggaran negara.
"Kita semua tahu Pak Prabowo dari dulu punya komitmen membantu Pak Jokowi, pertama Indonesia tetap bersatu. Kedua membantu pemerintahan sukses dalam tujuan pemerintah. Ketiga komitmen Pak Prabowo menghentikan kebocoran-kebocoran anggaran negara," ungkapnya.
https://finance.detik.com/industri/...6.1407168602.1595161812-2011896049.1591436757