What's new

Indonesia Defence Forum

New Zealand Man Killed Near Indonesia’s Freeport Mine
Gunmen killed a New Zealand miner and wounded six others near the world’s largest gold mine in Indonesia’s easternmost Papua region.

By Alfian Kartono
March 30, 2020
Flickr/Nick Bastian
Gunmen killed a New Zealand miner and wounded six others on Monday near the world’s largest gold mine in Indonesia’s easternmost Papua region, police and company officials said.

The seven employees of PT Freeport Indonesia were hit by a group of eight gunmen when they were in a parking area in Papua province where a clash between security forces and a rebel group is ongoing, said local police chief Gusti Gde Era Adhinata.

Adhinata said a 57-year-old New Zealand man, Graeme Thomas Wall from Ngaruawahia, was shot in his chest and died while being taken to a hospital. Two Indonesian miners were in critical condition after being shot, while four others suffered minor injuries.

Adhinata said police are still searching for the attackers, who ran into the dense jungle.

The clashes, which began late last month near the Grasberg copper and gold mine in the restive province, earlier killed two security personnel and four Papuan independence fighters and injured several others.

The West Papua Liberation Army, the military wing of the Free Papua Organization, claimed responsibility on Monday for the attacks. In a statement, spokesman Sebby Sambom warned mine employees to leave company areas that the group declared in 2017 to be part of their battle zone.

“We will keep fighting until Freeport stops operating and talks for the independence of Papua begin,” Sambom said.

Riza Pratama, a spokesman for PT Freeport Indonesia, said the shooting Monday occurred in the Kuala Kencana office area in Timika. He said government security forces and company security personnel have secured the area and have evacuated all employees from nearby offices.

“We are very saddened by the loss of a colleague who died in a shooting incident that occurred in our office area,” Pratama said. It was unclear whether the shooting affected the company’s mining operations.

The current shootout has caused about 2,000 villagers to flee for safety to the neighboring mining town of Timika.

Attacks by rebels near the Grasberg mine have spiked in the past year.

The mine, which is nearly half owned by U.S.-based Freeport-McMoRan and is run by PT Freeport Indonesia, is seen by separatists as a symbol of Indonesian rule and has been a frequent target for rebels.

The Grasberg mine’s vast gold and copper reserves have been exploited for decades by Freeport-McMoRan, damaging the surrounding environment while providing significant tax income for the Indonesian government. But indigenous Papuans have benefited little and are poorer, sicker and more likely to die young than people elsewhere in Indonesia.

https://thediplomat.com/2020/03/new-zealand-man-killed-near-indonesias-freeport-mine/
===================================================================
Penyerangan terhadap warga sipil melemahkan perjuangan pembentukan negara

Reporter: Arjuna Pademme
Jayapura, Jubi – Komnas HAM perwakilan Papua menyatakan, penyerangan terhadap warga sipil akan melemahkan perjuangan pembentukan suatu negara.

Pernyataan itu dikatakan kepala kantor Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey terkait penembakan terhadap tiga karyawan PT Freeport Indonesia oleh kelompok bersenjata, di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika pada Senin siang (30/3/2020).

Dalam penyerangan ke area perkantoran PT Freeport Indonesia, yang dilakukan kelompok yang mengklaim sebagai Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) itu, seorang karyawan PT Freeport Indonesia berkewarganegaraan Selandia Baru tewas ditembak di bagian dada sebelah kiri.

Dua karyawan lain yang merupakan warga Negara Indonesia, juga mengalami luka tembak.

“Kita sayangkan yang diserang adalah pekerja atau warga sipil. Dalam tujuan perjuangan membentuk suatu negara, itu dapat menarik perhatian. Akan tetapi melemahkan perjuangan. Di seluruh dunia, perjuangan dengan kekerasan tidak akan mendapat simpati, dukungan atau perhatian dalam mekanisme HAM. Kekerasan atau pembunuhan terhadap warga sipil, tidak dibenarkan dalam mekanisme HAM,” kata Frits Ramandey melalui sambungan telepon selulernya kepada Jubi, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya, pekerja yang menjadi korban penembakan tak ada kaitannya dengan masalah manajemen dan sistem dalam PT Freeport Indonesia. Para pekerja ini hanya bertanggungjawab terhadap manajemen perusahaan, sesuai pekerjaannya masing-masing.

“Para pekerja itu tak ada kaitannya dengan konflik antara para pihak tertentu, dan tidak berkonflik dengan pihak lain. Sangat disayangkan dan tidak dibenarkan kalau mereka yang diserang,” ujarnya.

Akan tetapi kata Ramandey, selama ini ada tradisi di kalangan kelompok bersenjata di Papua, ketika ada di antara anggota mereka tewas ditembak aparat kemanan, maka kelompok tersebut akan berusaha melakukan pembalasan.

“Misalnya ada anak buahnya empat orang yang tertembak oleh aparat keamanan, maka yang memegang komando operasi dan kelompoknya akan berusaha mencari empat orang lain untuk dijadikan korban. Kalau tidak akan dikenakan denda secara tradisional (adat) dan lainnya. Tapi kejadian itu menjadi peringatan untuk satuan-satuan tugas yang ada di sana,” ucapnya.

Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB, Sebby Sambon mengatakan Komando Nasional TPNPB minta seluruh karyawan PT Freeport Indonesia mengosongkan areal tambang PT Freeport Indonesia.

TPNPB menyatakan akan melanjutkan perang di kawasan itu, untuk memaksa PT Freeport Indonesia berhenti beroperasi.

“Kami TPNPB dibawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni minta kepada karyawan PT Freeport, segera tinggalkan areal perusahaan. Jika tidak mengindahkan pernyataan TPNPB, maka nyawa anda kami tidak tanggungjawab,” tulis Sambom dalam siaran pers yang diterima Jubi, Selasa (31/3/2020).

TPNPB meminta juga pemerintah Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat segera memulangkan warga negara mereka yang berada di areal tambang PTFI.

TPNPB menyatakan akan menembak mobil dan bus karyawan PTFI, karena tuntutan mereka terus diabaikan manajemen PTFI. (*)


https://jubi.co.id/penyerangan-terhadap-warga-sipil-melemahkan-perjuangan-pembentukan-negara/

Wow, openly claimed that they shooted civilians and will continue doing so. They're getting out of control arent they?
 
Indonesian Armed Force Sky diving training and the trainees first free fall from airplane.

 
New Zealand Man Killed Near Indonesia’s Freeport Mine
Gunmen killed a New Zealand miner and wounded six others near the world’s largest gold mine in Indonesia’s easternmost Papua region.

By Alfian Kartono
March 30, 2020
Flickr/Nick Bastian
Gunmen killed a New Zealand miner and wounded six others on Monday near the world’s largest gold mine in Indonesia’s easternmost Papua region, police and company officials said.

The seven employees of PT Freeport Indonesia were hit by a group of eight gunmen when they were in a parking area in Papua province where a clash between security forces and a rebel group is ongoing, said local police chief Gusti Gde Era Adhinata.

Adhinata said a 57-year-old New Zealand man, Graeme Thomas Wall from Ngaruawahia, was shot in his chest and died while being taken to a hospital. Two Indonesian miners were in critical condition after being shot, while four others suffered minor injuries.

Adhinata said police are still searching for the attackers, who ran into the dense jungle.

The clashes, which began late last month near the Grasberg copper and gold mine in the restive province, earlier killed two security personnel and four Papuan independence fighters and injured several others.

The West Papua Liberation Army, the military wing of the Free Papua Organization, claimed responsibility on Monday for the attacks. In a statement, spokesman Sebby Sambom warned mine employees to leave company areas that the group declared in 2017 to be part of their battle zone.

“We will keep fighting until Freeport stops operating and talks for the independence of Papua begin,” Sambom said.

Riza Pratama, a spokesman for PT Freeport Indonesia, said the shooting Monday occurred in the Kuala Kencana office area in Timika. He said government security forces and company security personnel have secured the area and have evacuated all employees from nearby offices.

“We are very saddened by the loss of a colleague who died in a shooting incident that occurred in our office area,” Pratama said. It was unclear whether the shooting affected the company’s mining operations.

The current shootout has caused about 2,000 villagers to flee for safety to the neighboring mining town of Timika.

Attacks by rebels near the Grasberg mine have spiked in the past year.

The mine, which is nearly half owned by U.S.-based Freeport-McMoRan and is run by PT Freeport Indonesia, is seen by separatists as a symbol of Indonesian rule and has been a frequent target for rebels.

The Grasberg mine’s vast gold and copper reserves have been exploited for decades by Freeport-McMoRan, damaging the surrounding environment while providing significant tax income for the Indonesian government. But indigenous Papuans have benefited little and are poorer, sicker and more likely to die young than people elsewhere in Indonesia.

https://thediplomat.com/2020/03/new-zealand-man-killed-near-indonesias-freeport-mine/
===================================================================
Penyerangan terhadap warga sipil melemahkan perjuangan pembentukan negara

Reporter: Arjuna Pademme
Jayapura, Jubi – Komnas HAM perwakilan Papua menyatakan, penyerangan terhadap warga sipil akan melemahkan perjuangan pembentukan suatu negara.

Pernyataan itu dikatakan kepala kantor Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey terkait penembakan terhadap tiga karyawan PT Freeport Indonesia oleh kelompok bersenjata, di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika pada Senin siang (30/3/2020).

Dalam penyerangan ke area perkantoran PT Freeport Indonesia, yang dilakukan kelompok yang mengklaim sebagai Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) itu, seorang karyawan PT Freeport Indonesia berkewarganegaraan Selandia Baru tewas ditembak di bagian dada sebelah kiri.

Dua karyawan lain yang merupakan warga Negara Indonesia, juga mengalami luka tembak.

“Kita sayangkan yang diserang adalah pekerja atau warga sipil. Dalam tujuan perjuangan membentuk suatu negara, itu dapat menarik perhatian. Akan tetapi melemahkan perjuangan. Di seluruh dunia, perjuangan dengan kekerasan tidak akan mendapat simpati, dukungan atau perhatian dalam mekanisme HAM. Kekerasan atau pembunuhan terhadap warga sipil, tidak dibenarkan dalam mekanisme HAM,” kata Frits Ramandey melalui sambungan telepon selulernya kepada Jubi, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya, pekerja yang menjadi korban penembakan tak ada kaitannya dengan masalah manajemen dan sistem dalam PT Freeport Indonesia. Para pekerja ini hanya bertanggungjawab terhadap manajemen perusahaan, sesuai pekerjaannya masing-masing.

“Para pekerja itu tak ada kaitannya dengan konflik antara para pihak tertentu, dan tidak berkonflik dengan pihak lain. Sangat disayangkan dan tidak dibenarkan kalau mereka yang diserang,” ujarnya.

Akan tetapi kata Ramandey, selama ini ada tradisi di kalangan kelompok bersenjata di Papua, ketika ada di antara anggota mereka tewas ditembak aparat kemanan, maka kelompok tersebut akan berusaha melakukan pembalasan.

“Misalnya ada anak buahnya empat orang yang tertembak oleh aparat keamanan, maka yang memegang komando operasi dan kelompoknya akan berusaha mencari empat orang lain untuk dijadikan korban. Kalau tidak akan dikenakan denda secara tradisional (adat) dan lainnya. Tapi kejadian itu menjadi peringatan untuk satuan-satuan tugas yang ada di sana,” ucapnya.

Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB, Sebby Sambon mengatakan Komando Nasional TPNPB minta seluruh karyawan PT Freeport Indonesia mengosongkan areal tambang PT Freeport Indonesia.

TPNPB menyatakan akan melanjutkan perang di kawasan itu, untuk memaksa PT Freeport Indonesia berhenti beroperasi.

“Kami TPNPB dibawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni minta kepada karyawan PT Freeport, segera tinggalkan areal perusahaan. Jika tidak mengindahkan pernyataan TPNPB, maka nyawa anda kami tidak tanggungjawab,” tulis Sambom dalam siaran pers yang diterima Jubi, Selasa (31/3/2020).

TPNPB meminta juga pemerintah Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat segera memulangkan warga negara mereka yang berada di areal tambang PTFI.

TPNPB menyatakan akan menembak mobil dan bus karyawan PTFI, karena tuntutan mereka terus diabaikan manajemen PTFI. (*)


https://jubi.co.id/penyerangan-terhadap-warga-sipil-melemahkan-perjuangan-pembentukan-negara/

Wow, openly claimed that they shooted civilians and will continue doing so. They're getting out of control arent they?
Terrorizing civilian like any other separatist grup outside Indonesia doing same, kurd etc....

Cmiiw
 
Wow, openly claimed that they shooted civilians and will continue doing so. They're getting out of control arent they?

A good indication they began to losing the political narrative if you ask me. Best to keep up the momentum (building infrastructure and provide more public service) till they break. Expect more casualty though.
 
Another FFBNW? If that so i hope TNI AL and MoD will buy the top of its class for armament and electronic system. Anything to strengthen our military must be supported.
just keep the SMART-L intact please , that's going to help our SATRAD even more .
 
normalizing the rupiah is our porblem right now .

IDR is pretty much "normal" during this plague. Not sure how does those outside finance industry (particularly the click-bait +62 medias) keep saying about weakening IDR
 
IDR is pretty much "normal" during this plague. Not sure how does those outside finance industry (particularly the click-bait +62 medias) keep saying about weakening IDR
well they got better since last 5 day , i mean , recovering to the level just before the outbreak hit us , at 13k/dollar exchange rate range .
 
Back
Top Bottom