Prabowo Subianto, DPR Commission I Hold Closed Meeting on Natuna
Translator:
Dewi Elvia Muthiariny
Editor:
Petir Garda Bhwana
20 January 2020 12:05 WIB
Natuna with a number of ministries.
https://en.tempo.co/read/1297250/prabowo-subianto-dpr-commission-i-hold-closed-meeting-on-natuna
Presented at the meeting were Defense Minister Prabowo Subianto, Deputy Defense Minister Sakti Wahyu Trenggono, and Deputy Foreign Minister Mahendra Siregar.
When met before the meeting, Prabowo said they will discuss several issues, yet stopped short of elaborating further.
"I think there are a lot of subjects [to be discussed], a number of issues, perhaps including Natuna, the strength development, several problems with other ministers," said Prabowo at the Parliament Complex, Senayan, Jakarta, Monday, January 20.
The meeting on
Natuna led by Commission I Deputy Head Utut Adianto was held in private. Other officials joining the discussion are Indonesian Military (TNI) Commander Marshal Hadi Tjahjanto and officials of the country's coastguard body (Bakamla) namely Rear Admiral T.S.N.B. Hutabarat and Rear Admiral S. Irawan.
INDONESIA
MENHAN DAN KOMISI I DPR SEPAKAT DUKUNG MODERNISASI ALUTSISTA
22 JANUARI 2020 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. (20/01/2020) (Sindonews)
Kedaulatan Indonesia sudah harga mati tidak bisa ditawar lagi. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut Komisi I DPR dan pemerintah memiliki pemahaman yang sama terkait kedaulatan Indonesia tersebut.
Menurut Prabowo, untuk bisa menegakkan kedaulatan harus ditunjang dengan pertahanan yang kuat. Sedangkan pertahanan yang kuat bisa didapat satu di antaranya dengan modernisasi alutsista, sehingga memiliki kemampuan untuk menegakkan kedaulatan.
“Yah, meningkatkan pertahanan tentunya kita perlu modernisasi alutsista kita, memperbaiki yang kita punya supaya kita punya kemampuanlah menegakan kedaulatan kita,” tandas Prabowo seusai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Dilansir dari laman
Sindonews (21/ 1/ 2020), Menhan pun mengungkapkan bahwa Komisi I pun mendukung kementeriannya dan Panglima TNI untuk memperkuat pertahanan lewat modernisasi alutsista. “Saya kira itu di Komisi I memahami juga mendukung pemerintah dan mendukung peningkatan pertahanan TNI dan sebagainya,” ungkapnya.
Meski demikian, menurut Prabowo, Indonesia tidak bisa serta-merta memiliki pertahanan yang kuat sebab butuh investasi untuk memperkuat pertahanan tersebut. Karena itu, Kemhan akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) agar hal itu bisa terwujud.
“Yah, saya kira ada suatu pemahaman bersama bahwa kedaulatan itu kan memang tidak bisa ditawar-tawar. Kedua bahwa kedaulatan itu memerlukan upaya khusus bahwa kedaulatan dan kemerdekaan itu harus dipertahankan dan pertahanan itu butuh investasi,” paparnya.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini juga mengungkapkan bahwa pelanggaran wilayah tidak hanya dilakukan satu negara, tetapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran wilayah Indonesia. “Saya ingin tegaskan lagi di sini bahwa pelanggaran wilayah tidak hanya terjadi dari satu negara, tapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran ke wilayah kita,” ungkapnya.
Saat ditanya negara mana saja yang dimaksud, Prabowo enggan mengelaborasi lebih jauh karena menurutnya tidak perlu mengungkapkan negara mana saja yang melanggar batas wilayah Indonesia. “Iya ada beberapa negara lain yah. Yah, saya cukup sebut beberapa negara,” tandasnya.
Sebelumnya dalam raker itu Komisi I DPR sempat menghujani Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar, dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan pertanyaan seputar masalah Natuna.
https://lancerdefense.com/2020/01/22/menhan-dan-komisi-i-dpr-sepakat-dukung-modernisasi-alutsista/