INDONESIA
KEMHAN SELENGGARAKAN KAPAL SELAM
25 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC 1 KOMENTAR
Kemhan Selenggarakan Kapal Selam (Kemhan)
Focus Group Discussion (FGD) Kapal Selam dengan tema Pemberdayaan Kemampuan PT. PAL Melalui Jasa Konsultan Menuju Kemandirian Bidang Kapal Selam (
Empowerment of the Capability of PT. PAL through Consultancy towards the Independence of Submarine Technology) dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 2019 di Hotel Java Paragon, Surabaya.
Dilansir dari laman
Kemhan (24/ 10/ 2019), Tujuan dari FGD adalah untuk mendapatkan kesamaan visi tentang kemampuan yang telah dicapai oleh PT. PAL melalui jasa konsultansi untuk membangun Kapal Selam secara mandiri.
FGD dibuka oleh Dirjen Pothan Kemhan dengan menyampaikan bahwa Kapal Selam merupakan salah satu dari Tujuh Program Nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan kompleksitas teknologi yang tinggi untuk digunakan oleh TNI AL dalam menjaga dan mengamankan wilayah NKRI khususnya menghadapi ancaman dan gangguan dari dalam maupun dari luar
.
FGD dilakukan untuk menakar sejauh mana peningkatan kemampuan PT. PAL setelah mengikuti konsultansi teknologi Kapal Selam dari DWL selama 7 tahun dalam mewujudkan kamandirian Kapal Selam, hambatan yang dihadapi serta langkah-langkah yang harus dilakukan kedepan untuk dapat mewujudkan kemandirian tersebut.
Narasumber dalam FGD ini adalah PT. PAL Indonesia (Bapak Marx Jefferson) yang memaparkan tentang Kesiapan PT. PAL (Indonesia) untuk Memproduksi Kapal Selam dan Daewoo Logistic (DWL / Mr. Son, Kye-hyun) yang memaparkan tentang Prediction on PT. PAL Capability after Submarine Consultation (7 years).
Dari FGD diketahui bahwa PT. PAL, dalam menyiapkan kemampuan membangun kapal selam di dalam negeri (
Whole Local Production), masih memerlukan pendampingan dari konsultan teknologi pembangunan kapal selam. Hasil konsultansi selama tujuh tahun dari konsultan pembangunan kapal selam DWL, telah tersusun 534 dari keseluruhan 558
Working Standard prosedur pembangunan kapal selam.
PT. PAL memerlukan pemenuhan infrastruktur, sarana dan prasarana produksi untuk mendukung kemampuan membangun kapal selam.
Dalam penutupnya Dirjen Pothan Kemhan menyampaikan bahwa PT. PAL harus optimis dan yakin dapat berhasil dalam menguasai teknologi pembangunan Kapal Selam dengan menyiapkan SDM yang handal dan dikelola dengan baik.
Editor: (D.E.S)
INDONESIA
KAPAL SELAM 2.000 TON BARU MASUK DALAM PORTOFOLIO DSME
25 OKTOBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
Pada pameran angkatan laut MADEX 2019 di Busan (Korea Selatan), galangan kapal DSME meluncurkan desain kapal selam serang baru yang didedikasikan untuk pasar ekspor berdasarkan teknologi yang dikembangkan untuk kapal selam KSS III Angkatan Laut Korea Selatan.
“DSME2000 adalah kapal selam generasi baru. Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki pengalaman dalam pembuatan dan pengiriman kapal selam,” ungkap Jejun Park, Principal Engineer DSME kepada
Naval News (23/ 10/ 2019).
Dengan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dari desain 1.400 ton yang ditawarkan kepada Angkatan Laut Indonesia dan teknologi terbaru yang diperoleh dengan proyek KSS III domestik, DSME kemudian membuat kapal selam berukuran sedang ini.
“Ini hanya desain konseptual yang dapat dikustomisasi,” tambah Park.
Desain kapal selam DSME2000 menampilkan sistem peluncuran senjata yang fleksibel (Naval News)
Kapal selam kelas 2.000 ton ini ditenagai oleh sistem propulsi diesel-listrik dengan AIP dan “baterai Lithium-Ion terbaru”, yang memungkinkan kapal selam mencapai kecepatan maksimum 20 knot dan kecepatan permukaan maksimum 10 knot.
Range kapal selam ini adalah 10.000 mil laut dengan kecepatan jelajah.
DSME2000 memiliki panjang 70,3 m dan diameter 6,3 m. Kapal selam mampu menampung 40 awak, termasuk 10 “tamu”, yang berarti bahwa kapal selam itu akan mampu mempertahankan operasi Pasukan Khusus.
Kapal selam DSME 2000 menampilkan sistem peluncuran senjata yang fleksibel yang diadaptasi “sesuai permintaan pelanggan”. Senjata utama kapal selam bergantung pada 8 tabung torpedo dengan total 16 torpedo, termasuk 8 unit cadangan.
Masts suite mencakup optronic, radar, ESM, SATCOM, Snorkel, hingga dua tiang komunikasi yang dapat digerakkan.
Sensor suite didasarkan pada Cylindrical Hydrophone Array, Intercept Detection and Ranging Sonar, Own Noise Analysis, Flank Array Sonar, Passive Ranging Sonar, Active Operation Sonar dan Towed Array Sonar.
Photos: DSME2000 2,000 tons class submarine scale model at MADEX 2019. (Naval News)
Editor: (D.E.S)
Imo this is a good choice for our next sbm batch but i prefer improved U214 maybe german offering their U218?
Including Su-35s?