What's new

Indonesia Defence Forum

Any infos what armament are included in su 35 purchase? Is it really2 lengkap? Hoping HARM included in viper purchase

TNI BAKAL BANGUN MARKAS BESAR DI KUTAI KERTANEGARA JIKA IBU KOTA NEGARA PINDAH
27 SEPTEMBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
presiden-joko-widodo-mengumumkan-pemindahan-ibu-kota-ke-kalimantan-timur-antara.jpg

Joko Widodo (Antara)

TNI akan memindahkan markas besar jika ibu kota pindah ke Kalimantan Utara. TNI rencanyanya akan menjadikan salah satu wilayah di Kabupaten Kutai Kertanegara sebagai tempat markas besar.

“Instansi militer termasuk rencana pemindahan mabes tni beserta jajarannya berada di wilayah kutai kertanegara. Rencanannya kita 117 KM dari wilayah ibu kota nantinya,” Kasum TNI Letjen Joni Supriyanto dalam rapat bersama Pansus Pemindahan Ibu Kota di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/09/2019).

Dilansir dari laman Liputan6 (26/ 09/ 2019), Pemindahan markas besar TNI tidak lepas dari potensi ancaman militer dan non militer dari dalam atau luar negeri.

Joni mengatakan, ibu kota negara baru akan berhadapan dengan batas darat negara Malaysia dengan jarak 6202 Km. Serta berbatasan dengan Malaysia di laut. Kemudian di udara dekat dengan Filipina, dan Singapura.

“Kekuatan militer negara tetangga, Malaysia kemudian Australia, Brunei, Singapura, Filipina, China dan US,” ujar Joni.

Joni juga mengatakan, nantinya tidak semua anggotanya dipindahkan ke ibu kota baru. Satuan di luar mabes direncanakan akan mengisi mabes TNI. Sementara personil Mabes yang dipindahkan ke ibu kota sekitar 5737.

“Adapun jumlah personil yang mengikuti pemindahan Mabes TNI ke ibu kota baru sekitar 5737 orang,” jelas Joni.

TNI juga mengusulkan Kodam Khusus pengamanan ibu kota untuk angkatan darat. Serta, Kodam VI Mulawarman di Kalimantan Selatan dan Kodam XII Tanjungpura di Kalimantan Tengah diberikan penambahan gelar kekuatan.

Untuk angkatan laut, kata Joni, perlu ditambah yaitu Lanal Sambas, Lanal Ketapang.

“Kemudian TNI AU selain satuan yang sudah tergelar di pulau Kalimantan diperlukan beberapa penambahan gelar kekuatan lainnya yaitu Lanud Tipe A, Skudron tempur, skuadron angkut, skuadron teknik, skuadron pengamanan ibu kota, resimen pertahanan udara detasemen pertahanan udara, rumah sakit dan rumah dinas,” jelas Joni.

Editor: (D.E.S)


This means alutsista strategis bakel ditaro di kalimantan including 5 melorad detachment


New capital defense arrangement should be much better than what we have in Jakarta. They need at least a brigade sized real Cavalry units, supported by at least three mechanized infantry brigade, three artillery regiments, one or two air artillery defense regiments, supported by a squadron of utility and assault helicopter, an Airlift squadron, two squadron of fighter along with ground support /attack squadron and with one big Naval bases.

Well i got this number from the arrangement Jakarta had. Jakarta protected by Brigade jaya sakti, Brigade 17 Kujang (airborne units) , Grup 3 Sandhi Yudha Kopassus, Cakra regiments, and among other units. New capital defense arrangement should be more formidable than what Jakarta had as they got more nearer toward South China sea and land border with Malaysia
 
If you paid more attention to the Lombok treaty, it has several addendum and also some revision. But permanent is just un-realistic in politic.
That's why i used quote in there, cause at least with such agreement, we can expect that they will not backstab us in dire situations.
 
That's why i used quote in there, cause at least with such agreement, we can expect that they will not backstab us in dire situations.

I would rather to nurture more defense arrangement and even sign a treaty with Singapore, they got more touch with us and quite trustworthy even in our dire condition (they always there when shit happened in Indonesia from Aceh, Lombok, Jogja, Palu and other), heck they even not send a single man to UNAMET mission in Timor to respect us. If not for our ego to see them as an red dot and money grubber banker, i believe we can get more close to them and ditch the Malaysian into gutter.
 
I would rather to nurture more defense arrangement and even sign a treaty with Singapore, they got more touch with us and quite trustworthy even in our dire condition (they always there when shit happened in Indonesia from Aceh, Lombok, Jogja, Palu and other), heck they even not send a single man to UNAMET mission in Timor to respect us. If not for our ego to see them as an red dot and money grubber banker, i believe we can get more close to them and ditch the Malaysian into gutter.
Well , anywhere in this world, it's easy to hate bankers with bodyguards. But i agree that if we could nurture our relation with them and use their "neutrality" doctrine to our interest, namely their lobby and connections to many countries having interest in their port, it will serves well if we are talking about having more "activities" in the west, particularly the Straits of Malacca, any dispute regarding the strait would face objection from at least 2 out of 3 countries in the area.

But for the public it's different, as many of them are more sympathetic to the Malaysians than Singapore ("at least they are more similar to us"), as they see Singapore as an example of a country "dominated by immigrants" and "under western interest", not to mention the ethnic and religious sentiment. I would really love to see more intensive cooperation between the Maritime Southeast Asian Nations of Indonesia, Malaysia, Singapore and Philippines, as it will allows us to monopolize influence over Southeast Asia even more, and ensure that nobody in the Mainland would challenge our initiative, as all this time we fought each other too much and made cooperation difficult.

Anyway there's some weird things inside SG's head, such as how some of them insisted that Singapore's flag was not inspired by Merah Putih, but it's obviously similar, yet why would they even wanted to hide such a fact?
 
Philippine Armed Forces (AFP) delegation visit PT Pindad to look at the Harimau Medium Tank.

Tertarik Medium Tank, Delegasi Filipina Kunjungi Pindad

berita_726825_800x600_57c4cd5a-07fd-43c7-92d6-5bcb29073fde.jpg


28 September 00:43 2019
By Azis Zulkarnaen Handoyo

KBRN, Bandung: Delegasi Filipina yang dipimpin oleh Commanding General of Philippines Army, Letjen Macairog S. Alberto, AFP melaksanakan kunjungan ke PT Pindad (Persero) dalam rangka meninjau secara langsung Medium Tank Harimau, berbagai produk lainnya serta fasilitas produksi yang dimiliki PT Pindad Jumat, (27/9/2019).

"Kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh Delegasi Terhormat Filipina serta Dirjen Pothan Republik Indonesia. Hari ini kita akan menyaksikan secara langsung Harimau Medium Tank sebagai tindak lanjut dari pertemuan dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Kami harap anda dapat mendapatkan pengalaman menyeluruh mengenai produk andalan kami" jelas Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose.

Dalam paparan Abraham Mose, bahwa berbagai kendaraan tempur telah lolos dalam berbagai pengujian hingga memenuhi seluruh persyaratan dan kebutuhan Kendaraan Tempur untuk Militer Filipina.

Delegasi Filipina mengapresiasi sambutan hangat dari jajaran Pindad. Macairog S. Alberto menyampaikan ketertarikan terhadap berbagai produk terutama kendaraan tempur yang diproduksi oleh Pindad, baik yang beroda ban maupun roda rantai.

"Kami tertarik dengan produk kendaraan tempur terutama Harimau. Kedepannya kami akan mendiskusikan dengan lebih lanjut mengenai potensi kerja sama terkait dengan pengadaan hingga pengembangan kompetensi Harimau" jelas Alberto.

Selain itu juga, delegasi militer Filipina juga mengakui ketertarikan terhadap salah satu produk industrial andalan PT Pindad, yaitu Excava Amphibious.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan plant tour dan meninjau langsung berbagai produk, fasilitas produksi serta proses produksi kendaraan khusus. Kunjungan ke fasilitas produksi divisi kendaraan khusus direspon secara antusias oleh Delegasi Filipina terutama pada saat menyaksikan parade berbagai ranpur dan rantis buatan Pindad meliputi : Komodo, Anoa, Panser 8x8 dan Medium Tank Harimau. Perwakilan Delegasi Filipina juga mencoba langsung mengemudikan Medium Tank Harimau.

Selanjutnya, Delegasi Filipina meninjau berbagai produk senjata dan diakhiri dengan kegiatan menembak dengan berbagai senjata buatan Pindad, yaitu senapan SS2 V4, Pistol Mag4 dan Pistol G2.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Philippines Presidential Advisers on Military Affairs, Letjen Arthur I. Tabaquero (Retd.), Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan, Direktur Utama, Abraham Mose, jajaran Direksi dan Komisaris Pindad.

http://m.rri.co.id/bandung/post/ber...m_tank_delegasi_filipina_kunjungi_pindad.html
 
Last edited:
Philippine Armed Forces (AFP) delegation visit PT Pindad to look at the Tiger Medium Tank.

Interested in Medium Tanks, Philippine Delegation Visits Pindad

berita_726825_800x600_57c4cd5a-07fd-43c7-92d6-5bcb29073fde.jpg


September 28 00:43 2019
By Azis Zulkarnaen Handoyo

KBRN, Bandung: Delegation of the Philippines led by the Commanding General of the Philippines Army, Lt. Gen. Macairog S. Alberto, AFP conducted a visit to PT Pindad (Persero) in order to directly observe Tiger Medium Tank, various other products and production facilities owned by PT Pindad on Friday. , (9/27/2019).

"We would like to welcome all Honorable Delegations of the Philippines as well as the Director General of the Republic of Indonesia Pothan. Today we will witness first hand the Tiger Medium Tank as a follow-up to the meetings and tests that have been carried out previously. We hope you can get a comprehensive experience about our best products" explained Managing Director of PT Pindad (Persero), Abraham Mose.

In Abraham Mose's explanation, that various combat vehicles have passed various tests to meet all the requirements and needs of Combat Vehicles for the Philippine Military.

The Philippine delegation appreciated the warm reception of the ranks of Pindad. Macairog S. Alberto expressed his interest in various products, especially combat vehicles manufactured by Pindad, both with wheels and chains wheels.

"We are interested in combat vehicle products, especially Tigers. In the future we will discuss further about the potential for cooperation related to procurement and development of Tiger competencies," Alberto explained.

In addition, the Philippine military delegation also acknowledged interest in one of PT Pindad's flagship industrial products, namely Excava Amphibious.

The activity was then continued by carrying out a plant tour and directly observing various products, production facilities and the special vehicle production process. A visit to the production facilities of the special vehicle division was enthusiastically responded by the Philippine Delegation especially when witnessing the parade of various ranpur and rantis made by Pindad including: Komodo, Anoa, Panzer 8x8 and Medium Tank Tiger. Representatives of the Philippine Delegation also tried to directly drive the Tiger Medium Tank.

Furthermore, the Philippines Delegation reviewed various weapons products and ended with shooting activities with various weapons made by Pindad, namely SS2 V4 rifles, Mag4 Pistols and G2 Pistols.

The event was also attended by the Philippines Presidential Advisers on Military Affairs, Lt. Gen. Arthur I. Tabaquero (Retd.), Director General Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan, Managing Director, Abraham Mose, Board of Directors and Pindad Commissioners.

http://m.rri.co.id/bandung/post/berita/726825/warta_ekonomi_dan_bisnis/terinterest_medium_tank_delegasi_filipina_kunjung_pindad.html

that strange .... aren't they already going with ASCOD GDELS mmbt upgraded by elbit ??? they are also very careful with the belgium product .
 
that strange .... aren't they already going with ASCOD GDELS mmbt upgraded by elbit ??? they are also very careful with the belgium product .
From Max Defense right? I think we should wait for the final decision from the AFP especially the visit was by the Philippine Army Commanding General himself.
 
that strange .... aren't they already going with ASCOD GDELS mmbt upgraded by elbit ??? they are also very careful with the belgium product .
Well, just like how they are "dead-set" on Viper yet as of now no real progress and commitment has been met, for some reason i think that their "popular defense media" is doing "pengiringan opini" towards his audience.
 
https://navaltoday.com/2019/09/27/australia-receives-newest-p-8a-poseidon-maritime-patrol-plane/
Hope we can follow up too,joint exercise with their poseidon& wedgetail

Well, just like how they are "dead-set" on Viper yet as of now no real progress and commitment has been met, for some reason i think that their "popular defense media" is doing "pengiringan opini" towards his audience.
Bukannya emang taktik kita sering begitu ya? Tender progress sering diberitain kalo kita yang menang/selalu di visit alhasil jadi penggiringan opini
 
https://navaltoday.com/2019/09/27/australia-receives-newest-p-8a-poseidon-maritime-patrol-plane/
Hope we can follow up too,joint exercise with their poseidon& wedgetail


Bukannya emang taktik kita sering begitu ya? Tender progress sering diberitain kalo kita yang menang/selalu di visit alhasil jadi penggiringan opini

are we really that close to purchasing the poseidon ? at shortest maybe 1 - 2 years later it would get realized .
2016-1-7_10-27-3-607.jpg

well ... since the ASEAN water in couple of years would become "tambak kasel" (recent myanmar and thai submarine procurement) , we do really need the antidote .
 
are we really that close to purchasing the poseidon ? at shortest maybe 1 - 2 years later it would get realized .
2016-1-7_10-27-3-607.jpg

well ... since the ASEAN water in couple of years would become "tambak kasel" (recent myanmar and thai submarine procurement) , we do really need the antidote .
AFAIK,we're already on dead set getting P-8 the realization probably ada di mef 3 so lets see later



Pesawat KF-X/IF-X Bisa Dikembangkan Jadi Generasi Ke-5

September 28, 2019 A Ziyadi

FB_IMG_1569625204900-678x381.jpg

KF-X pesawat buatan Korea Selatan yang didalamnya juga turut andil pemerintah Indonesia telah ditampilkan mock.up dan Critical Desaign Review-nya secara komprehensip.

Berikut ini beberapa poin penting dari pesawat yang nantinya untuk versi Indonesia bernama IFX.

1. 9.300 halaman dari 12.000 halaman cetak biru terperinci telah selesai, terhitung sekitar 78% dari proses desain terperinci.

2. Meskipun spesifikasi pasti diklasifikasikan, RF Cross Section (RCS) KF-X dikatakan sekitar 0,5㎡. Menurut Global Security, F/A-18E/F dan Rafale memiliki perkiraan RCS 1㎡. F-15 memiliki 25㎡ sementara F-35 masing-masing memiliki 0,005㎡.

3. KF-X dirancang dengan pengembangan lebih lanjut yang sudah dipikirkan. Ada ruang yang disediakan untuk ruang senjata internal dan KF-X, secara teori, dapat dikembangkan menjadi pesawat tempur gen ke-5 yang lengkap.

FB_IMG_1569428057740.jpg


4. Sekitar 65% komponen untuk KF-X Blok 0/1 dikembangkan di Korea Selatan. Ini mungkin persentase yang sama dengan Gripen Swedia, yang juga menggunakan campuran komponen asli dan asing yang sempurna.


5. Ketika Korea Selatan memutuskan untuk membeli F-35A pada tahun 2015, Lockheed Martin menjanjikan transfer 25 kategori teknologi. Namun, pemerintah AS menolak transfer 4 kategori: radar AESA, IRST, EOTGP, dan paket EW terintegrasi.

6. Radar multi-fungsi AESA KF-X, yang sedang dikembangkan oleh Hanwha Systems, memiliki 1.088 modul dengan jangkauan 110km terhadap target RCS yang tidak ditentukan. Radar F-35 memiliki 1.200 modul untuk perbandingan.

Baca Juga: 174 Prajurit Marinir TNI AL Berangkat Tugas ke Ambalat dan Pulau Lainya

7. Satu set modul 16-radar untuk radar KF-X berharga sekitar $ 45.000. Modul yang diimpor harganya $ 80.000.

8. Prototipe radar KF-X telah menyelesaikan pengujian berbasis darat dan udara di Israel bekerja sama dengan sistem ELTA. Ini akan mulai pengujian di Korea November ini dan akan diinstal pada pesawat prototipe KF-X pada 2023.

9. Desain eksterior KF-X mengalami 9 perubahan besar sejak desain pertama dipilih oleh ADD. KF-X awalnya berbobot 12,1 ton, tetapi harus mengurangi berat sebanyak 500kg.

10. Total 230.000 komponen individu harus dirancang dengan cermat. Mobil standar memiliki sekitar 20 – 30.000 komponen.

11. 1.250 insinyur sedang mengerjakan proyek KF-X. Prototipe pertama diharapkan akan diluncurkan pada April 2021. 8 model produksi pertama akan dikirim ke Angkatan Udara pada tahun 2026, tetapi mungkin ada penundaan karena sebagian besar negara melakukan pengujian selama 5 – 8 tahun.


Sumber:
https://news.joins.com/article/23588316
– TSM Vita Novita

What's with this penundaan sampe 5-8 things?
 
AFAIK,we're already on dead set getting P-8 the realization probably ada di mef 3 so lets see later



Pesawat KF-X/IF-X Bisa Dikembangkan Jadi Generasi Ke-5

September 28, 2019 A Ziyadi

FB_IMG_1569625204900-678x381.jpg

KF-X pesawat buatan Korea Selatan yang didalamnya juga turut andil pemerintah Indonesia telah ditampilkan mock.up dan Critical Desaign Review-nya secara komprehensip.

Berikut ini beberapa poin penting dari pesawat yang nantinya untuk versi Indonesia bernama IFX.

1. 9.300 halaman dari 12.000 halaman cetak biru terperinci telah selesai, terhitung sekitar 78% dari proses desain terperinci.

2. Meskipun spesifikasi pasti diklasifikasikan, RF Cross Section (RCS) KF-X dikatakan sekitar 0,5㎡. Menurut Global Security, F/A-18E/F dan Rafale memiliki perkiraan RCS 1㎡. F-15 memiliki 25㎡ sementara F-35 masing-masing memiliki 0,005㎡.

3. KF-X dirancang dengan pengembangan lebih lanjut yang sudah dipikirkan. Ada ruang yang disediakan untuk ruang senjata internal dan KF-X, secara teori, dapat dikembangkan menjadi pesawat tempur gen ke-5 yang lengkap.

FB_IMG_1569428057740.jpg


4. Sekitar 65% komponen untuk KF-X Blok 0/1 dikembangkan di Korea Selatan. Ini mungkin persentase yang sama dengan Gripen Swedia, yang juga menggunakan campuran komponen asli dan asing yang sempurna.


5. Ketika Korea Selatan memutuskan untuk membeli F-35A pada tahun 2015, Lockheed Martin menjanjikan transfer 25 kategori teknologi. Namun, pemerintah AS menolak transfer 4 kategori: radar AESA, IRST, EOTGP, dan paket EW terintegrasi.

6. Radar multi-fungsi AESA KF-X, yang sedang dikembangkan oleh Hanwha Systems, memiliki 1.088 modul dengan jangkauan 110km terhadap target RCS yang tidak ditentukan. Radar F-35 memiliki 1.200 modul untuk perbandingan.

Baca Juga: 174 Prajurit Marinir TNI AL Berangkat Tugas ke Ambalat dan Pulau Lainya

7. Satu set modul 16-radar untuk radar KF-X berharga sekitar $ 45.000. Modul yang diimpor harganya $ 80.000.

8. Prototipe radar KF-X telah menyelesaikan pengujian berbasis darat dan udara di Israel bekerja sama dengan sistem ELTA. Ini akan mulai pengujian di Korea November ini dan akan diinstal pada pesawat prototipe KF-X pada 2023.

9. Desain eksterior KF-X mengalami 9 perubahan besar sejak desain pertama dipilih oleh ADD. KF-X awalnya berbobot 12,1 ton, tetapi harus mengurangi berat sebanyak 500kg.

10. Total 230.000 komponen individu harus dirancang dengan cermat. Mobil standar memiliki sekitar 20 – 30.000 komponen.

11. 1.250 insinyur sedang mengerjakan proyek KF-X. Prototipe pertama diharapkan akan diluncurkan pada April 2021. 8 model produksi pertama akan dikirim ke Angkatan Udara pada tahun 2026, tetapi mungkin ada penundaan karena sebagian besar negara melakukan pengujian selama 5 – 8 tahun.


Sumber:
https://news.joins.com/article/23588316
– TSM Vita Novita

What's with this penundaan sampe 5-8 things?

that's normal , look at F-35 , big project like this have a tendecies to not always on expected schedule , especially if they found defect or problem in prototype testing .
 
Also the reason because i really confident about boeing one is because their offer, package nya menyesuaikan kebutuhan user,and their after deal agreement is really good to deal with,not to mention boeing is supporting cpo for bioavtur
 
Back
Top Bottom