What's new

Indonesia Defence Forum

For AH 64, i remember the team inquiries about 32 unit for the next decade to come
It's not the 1st time i've heard strange rumour even weirder ones on our submarines, but then i won't bring them here. All digital footprints even pictures are disappear, deleted i suppose.
Meanwhile,
FB_IMG_15648123258611708.jpg

Logic structure ( shortest way to explain is source codes blueprints ) of Exocet mm38
 
It's not the 1st time i've heard strange rumour even weirder ones on our submarines, but then i won't bring them here. All digital footprints even pictures are disappear, deleted i suppose.
Meanwhile,
View attachment 572327
Logic structure ( shortest way to explain is source codes blueprints ) of Exocet mm38
is there any plan to buy an submarine launched cruise missile/AShM for our changbogo ? harpoon / c-star ?
 
is there any plan to buy an submarine launched cruise missile/AShM for our changbogo ? harpoon / c-star ?
No, we barely equip our surface combatant ships with AshM moreover our submarines. There's no plan going there, not for now and probably even beyond 2024.
Meanwhile from 2008 Angkasa Magazine;
FB_IMG_15648291840197130.jpg
 
CN 235 220 gunship is in progress

Dukung Proyek Gunship, PT Dirgantara Indonesia Rilis CN-235 220 Flying Test Bed
indomiliter | 03/08/2019 | Berita Matra Udara, Berita Update Alutsista, Pesawat Pengintai, Prototipe | 4 Comments
FacebookTwitterWhatsAppLineCopy LinkEmail

1.jpg


Tentu netizen yang budiman telah mengetahui bahwa PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kini tengah mengembangkan proyek CN-235 220 Gunship. Tampilan desain pun telah dipamerkan BUMN tersebut saat Pameran Dirgantara Langkawi atau Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019 di Malaysia. Malahan jenis kanon yang dipasang nantinya juga telah disebut yaitu kanon DEFA 553 eks A-4E Skyhawk.

Baca juga: Mengenal DEFA 550 30mm, Bakal Jadi Senjata Andalan di CN-235 220 Gunship

Nah, guna menciptakan sosok CN-235 220 Gunship, PT DI harus mewujudkan terlebih dahulu dalam prototipe, dan sebelum prototipe dibuat, setiap manufaktur pesawat akan melakukan serangkaian uji coba konfigurasi payload pada testbed aircraftatau flying test bed. Dan ada kabar terbaru dari Bandung, bahwa PT DI kini telah memiliki flying test bed CN-235 terbaru dengan nomer registrasi AX-2301.

CN-235 220 Flying Test Bed (FTB) generasi baru dibalut dalam livery kombinasi merah putih dan logo PT DI yang melekat pada sayap vertikal. “Nantinya pesawat ini yang akan kami gunakan untuk proses FTB untuk pengembangan CN-235 220 Gunship,” ujar Kerry Apriawan, Humas PT DI kepada Indomiliter.com. Lebih lanjut Kerry menyebut, sejatinya CN-235 220 FTB tak hanya digunakan untuk program Gunship, pesawat ini bakal menjadi sarana bagi PT DI untuk melakukan uji coba pada setiap pengembangan varian keluarga CN-235, baik untuk kebutuhan sipil dan militer.

3.jpg


Berdasarkan keterangan dari PT DI, fungsi CN-235 220 FTB mencakup aircraft development, crew development, training, system development
dan promotion. Dalam proyek Gunship, nantinya akan masuk di poin system development. Menurut jadwal, CN-235 220 FTB akan segera melakukan uji terbang perdana pada bulan Agustus ini. Khusus untuk proyek Gunship, bila tiada aral melintang akan dimulai pada tahun depan (2020 – red).

CN-235 220 Gunship menggunakan mesin turboprop General Electric CT7-9C3. CN-235 Gunship juga akan dilengkapi dengan sistem persenjataan lain, seperti pemasangan gantungan senjata di rumah roda (sponson undercarriage). PT DI menyebutkan bahwa pengembangan pesawat CN-235 Gunship berdasarkan kebutuhan pasar, yang akan digunakan sebagai pesawat dukungan tembakan bagi pasukan darat, Combat SAR, pengawasan laut, maupun patroli garis perbatasan.

2.jpg


Baca juga: Terungkap! Inilah Desain CN-235 220 Gunship dari PT Dirgantara Indonesia

CN-235 220 Gunship nantinya akan dilenglapi perangkat FLIR (Forward Looking Infrared) pada bagian bawah hidung. Termasuk ada pula radar intai permukaan dengan belly dome di bawah fuselage. Seperti juga AC-235 kepunyaan Yordania, Gunship PT DI juga dilengkapi stub wing. Pada model yang ditampilkan di LIMA 2019, nampak jelas arsenal pada stub wing adalah peluncur roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket) dan torpedo. Stub wing posisinya ada di sisi kanan dan kiri fuselage. (Haryo Adjie)

https://www.indomiliter.com/dukung-...a-indonesia-rilis-cn-235-220-flying-test-bed/
 
CN 235 220 gunship is in progress

Dukung Proyek Gunship, PT Dirgantara Indonesia Rilis CN-235 220 Flying Test Bed
indomiliter | 03/08/2019 | Berita Matra Udara, Berita Update Alutsista, Pesawat Pengintai, Prototipe | 4 Comments
FacebookTwitterWhatsAppLineCopy LinkEmail

1.jpg


Tentu netizen yang budiman telah mengetahui bahwa PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kini tengah mengembangkan proyek CN-235 220 Gunship. Tampilan desain pun telah dipamerkan BUMN tersebut saat Pameran Dirgantara Langkawi atau Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019 di Malaysia. Malahan jenis kanon yang dipasang nantinya juga telah disebut yaitu kanon DEFA 553 eks A-4E Skyhawk.

Baca juga: Mengenal DEFA 550 30mm, Bakal Jadi Senjata Andalan di CN-235 220 Gunship

Nah, guna menciptakan sosok CN-235 220 Gunship, PT DI harus mewujudkan terlebih dahulu dalam prototipe, dan sebelum prototipe dibuat, setiap manufaktur pesawat akan melakukan serangkaian uji coba konfigurasi payload pada testbed aircraftatau flying test bed. Dan ada kabar terbaru dari Bandung, bahwa PT DI kini telah memiliki flying test bed CN-235 terbaru dengan nomer registrasi AX-2301.

CN-235 220 Flying Test Bed (FTB) generasi baru dibalut dalam livery kombinasi merah putih dan logo PT DI yang melekat pada sayap vertikal. “Nantinya pesawat ini yang akan kami gunakan untuk proses FTB untuk pengembangan CN-235 220 Gunship,” ujar Kerry Apriawan, Humas PT DI kepada Indomiliter.com. Lebih lanjut Kerry menyebut, sejatinya CN-235 220 FTB tak hanya digunakan untuk program Gunship, pesawat ini bakal menjadi sarana bagi PT DI untuk melakukan uji coba pada setiap pengembangan varian keluarga CN-235, baik untuk kebutuhan sipil dan militer.

3.jpg


Berdasarkan keterangan dari PT DI, fungsi CN-235 220 FTB mencakup aircraft development, crew development, training, system development
dan promotion. Dalam proyek Gunship, nantinya akan masuk di poin system development. Menurut jadwal, CN-235 220 FTB akan segera melakukan uji terbang perdana pada bulan Agustus ini. Khusus untuk proyek Gunship, bila tiada aral melintang akan dimulai pada tahun depan (2020 – red).

CN-235 220 Gunship menggunakan mesin turboprop General Electric CT7-9C3. CN-235 Gunship juga akan dilengkapi dengan sistem persenjataan lain, seperti pemasangan gantungan senjata di rumah roda (sponson undercarriage). PT DI menyebutkan bahwa pengembangan pesawat CN-235 Gunship berdasarkan kebutuhan pasar, yang akan digunakan sebagai pesawat dukungan tembakan bagi pasukan darat, Combat SAR, pengawasan laut, maupun patroli garis perbatasan.

2.jpg


Baca juga: Terungkap! Inilah Desain CN-235 220 Gunship dari PT Dirgantara Indonesia

CN-235 220 Gunship nantinya akan dilenglapi perangkat FLIR (Forward Looking Infrared) pada bagian bawah hidung. Termasuk ada pula radar intai permukaan dengan belly dome di bawah fuselage. Seperti juga AC-235 kepunyaan Yordania, Gunship PT DI juga dilengkapi stub wing. Pada model yang ditampilkan di LIMA 2019, nampak jelas arsenal pada stub wing adalah peluncur roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket) dan torpedo. Stub wing posisinya ada di sisi kanan dan kiri fuselage. (Haryo Adjie)

https://www.indomiliter.com/dukung-...a-indonesia-rilis-cn-235-220-flying-test-bed/
We need that torpedo for our MPA version (and MAD sensor on tail)
 
We need that torpedo for our MPA version (and MAD sensor on tail)

Specialized ASW aircraft should handle that roles, if possible i would like to see Poseidon. To complement the Poseidon they can do data sharing with CN 235 MPA fleets and relay them to the rest of allies fleets. Well with Poseidon and (wish to get second hand Orion too) we can get some pseudo heavy Bomber
 
The Airforce and Navy had made RFI and inquiries about CN235 asw, there is some vital shortcoming from the platform itself so there is left the both services to use CN 235 platform as your usual MPA to maximize the operational range and payload for sensor and consol units.
Well it's a light medium aircraft, it won't fit in every ASW subsystems aspects in the platform.
 
Well it's a light medium aircraft, it won't fit in every ASW subsystems aspects in the platform.

Thats why they still considering between old but gold P3 Orion or straight newly built P8 Poseidon.
 
Back
Top Bottom