What's new

Indonesia Defence Forum

Meeting Budget for Indonesia defense

Ratas Kebijakan Pengadaan Alutsista
20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-1.jpg

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) sebelum memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-4.jpg

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kiri), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono (kedua kiri) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) mengikuti rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-5.jpg

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

======

After meeting with President, minister says will buy 11 Sukhoi SU35 from Rusia and 6 Attack Drone from China

Indonesia pastikan beli Sukhoi untuk perkuat pertahanan udara
Rabu, 26 Juli 2017 20:00 WIB | 671 Views
Pewarta: Bayu Prasetyo

20161104sukhoi_su-35.jpg

Sukhoi Su-35S Flanker E Angkatan Udara Rusia. Berbeda dengan versi ekspornya, Rusia mengoperasikan varian S dari Sukhoi Su-35 ini, yang juga tidak memiliki subvarian kursi ganda. (wikipedia.org)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memastikan akan memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli alutsista jet tempur Sukhoi Su-35.

"Tadi (membahas) pembelian Sukhoi, finalisasi sudah. Sudah itu akan membeli drone, selain itu masalah regulasi siber," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ditemui usai menghadiri rapat terbatas tentang Alutsista di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Menurut Ryamizard, Indonesia berencana membeli 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker. "Sudah negoisasi pembelian, sudah dua tahun," tambah Ryamizard.

Selain itu, terkait rencana pembelian "drone" atau pesawat nirawak, Menteri menjelaskan pemerintah sedang mencari "drone" yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.

"Beli saja sedikit, nanti dikembangkan. Besok saya akan minta pabrik drone datang, uji coba mana yang bagus," jelas Ryamizard.

Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda Leonardi mengatakan TNI AU membutuhkan "drone" dengan kualifikasi pesawat yang dapat mendeteksi serta melakukan identifikasi dan juga melakukan penyerangan.

Leonardi menambahkan hingga saat ini pemerintah merencanakan membeli enam unit "drone" dengan tiga baterai.

"Yang bisa memberikan, mengizinkan kita untuk beli itu China. Yang lain tidak mau jual. Sejauh ini sudah penjajakan 'G to G' dengan spesifikasinya dari TNI AU," jelas Leonardi.

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah harus mengoptimalkan pembelian alutsista yang mengarah kepada pembangunan kemandirian industri pertahanan di dalam negeri.

Presiden menegaskan Indonesia memperoleh sejumlah tawaran kerja sama alutsista dari banyak negara dengan sejumlah tawaran seperti transfer teknologi, desain bersama hingga realokasi fasilitas industri pertahanan dari negara produsen ke Indonesia.

"Saya juga ingatkan pengadaan alutsista harus memerhatikan pendekatan daur hidup tidak hanya, misalnya, membeli pesawat tempur tanpa mempertimbangkan biaya daur hidup alutsista tersebut 20 tahun ke depan," tegas Jokowi.

Indonesia berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 (NATO: Flanker E) sebagai pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU yang telah pensiun.
Editor: Monalisa

yilong.jpg
 
Meeting Budget for Indonesia defense

Ratas Kebijakan Pengadaan Alutsista
20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-1.jpg

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) sebelum memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-4.jpg

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kiri), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono (kedua kiri) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) mengikuti rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-5.jpg

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

======

After meeting with President, minister says will buy 11 Sukhoi SU35 from Rusia and 6 Attack Drone from China

Indonesia pastikan beli Sukhoi untuk perkuat pertahanan udara
Rabu, 26 Juli 2017 20:00 WIB | 671 Views
Pewarta: Bayu Prasetyo

20161104sukhoi_su-35.jpg

Sukhoi Su-35S Flanker E Angkatan Udara Rusia. Berbeda dengan versi ekspornya, Rusia mengoperasikan varian S dari Sukhoi Su-35 ini, yang juga tidak memiliki subvarian kursi ganda. (wikipedia.org)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memastikan akan memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli alutsista jet tempur Sukhoi Su-35.

"Tadi (membahas) pembelian Sukhoi, finalisasi sudah. Sudah itu akan membeli drone, selain itu masalah regulasi siber," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ditemui usai menghadiri rapat terbatas tentang Alutsista di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Menurut Ryamizard, Indonesia berencana membeli 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker. "Sudah negoisasi pembelian, sudah dua tahun," tambah Ryamizard.

Selain itu, terkait rencana pembelian "drone" atau pesawat nirawak, Menteri menjelaskan pemerintah sedang mencari "drone" yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.

"Beli saja sedikit, nanti dikembangkan. Besok saya akan minta pabrik drone datang, uji coba mana yang bagus," jelas Ryamizard.

Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda Leonardi mengatakan TNI AU membutuhkan "drone" dengan kualifikasi pesawat yang dapat mendeteksi serta melakukan identifikasi dan juga melakukan penyerangan.

Leonardi menambahkan hingga saat ini pemerintah merencanakan membeli enam unit "drone" dengan tiga baterai.

"Yang bisa memberikan, mengizinkan kita untuk beli itu China. Yang lain tidak mau jual. Sejauh ini sudah penjajakan 'G to G' dengan spesifikasinya dari TNI AU," jelas Leonardi.

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah harus mengoptimalkan pembelian alutsista yang mengarah kepada pembangunan kemandirian industri pertahanan di dalam negeri.

Presiden menegaskan Indonesia memperoleh sejumlah tawaran kerja sama alutsista dari banyak negara dengan sejumlah tawaran seperti transfer teknologi, desain bersama hingga realokasi fasilitas industri pertahanan dari negara produsen ke Indonesia.

"Saya juga ingatkan pengadaan alutsista harus memerhatikan pendekatan daur hidup tidak hanya, misalnya, membeli pesawat tempur tanpa mempertimbangkan biaya daur hidup alutsista tersebut 20 tahun ke depan," tegas Jokowi.

Indonesia berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 (NATO: Flanker E) sebagai pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU yang telah pensiun.
Editor: Monalisa

yilong.jpg
from 8 to 12 to 11 Su 35

or this Drone CH-3, Like what has been owned by myanmar
13310455_114990325588193_1255146004475195134_n-696x546.jpg

CH3A-Chinese-UCAV.jpeg

21863261.jpg
 
Indonesia will develope Drone for military and civilhttps://abarky.blogspot.co.id/2017/07/pemerintah-akan-kembangkan-industri.html
https://abarky.blogspot.co.id/2017/07/pemerintah-akan-kembangkan-industri.html
Pemerintah Akan Kembangkan Industri Drone

21.00 Garuda Militer No comments

Untuk kepentingan militer dan sipilhttps://2.bp.blogspot.com/-eCBdiECKSxc/VqYMm8CxbxI/AAAAAAAApxQ/E5np0_xdaOQ/s1600/drone.jpg
drone.jpg

Desain drone MALE PT DI [detik] ★

M
enteri Koordinator Politik Hukum dan keamanan Wiranto mengungkapkan pemerintah akan mengembangkan industri drone yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan militer maupun kepentingan sipil.

"Itu yang menjadi satu sasaran kami untuk mengembangkan industri drone sehingga dapat multifunction sehingga bisa kami pakai untuk kepentingan militer maupun untuk kepentingan sipil," kata Wiranto usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Wiranto menyebutkan ke depan teknologi drone akan berkembang terus karena murah tetapi dapat menjangkau wilayah nasional.

"Ke depan ada satu teknologi baru yang lebih murah tapi juga dapat menjangkau wilayah nasional baik untuk kepentingan militer, pertahanan maupun untuk kepentingan-kepentingan sipil yakni drone," katanya.

Drone adalah pesawat pengintai tak berawak yang dijalankan dengan pusat kendali di suatu tempat dengan menggunakan komputer atau juga remote control.

UewHmCIDJHBCA9opibuKrDAKcjr-id_q-spERgRXCjaBZ2deIj1KK39rsRM_koyZ1-E5N6a195_hdUy3Tu0P0KcVcAPVI9H5jpLvT68wDPIF-SOxEAO_zDPzKtvS4Ho=s0-d

Drone MALE Anka TAI dengan senjata rudal, akan di produksi PT DI dengan lisensi [defense24]

Sementara itu mengenai pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) Wiranto mengatakan alutsista yang dibeli harus bisa meng-cover wilayah Indonesia yang luas, dalam arti bisa meng-cover pengamanan wilayah RI.

"Kedua kami harus realistis artinya jangan sampai pembelian alutsista menggerogoti APBN yang nanti bisa mengganggu kebijakan di bidang yang lain, artinya harus ada pertimbangan rasional dari pembelian itu, artinya ada efisiensi di situ," kata Wiranto.

Namun Wiranto mengingatkan bahwa upaya memperkuat alutsista juga perlu ditujukan untuk "detterence factor".

"Artinya kita tetap dihormati negara lain dalam rangka melakukan satu diplomasi internasional, kalau kita tidak kuat nanti kita disepelekan," katanya.

Menurut dia, pembelian alutsista harus dilakukan dengan pertimbangan yang baik dan matang, satu sisi memenuhi kepentingan pertahanan nasional di sisi lain tidak merugikan kepentingan lain dalam pemanfaatan APBN.

Dalam kesempatan itu Wiranto membantah ada ketidakharmonisan antar lembaga terkait pengadaan alutsista.

"Siapa yang bilang tidak harmonis kalau ada perbedaan pendapat ya didiskusikan, diperbincangkan sehingga mencapai keseimbangan tadi, kalau ada perbedaan pendapat kan masing-masing kementerian mengemukakan pendapatnya. tugas kita menyerasikan itu sehingga ada keputusan yang baik," kata Wiranto.

Antara
 
Meeting Budget for Indonesia defense

Ratas Kebijakan Pengadaan Alutsista
20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-1.jpg

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) sebelum memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-4.jpg

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ketiga kiri), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono (kedua kiri) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) mengikuti rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

20170726antarafoto-ratas-kebijakan-pengadaan-alutsista-26-717-pus-5.jpg

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas tentang kebijakan pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017). Presiden menegaskan agar proses pengadaan alutsista dimulai dari interaksi antarpemerintah (government to government/G to G), serta menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, termasuk menghindari penggelembungan anggaran (mark up). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

======

After meeting with President, minister says will buy 11 Sukhoi SU35 from Rusia and 6 Attack Drone from China

Indonesia pastikan beli Sukhoi untuk perkuat pertahanan udara
Rabu, 26 Juli 2017 20:00 WIB | 671 Views
Pewarta: Bayu Prasetyo

20161104sukhoi_su-35.jpg

Sukhoi Su-35S Flanker E Angkatan Udara Rusia. Berbeda dengan versi ekspornya, Rusia mengoperasikan varian S dari Sukhoi Su-35 ini, yang juga tidak memiliki subvarian kursi ganda. (wikipedia.org)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memastikan akan memperkuat pertahanan udaranya dengan membeli alutsista jet tempur Sukhoi Su-35.

"Tadi (membahas) pembelian Sukhoi, finalisasi sudah. Sudah itu akan membeli drone, selain itu masalah regulasi siber," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ditemui usai menghadiri rapat terbatas tentang Alutsista di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Menurut Ryamizard, Indonesia berencana membeli 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker. "Sudah negoisasi pembelian, sudah dua tahun," tambah Ryamizard.

Selain itu, terkait rencana pembelian "drone" atau pesawat nirawak, Menteri menjelaskan pemerintah sedang mencari "drone" yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.

"Beli saja sedikit, nanti dikembangkan. Besok saya akan minta pabrik drone datang, uji coba mana yang bagus," jelas Ryamizard.

Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda Leonardi mengatakan TNI AU membutuhkan "drone" dengan kualifikasi pesawat yang dapat mendeteksi serta melakukan identifikasi dan juga melakukan penyerangan.

Leonardi menambahkan hingga saat ini pemerintah merencanakan membeli enam unit "drone" dengan tiga baterai.

"Yang bisa memberikan, mengizinkan kita untuk beli itu China. Yang lain tidak mau jual. Sejauh ini sudah penjajakan 'G to G' dengan spesifikasinya dari TNI AU," jelas Leonardi.

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah harus mengoptimalkan pembelian alutsista yang mengarah kepada pembangunan kemandirian industri pertahanan di dalam negeri.

Presiden menegaskan Indonesia memperoleh sejumlah tawaran kerja sama alutsista dari banyak negara dengan sejumlah tawaran seperti transfer teknologi, desain bersama hingga realokasi fasilitas industri pertahanan dari negara produsen ke Indonesia.

"Saya juga ingatkan pengadaan alutsista harus memerhatikan pendekatan daur hidup tidak hanya, misalnya, membeli pesawat tempur tanpa mempertimbangkan biaya daur hidup alutsista tersebut 20 tahun ke depan," tegas Jokowi.

Indonesia berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 (NATO: Flanker E) sebagai pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU yang telah pensiun.
Editor: Monalisa

yilong.jpg
IMO,china is likely willing to negotiate more strategic defence cooperation in the future in exchange for political support and hegemony in many asian (particulary SE asian) and african countries
 
athan-inggris-tawarkan-kerjasama-untuk-pal-indonesia-pt-pal.jpg

FROM INDONESIA
ATHAN INGGRIS TAWARKAN KERJASAMA UNTUK PT PAL
27 JULY 2017 DIANEKO_LC 2 COMMENTS
Produk berkualitas yang membanggakan dan mengharumkan nama Bangsa telah sukses diproduksi Insan PAL Indonesia. Strategic Sealift Vessel (SSV) sebagai kapal perang ekspor perdana yang berhasil di serahkan ke Kementerian Pertahanan Filipina.

Hal ini membuat banyak Negara menengok PT PAL Indonesia (Persero) untuk melihat dan mengkaji peluang potensi yang dapat dikerjasamakan. Ingris, sebagai salah satu negara adidaya dan berteknologi kemaritiman yang handal, melihat potensi pada PT PAL Indonesia (Persero) untuk berkolaborasi bersama.

Atase Pertahanan Colonel Adrian H Campbell-Black bersama tim diterima Direktur Utama PT PAL INDONESIA (Persero) Budiman Saleh, Direktur Pembangunan Kapal-Turitan Indaryo, Kepala Perencana Strategis Perusahaan-Tjahyono Yudo & Sekretaris Perusahaan-Elly Dwirat Manto.

Andrian menyampaikan bahwa melalui industri Komponen yang berlokasi di Inggris ingin menawarkan kerjasama strategis dalam proyek pembangunan Kapal yang akan sedang dan dibangun PT PAL INDONESIA (Persero). “Kami bahagia telah diterima, kami melihat potensi peluang kerjasama dengan PT PAL kedepan” ujarnya. Komponen yang ditawarkan adalah Teknologi Sistem Komunikasi dan Navigasi, yang merupakan salah satu kebutuhan premier untuk operasional sebuah Alat Transportasi.

Direktur Utama Budiman Saleh mengungkapkan kami membuka diri untuk semua kerjasama untuk potensi pasar dalam negeri dan luar negeri. “Kami tidak menentukan dengan siapa kami bermitra. Namun yang harus dipenuhi dalam bermitra dengan kami adalah penyesuaian dan kepatuhan pada Undang-Undang 16 Tahun 2012” tegasnya.

Saleh menambahkan selain dari kepatuhan pada perundang-undnagan juga turut mendukung keterpenuhinya tingkat kandungan komponen dalam negeri. kami yakin akan berhasil dalam menjaring minat pasar dalam negeri dan luar negeri sesuai dengan kapasitas kami dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

Photo : Atase Pertahanan Colonel Adrian H Campbell-Black. (PT PAL)

Sumber : Pen PT PAL
 

English Ver.
Indonesia plans to buy Sukhoi SU-35
6 hours ago | 619 Views
Jakarta (ANTARA News) - The Indonesian government plans to buy 11 Sukhoi SU-35 Flanker fighter jets to strengthen the countrys air defense, Defense Minister Ryamizard Ryacudu said.

"We have just (discussed a plan) to buy Sukhoi and then drone. The other issue is cyber regulation," Ryacudu said after attending a limited cabinet meeting on military armament system at the Presidential Office here on Wednesday.

"We have negotiated on the purchase for two years," he stated.

Asked to comment on a plan to buy drone, he noted that the government is looking for a drone manufacturer which sells quality drone at affordable price and offers transfer of technology to help the country achieve self-reliance in defense industry.

"We will buy (drones) in small number and later develop them. Tomorrow, I will ask a drone manufacturer to come here to demonstrate its drones. As such, we will see which one is good," he remarked.

Meanwhile, Chief of the Defense Facilities Board Rear Admiral Leonardi said the Indonesian Air Force (TNI AU) needs drones with aircraft qualifications which can detect, identify, and attack something.

He added that the government plans to buy six drones with three batteries.

"Only China can sell drones to us and the others cannot. We have explored (to buy drones) under G-to-G scheme, with their specifications from the TNI AU," he said.

President Joko Widodo remarked at the meeting earlier in the day that the government must optimize the purchase of military armaments to help the country achieve self-reliance in defense industry.

The president explained that Indonesia has received a number of offers from other countries to cooperate in developing military armament system.

Indonesia plans to buy Sukhoi Su-35 (NATO: Flanker E) to replace F-5E/F Tiger II at the TNI AUs air squadron 14. (*)
http://www.antaranews.com/en/news/112026/indonesia-plans-to-buy-sukhoi-su-35

Indonesian DM confirms acquisition of 11 Su-35 fighter jets
Source: Xinhua| 2017-07-26 21:19:33|Editor: Zhou Xin

JAKARTA, July 26 (Xinhua) -- Defense Minister Ryamizard Ryacudu said on Wednesday that Indonesia decided to purchase 11 Russian-made Sukhoi 35 fighter jets as negotiations over the deal had already been finalized.

"There will be 11 planes. After two years, it was finally finalized," the minister said in the presidential palace.

The Russian-made aircraft were intended to replace F5 E/F Tiger II warplanes, which have been in service with the Indonesian Air Forces since 1980s.

Reports said delivery of the Su-35 fighter jets to Indonesia would be conducted next year.

The Su-35s would join the Flanker-family fleet of the Indonesian Air Forces, which now operate 11 Su-30s and five Su-27s respectively.

http://news.xinhuanet.com/english/2017-07/26/c_136475013.htm
 
Last edited:
Indonesia in talks to procure first mini-submarine



Key Points

  • Indonesia is currently in the process of acquiring its first mini-submarine
  • Platform may partly fulfil Indonesia’s requirement to operate a fleet of 12 submarines by 2024
The Indonesian Ministry of Defence (MoD) is currently finalising a contract with Batam-based shipbuilder PT Palindo Marine for the procurement of a mini-submarine, Indonesian Navy Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut, or TNI-AL) sources informed Jane’s on 26 July.

p1692211.jpg

A model of the 22 m mini-submarine concept on display at Indo Defence 2016. (HIS/Patrick Allen)

This information has since been corroborated with officials from PT Palindo, who confirmed on the same day that discussions over the contract are currently still ongoing with officials from the MoD and the TNI-AL.




To read the full article, Client Login
(101 of 697 words)

http://www.janes.com/article/72643/indonesia-in-talks-to-procure-first-mini-submarine
 
...
He added that the government plans to buy six drones with three batteries.

"Only China can sell drones to us and the others cannot. We have explored (to buy drones) under G-to-G scheme, with their specifications from the TNI AU," he said.


Why "only China can sell drones to" Indonesia? What about Russia, Israel, India, USA, and EU? Some of these countries are selling you guys warplanes then why not drones?
 
Why "only China can sell drones to" Indonesia? What about Russia, Israel, India, USA, and EU? Some of these countries are selling you guys warplanes then why not drones?
Maybe this quote can answer your Question.
Selain itu, terkait rencana pembelian "drone" atau pesawat nirawak, Menteri menjelaskan pemerintah sedang mencari "drone" yang berkualitas dan biaya terjangkau serta kemampuan transfer teknologi yang memadai bagi kemandirian industri pertahanan Indonesia.
english:
In addition, related to the drone purchase plan, the minister explained that the government is seeking "drones" of quality and affordability as well as adequate technology transfer capability for Indonesia's defense industry independence.
 
Indonesia Drone ... 'Rajawali 720' succeed fly more than 24 hours with range about 1000 km

uas-rajawali-720.jpg


Menhan Tinjau Uji Coba Pesawat Tanpa Awak di Bogor
Muhammad Fida Ul Haq - detikNews

e660c27e-55e1-4714-a223-fcc427c94007_169.jpg

Foto: Menhan Tinjau Uji Coba Pesawat Tanpa Awak di Bogor (Fida-detikcom)

Bogor - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau uji coba Pesawat Terbang Tanpa Awak (PPTA). Pesawat itu merupakan hasil kerjasama antara hasil litbang Kemhan dan industri pertahanan untuk memperkuat sistem pertahanan.

Uji coba tersebut dilakukan di Lapangan Terbang Rumpin, Jl Raya Cicangkal, Rumpin, Bogor, Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 09.25 WIB. Hadir dalam uji coba itu pejabat Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan pimpinan perusahaan PT Dirgantara Nusantara.

5ac3afd3-6567-42d7-84dd-02157408572a_169.jpg

Foto: Menhan Tinjau Uji Coba Pesawat Tanpa Awak di Bogor (Fida-detikcom)

Pesawat yang diterbangkan bernama Rajawali 720. Pesawat tersebut dapat terbang lebih dari 24 jam dengan radius jelajah hingga 1.000 km.

"Ini adalah pameran drone yang dilaksanakan Balitbang Kemhan. Selain pesawat Rajawali ada 11 pesawat lainnya," kata Kapuskom Publik Kemhan Totok Sugiharto.

Selain Rajawali 720, rencananya akan diuji coba empat pesawat lainnya. Empat pesawat tanpa awak tersebut adalah Puna alap-alap, Wulung, Elang Laut, dan Mission System.

Pesawat Rajawali 720 dirancang dengan misi utama sebagai pesawat pengintai, dan dilengkapi kamera yang menghasilkan gambar maupun video. Pesawat tersebut memiliki ketinggian hingga 8.000 meter dan kecepatan mencapai 135km/jam.

(fdu/rvk)
 
Military forces secure Tesso Nilo National Park
Selasa, 28 Maret 2017 06:45 WIB - 2.509 Views

Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Joint army personnel from the 04/Pangkalan Kuras district military command in Pelalawan, Sumatras province of Riau, are conducting joint operations in an effort to secure Tesso Nilo National Park.

"The joint patrols, involving two different teams, will be carried out for eight days," the Chief of the District Military Command, Captain Diding Sukardi, said here on Monday.

He added that the joint patrol would be conducted by two teams who would take part in arbitrary operations in the villages of Lubuk Kembang Bunga and Baserah.

He stated that the operation was done to secure the park against forest encroachment and illegal logging activities.

"We also aim to protect wild animals in the area from illegal hunting," he remarked.

The operation also involves police forces and personnel from Tesso Nilo National Park.

The head of Riaus Natural Resource Conservation Office, Mahfuds, explained that the integrated patrol would be continued throughout the year.

He expressed hope that through the operation, the 80 thousand hectare park would be free from illegal logging activities.

"All possible efforts would be taken to protect the part," he added.

Besides joint patrols, Mahfuds revealed that law enforcement efforts would also be taken against violators.

Supartono, the head of Tesso Nilo National Park office, affirmed that only 25 to 30 thousand hectares of forests were left from the initial 80 thousand hectares.

Tesso Nilo is one of the conservation areas where illegal logging and encroachment activities have been rife. Such activities make the forest area, which is rich in flora and fauna in Riau, prone to fires.(*)
Editor: Heru

COPYRIGHT © ANTARA 2017
 

Country Latest Posts

Back
Top Bottom