What's new

Indonesia Defence Forum

Ey5zQn.jpg
 
PEMERINTAH DIMINTA LEBIH BANYAK LIBATKAN SWASTA UNTUK PERKUAT ALUTSISTA
6 OCTOBER 2017 DIANEKO_LC 1 COMMENT
kri-teluk-bintuni-6.jpg

KRI Teluk Bintuni 520 (Istimewa)

Pemerintah diminta lebih banyak melibatkan peran perusahaan swasta dalam negeri untuk memperkuat alat utama sistem pertahanan (Alutsista), khususnya melalui pengadaan armada-armada penunjangnya.

Sebab, saat ini industri pendukung proyek-proyek alutsista juga sudah mulai berkembang dan memiliki kemampuan untuk memasok kebutuhan dalam rangka mendukung akselerasi industri alutsista di dalam negeri.

Direktur The National Maritim Indonesia (Namarin) Siswanto Rusdi mengakui saat ini pemerintah sudah mulai memberikan kesempatan kepada swasta nasional untuk terlibat dalam membangun alat penunjang alutsista.

Misalnya sejumlah kapal milik TNI telah banyak yang dibangun oleh galangan kapal swasta nasional seperti oleh PT Caputra Mitra Sejati, PT Palindo Marine, PT Daya Radar Utama, PT Tesco, dan sebagainya. “Tetapi jumlahnya masih sedikit,” katanya saat dihubungi.

Menurut dia, jumlah galangan kapal di Indonesia saat ini tercatat lebih dari 200 perusahaan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tetapi yang baru terlibat di industri alutsista masih dibawah 10%. “Kemampuan mereka saya fikir sudah mumpuni,” katanya.

Pada puncak peringatan HUT TNI yang ke-72 di Cilegon, Provinsi Banten pada 5 Oktober 2017, sejumlah alutsistsa diperlihatkan. Diantara produk swasta nasional yang menyerap komponen dalam negeri adalah kapal Angkut Tank KRI Teluk Bintuni.

Kapal tersebut dibangun dengan menggunakan tenaga kerja lokal serta menggunakan komponen-komponen produksi perusahaan dalam negeri yang sebesar-besarnya seperti windlass, crane, tank turntable yang merupakan produk PT Pindad (Persero).

Kemudian AC dan MSB/BCC yang merupakan buatan produk PT Teknik Tadakara Sumberkarya di Surabaya, plat kapal produk PT Krakatau Steel (Persero), Brecket buatan Barata, kabel buatan PT Kabelindo dan pintu serta jendela produk Sahabat Tegal.

Siswanto menilai pelibatan swasta bisa diperbesar dengan meningkatkan kerja sama antara BUMN dan BUMS seperti pengerjaan satu proyek kapal dilakukan bersama-sama. “Ini juga untuk meningkatkan skill BUMS agar lebih siap mengembangkan industri alutsista,” ujarnya.

Sumber : Antara
 
New_light_medium_tank_FNSS_at_Indonesian_military_parade_925_001.jpg

Kaplan MT Medium Tank during the military parade in Indonesia, October 5, 2017 (Source picture Daily Sabah)


First public appearance for Kaplan MT Medium Tank Indonesia

First public appearance for the Kaplan MT Medium Tank during a military parade in Indonesia for the National Armed Forces Day. Turkey and Indonesia initiated the project to develop Medium tank in 2014. The conceptual design of the Kaplan MT has been completed and reveals during Indo Defense 2016, International Tri-Service Defence Expo & Forum which was held in Indonesia from the 2 to 5 November 2016.

The first prototype of the KAPLAN MT Medium Tank, designed and developed in Turkey by leading Indonesian armored vehicle manufacturer PT Pindad and the Turkish Company FNSS, was exported to Indonesia in September. The Kaplan MT was developed to response a request from the Indonesian armed forces for new medium tank.

The first prototype of the Kaplan MT Medium Tank was unveiled during IDEF, the Turkish defense exhibition in May 2017. The vehicle is under development by the Company FNSS from Turkey and Indonesian company PT Pindad.

The Kaplan MT is fitted with a Belgian CMI Cockerill® 3105 two-man turret armed with an high-pressure 105 mm Cockerill gun and an advanced autoloader. Thanks to this turret, the KAPLAN MT has high firepower power despite its relatively low weight.

The vehicle’s power pack is equipped with capacity cooling pack and fuel tanks. The cooling pack is cooled by an intelligent software driven hydraulic fan for optimum torque extraction and fuel economy, and two separate fuel tanks provide a minimum operating range of 45 0km. An auxiliary power unit enables turret operation when vehicle engine is not running by charging battery system. Advanced battery monitoring system is also equipped for optimum power management and silent watch capabilities.

The Kaplan MT provides ballistic and mine protection Level 4 (STANAG 4569) firing of small arms 14.5 mm AP caliber on 360°, 155mm shell splinter at 30 m and mine explosion of 10 kg TNT under the track and the floor. It can be fitted with add-on armour to increase protection to Level 5 (STANAG 4569) protection against 25mm APDS-T (Armor Piercing Discarding Sabot - Tracer) ammunition.
 
Perasaan ane aja ato di foto ini hullnya kok mendongak sekali ya. Di foto2 lain kok kelihatannya bagian depannya naik banget waktu dikebut...

Masalah sudut pandang, yg foto sebelumnya org di tanah yg foto. Yg ini mungkin drone atau kamera bertiang. Tapi memang upper front slope MT kita ini tdk dirancang curam seperti Anders atau CV90105. Mungkin utk memudahkan jika marinir ingin punya versi amfibinya.
 
Di youtube, kaskus, sampe sini semua pada complain slope armot harimau yg kurang miring. Klo ga perlu miring ya ga usah dipaksain lah....
Coba perhatikan type 10 jepang ato challenger 2 british. Bagian depannya juga ga miring2 amat, cukup rata malah...
 
Di youtube, kaskus, sampe sini semua pada complain slope armot harimau yg kurang miring. Klo ga perlu miring ya ga usah dipaksain lah....
Coba perhatikan type 10 jepang ato challenger 2 british. Bagian depannya juga ga miring2 amat, cukup rata malah...

^^^ Tank macan kan pake spaced armor dengan jarak yang lumayan lebar, jadi ya gak terlalu masalah soal kemiringan armornya. Impact gak akan langsung kena hull, apalagi kalo diisi lapisan sandwich (composite) armor..
plus the angle of composite armor can be adjusted (doesn't have to follow the hull shape
Chobham%2BType%2B1.png


ps: oh and dont forget APFSDS exist to counter sloped armor... so... meh
 
Last edited:
Back
Top Bottom