What's new

Indonesia Defence Forum

At this point he could just become Menteri-everything Ad Interim

Although it is indeed irritating that LP holds so many important positions, LP work so far has been visible aka not just all talks no walks.
 
Last edited:
At this point he could just become Menteri-everything Ad Interim
De jure Menko Marves, de facto prime minister as many people say. For me, that's ok.... He is consider as Swiss Army knife and proven can do the jobs. I rather be pragmatic like that than have to be tied with unproductive written things.
 
Penggunaan kamera tactical untuk latihan tempur

Selasa, 24 November 2020 22:13 WIB

antarafoto-pemakaian-kamera-tactical-saat-latihan-tempur-24112020-lmo-1_1.jpg

Prajurit TNI AD dari satuan Yonif Raider 514 Kostrad memakai helm dan rompi anti peluru yang dilengkapi kamera tactical saat Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa (24/11/2020). Pemakaian helm dan rompi yang dilengkapi kamera tactical tersebut bertujuan untuk memantau pergerakan prajurit secara langsung. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pras.

antarafoto-pemakaian-kamera-tactical-saat-latihan-tempur-24112020-lmo-5_1.jpg

antarafoto-pemakaian-kamera-tactical-saat-latihan-tempur-24112020-lmo-3_1.jpg
 
header.jpg


Home / Berita Utama / BATALYON ARHANUD 13/PBY GELAR TRADISI PENYAMBUTAN SENJATA ALUTSISTA

WhatsApp-Image-2020-11-25-at-21.05.59-660x330.jpeg



BATALYON ARHANUD 13/PBY GELAR TRADISI PENYAMBUTAN SENJATA ALUTSISTA

8 jam ago 51 Views





Kodam I/BB | PEKANBARU – Batalyon Artileri Pertahanan Udara 13 / Parigha Bhuana Yudha (Batalyon Arhanud 13/PBY) menggelar acara tradisi penyambutan senjata Alutsista tercanggih dijajaran Arhanud. Rabu (25/11/2020).
Tradisi sakral ini dilaksanakan di Batalyon Arhanud 13/PBY yang disambut oleh seluruh prajurit Batalyon Arhanud 13/PBY, Drs. H. Syamsuar, M.Si. (Gubernur Riau), Bigjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si. (Wakapolda Riau), Kolonel Czi I Nyoman Parwata, S.E., M.Si (Kasrem 031/WB), Kolonel Inf Edi Budiman SIP,MIP (Dandim 0301 Kota Pekanbaru), DR H Firdaus, ST, MT (Wali Kota Pekanbaru), Andi Suharlis, SH. MH (Kepala Kejaksaan Negri Pekanbaru) beserta Forkopimda Riau.
WhatsApp-Image-2020-11-25-at-21.06.001-1024x682.jpeg

Senjata Alutsista yang akan disambut yaitu jenis senjata Rudal Starstreak Arhanud meliputi satu unit kendaraan Commander Vehicle, empat unit kendaraan Alutsista MMR Rudal Starstreak, delapan unit Alutsista LML Rudal Starstreak, satu unit kendaraan Missile Vehicle, satu unit kendaraan Maintenance Vehicle, satu unit Radar CM 200.
Adapun acara yang dilaksanakan yaitu pemutusan pita oleh Kendaran Rudal Starstreak Arhanud, menuju penjagaan ksatrian Batalyon Arhanud 13/PBY, dan disambut oleh seluruh prajurit Batalyon Arhanud 13/PBY, dilanjutkan Tradisi tepung tawar penyiraman air Sungai Siak dan penaburan beras oleh Gubernur Riau, beserta Tamu undangan.
WhatsApp-Image-2020-11-25-at-21.06.003-1024x682.jpeg

Dilanjutkan upacara penerimaan senjata Alutsista rudal Starstreak di Lapangan Mayon Arhanud 13/PBY oleh seluruh prajurit Batalyon Arhanud 13/PBY yang disaksikan langsung oleh Tamu Undangan, dan dilanjutkan dengan acara konvoi menggunakan senjata Alutsista Rudal Starstreak yang dikendarai oleh Driver Arhanud 13/PBY beserta Tamu Undangan yang bergerak dari Batalyon Arhanud 13/PBY menuju Bundaran Kantor Gubernur Riau dan berputar arah Kembali menuju Batalyon Arhanud 13/PBY.
Tradisi penyambutan senjata Alutsista Rudal Starstreak Arhanud ini merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Riau, yang mana disepanjang jalan banyak masyarakat yang menyambut kedatangan senjata Alutsista Rudal Starstreak Arhanud ini


127179251_3190193294422325_5783339559556717553_n.jpg

127196983_3190193077755680_6828001294407318592_n.jpg
how many yon arhanud already got this Thales ForceSHIELD system ? looks like its already an abundance in so many yon arhanud , we should ask for license production for either the vamtac, the starstreak , or even ask thales to license produce the ground master 200 if we can .
 
Resmi nasam nya ya..

yep

how many yon arhanud already got this Thales ForceSHIELD system ? looks like its already an abundance in so many yon arhanud , we should ask for license production for either the vamtac, the starstreak , or even ask thales to license produce the ground master 200 if we can .

we ordered 5 force shield systems. distributed to
kodam bukit barisan, 3 systems, delivered
kostrad, 1 system, delivered
kodam jaya 1 system, not delivered yet
 
LOL 11 years later the story surfaced tho still have some "cloud" but at least its already been part of history. This is one of the reason why we need to put radar in all of our T-50i. You will never know when we going to need it.

Another thing to take a note of is the "mysterious" ship who acting as a hub and the actual electronic warfare that already been going on that time. This is one experience that AU wont likely want to happen again, so the plan on having 1 SKA of Viper in Kupang has its ground.

There are some versions of story originated from both sides, but nevertheless both side learn their lessons. Tho we might look behind in the air but the story of our submarine actually something that detter both aussie and NZ not to mess around in our sea teritory. So more subs and Viper please :D
 
TNI AD Usulkan Pengadaan Helikopter Osprey, AW dan Black Hawk
Kamis, 26 November 2020 22:45 Reporter : Raynaldo Ghiffari Lubabah

TNI AD Usulkan Pengadaan Helikopter Osprey, AW dan Black Hawk
Latgab TNI 2014 di Situbondo. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan telah mengusulkan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru yang dibutuhkan, termasuk helikopter serbu dan helikopter angkut.

"Bukan hanya helikopter Osprey saja. Dalam (daftar alutsista) yang kami sempat usulkan ada helikopter AW juga dan Black Hawk juga," kata Andika usai meninjau latihan tempur di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad, Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan dilansir Antara, Kamis (26/11).

Alutsista tersebut diyakini bisa menambah kekuatan TNI AD. Kendati demikian, TNI AD tak memaksakan untuk pembelian alutsista tersebut mengingat saat ini tengah pandemi COVID-19.
"Tapi, sekali lagi kami siap menerima keputusan apapun karena memang kita sedang berhadapan dengan pandemi," kata Andika.
Melihat karakteristik wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan, kata dia, dibutuhkan lebih banyak helikopter.
"Helikopter angkut tadi, seharusnya kami punya yang lebih besar. Helikopter serang misalnya Apache, kami seharusnya punya lebih banyak, tidak hanya delapan saja," tutur mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ini.
Saat ini, helikopter angkut yang dimiliki oleh TNI AD adalah MI-17. Meski kapasitas angkutnya sudah cukup besar, Andika menilai perlu ada helikopter angkut yang kapasitasnya lebih besar.
"Ada yang lebih besar lagi yang kami perlukan," katanya.
Tetapi, TNI AD menyerahkan keputusan kepada pemerintah dan akan menggunakan alutsista dengan sebaik mungkin. "Dengan yang kami punya. Kami sudah berusaha memaksimalkan dengan menggunakan teknologi terbaru," katanya.

Helikopter MV-22 Osprey menggabungkan keunggulan sebuah helikopter (rotary wing) dengan pesawat terbang (fixed wing). Desain seperti ini dianggap sesuai dengan karakteristik geografis di Indonesia, khususnya di wilayah pedalaman, yang tidak memiliki infrastruktur "runway" memadai untuk mendaratkan pesawat angkut. [ray]
 

Latest posts

Back
Top Bottom