Indos
PDF THINK TANK: ANALYST
- Joined
- Jul 25, 2013
- Messages
- 23,466
- Reaction score
- 24
- Country
- Location
This launch actually of reminds of an article I read earlier this year... so I got looking for it, here it is :
Indonesia-Cina Kerja Sama Pengembangan Teknologi Roket
Roket-roket milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan masih berdaya jangkau 70 kilometer, belum sampai ke batas atmosfer.tekno.tempo.co
Indonesia-Cina Kerja Sama Pengembangan Teknologi Roket
Reporter: Zacharias Wuragil
Editor: Zacharias Wuragil
Minggu, 23 Februari 2020 08:41 WIB
0 KOMENTAR
Sejumlah truk peluncur roket mengikuti parade di Lapangan Tiananmen, Beijing, Cina (1/10). Parade tersebut dalam rangka peringatan 60 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina. Foto: REUTERS/David Gray
TEMPO.CO, Bogor - Indonesia menjalin kerja sama dengan Cina dalam pengembangan teknologi roket. Sebuah kesepakatan sudah terjalin dan diteken pada akhir tahun lalu.
Kepala Pusat Teknologi Roket di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Sutrisno, mengungkapnya pada Jumat 21 Februari 2020. Saat itu Sutrisno baru saja menerima kunjungan Menteri Ristek Bambang Brodjonegoro dan jajaran pimpinan Lapan di kantornya di Rumpin, Kabupaten Bogor.
Sutrisno menerangkan, pemerintah Cina sempat menawarkan kerja sama teknologi lain, tapi akhirnya setuju pengembangan bersama roket sonda bertingkat selama lima tahun ke depan. “Jadi ini bukan beli lisensi ya, tapi joint development lewat kerja sama antar negara,” katanya.
Peluncuran roket Cina, Long March-5 Y2, di Wenchang, Hainan, Cina, 2 Juli 2017. (REUTERS)
Menurut Sutrisno, kerja sama akan sangat bermanfaat bagi peneliti roket Indonesia yang disebutnya masih mengembangkan teknologi asal 1960-an. Indonesia sangat membutuhkan kerja sama dengan negara lain untuk pengembangan roket.
Sebagai ilustrasi, dia membandingkan, kemampuan roket diameter 450 mm milik Lapan yang masih berdaya jangkau kurang dari 100 kilometer. Sementara Cina janji memiliki roket dua tingkat dengan diameter yang sama dan mampu terbang sampai 200 kilometer ke batas atmosfer.
Menristek Bambang Brodjonegoro saat berkunjung dan melihat roket RX 450 di Pusat Teknologi Roket, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat 21 Februari 2020. TEMPO/WURAGIL.
“Yang roket Cina itu untuk meng-improve roket 450 kita...dan akan ada pengalaman dan hal baru. serta memantapkan apa yang sudah kita lakukan selama ini,” kata Sutrisno.
Roket berdaya jangkau 200 kilometer disebutnya bisa digunakan sebagai roket sonda untuk mempelajari karakter di lapisan atmosfer. Harapannya kemampuan nanti bisa dikembangkan untuk roket sonda 300 kilometer dan seterusnya hingga bisa membuat roket peluncur satelit sesuai roadmap teknologi roket yang sudah dibuat tiga tahun lalu untuk 25 tahun ke depan.
---------------------------------------------------------------------------------------
No english version of this article unfortunately, but summary of points as below :
Indonesia - China to cooperate in rocket technology development.
- The agreement for this cooperation has been signed late last year (2019)
- The cooperation is to jointly develop a multi-stage sounding rocket for the next 5 years
- This is a joint development, and not to purchase license of an existing rocket
- Indonesian rocket engineers are still working with old 60's rocket tech and thus requires cooperation with foreign countries to advance rocket development
- RX-450 range is still less than 100 km, while a similar sized 2-stage Chinese sounding rocket can reach 200 km. (*Not sure why they are comparing a single stage rocket to 2 stage rocket, even though it might be of similar size)
- We will study the Chinese rocket to improve our own RX-450 rocket, gain new knowledge, and to strengthen what we have been doing so far.
- The plan is to continue developing our sounding rockets to 200 km, 300 km, and all the way to orbit till we can build our own satellite launcher rocket within the next 25 years as per rocket development roadmap.
----------------------------------------------------------------------------------------
Personal rant : 25 years to develop a small orbital rocket is waaaay to long! Hell, even small private rocket companies can build small orbital class rockets using 3D printing tech these days... also private rocket companies are popping everywhere like mushrooms in a rainy season nowadays... in 25 years, small orbital rockets will probably be built for fun by amateur rocket clubs or as undergrad college student projects...
It is good if China will help, it will improve the relationship between two nations as I also would like to see. Despite so, China has also promised with TOT of C-705 missile during SBY administration and we know it is just an empty promise.
We will see wheter the cooperation could really happen........