What's new

Indonesia Defence Forum

Aselsan zoka has arrived
IMG-20201023-WA0001.jpg

IMG-20201023-WA0000.jpg
 
Turkish were given the codes and we are haven't ....

To integrate SOM is not that difficult technically as long as Mil std bus is compatible to what they had it is possible and i clearly sure they had sold some SOM to the Azeris
 
Pompeo to visit Indonesia after spy plane rebuff

US Secretary of State Mike Pompeo will address an Islamic youth group conference on religion and civilisation in Jakarta.

US Secretary of State Mike Pompeo will address an Islamic youth group conference on religion and civilisation in Jakarta.PHOTO: AFP

JAKARTA (REUTERS) - US Secretary of State Mike Pompeo will visit Indonesia next week, his first trip to the country since its leadership rejected a United States proposal to host its spy planes.

Mr Pompeo will address an Islamic youth group conference on religion and civilisation in Jakarta, Indonesia's foreign minister Retno Marsudi said on Thursday (Oct 22), without providing further details of his itinerary.

Earlier, Mr Pompeo told reporters in Washington that he hoped to meet Ms Retno and Indonesia's President Joko Widodo on the trip.


The visit comes amid an escalating US-China rivalry that is being vigorously contested in South-east Asia, especially in the South China Sea, which China claims as almost entirely its own territory. The claim is opposed by many regional states, including Indonesia.

Mr Pompeo's visit comes after the US made high-level approaches to Ms Retno and Indonesia's defence minister Prabowo Subianto in late July and early August to grant landing and refuelling rights to its P-8 surveillance planes that monitor Chinese military activity in the resource-rich South China Sea.

The offer was rebuffed by Mr Joko, according to four senior officials. Indonesia has long followed a neutral foreign policy and has never allowed its territory to be used as a staging ground for foreign military operations.


Mr Pompeo declined to directly answer questions on the spy plane proposal, referring reporters to the Pentagon.

Spokesmen for the Pentagon, the Indonesian president, foreign minister and defence minister either declined to comment or did not respond to requests for comment.

"There are commercial issues, security issues, and diplomatic issues where the United States has already improved the relationship between the countries," he said. "But there's more that we can do."

Mr Pompeo's Jakarta visit will conclude a four-day trip that includes stops in India, Sri Lanka and the Maldives.


Guess, It's time to use our bargain power eh?
Meeting with islamic youth group?
Hmmm back to sixties vibes
 
Sederet 'Oleh-oleh' Prabowo Subianto dari Prancis, Apa Saja?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
NEWS

23 October 2020 06:00
1. Sederet 'Oleh-oleh' Prabowo Subianto dari Prancis, Apa Saja? 2. Soal Rafale
Pertemuan Prabowo Subianto dan Florence Parly

Foto: Dokumentasi KBRI Paris
lg.php


Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly sepakat mempererat kerja sama pertahanan antara kedua negara. Kesepakatan itu terungkap dalam pertemuan antara Prabowo dan Parly di kantor Kementerian Pertahanan Prancis, Paris, Rabu (21/10/2020) malam waktu setempat.

Dalam keterangan pers yang disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Prancis, Andorra, Monako, serta Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Arrmanatha Christiawan Nasir kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/10/2020) dini hari WIB, kedua menhan membahas perkembangan situasi dan dinamika kawasan Indo-Pasifik.

Prancis menaruh perhatian khusus terhadap kawasan Indo-Pasifik, mengingat selain memiliki teritori, sekitar 1,6 juta warga Prancis berada di kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks ini, Prabowo dan Parly menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Kedua menhan secara khusus membahas kerangka kerja sama pertahanan ke depan. Berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam mempererat kerja sama pertahanan kedua negara tahun ini, termasuk dalam upaya memajukan industri pertahanan Indonesia disambut baik kedua menhan.

"Saya mencatat kemajuan yang cukup pesat dari kemitraan strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan dalam setahun ini. Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan, termasuk dalam memperkuat alutsista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista," kata Prabowo.

Seperti diketahui, dalam pertemuan bulan Januari lalu, kedua menhan sepakat membuat Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA). Perjanjian tersebut akan memayungi kerja sama pertahanan secara komprehensif seperti kerja sama bidang pendidikan dan latihan militer, keamanan maritim, pemberantasan terorisme, pengembangan industri pertahanan hingga penguatan kapasitas dalam penanganan bencana seperti pandemi Covid-19 yang saat ini melanda kedua negara.


lg.php






Momen pertemuan Prabowo Subianto dan Florence Parly
Foto: Momen pertemuan Prabowo Subianto dan Florence Parly (Dokumentasi KBRI Paris)


Dalam kaitan ini, Prabowo dan Parly meminta agar tim perunding dapat segera menyelesaikan DCA untuk dapat ditandatangani oleh kedua menhan pada akhir tahun ini, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-70 hubungan diplomatik kedua negara.

Pertemuan kedua menhan untuk kedua kali di 2020 menunjukkan semakin intensifnya komunikasi dan kerja sama pertahanan kedua negara.

"Di tengah pandemi Covid-19, yang mengharuskan berbagai kegiatan tertunda, kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pertahanan semakin erat, tidak saja terlihat dari intensitas komunikasi kedua menhan namun juga dengan kegiatan kelompok kerja Strategic Defense Equipment cooperation yang sudah dua kali bertemu tahun ini," kata Arrmanatha.

Kerja sama Indonesia-Prancis di bidang pertahanan selama ini dilandaskan kesepakatan kedua negara pada tahun 2017 melalui Letter of Intent (LoI) atau Pernyataan Kehendak untuk peningkatan kerja sama pertahanan termasuk kerja sama kelautan dan keamanan maritim.

Setiap tahunnya, sejak tahun 2013, kerja sama pertahanan bilateral di beberapa bidang seperti pelatihan dan pendidikan, saling kunjung, dan pemberantasan terorisme dibahas melalui forum Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (Indonesia-France Defense Dialogue/IFDD).

Kendati demikian, Arrmanatha tidak menjawab pertanyaan CNBC Indonesia perihal apakah persamuhan itu secara spesifik membahas jet tempur racikan Dassault Aviation, yaitu Rafale.

Seperti diketahui, selepas pertemuan kedua menhan awal tahun ini, salah satu media terkemuka Prancis, La Tribune, menulis Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista buatan Prancis, salah satunya jet tempur Rafale.

Ditemui selepas menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020), Prabowo tertawa lepas saat ditanya wartawan perihal kabar itu. Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu tidak membenarkan maupun membantah berita tersebut.




"Itu mungkin keinginan Prancis. Itu bisa saja itu," kata Prabowo.

Kendati demikian, Prabowo tidak menampik Indonesia harus meningkatkan kapasitas pertahanan, salah satunya dengan cara memodernisasi alutsista yang ada.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kunjungan Prabowo bukan jaminan Indonesia akan membeli alutsista buatan Prancis, termasuk jet tempur Rafale.

"Kalau melihat kan boleh, masak nggak boleh? Tapi belum tentu beli kan," kata Trenggono di sela rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, di kantor Kemenhan, Rabu (22/1/2020).




(miq/sef)

 
Sweeping TNI POLRI

Ek635ddVkAAV72k.jpeg
Ek635ddVgAAGV5D.jpeg
Ek635dcUwAAyON2.jpeg
Ek635daVMAE_tVz.jpeg

Kinda interested on the bolt action rifle of the police
 
Chinaregionalmap.jpg


1500 SRBM will target Japan, South Korea, and Taiwan.

450 MRBM will mostly target India. The remaining of them would probably for us.

160 IRBM will target us and Guam.

All that for us will be hypersonic ballistic missiles. Do we have something to fight this?
 
Turkish were given the codes and we are haven't ....
It's more or less you just have to ask Roketsan to do the software integration work for you and in turn they will go and deal with LM about all the backend stuff, you don't need the actual source codes since the weapon itself can already receive data from the Radar.

You only need source codes if you want to integrate a completely new weapon, like the Meteor for example.
 
Last edited:
Hence why i said reality dictates otherwise....



This .... I don't know with the rest of ur forumer thingking or expectation . But this the grim expectation on what should be happened the our man of war if the shooting get started in SCS . Oh yea we got the depth allright and the Mainland would definitely turn into wasteland in the up coming months or years but do we survives the process ?? That is the very question should we asking for ....
That's where you're wrong.



I expect nothing at all, lmao. Aing mah pasrah :lol:.

It has come to the point where it'll always gonna be too little, too late, for me.
 
Back
Top Bottom