What's new

Indonesia Defence Forum

Kisah Ririn Efendi Sukses Rancang Senapan Jarak Jauh, Kasad Langsung Tawari Masuk TNI
kisah-ririn-efendi-sukses-rancang-senapan-jarak-jauh-kasad-langsung-tawari-masuk-tni.jpg

Ririn Efendi. ©2020 Merdeka.com



TRENDING | Kamis, 2 Januari 2020 11:42:00
Reporter : Khulafa Pinta Winastya
Merdeka.com - Ririn Efendi merupakan mahasiswa dari Politeknik Negeri Lhokseumawe Aceh yang sukses membuat sebuah perangkat pengendali senapan dari jarak jauh. Ririn Efendi berhasil membuat pengendali senapan berbasis mikrokontroller yang dapat menggerakkan senapan 180 derajat arah horisontal dan 60 derajat arah vertikal.

Perangkat ciptaan Efendi ini menggunakan bantuan Android untuk memonitor sasaran tembak. Berikut ulasannya:

Advertisement




1 dari 7 halaman
Tugas Akhir Skripsi
tugas-akhir-skripsi-rev1.jpg

Ririn Efendi merupakan mahasiswa Diploma-III Program Studi Teknologi Elektronika pada Jurusan Teknik Elektro. Ia mengungkapkan jika awal mula penciptaan perangkat senjata ini digunakan sebagai tugas akhir skripsi untuk syarat kelulusan. Tak disangka ide dan karyanya ini, diapresiasi oleh banyak pihak khususnya pihak Tentara Nasional Indonesia.


2 dari 7 halaman
Bermula dari Hobi Berburu
Penciptaan perangkat ini juga berawal dari hobi Efendi yaitu berburu. Ia kerap berpetualang ke dalam hutan dan pegunungan dan membawa senapan angin untuk berburu.

Berawal dari hobinya, muncul sebuah ide untuk membuat perangkat pengendali senapan yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan sasaran tembak akibat gerakan dan posisi tubuh yang tidak seimbang saat membidik sasaran.

3 dari 7 halaman
Gunakan Joystick Playstation
gunakan-joystick-playstation-rev1.jpg

Yang membuat unik, Efendi menggunakan joystick Playstation sebagai komponen untuk mengendalikan senapan. Kemudian dimodifikasi menggunakan android untuk monitor yang sudah diintegrasikan menggunakan teleskop senapan.

Pengguna cukup menggunakan joystick untuk mengendalikan senapan. Cukup dengan memegang pengendali joystick wireless, sebagai transmiter dan perangkat Android untuk monitoring sasaran yang diinginkan.


4 dari 7 halaman
Lama Pembuatan
lama-pembuatan-rev1.jpg

Dalam video yang diunggah oleh akun TNI AD, Efendi mengungkapkan lama pembuatan perangkat ini dibutuhkan waktu selama tiga bulan.

5 dari 7 halaman
Proses Uji Coba
Perangkat milik Efendi ini juga sebelumnya sempat dilakukan uji coba di Direktorat Peralatan Angkatan Darat menggunakan 3 jenis senapan yang berbeda.

"Pertama kalinya pakai senapan angin, kedua pakai M-16, ketiga pakai SS2-V4. Hasilnya memuaskan sukses," tutur Efendi.


6 dari 7 halaman
Kelebihan Senjata Ciptaan Efendi
kelebihan-senjata-ciptaan-efendi.jpg

Perangkat pengendali yang diciptakan Efendi ini mampu mengendalikan gerakan senapan pada jarak maksimum hingga 1 kilometer dan jarak efektif pada 800 meter. Sehingga pengguna tidak harus memegang senapan cukup mengendalikan menggunakan joystick dan dimonitor dari layar handphone.

7 dari 7 halaman
Kasad Tawarkan untuk Masuk TNI
kasad-tawarkan-untuk-masuk-tni.jpg

Dalam video terlihat Kasad Jenderal Andhika Perkasa menawarkan Efendi untuk masuk dan bergabung bersama TNI-AD.

"Apa ingin jadi tentara, benar mau masuk?. Jadi habis saya pulang ini langsung mendaftar ya", kata Jenderal Andhika.

Efendi pun menyatakan bersedia untuk mendaftar dan bergabung bersama TNI-AD. Ke depannya diharapkan ada inovasi-inovasi baru yang bisa diciptakan untuk mengembangkan senjata dari TNI.
https://m.merdeka.com/amp/trending/...rak-jauh-kasad-langsung-tawari-masuk-tni.html
 
Ramming chinks ship is not a solution. We have a true and tested method how to deal with illegal fishing.

BURN IT!!!!!!!!!!!!!!!
 
Military officials of Vietnam, Indonesia and other visited the headquarters of Hanwha Group in Seoul, Dec. 12. Courtesy of Hanwha Group.
The Koreans want to sell some sophisticated stuffs.
Vietnam needs more planes, tanks, submarines.


optimize
 
This one will need replacement
FB_IMG_15771855285294797.jpg

Btw anyone heard odd rumours regarding our AEWC procurement ? Someone well he's a lecturer in well known University told me about Saab product i don't want to mention here.

Teluk Naga NASAMS base site
78743416_794852450958142_57191247642624000_n.jpg


Q&A in House of Senate with RAAF regarding TNI AU F-5 interception on RAAF F/A-18
56408584_635516313558424_2617873272326324224_n.jpg
 
Kinda confused with this statement:

"Menurut Dirut PTDI Elfien Goentoro, Elang Hitam akan melengkapi dua skadron UAV yang dioperasikan TNI AU. “Nanti kan jadi dua skadron, CH-4 beli enam dan kita lengkapi jadi 10. Kita masih punya waktu sampai jadi kombatan tahun 2024,” jelasnya."

^^ So TNI-AU plan to have 2 UAV Squadrons. 10 units each squadron that consist each with 6 CH-4 Rainbow with the remaining to be Black Eagles. Is that right? Is it just MALE UAV squadrons or include the existing Aerostar UAV and others?

Black Eagle UAV will need at least another 5 years before inshaAllah ready to fulfill our Armed Force needs. So how many units that will be bought by Indonesian Airforce will depend on the next administration planning. With this drone rolling out ceremony, we can be assured that no more Male UAV or UCAV will be bought from foreign sources. It will create opposition both from media and parliament if Airforce still want to add more CH-4 drone. Airforce will be accused to make that decision based on "project" rational. Our MEF plan is also not talking about the number of MALE UCAV we should buy. So I guess there will be no MALE and UCAV acquisition from foreign source after Airforce buy those 6 CH-4.
 
This one will need replacement

Btw anyone heard odd rumours regarding our AEWC procurement ? Someone well he's a lecturer in well known University told me about Saab product i don't want to mention here.
Highly doubt, actually there's more likely airforce will procure Boeing ones especially with current trade tensions with EU. But mood can chance but I'm hoping for boeing ones.
 
Highly doubt, actually there's more likely airforce will procure Boeing ones especially with current trade tensions with EU. But mood can chance but I'm hoping for boeing ones.
The reason why i ask such question because these rumours don't come from netizens in forumers such as this. The rumours arrived from people who indeed being part of policy makers in Kemenhan & Lemhanas or in related research institutes.
 
The reason why i ask such question because these rumours don't come from netizens in forumers such as this. The rumours arrived from people who indeed being part of policy makers in Kemenhan & Lemhanas or in related research institutes.
why suddenly they were considering SAAB ? if the SAAB were strong candidate for the AEWC , the Strategic MPA Aircraft should also be from SAAB (Swordfish ?) , but im still thinking boeing offer (Wedgtail Poseidon Combo) is still the best .

Highly doubt, actually there's more likely airforce will procure Boeing ones especially with current trade tensions with EU. But mood can chance but I'm hoping for boeing ones.
Swede are not really into EU policy , even the italians are rejecting EU palm oil discrimination .
 
why suddenly they were considering SAAB ? if the SAAB were strong candidate for the AEWC , the Strategic MPA Aircraft should also be from SAAB (Swordfish ?) , but im still thinking boeing offer (Wedgtail Poseidon Combo) is still the best .


Swede are not really into EU policy , even the italians are rejecting EU palm oil discrimination .
You don't answer the question i forwarded, you just basically expanded the question i have.
 
This one will need replacement
View attachment 597377
Btw anyone heard odd rumours regarding our AEWC procurement ? Someone well he's a lecturer in well known University told me about Saab product i don't want to mention here.

Teluk Naga NASAMS base siteView attachment 597379

Q&A in House of Senate with RAAF regarding TNI AU F-5 interception on RAAF F/A-18View attachment 597386

SAAB offer something which Prabowo and his team cant resist, regarding much of our defense industry development program. But everything can happened even after the signing ceremony.
 
75340926_783958795380841_2339408771337420800_n.jpg

Well i think you can read the description for the explanation of this ones
 
SAAB offer something which Prabowo and his team cant resist, regarding much of our defense industry development program. But everything can happened even after the signing ceremony.
makes sense because Prabowo and his team have not received and visited the delegation from Boeing.

First, airforce and MoD shifting tanker preference from Boeing to airbus (still I'm not really sure about this) and then aewc (i i heard they prefer Boeing made one before) i wonder what's going on right now with MoD and Boeing, even Boeing wants to build their MRO plants here.

Ayyyy lmao

China Siapkan Undang-Undang Embargo Senjata

Januari 1, 2020 A Ziyadi

FB_IMG_1577831137413-678x381.jpg

Para pembeli senjata buatan China patut waspada, negeri panda itu sekarang mulai menyusun undang-undang yang mengatur tentang pengendalian ekspor senjata kepada Negara-negara yang dianggap menjadi ancaman bagi China. Seperti diberitakan oleh Military Leak (29/12/2019) ini sama saja dengan upaya China untuk mengendalikan negara pengguna senjatanya dengan ancaman embargo.

Menurut sumber China tindakan ini untuk melindungi teknologi militer dan produk-produk terkait nuklir yang seharusnya tidak jatuh ke tangan yang salah. Singkat kata Undang-undang ini dapat melindungi teknologi sensitive dan melindungi keamanan nasional China, Undang-undang ini juga mengatur tentang embargo militer.

Menurut Menteri Perdagangan China Zhong San “dengan adanya undang-undang ekspor senjata yang baru kita bisa menjaga neraca perdagangan yang timbal balik dan seimbang pada mitra selain itu dalam Undang-undang ini otoritas terkait dapat mengevaluasi Negara/wilayah yang ditunjuk untuk menetapkan tingkat resiko”

“Aturan ini akan berujung pada larangan ekspor suatu barang (teknologi militer) ke Negara, orang atau organisasi tertentu” tegas Menteri Perdagangan Zhong San.



Rancangan itu dapat melindungi teknologi sensitif dan melindungi keamanan nasional, seperti halnya negara-negara Barat memblokir Tiongkok dari mengimpor teknologi militer canggih dari mereka, kata Li.

Tiongkok juga tidak akan membiarkan senjata berbahaya jatuh ke tangan orang yang salah yang bisa menggunakannya untuk menyabot perdamaian, sebuah langkah untuk memenuhi kewajiban internasional Tiongkok, kata Li.

Baca Juga: Rusia Bidik Pasar Kapal Selam Mini ASEAN

Xu Guangyu, penasihat senior Asosiasi Perlucutan dan Pengendalian Senjata Tiongkok, mengatakan kepada Global Times bahwa rancangan undang-undang itu, jika disahkan, juga akan menjadi perlawanan yang penting bagi tuduhan salah negara-negara Barat tentang penjualan senjata Tiongkok.

Menyiapkan hukum transparan sesuai dengan praktik internasional dan menindaklanjutinya akan mempromosikan citra positif untuk penjualan senjata Tiongkok, kata Xu.
 
Klaim historis
Historical claims they said, so chinese fisherman can fishing in so much vast South China Sea because since hundred years ago Chinese boat fishing in area? Maybe they can go to our water with reason hundred years ago our vessel go to your sea !

Ah end rants

Also to note, maybe some chinese fishermen is Chinese Sea Militia, just beware to Bakamla boarding parties etc maybe they are armed and carry weapon


========
Today there is no weapon that free from embargo likely
 
Also to note, maybe some chinese fishermen is Chinese Sea Militia, just beware to Bakamla boarding parties etc maybe they are armed and carry weapon
They are, if i remember Royal Australia Navy helicopter pilots got attacked by laser from one of chinese fisherboat during south China sea exercise
 
Back
Top Bottom