What's new

Indonesia Defence Forum

Diberdayakan oleh
ISLV-1.jpg
Army Recognition
Membanggakan, Dua Industri Pertahanan dari Indonesia Turut Ramaikan D&S 2019 Thailand

Posted on November 24, 2019 by Rangga B Sawiyya
AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam gelaran pertahanan internasional Defence & Security (D&S) yang berlangsung di Bangkok, Thailand pada 18-21 November 2019, dua industri pertahanan swasta dari Indonesia turut menjadi peserta pameran.

Kedua perusahaan tersebut adalah Air yakni J-Forces (PT Jala Berikat Nusantara Perkasa) dan North Sea Boats (PT Lundin Industry).

Mari kita simak apa yang mereka tampilkan.

J-Forces

Dilansir dari laman Army Recognition, J-Forces menghadirkan dua kendaraan taktis (rantis) 4X4 ILSV seri LRD dan GAG.

Sepintas keduanya memiliki tampilan yang serupa yang dibangun menggunakan platform Toyota Hilux dengan dibekali mesin diesel kapasitas 2.500 cc berdaya 170 hp. Keduanya mengadopsi transmisi manual 6 percepatan.

Kedua rantis memiliki berat sekitar 4.644 kg. Versi LRD dapat mengakomodasi empat orang, sementara versi GAG dapat menampung delapan orang.

ILSV-LRD memiliki atap yang lebih tinggi dibandingkan versi GAG. Kaca jendelanya juga ditambahi jejaring besi untuk menahan lemparan batu atau hantaman benda keras lainnya.

ISLV-2.jpg

Army Recognition
Baik ILSV-LDR dan GAG menawarkan perlindungan balistik NIJ standar level III yang dapat menahan hantaman pelor kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.

Kedua rantis juga dilengkapi ban jenis run-flat yang dapat terus melaju walaulpun tertembus peluru.

Diketahui, J-Forces yang bermarkas di Bandung ini telah memasok Brimob Polri dengan 24 unit ILSV-GAG sejak 2017 lalu.

North Sea Boats (NSB)

Selanjutnya NSB, perusahaaan pembuat kapal asal Banyuwangi, Jawa Timur yang didirikan pada 2003 ini memboyong model skala X-18 Tank Boat dan drone VTOL 6Y.

Dalam gelaran D&S 2019 ini NSB mengumumkan kermitraan dengan perusahaan pertahanan asal Belgia, John Cockerill Defense (JCD) yang akan memasok kanon untuk X-18 Tank Boat.

Lundin-01.jpg

Army Recognition
Ada dua jenis kubah meriam yang akan disandingkan dengan Tank Boat yang dinamai Antasena ini. Pertama tipe C3030 dengan kanon 30 mm dan kedua tipe C3105 dengan kaliber 105 mm. Versi kubah tak berawak C3030 akan mulai diujicobakan pada X-18 pada tahun depan.

Untuk memperpanjang pengawasan dan pengintaian X-18 Tank Boat, kapal dua lunas ini juga dibekali drone intai VTOL 6Y yang dibuat oleh North Sea Drones (NSD).

Drone multi-rotor ini berjangkauan 10 km atau terbang selama 40 menit. Drone 6Y dapat mengatasi hembusan angin kencang hingga kecepatan 60 km/jam.

Lundin-02.jpg

Army Recognition
Kehadiran kedua perusahaan swasta Merah Putih di ajang internasional cukup membanggakan. Tak hanya itu, diharapkan keduanya juga dapat mendulang devisa yang dapat dibawa pulang ke Tanah Air tentunya.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider
 
Kurang 1,5 Bulan, TNI AU Kejar Kekurangan Target Renstra 3 MEF

24 November 2019


Helikopter EC725 Caracal TNI AU terus ditambah (photo : radialv)

TNI AU rencanakan pesan jet tempur F-16 Viper

Karanganyar (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyebutkan TNI AU merencanakan pesan pesawat jet tempur jenis F-16 Block 70/72 Viper buatan Amerika Serikat pada rencana strategis berikutnya untuk melengkapi alat utama sistem pertahanan (alusista) Nusantara.

Jet tempur Viper yang tercanggih dan terbaru dari jenis F-16 yang ada, kata Yuyu Sutisna usai ikuti pelantikan siswa Setukpa angkatan 22 di Lapangan Lanud Ado Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat.

Namun, kata KSAU, hal tersebut tergantung kondisi anggaran dan situasi yang ada. Begitu juga pesawat jet tempur jenis Sukhoi 35 juga sudah ada perencanaan untuk membeli.

KSAU mengatakan alutsista di TNI dalam pengadaannya ada perencanaan jangka pendek dan panjang. Postur TNI AU hingga 2024 sudah ada dan tahun ini, akhir dari pada Renstra ketiga 2019 dan Januari 2020 masuk Renstra keempat.

"Tugas kami AU adalah membangun kekuatan melaksanakan atau memproses pengadaan yang ada di Renstra ketiga dan sudah hampir 100 persen yang waktunya tinggal sekitar 1,5 bulan lagi sudah diselesaikan. Kontrak-kontrak sudah hampir selesai semua. Dan, kalau sudah selesai tinggal menunggu kedatangan alutsista itu," kata KSAU.

Menurut dia, kontrak bermacam-macam ada yang mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun sehingga mulai 2020 akhir akan mulai berdatangan alutsista hingga pada 2023 mendatang. Kemudian Renstra terakhir hingga 2024, TNI AU mempunyai kemampuan yang utuh sesuai dengan minimal 'essential force'.

"Pesawat jet tempur yang baru kita pengadaan di Renstra kedua dan ketiga, yakni jenis F-16 sebanyak 24 pesawat jet tempur. Dan, kemudian meningkatkan pesawat F-16 yang lama strukturnya atau bodynya diperbarui atau dimudakan juga avioniknya, sehingga dapat membawa senjata-senjata tercanggih sekelas rudal amraam yang jaraknya medium," katanya.

Pesawat angkut, helikopter dan radar

Selain itu, lanjut dia, untuk jenis pesawat angkut TNI AU pada Renstra tahun ini, sudah melakukan kontrak lima pesawat terbang jenis C 130 tipe J, dan pada Renstra berikutnya juga ada program pengadaan itu. Pengadaannya kontrak pesawat angkut ini, dengan waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Pesan pesawat seperti Hercules ini, antreannya Indonesia yang Ke-39.

Kasau mengatakan TNI AU telah merencanakan untuk membelikan pesawat jet tempur canggih jenis F-16 Block 70/72 Viper buatan Amerika Serikat, pada Renstra berikutnya. Namun, hal ini, tentunya tergantung kondisi anggarannya dan situasi.

Selain itu, TNI juga sudah mengontrak pesanan helikopter angkut sebanyak delapan unit, dan dua lagi untuk VVIP.

Alutsista untuk radar di Indonesia untuk memenuhi target hingga 2024 sebanyak 32 radar. Namun, kata dia, alutsista untuk radar hingga sekarang sudah terealisasi sebanyak 21 radar yang tersebar di wilayah Indonesia.

Renstra tahun ini, ada enam radar, dan diharapkan Renstra berikutnya ada ada enam lagi, sehingga di akhir 2024 sudah terpenuhi kebutuhan radar di seluruh Nusantara.

(Antara)
 
Pretty decent number, nice. But will we ever be interested in CAESAR type artillery design? :v to be the point of self producing such a thing.

I've taken look at various US Military schools's website of that like the West Point to the Amphibious Warfare school, and Indonesian students always present, sticking out with their DPM and PDH.
 
https://tni-au.mil.id/tni-au-buat-film-srigala-langit-kasau-serahkan/

yep it is appeared several times on tni au timelines. KSAU also appeared too

speaking about today, i just found funny things on IG. there's a guy who actually commenting about contra on US equipment and everytime my friends replies or me replies this guy seems to be dont give a F. the only things he scared only Allah. but everytime people tried to tell him a good things or opposite of what he said, he got blocked and tell everyone it wasn't his bussiness. :v this is the funniest thing ive ever seen today. guy act like a woman who had her periods

btw, did anyone actually knew about how much helo in penerbal inventory? could the marines get their own helo squadron in the future?
 
Is there any chance to procure F35 in this current MEF program? Maybe changing SU-35 into F-35?
 
Lmao
https://international.sindonews.com...n-program-jet-tempur-korea-selatan-1574668810

Prabowo Usul Bentuk Pasukan Gabungan Angkatan Darat se-ASEAN
Agus Warsudi
Senin, 25 November 2019 - 12:51 WIB
prabowo-usul-bentuk-pasukan-gabungan-angkatan-darat-se-asean-753.jpg

Menhan Prabowo Subianto berfoto bersama seluruh petinggi Angkatan Darat negara-negara ASEAN di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/11/2019). Foto/SINDOnews/Agus Warsudi


BANDUNG - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membuka 20th ASEAN Chief of Army Multilateral Meeting (ACAMM) atau Pertemuan Bilateral Pimpinan Angkatan Darat Negara-negara ASEAN ke-20/2019 di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (25/11/2019).

Dalam sambutannya berbahasa Inggris, Prabowo mengatakan pertemuan ini sangat penting untuk merumuskan strategi pertahanan negara-negara ASEAN sekaligus memetakan ancaman dan tantangan ke depan. Kerja sama dan perdamaian di antara negara-negara di ASEAN sangat penting, terutama sikap saling memahami.
Baca Juga:


"Radikalisme dan terorisme merupakan tantangan dan ancaman kita bersama. Karena itu, harus ada kesamaan visi dan strategi untuk mengantisipasi ancaman ini," kata Prabowo. (Baca juga: Fahri Hamzah Ungkap Alasan Banyak Menhan Berbagai Negara Temui Prabowo)

Menhan berharap 20th ACAMM 2019 digelar sukses dan menghasilkan rumusan penting dalam mengantisipasi ancaman dan tantangan saat ini dan yang akan datang.

"Disadari atau tidak, suka ataupun tidak, ada pergerakan dinamis yang mengancam negara-negara di ASEAN. Maka dari itu, pertemuan ini diharapkan ada kerja sama yang baik antarnegara-negara ASEAN," ujar Menhan.

Pertemuan ini, kata Prabowo, sangat penting, terutama dalam memperkuat solidaritas dari antarnegara ASEAN. "Ancamannya sungguh nyata, dari kejahatan transnational, radikalisme, dan terutama terorisme," tutur Prabowo.

Prabowo Subianto
juga mengucapkan selamat kepada Angkatan Darat Filipina yang berhasil membebaskan sendera dari kelompok bersenjata di Sulu, Filipina selatan.

"Mereka bisa membantu menyelamatkan warga asing (dari Indonesia) yang menjadi tawanan di Sulu, Filipina bagian selatan," ungkap mantan Danjen Kopassus ini.

Selain itu, ujar dia, selama ini negara-negara ASEAN telah banyak membantu masyarakat Indonesia. Terutama dalam hal membantu penanganan bencana yang terjadi di Indonesia. "Beberapa tahun terakhir, negara-negara ASEAN sahabat kita selalu siap membantu saat bencana," ujar Prabowo.

Hal yang menjadi prioritas, tutur Prabowo pada pertemuan ini adalah penanganan bersama terhadap ancaman bahaya terorisme.

"Saya amat berharap ada komunikasi yang baik antarnegara ASEAN apabila ada ancaman terorisme tersebut," tutur dia.

Prabowo juga meminta ACAMM ini bisa melahirkan pasukan bersama yang ini nanti bekerja sama dalam berbagai hal dengan tujuan misi kemanusiaan, pemberantasan, dan penanganan terorisme tersebut.

"Saya juga sangat menyukai motto acara ini, 'Together We Can'. Kita kedepankan persahabatan, kerja sama untuk menjadikan masing-masing negara di ASEAN meningkatkan kesejahteraanya," kata dia.

Prabowo berharap melalui pertemuan ini akan tercipta perdamaian demi terciptanya stabilitas di masing-masing negara ASEAN. "Hanya saja perdamaian itu perlu memperhitungkan berbagai aspek semisal kewaspadaan, persiapan, dan komitmen dalam menjaga ketahanan negara. Ini demi kuatnya kedaulatan di masing-masing Negara ASEAN agar bisa lebih terus maju dan berkembang di masa yang akan datang," tegas Prabowo.

20th ACAMM berlangsung selama tiga hari dari Senin hingga Rabu (25-27/11/2019). ACAMM merupakan kegiatan yang diadakan demi mempersatukan visi dan misi para pemimpin Angkatan Darat semua negara yang tergabung di ASEAN.

Acara tersebut dihadiri KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Kasad Indonesia, Asops KSAD Mayjen TNI M Fachrudin, Aspam KSAD Mayjen Santos G Matondang, Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, serta KSAD dari sembilan negara, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam.
(dam)
 
Indonesian Navy conducts inaugural firing of shore-based 76 mm gun
Ridzwan Rahmat, Singapore - Jane's Navy International
25 November 2019
Follow

RSS


Key Points
  • The Indonesian Navy’s first shore-based naval gun has fired its inaugural shots
  • The facility will improve training efficiencies for the service, and provide a test platform for Indonesian defence industry players

p1750051.jpg

Jane&#8217;s , which shows the Indonesian Navy&#8217;s shore-based 76 mm naval gun at Paiton, East Java. (Indonesian industry source)" style="-x-ignore: 1">A screenshot from a video provided to <I>Jane&#8217;s</I> , which shows the Indonesian Navy&#8217;s shore-based 76 mm naval gun at Paiton, East Java. (Indonesian industry source)

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL) has conducted the first test firing of a shore-based 76 mm gun that has been installed at a newly built naval weapons range in Paiton, East Java.

The firing, which involved the discharge of five live rounds in quick succession, was conducted on 21 November against an inflatable radar reflective balloon located about 3.5 km out in the Madura Strait, military and industrial sources confirmed with Jane’s on the same day.







To read the full article, Client Login
(114 of 405 words)

https://www.janes.com/article/92805...cts-inaugural-firing-of-shore-based-76-mm-gun
 
KRI Malahayati-362 Mid Life Modernization

PT PAL INDONESIA

Surabaya, 25 November 2019. Program Mid Life Modernization (MLM) korvet KRI Malahayati-362 memasuki tahapan Commodore Inspection di dermaga PT PAL Indonesia (Persero). Commodore Inspection dipimpin oleh Kepala Pusat Kodifikasi Baranahan Kementerian Pertahanan RI Laksma TNI. Yos Sumiarsa, SE, M.Si. Commodore Inspection adalah inspeksi yang dilakukan untuk mengetahui hasil dari program MLM yang telah dilakukan, meliputi pengecekan semua item yang tercantum dalam kontrak MLM berjalan dengan baik. Sebelumnya pada tanggal 15-21 November 2019 KRI Malahayati-362 telah menjalani Sea Trial untuk menguji platform dan sewaco. PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan kontrak yang terdiri dari 15 item modernisasi secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat guna. Modernisasi mencakup platform, sistem senjata dan komando (sewaco), termasuk modernisasi sistem pendorong kapal denga menggunakan combine diesel and diesel (CODAD) yang menjadikan lebih powerful, stabil dan ekonomis. Modernisasi juga dilakukan pada combat management system (CMS). Hal tersebut menunjukan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki oleh PT PAL Indonesia (Persero) dalam menjalankan proyek yang telah dipercayakan


kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000005784-jpg.591492


with martadinata class, at time when millennium gun not installed yet
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000010931-jpg.591493


Uninstalled Exocet MM38 missiles
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000017310-jpg.591496

look at the size, so freakin big 120mm! Navy MBT.. :sniper:
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000018598-jpg.591497


installed new diesel MTU engine
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000024554-jpg.591500


new radar terma my guess type 4603 & Rigel RESM
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000030327-jpg.591502


new cabin interior
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000038866-jpg.591504


torpedo tube still there
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000044776-jpg.591506


reaching 24.3 knots, not bad
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000049513-jpg.591508


DORNA E-O FCS
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000071775-jpg.591521


Dorna Gun Fire Control System & Catiz Combat Management System-NAVANTIA
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000075142-jpg.591523


new rhib
kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000088578-jpg.591525

kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000084099-jpg.591524

kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000042693-jpg.591529

kri-malahayati-362-semakin-powerful-setelah-mid-life-modernization-mp4_000070928-jpg.591531

kri362-mp4_000003748-jpg.591527
 

Attachments

  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000005784.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000005784.jpg
    592.9 KB · Views: 1,275
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000010931.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000010931.jpg
    446.7 KB · Views: 1,256
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000017310.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000017310.jpg
    415.1 KB · Views: 1,265
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000018598.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000018598.jpg
    607.7 KB · Views: 1,267
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000024554.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000024554.jpg
    513.8 KB · Views: 1,256
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000030327.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000030327.jpg
    417.1 KB · Views: 1,259
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000038866.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000038866.jpg
    367.1 KB · Views: 1,251
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000044776.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000044776.jpg
    422 KB · Views: 1,260
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000049513.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000049513.jpg
    296.2 KB · Views: 1,256
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000071775.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000071775.jpg
    264.6 KB · Views: 1,230
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000075142.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000075142.jpg
    491.2 KB · Views: 1,245
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000084099.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000084099.jpg
    312.4 KB · Views: 1,244
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000088578.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000088578.jpg
    439.9 KB · Views: 1,234
  • kri362.mp4_000003748.jpg
    kri362.mp4_000003748.jpg
    133 KB · Views: 1,231
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000042693.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000042693.jpg
    353.4 KB · Views: 1,236
  • KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000070928.jpg
    KRI Malahayati-362 Semakin Powerful Setelah Mid Life Modernization.mp4_000070928.jpg
    97.5 KB · Views: 1,234
Last edited:
Is there any chance to procure F35 in this current MEF program? Maybe changing SU-35 into F-35?

SU 35 is a long range and heavy fighter that we need for war on the sea. Our possible conflict with other country is actually projected to happen on the sea if we see our latest border dispute in Ambalat and Natuna. Along with our SU 30, the platform can carry 1 brahmos missile that can blow up a frigate with single strike. The payment is also very soft since 50 % of it will use barter. The acquisition is also essential to keep our commitment with the Russian and learning trust vectoring engine technology.

I rather want our general to change the plan to buy 32 F 16 Block 70 with just 8 F 35. Buying F 35 is essential to see its effectiveness on the battle field since Australia buy 100 of them and Singapore possibly replace all their F 16 with this plane. The price is also not really different with F 16 Block 70. But I only support it if our financial commitment with Korean to build KFX/IFX is still being kept and respected.

And for large fighter acquisition, I want to say that we need to be patience and just wait for KFX/IFX program.
 
Back
Top Bottom