What's new

Indonesia Defence Forum

Rheinmetal turret with 20 mm cannon

2b.jpg


Indonesia will receive 216 NLAW system soon

Bagaimana dengan NLAW di Indonesia?
TNI AD dipastikan menerima 216 unit NLAW. Kesatuan infanteri yang
menggunakan rudal ini adalah Yoni-100/Raider, Yonif-200/Raider, Yonif-305/TK/Tengkorak, Yonif-502/K/Ujwala Yudha, Yonif-611/Awang Long, Yonif-613/Raja Alam, Yonif Diperkuat-614/Raja Pandhita, Yonif-00/Raider, Yonif Linud-431/K/Satria Setia Perkasa, Yonif Diperkuat-744/Pradnya Samapta Yudha, Yonif-643/Wanara Sakti, dan Yonif Diperkuat-644/Walet Sakti
 
KRI TOMBAK-629 AKAN PERKUAT ALUTSISTA TNI AL
16tombak.jpg


Kapal Cepar Rudal (KCR) 60 M KRI Tombak-629 akan memperkuat Alat Utama Sisten Senjata (Alutsista) TNI AL, setelah melakukan tahap tes uji berlayar dalam acaraCommodore Inspection di perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Jum’at (15/08). Commodore Inspection dilaksanakan oleh Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., dihadiri tim dari Mabesal antara lain Kadiskomlekal Laksamana Pertama TNI Ir. Fedhy E. Wiyana, Kadislaikmatal Laksamana Pertama TNI Ir. Muhammad Suyanto, Kadissenlekal Laksamana Pertama TNI Prasetya Nugraha, S.T., Kadisadal Laksamana Pertama TNI Agus Setiadji, Kadisbekal Laksamana Pertama TNI Teguh Prihantono dan Komandan Satgas KCR 60M Kolonel Laut (P) Rony Saleh beserta perwira Satgas lainnya.

Rombongan Commodore Inspection tiba di Dermaga Divisi Kapal Perang PT PAL, disambut oleh Komandan KRI Tombak-629 Mayor Laut (P) Dicky Rizanny Nurdiansyah, PSC (J), MMDS. Pada kesempatan tersebut Kasarmatim mengadakan pertemuan dengan Komandan KRI Tombak guna mendapatkan masukan tentang berbagai hal mengenai Kapal Cepat Rudal yang baru diawakinya antara lain tentang peralatan Penyelamatan Kapal (PEK) seperti alat pemadam kebakaran dan kebocoran dan sebagainya.

KRI Tombak-629 melaksanakan Sea Trial di perairan APBS selama Kurang lebih tiga jam, bertolak dari Dermaga Divisi Kapal Perang PT PAL Surabaya pada pukul 09.00 WIB dan kembali pada pukul 11.30 WIB. Sedikitnya ada sepuluh rangkaian tes yang dilakuakan KRI Tombak dalam Commodore Inspection antara lain Result Of Compass Adjusment, Result Sea Trial (Hull Part), Vibration Measurement, Anchor System, Steering Gear, Official Sea Trial (Machinery Part), Block Out System dan Function Test Of Sea Trial (EXT. Tactical Communication).

Serangkaian tes kemampuan KRI Tombak disaksikan langsung oleh Kasarmatim beserta rombongan didampingi tim dari PT PAL yang dipimpin oleh Manager QA Eng & Comm Tatag Heru Suyanto. Dalam uji kecepatan di perairan Selat Madura KRI Tombak mampu melaju dengan kecepatan hingga mencapai 30 knot.

“Uji berlayar Commodore Inspection merupakan rangkaian tes kemampuan tahap akhir yang harus dilaksanakan sebelum kapal diserahkan kepada Kementrian Pertahanan dalam hal ini TNI AL sebagai pengguna”, kata Kasarmatim. Hasil tes (Sea Trial) akan dibahas dalam forum bersama TNI AL dan PT PAL.

KRI Tombak diawaki 55 personel, yang saat ini masih dalam tahap pelatihan dibawah pembinaan Satgas Dalam Negeri Proyek Pengadaan KCR 60M yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Rony Saleh. “Para awak kapal telah mendapat pembekalan teknis selama kurang lebih dua bulan di Kolat Koarmatim”, kata Dansatgas KCR 60M.

Komandan KRI Tombak menyampaikan kepada Kasarmatim bahwa, kapal yang dikomandaninya memilki sistem tombol alarm otomatis dengan nada berbeda untuk peran operatif, darurat dan peran khusus. “KRI Tombak juga dilengkapi empat kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di haluan, buritan, kamar mesian dan Mesin Pendorong Pokok (MPK) yang terpantau oleh monitor di Anjungan”, kata Komandan KRI Tombak.

Sebelumnya rombongan pejabat TNI AL tiba di PT PAL Surabaya, disambut oleh Direktur Utama (Dirut) PT PAL Ir. Firmansyah Arifin, M.M., di ruang Pusat Informasi PT PAL(PIP) lantai dasar. Pada kesempatan itu Dirut PT PAL didampingi Direktur Produksi Ir. Edy Widarto, M.Eng., Direktur Disain dan Teknologi Ir. Sayiful Anwar, Direktur Bisnis dan Perencanaan Ir. Eko Prastyanto serta Direktur SDM dan Umum Etty Soewardani, S.H.

Spesifikasi teknis KRI Tombak-629 yaitu :



Nama Kapal : KRI Tombak-629

Jenis Kapal : Kapal Cepat Rudal 60M

Mesin Pendorong : 2x2880 kW (MTU 16V400M73L)

Peletakan Lunas : 18 April 2013

Peluncuran : 28 Mei 2014

Ukuran Utama : Panjang seluruh (LOA) : 60,00 M

Panjang antara garis tegak : 54,82 M

Lebar : 8,10 M

Tinggi geladak atas (H) : 4,85 M

Sarat air (T) : 2,60 M

Kecepatan ekonomis :15 Knots

Kecepatan jelajah (cruising) : 20 Knots

Kecepatan maksimum : 28 knots

Jumlah ABK : 55 Orang

Tonase kotor (GT) : 378,09

Tonase bersih (NT) : 197,82.

KRI Tombak merupakan KCR 60M generasi kedua yang dibuat oleh PT PAL Surabaya. Sebelumnya PT PAL telah membuat KCR 60M generasi pertama dengan nama KRI Sampari-628 yang diserahterimakan pada tanggal 28 Mei 2014 di Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya. Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni.

(Dispenarmatim)

posted @ Sunday, August 17, 2014 1:36 AM by Dispenal Mabesal

KRI TOMBAK-629 AKAN PERKUAT ALUTSISTA TNI AL > W E B S I T E - T N I A L > Operasi & Latihan
 
in Jakarta

PNS Nasr A47 and PNS Saif FFG253 made visit to Koarmabar (Western Fleet Command) Jakarta.

Asisten Logistik (Aslog) Danlantamal III Kolonel Laut (T) Eko Sunarjanto menyambut kedatangan dua Kapal Perang Angkatan Laut Pakistan PNS Nasr A-47 dan PNS Saif FFG-253 dalam rangka kunjungan kehormatan ke Indonesia merapat di dermaga 202 dan 203 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (19/08).

19pakis.jpg


Kedatangan kedua Kapal Perang Pakistan tersebut, dipimpin Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Laksamana Pertama Zahid Ilyas yang sehari-harinya menjabat Perwira Spesialis Komunikasi dan Peperangan Elektronika Angkatan Laut Pakistan beserta Komandan PNS Nasr A-47 Kolonel Laut Rizwan Ali Munawar TI (M) PN dan Komandan PNS Saif FFG-253 Kolonel Laut Jawad Ahmed TI (M) PN.

BTW, soon Indonesia Navy will induct at least four KCR 40, the preparation is almost complete including crew training and logistic supports (except for the main armament, contract yet to be signed again)
 
Thats why you always have to pay more attention when trained how to block
Scale of damage : catastrophic in biblical proportion :P
10610637_10152279118037711_8393912080865868453_n.jpg

His face expression tells everything :p
Her expression "the nuts...the nuts...i will win! Kaaatsu!"
 
Rheinmetal turret with 20 mm cannon

2b.jpg


Indonesia will receive 216 NLAW system soon

Bagaimana dengan NLAW di Indonesia?
TNI AD dipastikan menerima 216 unit NLAW. Kesatuan infanteri yang
menggunakan rudal ini adalah Yoni-100/Raider, Yonif-200/Raider, Yonif-305/TK/Tengkorak, Yonif-502/K/Ujwala Yudha, Yonif-611/Awang Long, Yonif-613/Raja Alam, Yonif Diperkuat-614/Raja Pandhita, Yonif-00/Raider, Yonif Linud-431/K/Satria Setia Perkasa, Yonif Diperkuat-744/Pradnya Samapta Yudha, Yonif-643/Wanara Sakti, dan Yonif Diperkuat-644/Walet Sakti
I see you like german products.
 
His face expression tells everything :p
Her expression "the nuts...the nuts...i will win! Kaaatsu!"
Nyesek banget itu bro, urat lehernya sampe keluar gitu :P
Demo beladiri ini sbnrnya udah dilatih dan dihapal tapi tendangan dan pukulannya beneran. Meleng dikit rasakan akibatnya :P
 
Nyesek banget itu bro, urat lehernya sampe keluar gitu :P
Demo beladiri ini sbnrnya udah dilatih dan dihapal tapi tendangan dan pukulannya beneran. Meleng dikit rasakan akibatnya :P
Ngeliatnya ngilu tapi ga tahan untuk ketawa. Kesian juga sih.

Btw, the training, is it a scripted move or free one? I mean, if he do scissor like step, he can have many opportunity to do counter moves cause what she did is a stright line attack.

If training is scripted...well, there's no other choice but to fortify his stance to not leave any holes, especially his nuts :D

In my pesantren/madrassa time, my fellow student took something like this in training. He had bright red face and collapsed after.

Edit: afterthought if he is me, maybe i will end up the same if she is indeed fast with her kick.
 
Pindad Made Machine Gun

SMB-1_QCB_Mod_Pindad-alt.jpg

SMB-1 Kal 12.7 mm

SM2-V1-alt.jpg

SM2 V1 Kal 7.62 mm (there are other variant for this type)
 
Indonesia upgrades naval base near South China Sea
Ridzwan Rahmat, Jakarta - IHS Jane's Navy International
18 August 2014


The Indonesian Navy (Tentera Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL) has begun upgrading its naval base at Ranai in Riau Islands to support a planned increase in ship numbers in the region, a senior TNI-AL officer has said.

Speaking to IHS Jane's on 14 August in Jakarta, TNI-AL Chief of Staff for the Western Fleet (KOARMABAR) Commodore Amarulla Octavian described the upgrades as consisting primarily of logistics support facilities, including the building of fuel depots, that will enable the TNI-AL to sustain deployments in the area.

"The logistics facilities are being [upgraded] to support the TNI-AL's increasing presence in the region so that we may safeguard the country's maritime territories from any hostile forces should they pose a threat", he said, although without making specific reference to any particular country.
Indonesia upgrades naval base near South China Sea - IHS Jane's 360
 
Indonesia bolsters western fleet with four KCR-40 missile boats
Ridzwan Rahmat, Jakarta - IHS Jane's Defence Weekly
19 August 2014




p1451023.jpg
A computer generated image of the KCR-40 class lead ship KRI Clurit. The vessel is now operational under the Indonesian Navy's Western Fleet Command. (Pt Palindo)


The Indonesian Navy's (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL's) Western Fleet Command (Komando Armada RI Kawasan Barat - KOARMABAR) will receive an additional four KCR-40 missile attack craft by the end of 2014 to strengthen its regional maritime interdiction capabilities.

Speaking to IHS Jane's on 14 August in Jakarta, KOARMABAR chief of staff Commodore Amarulla Octavian described the additional vessels, which have a top speed of 30 kt, as instrumental in strengthening the command's surveillance, patrol, and interception capabilities in its area of operations. This area includes the piracy-prone Strait of Malacca, as well as the disputed maritime regions of Tanjung Datu and the Natuna Islands.




To read the full article, Client Login
(108 of 497 words)

Indonesia bolsters western fleet with four KCR-40 missile boats - IHS Jane's 360
 
Back
Top Bottom