What's new

Indonesia Defence Forum

TNI AU AKAN AKUSISI PESAWAT C-130 TYPE J DARI LOCKHEED MARTIN
1 JUNI 2018 DIANEKO_LC 2 KOMENTAR


Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Atase Pertahanan RI Marsekal Pertama TNI A. Joko Takarianto sekaligus mewakili Panglima TNI menghadiri upacara serah terima jabatan Komandan US PACOM (Pacific Command) dari Admiral Harris Hary kepada Admiral Philips Davidson di Dermaga Pearl Harbor, Rabu (30/ 05).

Upacara serah terima jabatan yang dihadiri para Panglima negara- negara sekutu dan sahabat AS serta para Duta besarnya dipimpin oleh The US Secretary of Defence General James Mattis.

Sesuai dengan kebijakan strategi pertahanan AS 2018 di wilayah Asia Pacific, The US Secretary of Defence juga meresmikan perubahan nomenklatur organisasi US PACOM menjadi US INDO PACOM.

Sehari sebelumnya, Menhan RI mengadakan pertemuan bilateral dengan Secretary of Defense AS General Mattis di Markas Angkatan Laut Pearl Harbour untuk bersilaturahmi sekaligus memperkuat hubungan kerjasama dengan Amerika yang merupakan mitra strategis dalam memajukan dan meningkatkan bidang pertahanan dalam menghadapi situasi kawasan yang tidak stabil.

Pertemuan tersebut berlangsung terbuka dan bersahabat dan kedua belah pihak mempunyai komitmen yang sama dalam menciptakan stabilitas keamanan perdamaian di kawasan, dan sepakat membangun kerjasama yang nyata dalam menangani situasi keamanan kawasan yang sangat dinamis serta secara khusus siap bekerjasama dalam menanggulangi masalah terosrisme.

Dilansir dari laman TNI AU (01/ 06), Pada kesempatan tersebut, Menhan RI mengatakan bahwa Indonesia akan terus menggunakan alutsista yang berasal dari industri pertahanan Amerika Serikat. Dalam waktu dekat TNI AU akan mengadakan pesawat C-130 type J dari Lockheed Martin dan Helicopter Apache yang saat ini sudah diterima Angkatan Darat. Tentunya akan diikuti dengan alutsista-alutsista lainnya sesuai rencana strategis pertahanan RI, ujarnya.

menhan-ri-hadiri-sertijab-komandan-us-pacom.jpg

Menhan RI Hadiri Sertijab Komandan US PACOM (TNI AU)
Sementara itu, General Mattis mengatakan bahwa Amerika siap membantu Pemerintah RI dalam mengatasi gangguan keamanan dan penanggulangan terorisme. Pernyataan tersebut disambut baik Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan mengapresiasinya untuk bersama-sama mengatasi permasalah gangguan maupun ancaman dikawasan serta penanggulangan terosrisme.

Menurut kedua Mentri Pertahanan tersebut situasi politik bisa naik turun tapi hubungan pertahanan dan militer harus tetap kuat dan bahkan harus meningkat.

Amerika Serikat dan Indonesia mempunyai kepentingan bersama dalam meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan dan selama ini telah melaksanakan latihan bersama antara kedua negara baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Udara. Pertukaran perwira siswa dan kegiatan lainnya juga sudah terlaksana tujuannya untuk memupuk jiwa kebersamaan dan membangun rasa saling percaya.

what about the 5 A400M ???? cancelled??
 
TNI AU AKAN AKUSISI PESAWAT C-130 TYPE J DARI LOCKHEED MARTIN
1 JUNI 2018 DIANEKO_LC 2 KOMENTAR


Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Atase Pertahanan RI Marsekal Pertama TNI A. Joko Takarianto sekaligus mewakili Panglima TNI menghadiri upacara serah terima jabatan Komandan US PACOM (Pacific Command) dari Admiral Harris Hary kepada Admiral Philips Davidson di Dermaga Pearl Harbor, Rabu (30/ 05).

Upacara serah terima jabatan yang dihadiri para Panglima negara- negara sekutu dan sahabat AS serta para Duta besarnya dipimpin oleh The US Secretary of Defence General James Mattis.

Sesuai dengan kebijakan strategi pertahanan AS 2018 di wilayah Asia Pacific, The US Secretary of Defence juga meresmikan perubahan nomenklatur organisasi US PACOM menjadi US INDO PACOM.

Sehari sebelumnya, Menhan RI mengadakan pertemuan bilateral dengan Secretary of Defense AS General Mattis di Markas Angkatan Laut Pearl Harbour untuk bersilaturahmi sekaligus memperkuat hubungan kerjasama dengan Amerika yang merupakan mitra strategis dalam memajukan dan meningkatkan bidang pertahanan dalam menghadapi situasi kawasan yang tidak stabil.

Pertemuan tersebut berlangsung terbuka dan bersahabat dan kedua belah pihak mempunyai komitmen yang sama dalam menciptakan stabilitas keamanan perdamaian di kawasan, dan sepakat membangun kerjasama yang nyata dalam menangani situasi keamanan kawasan yang sangat dinamis serta secara khusus siap bekerjasama dalam menanggulangi masalah terosrisme.

Dilansir dari laman TNI AU (01/ 06), Pada kesempatan tersebut, Menhan RI mengatakan bahwa Indonesia akan terus menggunakan alutsista yang berasal dari industri pertahanan Amerika Serikat. Dalam waktu dekat TNI AU akan mengadakan pesawat C-130 type J dari Lockheed Martin dan Helicopter Apache yang saat ini sudah diterima Angkatan Darat. Tentunya akan diikuti dengan alutsista-alutsista lainnya sesuai rencana strategis pertahanan RI, ujarnya.

menhan-ri-hadiri-sertijab-komandan-us-pacom.jpg

Menhan RI Hadiri Sertijab Komandan US PACOM (TNI AU)
Sementara itu, General Mattis mengatakan bahwa Amerika siap membantu Pemerintah RI dalam mengatasi gangguan keamanan dan penanggulangan terorisme. Pernyataan tersebut disambut baik Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan mengapresiasinya untuk bersama-sama mengatasi permasalah gangguan maupun ancaman dikawasan serta penanggulangan terosrisme.

Menurut kedua Mentri Pertahanan tersebut situasi politik bisa naik turun tapi hubungan pertahanan dan militer harus tetap kuat dan bahkan harus meningkat.

Amerika Serikat dan Indonesia mempunyai kepentingan bersama dalam meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan dan selama ini telah melaksanakan latihan bersama antara kedua negara baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Udara. Pertukaran perwira siswa dan kegiatan lainnya juga sudah terlaksana tujuannya untuk memupuk jiwa kebersamaan dan membangun rasa saling percaya.

what about the 5 A400M ???? cancelled??
Nunggu trampil dulu nyetir dan maintenance-nya untuk 2 unit yang dibeli PPI.
 
TNI AU AKAN AKUSISI PESAWAT C-130 TYPE J DARI LOCKHEED MARTIN
1 JUNI 2018 DIANEKO_LC 2 KOMENTAR


Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Atase Pertahanan RI Marsekal Pertama TNI A. Joko Takarianto sekaligus mewakili Panglima TNI menghadiri upacara serah terima jabatan Komandan US PACOM (Pacific Command) dari Admiral Harris Hary kepada Admiral Philips Davidson di Dermaga Pearl Harbor, Rabu (30/ 05).

Upacara serah terima jabatan yang dihadiri para Panglima negara- negara sekutu dan sahabat AS serta para Duta besarnya dipimpin oleh The US Secretary of Defence General James Mattis.

Sesuai dengan kebijakan strategi pertahanan AS 2018 di wilayah Asia Pacific, The US Secretary of Defence juga meresmikan perubahan nomenklatur organisasi US PACOM menjadi US INDO PACOM.

Sehari sebelumnya, Menhan RI mengadakan pertemuan bilateral dengan Secretary of Defense AS General Mattis di Markas Angkatan Laut Pearl Harbour untuk bersilaturahmi sekaligus memperkuat hubungan kerjasama dengan Amerika yang merupakan mitra strategis dalam memajukan dan meningkatkan bidang pertahanan dalam menghadapi situasi kawasan yang tidak stabil.

Pertemuan tersebut berlangsung terbuka dan bersahabat dan kedua belah pihak mempunyai komitmen yang sama dalam menciptakan stabilitas keamanan perdamaian di kawasan, dan sepakat membangun kerjasama yang nyata dalam menangani situasi keamanan kawasan yang sangat dinamis serta secara khusus siap bekerjasama dalam menanggulangi masalah terosrisme.

Dilansir dari laman TNI AU (01/ 06), Pada kesempatan tersebut, Menhan RI mengatakan bahwa Indonesia akan terus menggunakan alutsista yang berasal dari industri pertahanan Amerika Serikat. Dalam waktu dekat TNI AU akan mengadakan pesawat C-130 type J dari Lockheed Martin dan Helicopter Apache yang saat ini sudah diterima Angkatan Darat. Tentunya akan diikuti dengan alutsista-alutsista lainnya sesuai rencana strategis pertahanan RI, ujarnya.

menhan-ri-hadiri-sertijab-komandan-us-pacom.jpg

Menhan RI Hadiri Sertijab Komandan US PACOM (TNI AU)
Sementara itu, General Mattis mengatakan bahwa Amerika siap membantu Pemerintah RI dalam mengatasi gangguan keamanan dan penanggulangan terorisme. Pernyataan tersebut disambut baik Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan mengapresiasinya untuk bersama-sama mengatasi permasalah gangguan maupun ancaman dikawasan serta penanggulangan terosrisme.

Menurut kedua Mentri Pertahanan tersebut situasi politik bisa naik turun tapi hubungan pertahanan dan militer harus tetap kuat dan bahkan harus meningkat.

Amerika Serikat dan Indonesia mempunyai kepentingan bersama dalam meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan dan selama ini telah melaksanakan latihan bersama antara kedua negara baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Udara. Pertukaran perwira siswa dan kegiatan lainnya juga sudah terlaksana tujuannya untuk memupuk jiwa kebersamaan dan membangun rasa saling percaya.

what about the 5 A400M ???? cancelled??

Err, the Airbus is just waiting for signing ceremony the deal is between indonesia SOE Ministry and Airbus. Meanwhile this C130J is deal between Ministry of defense and Lockheed Martin. this become part of the formation of new Airlifter squadron
 
Err, the Airbus is just waiting for signing ceremony the deal is between indonesia SOE Ministry and Airbus. Meanwhile this C130J is deal between Ministry of defense and Lockheed Martin. this become part of the formation of new Airlifter squadron

Not to replace the 50 years old herkies ?
 
Not to replace the 50 years old herkies ?

Err not

DSC_3957_resize.JPG
DSC_4120_resize.JPG
DSC_4214_resize.JPG

Jumat, 11 Mei 2018 /
Pindad Gelar Seminar Nasional Propelan


Masih dalam rangkaian kegiatan HUT ke 35, PT Pindad (Persero) menyelenggarakan seminar nasional propelan bertajuk: “Application of Smokeless Powder Propellant in Ammunition and Rocket”pada 8 – 9 Mei 2018 di Graha Pindad Bandung. Seminar pada hari pertama berdiskusi tentang kondisi pengembangan propelan di Indonesia, sedangkan hari kedua tentang teknologi terkini dari propelan dan sharing knowledge dari pemilik industri propelan dari negara lain.

Pada hari pertama disampaikan paparan mengenai penjelasan terkait kebutuhan propelan dari TNI oleh Asrena Kasad yang diwakili Paban V/Dalproggar Srenad Wisnu Wardana, kemudian dilanjutkan dengan kebijakan-kebijakan industri propelan baik dari Kementerian Pertahanan dengan pembicara Dirjen Potensi Pertahanan Bondan Tiara Sofyan dan Kabalitbang Kemhan Anne Kusmayati. Dari Kementerian BUMN dalam hal ini diwakili oleh Asisten Deputi Pertambangan, Industri Strategis & Media (PISM), Yuni Suryanto. Penjelasan mengenai perkembangan dan kebutuhan di industri dijelaskan oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Pindad, Ade Bagdja dan dari Direktur Teknologi & Pengembangan Dahana, Heri Heriswan.

Ade Bagdja saat konferensi pers mengatakan kebutuhan propelan dalam negeri, khususnya Pindad untuk mendukung pemenuhan alutsista dalam negeri sangat tinggi.

“Dengan menggunakan PMN 2012 & 2015, tahun depan atau 2020 Pindad akan memiliki kapasitas maksimum 4 x 90 juta butir per tahun. Untuk membuat munisi komponen utama yang strategis adalah propelan. Kebutuhan propelan untuk 360 juta butir adalah sekitar 500 ton. Semua kebutuhan TNI akan kita siapkan. Rencana Indonesia akan membangun pabrik propelan digawangi Dahana yang mampu memproduksi 400 ton propelan. Oleh karena itu kita mengundang mitra kita sehingga perlu mengadakan seminar tentang propelan,” ujar Ade.

Sementara itu Direktur Utama Dahana, Budi Antono mengatakan Dahana sesuai instruksi dari pemerintah sedang mempersiapkan pabrik untuk membuat propelan. Budi menyambut baik sinergi antar BUMN NDHI yang akan terjadi antara Pindad dan Dahana.

“Dahana sudah ditugaskan pemerintah untuk membuat propelan. Sekarang Kita sudah punya pabrik NG yang diresmikan oleh Menhan. Untuk komposisi sementara kita import NC dan kita akan membangun pabrik spherical powder dalam waktu kira-kira 3 tahun, kita sedang buat FS-nya. Dahana sebagai produsen, Pindad sebagai pengguna propelan. Sinergi BUMN ini sangat bagus bagi Pindad dan Dahana,” ujar Budi.

Pada hari kedua menghadirkan pembicara dari pelaku industri propelan luar negeri yang membahas tentang di Munisi kaliber Kecil dan Munisi Kaliber Besar beserta teknologi terkini propelan di dunia. Peserta diharapkan mendapat pengetahuan yang cukup dan belajar bagaimana mereka membangun industri propelan. Di penghujung acara juga dilakukan demo propelan yang ditembakkan dengan senjata Pindad, SS2 V4.

Propelan atau disebut juga bahan pendorong atau bubuk mesiu, memiliki nilai strategis yang tinggi, dikarenakan merupakan bahan untuk meluncurkan munisi dan roket dalam sistem persenjataan. Saat ini, propelan, seluruhnya masih diimpor dari luar negeri. Pengalaman di masa lalu menunjukkan bahwa kebijakan embargo dari negara barat dalam hal pengadaan propelan, bisa mengganggu produksi munisi maupun roket yang dipenuhi selama ini oleh industri pertahanan dalam negeri.

Upaya-upaya Pemerintah untuk membangun industri propelan di dalam negeri telah dilakukan, diantaranya adalah telah dituangkannya sebagai salah satu program prioritas Pemerintah dalam bidang pertahanan. Kementerian Pertahanan sudah memiliki road map pembangunan industri propelan. Dimulai sejak 2015-2017 Sebagai langkah awal telah dibangun pabrik nitrogliserin, sebagai salah satu bahan strategis yang diperlukan dalam pembuatan propelan. Selanjutnya akan membuat pabrik spherical powder untuk memenuhi kebutuhan MKK Pindad. Berikutnya akan meningkat untuk memenuhi MKB dan roket. Selanjutnya tahun 2018-2020 akan membuat spherical powder, sementara NC masih impor atau mendayagunakan industrinitroselulosa yang ada di Indonesia.

Seminar diikuti peserta dari TNI, Kementerian Pertahanan, Kementerian BUMN, Industri & Mitra yang berkaitan dengan propelan, serta mengundang Universitas. Seminar ini juga diikuti oleh Karyawan Pindad yang terkait industri propelan seperti dari Divisi Munisi, Senjata, Teknologi & Pengembangan serta QA. Hasil dari seminar ini akan dibuat resume yang akan disampaikan pada para pimpinan institusi undangan yang hadir.

Acara terselenggara berkat dukungan Roxel, Thales, Norinco, Eurenco, Rheinmetal Deinel Munition, Poongsan dan Ginlan serta dukungan media partner yakni liputan 6 dan K-Lite FM. (Ryan)

https://www.pindad.com/pindad-gelar-seminar-nasional-propelan

Seminary about development of propellant industry to support military industry in Indonesia
 
TNI AU AKAN AKUSISI PESAWAT C-130 TYPE J DARI LOCKHEED MARTIN
1 JUNI 2018 DIANEKO_LC 2 KOMENTAR


Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Atase Pertahanan RI Marsekal Pertama TNI A. Joko Takarianto sekaligus mewakili Panglima TNI menghadiri upacara serah terima jabatan Komandan US PACOM (Pacific Command) dari Admiral Harris Hary kepada Admiral Philips Davidson di Dermaga Pearl Harbor, Rabu (30/ 05).

Upacara serah terima jabatan yang dihadiri para Panglima negara- negara sekutu dan sahabat AS serta para Duta besarnya dipimpin oleh The US Secretary of Defence General James Mattis.

Sesuai dengan kebijakan strategi pertahanan AS 2018 di wilayah Asia Pacific, The US Secretary of Defence juga meresmikan perubahan nomenklatur organisasi US PACOM menjadi US INDO PACOM.

Sehari sebelumnya, Menhan RI mengadakan pertemuan bilateral dengan Secretary of Defense AS General Mattis di Markas Angkatan Laut Pearl Harbour untuk bersilaturahmi sekaligus memperkuat hubungan kerjasama dengan Amerika yang merupakan mitra strategis dalam memajukan dan meningkatkan bidang pertahanan dalam menghadapi situasi kawasan yang tidak stabil.

Pertemuan tersebut berlangsung terbuka dan bersahabat dan kedua belah pihak mempunyai komitmen yang sama dalam menciptakan stabilitas keamanan perdamaian di kawasan, dan sepakat membangun kerjasama yang nyata dalam menangani situasi keamanan kawasan yang sangat dinamis serta secara khusus siap bekerjasama dalam menanggulangi masalah terosrisme.

Dilansir dari laman TNI AU (01/ 06), Pada kesempatan tersebut, Menhan RI mengatakan bahwa Indonesia akan terus menggunakan alutsista yang berasal dari industri pertahanan Amerika Serikat. Dalam waktu dekat TNI AU akan mengadakan pesawat C-130 type J dari Lockheed Martin dan Helicopter Apache yang saat ini sudah diterima Angkatan Darat. Tentunya akan diikuti dengan alutsista-alutsista lainnya sesuai rencana strategis pertahanan RI, ujarnya.

menhan-ri-hadiri-sertijab-komandan-us-pacom.jpg

Menhan RI Hadiri Sertijab Komandan US PACOM (TNI AU)
Sementara itu, General Mattis mengatakan bahwa Amerika siap membantu Pemerintah RI dalam mengatasi gangguan keamanan dan penanggulangan terorisme. Pernyataan tersebut disambut baik Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan mengapresiasinya untuk bersama-sama mengatasi permasalah gangguan maupun ancaman dikawasan serta penanggulangan terosrisme.

Menurut kedua Mentri Pertahanan tersebut situasi politik bisa naik turun tapi hubungan pertahanan dan militer harus tetap kuat dan bahkan harus meningkat.

Amerika Serikat dan Indonesia mempunyai kepentingan bersama dalam meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan dan selama ini telah melaksanakan latihan bersama antara kedua negara baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Udara. Pertukaran perwira siswa dan kegiatan lainnya juga sudah terlaksana tujuannya untuk memupuk jiwa kebersamaan dan membangun rasa saling percaya.

what about the 5 A400M ???? cancelled??

No talk about f16v yet huh??

leopards are always a joy to look at, BTW tambahan tank lepard pa kabar????
34091269_1490297134411958_7969517430697361408_o.jpg
34134718_1490297147745290_1578999131001585664_o.jpg
34033894_1490297161078622_5697644928440467456_o.jpg


RCWS
34101789_1490465131061825_1436613242787987456_o.jpg

lembaga keris
Isnt it dangerous to stand between two tank like that? What if rope sudently snap, run amok, and hit them?
 
No talk about f16v yet huh??


Isnt it dangerous to stand between two tank like that? What if rope sudently snap, run amok, and hit them?
I don't know, but i think normally they don't do that......maybe those are instructor overseeing the winch

Err, the Airbus is just waiting for signing ceremony the deal is between indonesia SOE Ministry and Airbus. Meanwhile this C130J is deal between Ministry of defense and Lockheed Martin. this become part of the formation of new Airlifter squadron
Akhirnya! Indonesia Putuskan Beli Lima Unit Airbus A400M Senilai US$2 Miliar
indomiliter | 19/01/2017 | Berita Matra Udara, Berita Update Alutsista, Dari Ruang Tempur, Pesawat Angkut | 63 Comments

151603_pesawat-airbus-a400m-di-halim-perdanakusuma_663_382.jpg


Selang sehari pasca pergantian posisi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), diperoleh kabar yang cukup menggembirakan seputar alutsista TNI AU. Seperti telah diberitakan sebelumnya bahwa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah menjatuhkan pilihan pesawat angkut berat untuk TNI AU pada Airbus A400M Atlas. Dalam rencana belanja alutsista di MEF (Minimum Essential Force) II periode 2015 – 2019 memang sudah disiapkan alokasi pembelian tiga unit pesawat angkut berat. Namun dalam rencana MEF II belum dijelaskan apa jenis pesawat tersebut. Dan berita terbaru sudah ada titik terang tentang berapa unit Airbus A400M yang bakal diakuisisi TNI AU.



Merujuk ke situs Janes.com (19/1/2017), telah dikonfirmasi bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI sudah menyetujui pengadaan lima unit Airbus A400M Atlas. Nilai untuk lima unit A400M tersebut disebut mencapai US$2 miliar. Kelima A400M nantinya akan disebar untuk perkuatan armada pesawat angkut berat di Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32. Meski sudah ada konfirmasi tentang unit yang dibeli, namun belum dijelaskan lebih lanjut mengenai skema ToT (Transfer of Technolgy) yang akan diperoleh pihak Indonesia. Selama ini kemitraan antara Airbus Group dan PT Dirgantara Indonesia (DI) telah berlangsung sangat baik dan erat, hampir sebagian besar produk PT DI terkait dengan kerjasama bersama Airbus Group.

151611_pesawat-airbus-a400m-di-halim-perdanakusuma_663_382.jpg


Sebelumnya pada bulan Agustus 2016, petinggi Airbus Defence and Space, Fernando Alonso, selaku Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space melakukan lawatan kerja di Indonesia. Dalam agenda kerjanya, Alonso akan melakukan pembicaraan dengan pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan mitra kerja PT Dirgantara Indonesia (DI). Terkait dengan produk, Airbus A400M dan pesawat angkut sedang C-295 menjadi domain dari area kerja Airbus Defence and Space. Untuk C-295 kini telah beroperasi memperkuat Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma.

Baca juga: Matangkan Kerjasama dan Penawaran A400M, Pimpinan Airbus Defence and Space Bertandang ke Indonesia

800x600_1334772551_A400M_In.jpg


Sebagai informasi, harga bandrol satu unit Airbus A400 ditaksir senilai 152 juta euro, atau setara Rp2,3 triliun. Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya maksimum payload 37 ton. Pesawat ini pertama kali meluncur pada Mei 2003, terbang perdana pada Desember 2009, dan diserahkan perdana ke pemesan (AU Perancis) pada Agustus 2013. Selain Perancis, negara pengguna Airbus A400M adalah Belgia, Jerman, Luxemburg, Spanyol, Turki, Inggris, dan Malaysia.

Baca juga: Airbus A400M Atlas – Next Generation, Pesawat Angkut Berat Strategis TNI AU

A400M-C-160-AAR_high.jpg


Ditilik dari kemampuan angkut dan jangkauan, Airbus A400 berada di antara pesawat angkut strategis C-17 Globemaster III dan C-130J Hercules. Dari sisi teknologi, Atlas punya inovasi tinggi dengan adopsi sistem kemudi fly by wire yang memudahkan penerbangan, sistem forward facing crew cockpit yang membuat operasi penerbangan efisien, dan ruang kabin terbesar yang memungkinkan peberbangan jarak jauh menjadi lebih hemat. Karena sudah serba terkomputerisasi, A400M hanya membutuhkan tiga awak, yakni pilot, kopilot dan loadmaster.

Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya ruang kargo dengan lebar 4 meter, tinggi 3,85 meter, dan panjang 17,71 meter, pesawat ini mampu mengangkut kargo dalam berukuran besar seperti helikopter NH90 atau CH-470 Chinook atau dua buah kendaraan pengangkut infanteri Stryker. A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton. (Haryo Adjie)

Keywords: Ryamizard Ryacudu,A400M,Kemhan,TNI AU

I think they dumped the 5 a400M deal for the Air Force and instead choose c130J which the AF is more familiar with.
 
I don't know, but i think normally they don't do that......maybe those are instructor overseeing the winch


Akhirnya! Indonesia Putuskan Beli Lima Unit Airbus A400M Senilai US$2 Miliar
indomiliter | 19/01/2017 | Berita Matra Udara, Berita Update Alutsista, Dari Ruang Tempur, Pesawat Angkut | 63 Comments

151603_pesawat-airbus-a400m-di-halim-perdanakusuma_663_382.jpg


Selang sehari pasca pergantian posisi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), diperoleh kabar yang cukup menggembirakan seputar alutsista TNI AU. Seperti telah diberitakan sebelumnya bahwa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah menjatuhkan pilihan pesawat angkut berat untuk TNI AU pada Airbus A400M Atlas. Dalam rencana belanja alutsista di MEF (Minimum Essential Force) II periode 2015 – 2019 memang sudah disiapkan alokasi pembelian tiga unit pesawat angkut berat. Namun dalam rencana MEF II belum dijelaskan apa jenis pesawat tersebut. Dan berita terbaru sudah ada titik terang tentang berapa unit Airbus A400M yang bakal diakuisisi TNI AU.



Merujuk ke situs Janes.com (19/1/2017), telah dikonfirmasi bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI sudah menyetujui pengadaan lima unit Airbus A400M Atlas. Nilai untuk lima unit A400M tersebut disebut mencapai US$2 miliar. Kelima A400M nantinya akan disebar untuk perkuatan armada pesawat angkut berat di Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32. Meski sudah ada konfirmasi tentang unit yang dibeli, namun belum dijelaskan lebih lanjut mengenai skema ToT (Transfer of Technolgy) yang akan diperoleh pihak Indonesia. Selama ini kemitraan antara Airbus Group dan PT Dirgantara Indonesia (DI) telah berlangsung sangat baik dan erat, hampir sebagian besar produk PT DI terkait dengan kerjasama bersama Airbus Group.

151611_pesawat-airbus-a400m-di-halim-perdanakusuma_663_382.jpg


Sebelumnya pada bulan Agustus 2016, petinggi Airbus Defence and Space, Fernando Alonso, selaku Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space melakukan lawatan kerja di Indonesia. Dalam agenda kerjanya, Alonso akan melakukan pembicaraan dengan pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan mitra kerja PT Dirgantara Indonesia (DI). Terkait dengan produk, Airbus A400M dan pesawat angkut sedang C-295 menjadi domain dari area kerja Airbus Defence and Space. Untuk C-295 kini telah beroperasi memperkuat Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma.

Baca juga: Matangkan Kerjasama dan Penawaran A400M, Pimpinan Airbus Defence and Space Bertandang ke Indonesia

800x600_1334772551_A400M_In.jpg


Sebagai informasi, harga bandrol satu unit Airbus A400 ditaksir senilai 152 juta euro, atau setara Rp2,3 triliun. Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya maksimum payload 37 ton. Pesawat ini pertama kali meluncur pada Mei 2003, terbang perdana pada Desember 2009, dan diserahkan perdana ke pemesan (AU Perancis) pada Agustus 2013. Selain Perancis, negara pengguna Airbus A400M adalah Belgia, Jerman, Luxemburg, Spanyol, Turki, Inggris, dan Malaysia.

Baca juga: Airbus A400M Atlas – Next Generation, Pesawat Angkut Berat Strategis TNI AU

A400M-C-160-AAR_high.jpg


Ditilik dari kemampuan angkut dan jangkauan, Airbus A400 berada di antara pesawat angkut strategis C-17 Globemaster III dan C-130J Hercules. Dari sisi teknologi, Atlas punya inovasi tinggi dengan adopsi sistem kemudi fly by wire yang memudahkan penerbangan, sistem forward facing crew cockpit yang membuat operasi penerbangan efisien, dan ruang kabin terbesar yang memungkinkan peberbangan jarak jauh menjadi lebih hemat. Karena sudah serba terkomputerisasi, A400M hanya membutuhkan tiga awak, yakni pilot, kopilot dan loadmaster.

Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya ruang kargo dengan lebar 4 meter, tinggi 3,85 meter, dan panjang 17,71 meter, pesawat ini mampu mengangkut kargo dalam berukuran besar seperti helikopter NH90 atau CH-470 Chinook atau dua buah kendaraan pengangkut infanteri Stryker. A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton. (Haryo Adjie)

Keywords: Ryamizard Ryacudu,A400M,Kemhan,TNI AU

I think they dumped the 5 a400M deal for the Air Force and instead choose c130J which the AF is more familiar with.

Airbus still goes on, same with C130J
 
I think they dumped the 5 a400M deal for the Air Force and instead choose c130J which the AF is more familiar with.
What I think is happening is that the C-130J is to be bought and operated by the Ministry of Defense, whilst the A400M is bought by the SOE Ministry, but the Air Force will operate the aircraft. It's the same deal with the Indonesian Air Force one (Business Boeing Jet), where the state secretariat owns the plane, but the air force maintains and operates it.


No talk about f16v yet huh??


Isnt it dangerous to stand between two tank like that? What if rope sudently snap, run amok, and hit them?
I would agree, but you can see the rope is slacking therefore they weren't actually pulling the tank when the picture is taken
 
Dalam waktu dekat TNI AU akan mengadakan pesawat C-130 type J dari Lockheed Martin dan Helicopter Apache yang saat ini sudah diterima Angkatan Darat. Tentunya akan diikuti dengan alutsista-alutsista lainnya sesuai rencana strategis pertahanan RI, ujarnya.
Nice. The Indonesian Air Force is also buying the AH-64E Apache Guardian attack helicopters. Wonder how many they are planning to buy.
 
Nice. The Indonesian Air Force is also buying the AH-64E Apache Guardian attack helicopters. Wonder how many they are planning to buy.

why Air Force also want to buy Apache???
there is will be overlaping with Army Apache. Also they need new maintenance team, new tools, new stock of spareparts.
Better they allocate the budget to buy more T-50 or Carracal... Let Penerbad do they job to support all land combat elements.

back to single green cammo?
 
could anyone actually gives an explanation why the air force wants the apache's?????
@madokafc @mandala @pr1v4t33r ??????????

They will use Apache as part of combat SAR and Air Forward Controller unit, to give an edge for CSAR unit when conducting combat SAR operation or establish line of control via Apache capabilities to giving allied units coordinated precision guide and supporting fire power at the same time.

Well rescue operation Syria and Sarajevo give alot of though about anti armor and precision fire power needed for CSAR operation
 
why Air Force also want to buy Apache???
there is will be overlaping with Army Apache. Also they need new maintenance team, new tools, new stock of spareparts.
Better they allocate the budget to buy more T-50 or Carracal... Let Penerbad do they job to support all land combat elements.


back to single green cammo?


There will be 4 kind of helicopter squadrons in our Air Force :
1. Medium lift helicopter squadron
2. Heavy lift helicopter squadron
3. Assault helicopter squadron
4. Combat SAR helicopter squadron

Who will guard our Air Force Helicopter Squadrons do their duty ?

Apache guardian helicopters.

Additional maintenance facility of course will be needed, that's why more Depohar and Sathar and also Skatek will be established in next Renstra 2020-2024.

For my point of view, our navy also needs these Apaches to guard and give air support of our amphibious forces to land.

Right ?
 

Latest posts

Back
Top Bottom