What's new

Indonesia Defence Forum

Turret untuk medium tank sudah tiba, hull nanti 24 september
21272610_10210445526203232_2104802512644153478_n.jpg

21317893_10210445526523240_6057132729530916490_n.jpg


Pandur 2 at PT.Pindad
pandur-pindad-1.jpg
pandur-pindad-2.jpg
pandur-pindad-3.jpg
pandur-pindad-4.jpg
pandur-pindad-5.jpg
 
Last edited:
Nice...Pandur II FSV....can't wait to see this beast at october parade
 
Taruna AAL Gelar Kirab Kota di Spanyol
Taruna Akademi Angkatan Laut menggelar kirab kota di Vigo, Spanyol, Sabtu (16/9/2017). Kirab kota yang menampilkan atraksi dan ketrampilan bermain musik tersebut bertujuan mengenalkan Indonesia ke masyarakat Spanyol.

1.jpg
2.jpg
3.jpg
4.jpg


Open Ship KRI Bima Suci Spanyol
KRI Bima Suci menggelar 'open ship' di Estacion Maritima, Vigo, Spanyol, Sabtu (16/9/2017). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan KRI Bima Suci kepada masyarakat Spanyol.

8.jpg

5.jpg

6.jpg

7.jpg
 
Kok saya mikirnya pembelian Pandur FSV ini utk "nampar" Badak Pindad ya? Seperti : Ini lho panser FSV modern, sudah bisa fire on move, proteksi bukan "kotak sabun", sudah berpenggerak 8x8.
TOT pemasangan turret jangan dibicarakan krn sudah dapat saat riset Badak, yg belum kita kuasai sama sekali itu memproduksi gun dan turretnya. Software dalemannya mungkin bisa kita buat sendiri.
Bahkan Badak pun belum amfibi (ya saya tahu Pandur versi FSV ini juga bukan amfibi, tapi yg ekuivalen Badak, yaitu Tarantula pun sudah amfibi).
Sorry for using bahasa here.
 
Please share details on Indonesian Intelligence Agencies. There role focus on things and other details.
 
Tension with ID is the last thing ET needs right now. They have been in battle against the AUS for more rights in their "shared" oil block exploitation and their internal politics have never been any good since their independence. I only hope that whoever gets to sit on ET presidential chair can get his shits straight.

True, cant imagine Lotus jilid II will be one sided slaughter and massacres considering the differences in National strength (one at 1976 and Today Indonesia)

marder-1a3c-tni-ad.jpg

FROM INDONESIA
DPR NILAI ANGKATAN DARAT BELUM SIAP BERUBAH KE DOKTRIN MEKANIK INFANTERI
17 SEPTEMBER 2017 DIANEKO_LC 2 COMMENTS
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai, TNI AD belum mumpuni untuk mengubah eranya ke doktrin mekanik infanteri dari yang sebelumnya tradisional infanteri. Menurutnya, alutsista TNI belum mencukupi untuk mengarah ke sana.

“Enggak mas, tidak ada perubahan doktrin, itu (TNI -red) hanya menambah peralatan (Panser -red) saja, jumlah peralatan dengan jumlah pasukan kita masih terlalu jauh, bukannya berubah ke arah doktrin mekanik infanteri,” ujarnya, Sabtu, 16 September 2017.

Keadaaan TNI hari ini, sambungnya, masih kekurangan alutsista dalam jumlah banyak. Sebagai salah satu negara kepulauan, dia menilai, Indonesia masih kurang banyak jumlah alutsista pendukungnya.

“Kita masih jauh untuk mencapai minimum essential force (MEF), jadi jauh untuk merubah doktrin ke arah mekanik, memang sudah pernah dibicarakan sejak dulu bagaimana doktrin mekanik bagaimana konvensional juga,” jelasnya.

Dia juga menegaskan upaya pembelian alutsista tentunya harus disertai tranfer of knowledge yang merupakan perintah dari UU Pertahanan. “TOT itu amanat UU, ada dan tertera dalam UU Pertahanan, jadi setiap pembelian alutsista dari luar negeri harus disertai TOT mereka di Indoensia,” jelasnya.

Begitupun dengan Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Elnino M Husein Mohi yang berharap perkembangan teknologi di Indonesia menomorsatukan teknologi militer.

“Artinya, research and development dalam teknologi apa pun mestinya dimulai dari militer sebelum R&D teknologi untuk kepentingan sosial. Untuk itu, industri strategis kita (PINDAD, PTDI, LEN, PAL -red) mesti menjadi supervisor utama ketika kita membeli alutsista dari luar negeri,” tegasnya saat dihubungi.

Konsekuensinya bukan sekedar transfer of technology, sambungnya, tapi juga modifikasi (sesuai karakteristik prajurit RI) sehingga memunculkan tipe alutsista yg tipikal Indonesia.

Dia juga mengatakan, industri strategis di Indonesia sebetulnya mampu untuk melakukan modifikasi, bahkan membuat alutsista sendiri yang berkelas dunia. “Tapi sekarang ini sistem penganggaran dan manajemen pengadaan alutsista kita masih mengerdilkan industri strategis/pertahanan dalam negeri,” jelasnya.

Elnino menyatakan transfer of technology wajib demi memajukan industri strategis/pertahanan Indonesia. “Apalagi sekarang ini yang sudah zaman digital, kita mesti menguasai sepenuh-penuhnya segala aspek teknis alutsista hingga detail, agar persenjataan kita benar-benar berada dalam kendali kita,” tegasnya.

Photo : Marder 1A3C (TNI AD)

Sumber : Okezone


Very true, TNI AD is not in position to convert all of their regular infantry formation toward mechanized units. Simply the funds is very lacking meanwhile we had hundreds infantry formation
 
^ it doesn't mean we shouldn't start developing it whilst increasing the number of equipment necessary for mechanized infantry.... right?

“Artinya, research and development dalam teknologi apa pun mestinya dimulai dari militer sebelum R&D teknologi untuk kepentingan sosial. Untuk itu, industri strategis kita (PINDAD, PTDI, LEN, PAL -red) mesti menjadi supervisor utama ketika kita membeli alutsista dari luar negeri,” tegasnya saat dihubungi.

i'm not entirely sure about this.... yes there is a merit of increasing R&D in the field of defense industries but sidelining social need might end up creating a giant backlash on the country's development as a whole...
 
turret-105-mm-kerja-sama-dengan-cmi-defense-belgia-di-pt-pindad-tribun-jabar.jpg

FROM INDONESIA
MENHAN TINJAU KESIAPAN TURRET DI PT PINDAD
18 SEPTEMBER 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, meninjau kesiapan turret dalam mendukung medium tank pertama buatan dalam negeri hasil pengembangan bersama FNSS Turki pada acara sarasehan industri pertahanan, di PT Pindad (Persero), Senin (18/9/2017).

Menhan meninjau secara langsung kesiapan progress Medium tank beserta turret 105 mm kerja sama dengan CMI Defense Belgia.

Sarasehan ini juga dihadiri oleh Direktur Utama beserta Direksi dari industri strategis dan swasta.

Proyek medium tank adalah program negara yang termasuk pada 7 pengembangan strategis Kemhan.

Proyek medium tank dimulai pada tahun 2015, dan pada 5 Oktober 2017 nanti akan tampil dalam puncak perayaan HUT TNI ke-72 di Cilegon.

Direktur Utama Pindad, Abraham Mose mengapresiasi dukungan Menhan yang terus mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan Alutsista negara.

“Sarasehan ini merupakan atensi dari Menhan terhadap perkembangan terkini dari kesiapan indhan khususnya BUMNIS dalam mendukung Alutsista TNI dan Polri. Pindad merancang medium tank ini untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan alutsista dalam menjaga kedaulatan NKRI,” kata Abraham Mose.

Photo : Turret 105 mm kerja sama dengan CMI Defense Belgia di PT Pindad. (Tribun Jabar)

Sumber : Tribun Jabar
 
GO TO CILEGON

Sejumlah prajurit dan material tempur Korps Marinir yang tergabung dalam Tim Demo Tempur Laut Peringatan HUT KE-72 TNI tahun 2017 memasuki KRI SURABAYA-591 di Dermaga Koarmatim, Surabaya. Senin (18/9/2017) yang akan berangkat ke Cilegon, Banten.

#marinir #tnial @tni_angkatan_laut

FB_IMG_1505722935349.jpg
FB_IMG_1505722809929.jpg
FB_IMG_1505722804200.jpg
FB_IMG_1505722792386.jpg
FB_IMG_1505722789142.jpg


Setelah melaksanakan pemeliharaan major servicing (servis besar), pesawat tempur Hawk Mk-209 dikembalikan ke Skadron Udara 12 yang berpangkalan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Hawk Mk-209 buatan British Aerospace (BAE) dengan nomor seri IS-002 dan registrasi TT-0204, masuk Satuan Pemeliharaan (Sathar) 32 Depohar 30 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang sejak 26 Oktober 2016.

depo-1.jpg
FB_IMG_1505724001744.jpg


https://mylesat.com/2017/09/18/opname-setahun-menjadikan-hawk-mk-209-kembali-siap-tempur/
 
Indonesian company PT Pindad has developed a new light wheeled tank or armoured fighting vehicle with 105mm high-pressure gun.

21743035_1114150138730000_5189745979132746352_n.jpg


The PT Pindad has unveiled details of a new hybrid of the Pandur II wheeled armoured personnel carrier by Excalibur Army equipped with the Belgium Cockerill CT-CV 105 high-pressure gun with an advanced autoloader able to fire the long-range Falarick 105 gun-launched anti-tank guided missile (GLATGM).

The new wheeled armoured fighting vehicle is equipped with a Cockerill CT-CV 105HP Weapon System (gun and turret). With this type of vehicle, the Indonesian army will have an high mobility vehicle with fire power of a main battle tank.

The Cockerill CT-CV 105 turret uses NATO 105mm ammunition, special ammunition and the Falarick 105 gun-launched ATGW to deliver highly flexible, precise, organic fire-support to high-mobility forces. Applicable to both tracked and wheeled vehicles, the system offers precise direct and indirect engagement.

Due to its limited recoil, high/low angles of firing (-10° to +42°), this fully stabilised system is particularly well suited to the demands of modern operations in urban and difficult terrains including beyond-line-of-sight engagements.

Back-up devices are foreseen to allow continued use of the turret in case of loss of electrical power supply.

http://defence-blog.com/army/pindad...heeled-tank-with-105mm-high-pressure-gun.html
 
Indonesian company PT Pindad has developed a new light wheeled tank or armoured fighting vehicle with 105mm high-pressure gun.

21743035_1114150138730000_5189745979132746352_n.jpg


The PT Pindad has unveiled details of a new hybrid of the Pandur II wheeled armoured personnel carrier by Excalibur Army equipped with the Belgium Cockerill CT-CV 105 high-pressure gun with an advanced autoloader able to fire the long-range Falarick 105 gun-launched anti-tank guided missile (GLATGM).

The new wheeled armoured fighting vehicle is equipped with a Cockerill CT-CV 105HP Weapon System (gun and turret). With this type of vehicle, the Indonesian army will have an high mobility vehicle with fire power of a main battle tank.

The Cockerill CT-CV 105 turret uses NATO 105mm ammunition, special ammunition and the Falarick 105 gun-launched ATGW to deliver highly flexible, precise, organic fire-support to high-mobility forces. Applicable to both tracked and wheeled vehicles, the system offers precise direct and indirect engagement.

Due to its limited recoil, high/low angles of firing (-10° to +42°), this fully stabilised system is particularly well suited to the demands of modern operations in urban and difficult terrains including beyond-line-of-sight engagements.

Back-up devices are foreseen to allow continued use of the turret in case of loss of electrical power supply.

http://defence-blog.com/army/pindad...heeled-tank-with-105mm-high-pressure-gun.html
Pt pindad developed this???
 
Pt pindad developed this???

The vehicle as a whole? Nope. This variant maybe. Note that PT Pindad has been buying license to build 105mm turrets and ammos. I guess with the medium tank coming, the 8x8 IFV project spec will be adjusted to standardize the supply.
 
Back
Top Bottom