What's new

Indonesia Defence Forum

M113 Arisgator, side view... propeller nya pakai kit arisgator... sip
Snap 2017-09-13 at 22.58.39.jpg
 
Last edited:
TNI Angkatan Laut (TNI) kembali membuat kapal bantu cair minyak (BCM) di Batam . Mereka mempercayakan proyek pembuatan kapal tanker khusus ini di PT Batamec Shipyard yang sukses melaksanakan peletakan lunas pertamanya (keel laying) di Tanjung Uncang, Jumat (8/9) kemarin.

bcm1.jpg
bcm2.jpg
bcm3.jpg
 
BPPT Kembangkan Teknologi Deteksi Kapal Selam



Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengembangkan teknologi aplikasi deteksi kapal selam untuk melacak kapal selam yang masuk ke perairan Indonesia.

Aplikasi ini menggunakan teknologi akustik atau sound navigation and ranging (sonar) dengan memanfaatkan dinding selat untuk memantulkan sinyal. Jika frekuensi dan resolusi benda yang melewati aplikasi itu terpenuhi, aplikasi akan melacak dan melaporkannya.

Tiap dinding selat saling memberikan sinyal. Kalau ada yang berbeda akan langsung terdeteksi. Tidak cuma kapal selam, ikan besar juga bisa terdeteksi,” ujar Kepala Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Kelautan, Yudi Anantasena kepada Anadolu Agency, Senin.

Selain bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL, BPPT menggandengan perguruan tinggi untuk mengembangkan teknologi aplikasi pendeteksi kapal selam. Di antaranya Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Institut Pertanian Bogor.

Kita akan coba menghimpun diaspora Indonesia di luar ngeri yang ahli akustik. Semua pihak terkait akan kita ajak berhimpun,” ujarnya.

Sementara itu Menteri Koordinator Maritim Luhut Panjaitan menyambut baik upaya ini. Selama ini, pengawasan kapal selam di Indonesia dilakukan secara manual oleh TNI AL.

Ke depan kita mampu untuk monitor langsung, karya anak bangsa pula. Ternyata dengan biaya yang tidak terlalu mahal kita bisa memonitor semua kapal,” ujar Luhut, seusai rapat koordinasi di Penyusunan Kebijakan Aplikasi Teknologi Kapal Selam di Perairan Indoensia, Senin, di Kemenko Maritim.

Rencananya aplikasi ini akan digunakan di seluruh Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan banyak aplikasi deteksi kapal selam. Dari Sabang di ujung barat, Natuna, Selat Makassar hingga wilayah timur Indonesia. Sedang untuk sementara uji coba akan dipasang di selat dengan kepadatan tinggi seperti Selat Sunda dan Selat Lombok.

AA
 

Attachments

  • Screenshot_2017-09-14-10-58-29-1.png
    Screenshot_2017-09-14-10-58-29-1.png
    61.5 KB · Views: 188
koq kontainer register maersk bilang ini barang dari kopeq, slovania??? Bukanya pandur yang di beli dari chekos?

Apa kita ngambil pandur lisensi slovenia "Krpan" ?


Tapi kayaknya slovenia cuma tempat transit untuk pengiriman soalnya Czech gak punya laut.
 
Last edited:
Keempat Pandur II 8×8 terdiri dari dua unit Pandur II 8×8 amfibi (IFV) dengan SMB (Senapan Mesin Berat) RCWS 12,7 nmm, satu unit Pandur II 8×8 non amfibi (IFV/Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon RCWS Ares 30 mm, dan satu unit Pandur II 8×8 varian kanon 105 mm. Untuk varian kanon disebut juga sebagai FSV (Fire Support Vehicle), rencananya Pandur FSV akan dipasangkan kubah dan laras dari Cockerill.

more : http://www.indomiliter.com/hadir-dalam-tiga-varian-empat-pandur-ii-8x8-telah-tiba-di-indonesia/
 
Keempat Pandur II 8×8 terdiri dari dua unit Pandur II 8×8 amfibi (IFV) dengan SMB (Senapan Mesin Berat) RCWS 12,7 nmm, satu unit Pandur II 8×8 non amfibi (IFV/Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon RCWS Ares 30 mm, dan satu unit Pandur II 8×8 varian kanon 105 mm. Untuk varian kanon disebut juga sebagai FSV (Fire Support Vehicle), rencananya Pandur FSV akan dipasangkan kubah dan laras dari Cockerill.

more : http://www.indomiliter.com/hadir-dalam-tiga-varian-empat-pandur-ii-8x8-telah-tiba-di-indonesia/

Baru ngeh tech harom lg masuk lewat Brazil
 
bell-412-ep-tni-ad-fuadz_81.jpg

TANPA KATEGORI
SKADRON 13/ SERBU AKAN MENDAPAT DUA BELL 412
14 SEPTEMBER 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Skadron 13/Serbu yang bermarkas di Bandar Udara Internasional Kalimarau, Kabupaten Berau segera mendapat tambahan armada baru. Dua helikopter tempur jenis BELL 412 bakal mendarat pada Oktober 2017.

Adanya tambahan dua unit helikopter secara keseluruhan saat ini ada lima unit di Skadron 13/Serbu Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenad). Penambahan alutsista ini didatangkan untuk mendukung kekuatan pengamanan di Kaltim.

Sesuai spesifikasinya, helikopter jenis BELL 412 memiliki kemampuan bisa membawa satu personel regu beserta kelengkapan perang. Jenis helikopter ini juga ideal difungsikan sebagai armada tempur TNI AD.

“Untuk tanggal pastinya dua unit BELL 412 tersebut kemungkinan sudah mendarat di atas tanggal 5 Oktober ini. Dan ini merupakan bukti nyata, kalau Skadron kita benar-benar memiliki kekuatan tempur yang luar biasa,” ungkap Dandim 0902/Trd, Letkol Rony Nuswantoro Hadi kepada Koran Kaltim, Rabu (13/9) di ruang kerjanya.

Skadron 13/Serbu sudah beroperasi sejak semester I tahun 2016 lalu. Sejak diresmikan, Skadron 13/Serbu dilengkapi tiga unit helikopter yang didukung 312 prajurit TNI AD. Skadron ini diresmikan pada 25Agustus 2016.

Sejak diresmikan, hingga kini sudah terjadi penambahan kelengkapan. Skadron Puspenad membangun fasilitas sendiri. Saat ini sudah ada perkantoran, mess prajurit, hanggar dan sekarang akan membangun perumahan.

Karena personil yang akan menempati pangkalan ini cukup banyak, termasuk teknisi helikopter, teknisi persenjataan dan lain sebagainya.

Satuan Skadron ini menyerupai Batalyon atau memiliki satuan sendiri, namun untuk personel yang ditempatkan hanya sepertiga dari jumlah personel batalyon.

Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman, Mayjen Johny Lumban Tobing saat meresmikan satuan tempur udara ini menyatakan standar armada yang dimiliki nantinya sekitar 32 unit.

Tapi, Rony mengaku untuk kepastian unit alutsista skadron secara keseluruhan sejauh ini masih terus diperhitungkan hingga mencapai jumlah ideal.

“Berapa banyak personel yang ada, saya tidak mengetahui jelas, Skadron kan memiliki komandan sendiri. Kami juga belum tahu jumlah helikopter yang akan di tempatkan di sini (Berau), yang jelas ada jenis helikopter Bell yang nantinya akan datang terlebih dahulu,” pungkasnya.

Sedianya dua alutsista tambahan untuk Skadron 13/Serbu sudah tiba pada Juli lalu. Kedatangannya tertunda lantaran diperbantukan untuk mendukung kekuatan TNI AD pada peringatan HUT TNI yang dipusatkan di Banten.

Jika melihat fungsi jenis helikopter yang akan tiba, pastinya untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Tapi dengan kondisi saat ini, helikopter akan difokuskan untuk mendukung pergerakan pasukan pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia di Kaltim.

Photo : Bell 412 EP TNI AD (fuadz_81)

Sumber : Koran Kaltim
 
ef21d70b-76d7-4ddb-bb12-90037ecd3e3d_169.jpg


01e2f78c-48a2-4286-9546-2438a4310338_169.jpg


a76ef3ad-498a-4868-9857-af59fdbfe6c9_169.jpg


35ef316e-8caa-4da4-ae15-07a1fda49730_169.jpg


Counter-terrorism drill by Indonesian Navy at Juanda Airport Surabaya. Image credit to detikcom.
 
14 September 2017

Indonesia has begun training activities for ab initio naval cadets on board a newly commissioned ship. Platform has significantly improved the service's practical training capacity in line with current modernisation drive. (photo : choupesqueira)

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI–AL) has embarked 119 naval cadets on its recently commissioned training ship. The trainees are currently preparing the platform for its maiden voyage, from Vigo in Spain to Surabaya in Indonesia.
The TNI–AL received delivery and commissioned the new 111 m, three-masted training ship, which has been named KRI Bima Suci , on 12 September at the facilities of Spanish shipbuilder Construcciones Navales Paulino Freire. Bima Suci was launched by the company in October 2016, and will replace the TNI–AL's current 823-ton training barquentine, KRI Dewaruci .
"Among significant differences between Bima Suci and its predecessor is that the new ship will feature more modern navigation equipment, a desalination plant, and a data link to improve communications," said the TNI–AL in a statement on the new vessel's induction.
In addition, Bima Suci features accommodation for up to 120 cadets per training mission – a significant improvement from the 70-trainee capacity of Dewaruci .
According to specifications provided by the TNI–AL, Bima Suci features an overall length of 111.2 m, an overall beam of 13.65 m, and a hull draught of 5.95 m. The ship's tallest mast stands at 49 m from deck level, and the barquentine can fly 26 sails with 3,350 sq m of total sail area.
(Jane's)
 
Back
Top Bottom