What's new

Indonesia Defence Forum

Airbus Helicopters Signs New Agreement in Indonesia

Airbus Helicopters and Indonesian Aerospace (Indonesian acronym PTDI) signed a new agreement to jointly develop local support and MRO services for the helicopters that PTDI supplies to the Indonesian military and government agencies. The two companies have been cooperating for more than 40 years, during which time they have delivered some 160 helicopters to southeast Asia’s largest country. In most cases, they have been delivered from Europe in a “green” state, for completion and mission-equipping by PTDI at its factory in Bandung.

ptdi.jpg


“Indonesia plays an extremely important role in Airbus Helicopters’ global industrial footprint, and this expanded cooperation with our longstanding trusted partner speaks of our continued commitment to invest into Indonesia’s aerospace industry,” said Guillaume Faury, CEO of Airbus Helicopters. “We are also happy to be part of a strengthened alliance that would help develop Indonesia’s technical competency in helicopter maintenance,” said Budi Santoso, CEO and president of PTDI.

Airbus Helicopters said that PTDI had “implemented a robust reorganization” of its support activities. In particular, the European company said its own subsidiary in Indonesia had become involved alongside PTDI in maintenance of the NAS-332 Super Puma helicopters that the Indonesian air force (Indonesian acronym TNU-AU) operates as Presidential and VIP transports. There has recently been a controversy in Indonesia over an acquisition of three Leonardo AW101 helicopters by the previous commander of the TNI-AU. The status of that acquisition is still unclear.

PTDI has now delivered to the TNI-AU four of the six H225M Cougar helicopters that the service ordered for the combat SAR mission. The final pair should follow in the next few weeks. The first of these H225Ms was handed over at the Airbus Helicopters factory in Marignane, France, as long ago as November 2014. Their completion and delivery to the TNI-AU was delayed by various factors, including the gearbox trouble that has afflicted the civilian EC225 fleet after a 2012 ditching, and the late delivery of some mission equipment to Bandung. PTDI has equipped the six H225Ms with EO/IR sensor balls, FN Herstal 7.62mm machine guns and its own 2.75-inch rocket launchers.

The next major program at Bandung is the completion of 11 AS365 Mbe Panther helicopters for the Indonesian Navy. Following their handover at Marignane last November, the first two of these have arrived at Bandung following a long journey by seafreight. PTDI will add a dipping sonar (from L3 Com); A244/S torpedos (from Leonardo); and its own ASW mission display console.

Another ongoing program is the completion of 12 Fennec helicopters for the Indonesian Army. The first of these (an AS350B3) was handed over for training in 2015. It was followed in January this year by two AS550C3 helicopters that have been armed by PTDI with machine guns and rocket launchers. Another three of this type, and six twin-engine AS555APs, are all scheduled for delivery this year. More orders could follow, as the Army seeks to replace its aging Bo105s.

Despite the longstanding cooperation, a press release from Airbus Helicopters implied that it had not yet recognized PTDI as an approved completion and services center. But this would be done “upon [PTDI] successfully passing quality and safety audits,” the European company continued.

http://www.ainonline.com/aviation-n...bus-helicopters-signs-new-agreement-indonesia
 
.
Five New Patrol Boats Strengthen Navy

kal-28-2.jpg

KAL Lasa Island TNI AL, one patrol boat propeller production Tesco Indomaritim [TNI AL] ☆

A total of five Navy patrol boat KAL 28 meters alias domestic production strengthen the ranks of the Navy, namely Karakelang Island 1-6-30 KAL, KAL Nustual Island 1-9-16, 1-13-45 Ambalat Island KAL, KAL Sangihe Island 1 -8-31 and KAL Trangan Island 1-11-16.

Logistics Assistant Chief of Staff of the Navy, Rear Admiral TNI Mulyadi, presided over the handover of five ships was made by PT Tesco Indomaritim, in Pantai Mutiara, North Jakarta, on Thursday.

The addition of these patrol boats into force for a limited patrols in the security forces of the sea and the Navy base.

Procurement of five units of the ships he said, according to the procedural criteria ship construction from the initial draft, hydrodynamics laboratory testing to detailed design and supervised the task force, that has met basic standards of ship building.

antaranews
 
. . .
kri-re-martadinata-331-the-jakarta-post.jpg

FROM INDONESIA
PERESMIAN KRI R.E. MARTADINATA – 331 AKAN DILAKSANAKAN BESOK
6 APRIL 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono, S.E., melaksanakan peninjauan dan pengecekan Komplek Satuan Koarmabar I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dalam rangka upacara peresmian KRI R.E. Martadinata-331 yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 7 April 2017.

Kasarmabar Laksamana Pertama TNI Yudo Margono, S.E., dalam kesempatan tersebut antara lain melakukan peninjauan dan menyaksikan pelaksanaan geladi upacara peresmian KRI R.E. Martadinata-331 di dermaga Komplek Satuan Koarmabar I, melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana fasilitas labuh KRI serta sarana pendukung lainnya.

Dalam kegiatan tersebut, Kasarmabar didampingi para Asisten Pangarmabar, para Komandan Satuan jajaran Koarmabar serta para Kepala Dinas/Kepala Satuan Kerja Koarmabar.

Photo : KRI RE Martadinata 331 (The Jakarta Post)

Sumber : Pen Koarmabar

hmm usually major capital warship is for Eastern fleets, but now for Western fleets
 
.
Jumat, 07 April 2017
Rudal Grom dengan meriam 23 mm Zur 23-2 KG [ARC] ★

Panglima Kodam XVIII Kasuari Mayjend TNI Joppie Onesimus Wayangkau, saat menghadiri upacara pembukaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke-98 tahun 2017 di Kampung Muturi, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, sempat menyinggung tentang Detasemen Rudal yang siap dibangun di Kabupaten Teluk Bintuni.

Detasemen Rudal, kata Wayangkau, sengaja dimasukkan dalam rencana strategis teritorial Kodam baru di Papua Barat untuk menjaga aset vital negara. Salah satunya di kilang minyak dan gas bumi yang dioperasikan SKK Migas dan BP Tangguh.

"Di sini akan didirikan satu Detasemen Rudal di bawah Kodam XVIII Kasuari. Tujuannya, menjaga aset vital milik negara, yang melakukan kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi di kawasan ini," ujarnya di Bintuni, Rabu, 5 April 2017.

Disinggung soal tingkat urgensi pendirian Detasemen Rudal, Wayangkau menyebutkan sudah menjadi tugas TNI untuk menjaga aset vital nasional milik negara. Tidak saja di Kodam XVIII Kasuari, menurutnya, di daerah lain juga ada Detasemen Rudal.

"Dengan adanya Detasemen Rudal, otomatis, di sini akan ada radar pemantau sehingga pekerja dan masyarakat yang berdiam di sekitarnya merasa aman, tanpa gangguan dan ancaman dari luar," tuturnya.

Rencana pendirian Detasemen Rudal, Wayangkau melanjutkan, juga untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat tentang kamera pengintai udara (drone). Drone itu, menurut laporan warga, selama sebulan terakhir mengintai dan meresahkan warga di sekitar Kabupaten Teluk Bintuni sampai wilayah pertambangan.

"Kami sudah menerima informasi tentang pengintai misterius tersebut, tapi kami mengalami kesulitan mendeteksinya karena di Papua hanya ada dua radar pemantau, yaitu di Biak dan Sorong," katanya. Ia mengaku agenda kunjungannya ke Bintuni juga guna melihat lokasi strategis untuk pembangunan Detasemen Rudal.

Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Petrus Kasihiu sangat mendukung rencana pendirian Detasemen Rudal Kodam XVIII Kasuari di wilayahnya. Dukungan tersebut disertai dengan penyiapan lahan serta kebutuhan lain, yang akan menunjang tugas TNI di Kabupaten Teluk Bintuni.

"Untuk lahan, tentu akan kami siapkan. Pemda Teluk Bintuni tetap welcome dengan Kodam XVIII Kasuari demi keutuhan NKRI," ucapnya.

Tempo

Indonesian army to build one Anti-aircraft missile detachment in Papua, located near Bintuni bay to defend territory
 
. . . . .
Modern Medium Weight Tank (MMWT) will be displayed at International Defence Industry Fair 2017 in Büyükçekmece, Turkey.

Tank Buatan Bandung Mejeng di Turki Bulan Depan
Ardan Adhi Chandra - detikFinance


79441e87-5001-47f8-b20b-dbc18a7cdd71_169.jpg

Foto: Ardan Adhi Chandra

Jakarta - PT Pindad (Persero) tengah merampungkan pembuatan medium tank hasil kerja sama dengan perusahaan asal Turki, FNSS. Medium tank yang dibuat di Bandung, Jawa Barat ini rencananya akan dipamerkan di pameran alat sistem pertahanan di Turki Mei 2017 mendatang.

Pembuatan medium tank ini melibatkan dua negara sekaligus, yaitu Pindad dari Indonesia dan FNSS dari Turki. Kedua perusahaan sama-sama mengembangkan medium tank ini atau yang disebut dengan project development.

"Pindad kerja sama dengan mitra strategis dari Turki FNSS direncanakan pada Mei ini pada saat kegiatan pameran pertahanan di Turki akan memperlihatkan bentuk utuh dari medium tank yang selama ini dikerjakan oleh kedua negara," jelas Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad Widjajanto saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Medium tank ini mampu menembus kecepatan hingga 70 kilometer (km) per jam dengan daya jelajah hingga 600 km. Medium tank ini akan dilengkapi dengan meriam dengan kaliber 105 mm yang diadopsi dari Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense dari Belgia.

ef532600-8311-4326-ae05-2bd24ab24b5a.jpg
Foto: Ardan Adhi Chandra

"Medium tank menggunakan sistem senjata 105 mm yang merupakan hasil kerja sama putra-putri Pindad dengan Cockerill Belgium," tutur Widjajanto.

Selain itu, medium tank ini juga rencananya akan diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) 5 Oktober mendatang.

Medium tank yang bermesin diesel ini memiliki berat 30-40 ton. Kemudian untuk dimensi panjangnya adalah 7 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,7 meter.

"Di Indonesia kala enggak salah ingat itu pada saat ulang tahun TNI 5 Oktober," ujar Widjajanto.

79441e87-5001-47f8-b20b-dbc18a7cdd71.jpg
Foto: Ardan Adhi Chandra
 
Last edited:
. . .
fasilitas-fisik-pembuatan-munisi-pt-pindad-malang-voice.jpg

FROM INDONESIA
DANPUSLAT KODIKLAT TNI TINJAU FASILITAS FISIK PEMBUATAN MUNISI PT PINDAD
7 APRIL 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Komandan Korem 083/Bdj Kolonel Arm Budi Eko Mulyono SSos MM. mendampingi kunjungan kerja Danpuslat Kodiklat TNI Brigjen TNI, Timbang Sembiring Meliala dan Dirlat Kodiklat TNI Brigjen TNI Awaluddin, SE. ke Divisi Munisi PT. Pindad di Turen, Kamis (6/4).

Dalam kunjungan itu Danpuslat Kodiklat TNI meninjau secara langsung fasilitas fisik pembuatan munisi baik kaliber besar maupun kaliber kecil.

Danpuslat Kodiklat TNI menerima paparan dari Direktur Bisnis Produk Pertahanan dan Keamanan Pindad, Widjajanto, yang menjelaskan tentang kemampuan PT. Pindad dalam memenuhi kebutuhan TNI.

Danpuslat Kodiklat TNI mengatakan, kunjungan kali ini adalah untuk melihat secara spesifik sejauh mana kesiapan dan kemampuan Divisi Munisi PT.Pindad dalam memenuhi kebutuhan TNI.

Kunjungan ini juga sekaligus untuk memastikan apakah policy making dalam rangka revitalisasi industri pertahanan berkualitas dan dapat implementatif.

Selain itu, melalui kunjungan ini diharapkan akan mendorong PT. Pindad khususnya Divisi Munisi dalam mendukung target sebagai line of departure dari industri pertahanan dalam negeri, baik alutsista maupun non Alutsista.

Lebih lanjut Danpuslat Kodiklat TNI mengatakan untuk mengadakan interaksi dalam kaitan kebutuhan munisi, hal itu hendaknya tidak dilihat dari seberapa besaran profitnya, tetapi yang terpenting adalah hal itu sebagai terobosan awal dalam rangka menembus pasar regional.

Sementara itu Direktur Bisnis Produk Pertahanan dan Keamanan PT Pindad mengatakan, pihaknya akan terus konsen terhadap masalah kualitas yang menjadi tuntutan user dalam hal ini TNI.

Untuk memastikan agar kualitas terus meningkat, PT Pindad membeli berbagai peralatan yang cukup mahal guna mendukung proses produksi.

“Sejak pemerintah mencanangkan revitalisasi industri pertahanan, PT Pindad sudah membeli beberapa mesin dan peralatan penunjang lainnya untuk meningkatkan fasilitas, kapasitas dan kualitas” ungkap Widjajanto.

Kegiatan tambahan kunjungan kerja Danpuslat Kodiklat TNI, masing-masing Perwira menengah yang salah satunya Danrem 083/Bdj mencoba menembak Pistol jarak 25 meter di lapangan tembak PT. Pindad.

Photo : Danrem 083 dampingi Danpuslat Kodiklat TNI Tinjau Fasilitas Fisik Pembuatan Munisi PT Pindad (Malang Voice)

Sumber : Malang Voice
 
. .

Pakistan Affairs Latest Posts

Back
Top Bottom