What's new

Indonesia Defence Forum

brimob.jpg
 
Has she even considered how much money will be spent just to change TNI name back to "ABRI"?
Every badge in uniform, every name sign in military bases will have to changed
Besides, it is only based on subjective thought..she tought ABRI is "meaner" than "TNI"
What a joke

Some say she is a big fan of China..any country..including Indonesia is even criticised by her as never able to compete with China..though the facts true...her analysis always tend to defend China...see her comment when she said Jokowi's move visting natuna on board of warship as excessive...

For me..any intrusion to territory must be responded very seriously...
 
Some say she is a big fan of China..any country..including Indonesia is even criticised by her as never able to compete with China..though the facts true...her analysis always tend to defend China...see her comment when she said Jokowi's move visting natuna on board of warship as excessive...

For me..any intrusion to territory must be responded very seriously...
I do agree, any intrusion, it is our pride to difend our air, water and motherland;
We never choose a foe:a weaker or the stronger one, but if they come to fight us we would gladly happy to face them.
 
2058574_20161010021040.png

KUNJUNGAN DANPUSSENARMED KODIKLAT TNI AD BRIGJEN TNI YUDI SATRIYONO, S.H. KE CINA

Cimahi - Senin, 26 September 2016 Danpussenarmed Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Yudi Satriyono, S.H. melaksanakan kunjungan dalam rangka menghadiri undangan Live Firing Test N-LAWS di Cina dan didampingi oleh Dirbinlitbang Pussenarmed Kolonel Arm Ruly Chandrayadi, S.H.

http://pussenarmed.net/
 
Akhirnya, Aerostar TNI-AU Tampil di Muka Publik

AEROSTAR%201.jpg


Indonesian Air Force Aerostar UAV, from Special Squadron UAV 51. This UAV made in Israel had been used in several high profile mission of Indonesian Air Forces since their introduction. In near future, Indonesian Air Forces targeted to have armed recon UAV for strike and recon mission profile.....

AEROSTAR%202.jpg


AEROSTAR%204.jpg


the motivational patch, u can run but u can't hide

AEROSTAR%203.jpg
 
Infoglobal, Jago Sistem Avionik yang Muncul Berkat Embargo
by Eddy Dwinanto Iskandar - October 10, 2016

Dari kesulitan lahirlah peluang dan inovasi. Itulah yang dialami PT Infoglobal Teknologi Semesta yang berhasil memproduksi sistem avionik pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia. Perusahaanasal Surabaya ini sanggup memproduksi peralatan avionik, peranti vital di kokpit pesawat tempur yang menjadi indikator sistem navigasi, komunikasi dan persenjataan untuk pilot pesawat.


Peranti Avionik di Kokpit Pesawat yang Diproduksi oleh Infoglobal (sumber foto: wikima[ia.org)

Menengok ke belakang, perusahaan yang didirikan pada 9 September 1992 oleh J. Adi Sasongko, kini CEO PT Infoglobal Teknologi Semesta, ini awalnya bergerak di bidang teknologi informasi.Namun, kini perusahaan yang merupakan bagian dari Grup Infoglobal dan beralamat di Jalan Sriwijaya 36 Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur ini telah melebarkan sayap dengan menggarappengembangan solusi peranti lunak dengan fokus pada sektor pemerintahan, utilitas, pertahanan, energi, dan manajemen aset.

Seiring waktu, perusahaan mencoba berbagai tantangan baru. Dengan semangat itu, di tahun 2008 Infoglobal menggenjot penelitian dan pengembangan sistem avionik pesawat tempur Hawk, F-5 dan F-16, serta Casa NC-212/200. Keputusan itu sendiri didasari sebuah “keterpaksaan”. Pasalnya, kala itu Indonesia terkena embargo dari negara produsen pesawat tempur tersebut, yakni AS dan Inggris. Karena itu, TNI-AU pun tidak punya pilihan untuk memperbaiki peralatan avionik pesawat tempurnya selain berpaling ke vendor dalam negeri, yaitu Infoglobal.

Avionics memang wajib diperbaiki. Pesawat tanpa avionics tertentu tidak diizinkan terbang karena terkait syarat kelaikan terbang yang wajib dipenuhi,” kata Ahmad Fauzi, GM PT Infoglobal Teknologi Semesta, melalui surat elektronik.

Karena itu, Infoglobal diberi kesempatan memperbaiki sistem avionik pesawat tempur TNI-AU yang sudah dalam kondisi un-serviceable (US) alias rusak. Ahmad menuturkan, semua riset dan pengembangan sistem avionik Infoglobal dilakukan sendiri oleh tim internal dengan SDM murni, putra-putri bangsa Indonesia. “Kami belum pernah menjumpai transfer of Technology (ToT) yang secara konkret dan rela diberikan oleh pemilik teknologi. Sebab itu, jika bangsa kita ingin mandiri dalam industri pertahanan, yang logis dilakukan pemerintah adalah membina industri dalam negeri dan bukan mengharapkan ToT dari industri asing,” demikian pesan Ahmad kepada pemerintah.

Ia mengklaim, berkat riset yang intensif dan tak kenal lelah, Infoglobal bisa memproduksi sistem avionik canggih yang mampu bersaing dengan produk asalnya. Pasalnya, sistem avionik Infoglobal sudah lolos uji dengan mengacu pada standar militer MIL-STD 810 G, serta meraih sertifikat dari Indonesia Military Airworthiness Authority-Kementerian Pertahanan dan dipakai terbang sejak 2008. “Sampai dengan saat ini pelanggan kami masih satisfy. Produk kami mampu bersaing dengan produk luar negeri, baik dari aspek pricing, quality maupun after sales service. Kami dipercaya klien TNI sebagai vendor yang quick response,” ujar Ahmad.


Kantor Infoglobal (sumber foto: wikimapia.oeg)

Seiring waktu, produk Infoglobal kian bertambah lengkap. Salah satunya, pada 2015 Infoglobal mengembangkan simulator pesawat CN-235 pesanan PT Dirgantara Indonesia (DI), khususnya di bagian instrumen navigasi. Infoglobal juga memproduksi sejumlah aplikasi peranti lunak, khususnya untuk segmen pertahanan, utilitas dan kesehatan. Pada segmen pertahanan, Infoglobal mengembangkan aplikasi pemantauan situasi udara nasional dengan mengintegrasikan sistem radar sipil dan militer. Di samping itu, juga mengembangkan aplikasi simulasi latihan tempur untuk matra udara.

Pada segmen utilitas, Infoglobal mengembangkan sistem informasi pelayanan pelanggan dan sistem pengelolaan jaringan distribusi tenaga listrik berbasis geography information system (GIS). Infoglobal mengembangkan pula aplikasi pengelolaan rumah sakit dan pengelolaan kesehatan karyawan. Pada segmen manajemen aset, Infoglobal berkompeten mengimplementasikan Maximo, sistem manajemen aset milik IBM.

Berkat kreativitas dan inovasi, berbagai klien terkemuka sukses diraihnya. Sebagai contoh, untuk

produk avionik dan simulator, seperti disedutkan di atas, Infoglobal mampu menggaet TNI-AU, TNI-AL dan PT DI. Sementara klien untuk produk aplikasi mencakup Total, BP Migas, Indonesia Power, Exxon Mobil, Gas Negara, PLN, Kemdiknas dan Pemkot Surabaya. (Hana Bilqisthi)
http://swa.co.id/swa/profile/profil...ago-sistem-avionik-yang-muncul-berkat-embargo
 

Country Latest Posts

Back
Top Bottom