What's new

Indonesia Defence Forum

Unfortunately there's no C17 left for us
//wforhttpsww.google.com/amp/s/www.deccanherald.com/amp/national/boeing-delivers-worlds-last-c-17-globemaster-to-iaf-
or do you have some official source that says boeing still have 10 globemaster left?

Berita lama itu gan terkait stock C-17 white tail nya Boeing (barang masih plat putih bahkan belum di reyen). Bisa aja saya cariin lagi sumber berita resminya cuma harap maklum kebetulan bbrapa hari ini lagi sakit jadi ga kuat mikir rada banyak2x jadi cuma apa yg saya ingat aja yg saya tulis.

Mungkin yg lain lebih tau sumber beritanya.
 
.
Meanwhile BMP-3F ammunitions including Bastion ATGM
View attachment 579973 View attachment 579974 View attachment 579975

I never seen our BMP firing a bastion before

That's was just the missile dummy put on display during IndoDefence Expo.

The one we actually get was the 3UBK10M-3 (9M117M Kan), improved version of the bastion missile.
1409896_20141120055914.jpg
 
. . .
for Indonesia it seems weapons procurement is one of the largest contributor for foreign loans

Kemenhan Bakal Dapat Pinjaman Luar Negeri Paling Banyak Tahun Depan

19 September 2019



TNI AU harus menentukan pilihan pesawat AEW& C dalam waktu dekat (photo : Karl Drage)

Bisnis.com, JAKARTA–Kementerian Pertahanan direncanakan memperoleh pinjaman luar negeri paling tinggi untuk tahun depan.

Dalam RAPBN 2020, Kementerian Pertahanan diusulkan untuk memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp9,05 triliun, terpaut jauh dibandingkan dengan kementerian dan lembaga (K/L) lain.

Kementerian PUPR direncanakan memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp5,07 triliun, jauh dibawah Kementerian Pertahanan.

Dua K/L yang memperoleh pinjaman luar negeri di atas Rp1 triliun selain Kementerian Pertahanan dan Kementerian PUPR adalah Kementerian Perhubungan dan Polri dengan perolehan pinjaman luar negeri sebesar Rp2,93 triliun dan Rp1,8 triliun.

Selain 4 K/L yang sudah disebutkan, perolehan pinjaman luar negerinya diusulkan di bawah Rp1 triliun.

Kementerian-kementerian yang dimaksud antara lain Kemenristekdikti dengan pinjaman mencapai Rp862,8 miliar, Kementerian ATR/BPN sebesar Rp667,1 triliun, dan Kementerian Agama sebesar Rp308,9 triliun.

Adapun pinjaman luar negeri yang rencananya akan ditarik pemerintah pada 2020 sudah disepakati oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama dengan pemerintah dalam rapat panja hari ini, Rabu (4/9/2019).

Pinjaman luar negeri dalam RAPBN 2020 berada di angka minus Rp38,76 triliun.

Pinjaman luar negeri yang bernilai negatif tersebut disebabkan oleh tingginya pembayara cicilan pokok pinjaman luar negeri yang mencapai Rp87,11 triliun, sedangkan pinjaman luar negeri (bruto) yang ditarik pada 2020 sebesar Rp48,35 triliun.

Pinjaman ini terdiri dari pinjaman tunai sebesar Rp21,6 triliun dengan pemberi pinjaman potensial antara lain World Bank ataupun Asian Development Bank (ADB). Adapun Rp26,75 triliun sisanya merupakan pinjaman yang langsung diarahkan untuk kegiatan atau proyek.

(Bisnis)
 
.
for Indonesia it seems weapons procurement is one of the largest contributor for foreign loans

Kemenhan Bakal Dapat Pinjaman Luar Negeri Paling Banyak Tahun Depan

19 September 2019



TNI AU harus menentukan pilihan pesawat AEW& C dalam waktu dekat (photo : Karl Drage)

Bisnis.com, JAKARTA–Kementerian Pertahanan direncanakan memperoleh pinjaman luar negeri paling tinggi untuk tahun depan.

Dalam RAPBN 2020, Kementerian Pertahanan diusulkan untuk memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp9,05 triliun, terpaut jauh dibandingkan dengan kementerian dan lembaga (K/L) lain.

Kementerian PUPR direncanakan memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp5,07 triliun, jauh dibawah Kementerian Pertahanan.

Dua K/L yang memperoleh pinjaman luar negeri di atas Rp1 triliun selain Kementerian Pertahanan dan Kementerian PUPR adalah Kementerian Perhubungan dan Polri dengan perolehan pinjaman luar negeri sebesar Rp2,93 triliun dan Rp1,8 triliun.

Selain 4 K/L yang sudah disebutkan, perolehan pinjaman luar negerinya diusulkan di bawah Rp1 triliun.

Kementerian-kementerian yang dimaksud antara lain Kemenristekdikti dengan pinjaman mencapai Rp862,8 miliar, Kementerian ATR/BPN sebesar Rp667,1 triliun, dan Kementerian Agama sebesar Rp308,9 triliun.

Adapun pinjaman luar negeri yang rencananya akan ditarik pemerintah pada 2020 sudah disepakati oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama dengan pemerintah dalam rapat panja hari ini, Rabu (4/9/2019).

Pinjaman luar negeri dalam RAPBN 2020 berada di angka minus Rp38,76 triliun.

Pinjaman luar negeri yang bernilai negatif tersebut disebabkan oleh tingginya pembayara cicilan pokok pinjaman luar negeri yang mencapai Rp87,11 triliun, sedangkan pinjaman luar negeri (bruto) yang ditarik pada 2020 sebesar Rp48,35 triliun.

Pinjaman ini terdiri dari pinjaman tunai sebesar Rp21,6 triliun dengan pemberi pinjaman potensial antara lain World Bank ataupun Asian Development Bank (ADB). Adapun Rp26,75 triliun sisanya merupakan pinjaman yang langsung diarahkan untuk kegiatan atau proyek.

(Bisnis)
Wedgetail for real:smitten:

What was that 4 packet of alutsista strategis ?
Idk probably submarine
 
.
Koarmada II should remain as being the Strongest Armada of TNI AL, especially so considering the Capital is to be moved to East Kalimantan, but even then i would prefer if they could cement Surabaya's position as the Naval Capital of Indonesia, like by multiplying it's Armada's strength and build more Naval infrastructure, namely naval artillery manufactories and expand Tanjung Perak (also Morokrembangan Airstrip), as Madura Strait and Kali Mas Estuary are basically one big natural harbour waiting to be developed further.
 
.
Berita lama itu gan terkait stock C-17 white tail nya Boeing (barang masih plat putih bahkan belum di reyen). Bisa aja saya cariin lagi sumber berita resminya cuma harap maklum kebetulan bbrapa hari ini lagi sakit jadi ga kuat mikir rada banyak2x jadi cuma apa yg saya ingat aja yg saya tulis.

Mungkin yg lain lebih tau sumber beritanya.

Well my friend it looks like it's true there is no other C 17 left to buy, below the News

Boeing delivers world's last C-17 Globemaster to IAF

Kalyan Ray, DH News Service, New Delhi, Aug 26 2019, 21:01pm ist updated: Aug 26 2019, 21:18pm ist

Boeing on Monday delivered the world's last C-17 Globemaster to the Indian Air force, which would now be having a fleet of 11 such heavy-lift transport aircraft.

With the aviation major shutting down its C-17 assembly line, it was the last of the 275 of these aircraft that can carry large combat equipment, troops and humanitarian aid across long distances, directly to austere airfields anywhere in the world, in all weather conditions.

In December 2016, India decided to purchase the final C-17 aircraft from the USA through a government-to-government deal. As Boeing decided to close its C-17 production line, it was left with five aircraft, four of which were sold to Qatar.

The new aircraft will add to the existing inventory of 10 C-17 that New Delhi purchased at a price of $ 4.1 billion in 2011. While the price of the 11th aircraft wasn't officially disclosed, it is learnt that the last C-17 cost the exchequer around Rs 2,700 crore.

Impressed by the C-17 performance, the IAF initially wanted to purchase six more of them using the follow-on option in the contract, but later tweaked their demand to three aircraft at a cost of more than Rs 8,000 crore.

But because of the red tapes within the defence ministry, even that proposal wasn't processed within the time window provided by Boeing, which had a pre-determined schedule to shut down the assembly line.

“India is the largest operator of the C-17 outside the United States. The C-17 fleet has been a vital part of the IAF strategic and combat airlift capability since induction to the Sky Lords squadron in 2013,” Boeing said in a statement.

“With this delivery, there are 275 operable Boeing-built C-17s around the globe. Boeing plans to sustain them to ensure they meet the mission at hand,” it added.

Read more at: https://www.deccanherald.com/nation...rlds-last-c-17-globemaster-to-iaf-757134.html
 
. .
Akhir Tahun, TNI AU Terima 10 Simulator Sukhoi

Posted on September 19, 2019 by Roni Sontani


AIRSPACE-REVIEW.com – Akhir tahun 2019 TNI Angkatan Udara akan menerima 10 simulator jet tempur Sukhoi. Sepuluh simulator tersebut terdiri dari dua unit simulator penerbangan penuh (Full Flight Simulator/FFS) dan delapan Flight Training Devices (FTD).

Sumber Airspace Review pada Rabu mengatakan, saat ini persiapan untuk penerimaan simulator tengah dilaksanakan. Simulator akan dikirimkan pada akhir tahun ini dan ditempatkan di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.

Dengan memiliki simulator sendiri, maka pelatihan para penerbang tempur Sukhoi akan dilaksanakan di dalam negeri. Sebelumnya, pelatihan simulator para penerbang Su-27/30 TNI AU dilaksanakan di sejumlah negara termasuk di China.

Su-27SKM.jpg

Roni Sontani
Indonesia pertama kali membeli jet tempur Su-27/30 dari Rusia tahun 2003. Di tahun itu juga, empat pesawat (2 Su-27SK dan 2 Su-30MK) langsung diterima.

Saat ini TNI AU mengoperasikan 16 pesawat Su-27SKM/30MK2. Sebanyak 14 pesawat dioperasikan oleh Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Sementara dua unit yang lain (nomor ekor TS-3009 dan TS-3010) ditempatkan di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.

Roni Sontani

Sukhoi fighter simulator for Indonesia Air Force

Slow but sure
 
.
.
Don't get your hopes too high... yet:stop: :rolleyes1:
Hoping for Wedgetail, but pic is DRDO Netra AEW&C + EMB 145... and we did express interest in it previously..
https://www.militer.or.id/1630/indonesia-gets-in-line-for-indias-new-aewc-jet/

Not sure if it's true though... or what to feel regarding this Netra AEWC... but at least the plane looks sharp! :yes4:
Are you updated yet? Read this one https://lancerdefense.com/2019/03/2...awat-masuk-daftar-calon-pemasok-awacs-tni-au/ its a big chance for us to get trio boeing pegasus-poseidon-wedgetail
 
.
Don't get your hopes too high... yet:stop: :rolleyes1:
Hoping for Wedgetail, but pic is DRDO Netra AEW&C + EMB 145... and we did express interest in it previously..
https://www.militer.or.id/1630/indonesia-gets-in-line-for-indias-new-aewc-jet/

Not sure if it's true though... or what to feel regarding this Netra AEWC... but at least the plane looks sharp! :yes4:
Make sense if it was for interoperability for data link with sukhoi and and western inventory (and DRDO also got some help from israeli to developed such thing so their product could be good)
 
.
for Indonesia it seems weapons procurement is one of the largest contributor for foreign loans

Kemenhan Bakal Dapat Pinjaman Luar Negeri Paling Banyak Tahun Depan

19 September 2019



TNI AU harus menentukan pilihan pesawat AEW& C dalam waktu dekat (photo : Karl Drage)

Bisnis.com, JAKARTA–Kementerian Pertahanan direncanakan memperoleh pinjaman luar negeri paling tinggi untuk tahun depan.

Dalam RAPBN 2020, Kementerian Pertahanan diusulkan untuk memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp9,05 triliun, terpaut jauh dibandingkan dengan kementerian dan lembaga (K/L) lain.

Kementerian PUPR direncanakan memperoleh pinjaman luar negeri sebesar Rp5,07 triliun, jauh dibawah Kementerian Pertahanan.

Dua K/L yang memperoleh pinjaman luar negeri di atas Rp1 triliun selain Kementerian Pertahanan dan Kementerian PUPR adalah Kementerian Perhubungan dan Polri dengan perolehan pinjaman luar negeri sebesar Rp2,93 triliun dan Rp1,8 triliun.

Selain 4 K/L yang sudah disebutkan, perolehan pinjaman luar negerinya diusulkan di bawah Rp1 triliun.

Kementerian-kementerian yang dimaksud antara lain Kemenristekdikti dengan pinjaman mencapai Rp862,8 miliar, Kementerian ATR/BPN sebesar Rp667,1 triliun, dan Kementerian Agama sebesar Rp308,9 triliun.

Adapun pinjaman luar negeri yang rencananya akan ditarik pemerintah pada 2020 sudah disepakati oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama dengan pemerintah dalam rapat panja hari ini, Rabu (4/9/2019).

Pinjaman luar negeri dalam RAPBN 2020 berada di angka minus Rp38,76 triliun.

Pinjaman luar negeri yang bernilai negatif tersebut disebabkan oleh tingginya pembayara cicilan pokok pinjaman luar negeri yang mencapai Rp87,11 triliun, sedangkan pinjaman luar negeri (bruto) yang ditarik pada 2020 sebesar Rp48,35 triliun.

Pinjaman ini terdiri dari pinjaman tunai sebesar Rp21,6 triliun dengan pemberi pinjaman potensial antara lain World Bank ataupun Asian Development Bank (ADB). Adapun Rp26,75 triliun sisanya merupakan pinjaman yang langsung diarahkan untuk kegiatan atau proyek.

(Bisnis)
I hope somehow they consider SAAB global eye, it could fuction as dual AEWC and Maritime patrol.
VLEMNDRVYIJ76U5QLD43SF6OYE.jpg
 
. .

Latest posts

Pakistan Defence Latest Posts

Pakistan Affairs Latest Posts

Back
Top Bottom