What's new

Indonesia Defence Forum

If the source is Jakarta Post than it is doubtful at best. And so far the released video doesn't show anything of that nature.

what's with jakarta post?

New machinegun? SM5 made by Pindad... By shape looks like SMB-QCB that's actually licensed from Singaporean CIS 50 MG...

Hasn't TNI use CIS 50 MG for a long time? Also, CMIIW, I think that pindad has put it on its website for several years back
 
there is ongoing Falcon SLEP programme right now

f-16-figting-falcon-di-skadron-udara-3-lanud-iswahjudi-rabu-27022019.-tni-au.jpg

INDONESIA
KUNJUNGAN WANTIMPRES KE LANUD ISWAHJUDI
1 MARET 2019 DIANEKO_LC 2 KOMENTAR
Tim Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), melakukan kunjungan kerja ke Lanud Iswahjudi. Kuker selama sehari tersebut dipimpin Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara dan diterima Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama (Marsma) TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M.

Dilansir dari laman TNI AU (1/ 3), Dalam penerimaan kunjungan kerja Wantimpres di ruang briefing Tedy Kustari, Marsma TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M., mengatakan bahwa Lanud Iswahjudi merupakan satu-satunya pangkalan operasional yang memiliki tiga Skadron tempur dalam rangka menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih lanjut Danlanud Iswahjudi, menjelaskan bahwa secara umum pelaksanaan tugas pokok Lanud Iswahjudi dapat berjalan dengan baik, namun tentunya dengan segala perkembangannya. Kami berharap kehadiran anggota Wantimpres ke Lanud Iswahjudi beserta rombongan dalam rangka menghimpun informasi pelaksanaan pertahanan dan keamanan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. “Sedangkan kehadiran anggota Wantimpres dapat menyampaikan aspirasi dari Lanud Iswahjudi selaku satuan terkecil di TNI Angkatan Udara,” ungkap Marsma TNI Iko.

Sementara Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb M. Satriyo Utomo, S.H., memaparkan kondisi riil kekuatan Lanud Iswahjudi diantaranya keberadaan Skadron Udara 3, 14 dan 15 Lanud Iswahjudi, serta pendukung penerbangan yang berada di Lanud Iswahjudi.

Sedangkan Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara menjelaskan bahwa tugas Dewan Pertimbangan Presiden adalah lembaga pemerintah yang bertugas memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada Presiden sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 Undang Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945. Wantimpres berkedudukan dibawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden.

“Sedangkan kunjungan kita di Lanud Iswahjudi ini ingin mengetahui masukan, hambatan serta kendala yang dihadapi TNI AU khususnya Lanud Iswahjudi, dengan mengetahui segala kendala dan hambatan tentunya akan kita persiapkan segala upaya dan solusi kedepan,” tutur Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara.

Acara kuker Wantimpres dihadiri Danwing 3 Kolonel Pnb M. Satriyo Utomo, S.H., Kadispers Kolonel Nav Saeful Rakhmat Kadisops Letkol Pnb M. Anjar Legowo, Komandan Skadron Udara 3,14,15 dan Danskatek 042 tersebut dilanjutkan diskusi dan diakhiri dengan saling memberikan cindera mata.

Usai menerima penjelasan dari Komandan Lanud Iswahjudi dan paparan dari Danwing 3 Lanud Iswahjudi, rombongan Wantimpres melihat kondisi alutsista yang berada di Skadron Udara 3, 14, 15, Skatek 042, Depohar 20 dan Depohar 60

is it f-16 block 15???
 
what's with jakarta post?

What's with jakarta post? (2)

Selective reporting and fact twisting, borderline yellow journalism.

In fact back in 2014 (during presidential election) the chief editor blatantly admit they were doing it to support Jokowi. Although I'm also Jokowi supporter the fact they were blatantly admitting doing so is a complete affront to the core principle of journalism integrity.
 
Mengenal Monster Baru Buatan Pindad
  • PT Pindad merilis produksi tank medium hasil kerjasama dengan Turki, yang berjuluk Tank Harimau
  • Tank ini akan diproduksi secara masal pada tahun 2019 dengan kapasitas 50 unit per tahun
  • Proyek tank medium ini adalah merupakan kelanjutan dari program kemandirian alutsista Indonesia
PT Pindad punya 'monster' baru bernama Tank Harimau. Tank berukuran medium ini dibuat untuk pengoperasian sesuai dengan medan dan kontur geografis Indonesia. Tank Harimau ini merupakan program jangka panjang dalam membangun penguasaan teknologi menuju kemandirian alutsista dalam negeri.

Medium Tank ini termasuk pada 7 program pengembangan strategis pemerintah untuk meningkatkan kemampuan BUMNIS agar dapat bersaing dengan industri pertahanan luar negeri."Ini kerjasama pertahanan Indonesia dan Turki di tahun kerja sma pertahanan dimulai pada awal tahun 2015. Kita mengembangkan tank tempur dari nol. Berdasarkan kriteria spesifikasi dari TNI AD 2017 akhirnya produksi. Dua prototype dibuat dengan kolaborasi Turki-Indonesia bekerja di Turki. 2016 akhir ini prototype pertama berhasil dibuat di Turki kita juga ikut kesana ada enginer, desainer dan orang produksi 30 orang. Kemudian di tahun selanjutnya selesai jadi 3,5 tahun sudah jadi 2 prototype," jelas Pindad.

Tank medium ini memiliki kemampuan terkini pertahanan balistik dan anti ranjau. Tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar kendaraan tempur.Tank tersebut memiliki bobot 30 ton, power to weight ratio 24 HP/ton, kecepatan maksimal lebih dari 70 kilometer per jam dan dapat menampung 3 orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi.

Tank Medium ini memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose dalam keterangan tertulisnya mengatakan Pindad sudah merencanakan tank ini untuk diproduksi secara masal. "Untuk tahun 2019 kapasitas produksi sudah siap 50 unit per tahun, dan akan lebih besar lagi di tahun berikutnya, ditingkatkan sampai 80 unit per tahun," kata dia.

harimau-medium-tank-demonstrated-at-indo-defence-2018-army-recognition.jpg

Caption


Pemerintah Indonesia dan Turki pertama kali menyepakati kerjasama pada Mei 2015 untuk bersama-sama mengembangkan 'Tank Medium Modern' untuk Angkatan Darat Indonesia dengan biaya yang dilaporkan sebesar 30 juta dolar AS. Tahap pengembangan dari program ini diperkirakan akan memakan waktu hingga 37 bulan, dengan purwarupa pertama diproduksi di Turki, dan yang kedua di Indonesia. Hak milik intelektual disepakati untuk dibagi antara kedua pemerintahan.

Spesifikasi

Berat Total: 32 ton

Kecepatan maksimum: 76 km/h

Tenaga mesin: 711 hp

Transmisi: Otomatis penuh

Jarak jelajah: 450 km

Rasio tenaga terhadap berat: 22,2 hp/ton

Kaliber meriam: 105mm, laras panjang

Senapan kedua: Senapan mesin 7.62mm

Gradien: 60%

Kemiringan sisi: 30%

Tanjakan hambatan: 0,9 m

Penyeberangan: 2 m


Sumber: Tempo.co | Antaranews.com | Detik Finance

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/03/04/mengenal-monster-baru-buatan-pindad
 
Last edited:
9 New Aircraft Will Strengthen the 4th Squadron of Indonesian Air Force
Ery_Mar 4, 2019510


image_750x_5c7cdbc2d6f04.jpg

NC 212-200 aircraft fleet of 4th Squadron/Light Transport of TNI AU. Image source: Ery.
AVTEN - The 4th Squadron 4 / Light Transport of Indonesian Air Force (TNI AU) based at Abdulrachman Saleh Air Base, Malang, reportedly this year will be added to its strength by presenting nine new aircraft units.

The news was revealed directly by Abdulrachman Saleh Air Force Base Commander, First Marshal, Hesly Paat, Monday (3/4/2019).

He explained, that planes consisted of two types, namely four unit of NC 212-200 Aviocar aircraft and five unit of amphibious aircraft. Unfortunately, he hasn't mentioned in detail the type of the intended seaplane. But the name that once appeared was the Beriev Be-200 Altair, a Russian manufacturer.

"We are preparing the facilities and infrastructure. The facility is being prepared in 4th Squadron, (the unit) which will receive the addition of new aircraft, namely CASA 212 and amphibious aircraft," Hesly said, as quoted by detik.com on Monday (3/4/2019).

This Air Force Academy (AAU) alumnus of 1989 explained that this the squadron nicknamed Swallow currently strengthened with 12 units of the CASA 212 aircraft (Indonesian Aerospace-Airbus cooperation program).

"There are already 12 units, and then will added four more units. Well, there are 16 CASA aircraft in total," he added.

Regarding amphibious aircraft, Hesly said that in the era of the 70s the TNI AU used to be strengthened by two of these types of aircraft, namely PBY-5A Catalina and UF-2 Albatross.

"If (TNI AU) used to be strengthened Albatross in the 1970s, now with the same type, the plan will be owned by Abdulrachman Saleh (AFB), the seaplane," said Hesly.

According to him, the two aircraft have reliable capabilities in helping the TNI AU operation mission. "Amphibious (aircraft) will be able to support the TNI AU on land and at sea," he said.

http://avten.asia/9-new-aircraft-wi...OhJDAFUpbwjkgQLFqDwhQ1vQO5VGTAVXDdUfk0mUTnSjs
 
Back
Top Bottom