What's new

Indonesia Defence Forum

http://www.antaranews.com/video/31317/kemenhan-pesan-3-kapal-perang

bakalan pesen kapal selam, light frigate sama KCR 60 batch 3 tahun ini juga

Isn't the contract for third Chang Bogo already signed? Third PKR contract will be signed this year for sure, but from the video I think they say they will add three more KCR-60 in the third batch, just the narrator makes it confusing. Also the Rp665 billion fund "each" doesn't make sense unless it's the sum for three new KCR-60
 
Menlu Ajak Perwakilan Pindad dan PAL
komodo-pindad-1.jpg




Kunjungi Afrika Kendaraan Produksi Pindad ♚

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan berkunjung ke Afrika. Tak hanya untuk kerja sama politik, namun juga diplomasi ekonomi.

Menlu Retno direncanakan melakukan kunjungan bilateral ke Cape Town, Afrika Selatan dan Maputo, Mozambique pada 6-8 Februari 2017. Kedatangan Menlu Retno kali ini berkaitan dengan apa yang telah disampaikannya saat pernyataan pers tahunan menlu pada akhir 2016 bahwa Afrika akan menjadi salah satu prioritas Indonesia pada 2017.

Direktur Afrika, Ditjen Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu, Daniel Tumpal Sumurung Simanjuntak, pada Kamis 2 Februari 2017, mengatakan, kunjungan resmi menlu kali ini didasarkan pada sejarah Indonesia-Afrika, seperti tertera dalam Konferensi Asia Afrika. Meski demikian, tak menutup kemungkinan jika kunjungan pertama Menlu Retno ke Afrika Selatan ini dimanfaatkan untuk membuka kesempatan kerja sama di bidang lain, khususnya ekonomi.

Ketika berbicara mengenai Afrika, ini bukan Uni-Afrika, tetapi dalam konteks Afrika Sub-Sahara. Penekanan kerja sama kuat tak hanya di bidang politik, tetapi juga dalam diplomasi ekonomi,” ujar Tumpal di Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta Pusat.

Kami akan mengintegrasikan (semacam) tur Afrika ini untuk satu atau dua tahun ke depan, sehingga ada jump start yang lebih besar dari Indonesia kepada Afrika,” Tumpal melanjutkan.

Saat tiba di Afrika Selatan, menlu RI dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan Menlu Afrika Selatan Maite Emily Nkoana-Mashabane untuk kemudian melakukan diskusi forum. Selain itu, beberapa perwakilan BUMN dan Kamar Dagang Indonesia juga dikabarkan ikut serta dalam kunjungan tersebut.

Saat ini, yang akan datang adalah perwakilan dari PT Pindad dan PT PAL, serta akan membahas tentang investasi, dan peluang pasar di Afrika, seperti yang telah dilakukan oleh PT Inka. Dari situ sudah sangat jelas bahwa kunjungan ini memang ditekankan dalam bidang ekonomi,” ucap Tumpal.

Sementara itu, juru bicara Kemenlu Arrmanatha Nassir menyebut, sudah banyak investasi Indonesia dibuka di Afrika, seperti produksi sepatu boots di Ethiopia, produsen mi instan di Nigeria, obat-obatan, minyak dan gas, serta bumbu-bumbu dapur.

Namun, yang kami perhatikan selama ini, semua produk tersebut melalui negara (pihak) ketiga, sehingga meningkatkan cukai dan biaya produk itu sendiri. Oleh sebabnya, kami berusaha untuk memotong semua beban tersebut dengan memberikan akses finansial produsen,” kata Arrmanatha.

Setelah Afrika Selatan, mantan duta besar Indonesia untuk Belanda tersebut akan melanjutkan kunjungannya ke Mozambique sebagai utusan khusus Presiden RI Joko Widodo guna menyampaikan undangan kepada kedua kepala negara itu untuk hadir di KTT IORA.
 
Coming home from Kongo
85291-satgas-kizi-tni-konga-xx-m-monusco-tiba-di-tanah-air-5Es_highres.jpg


665 miliar rupiah masing2 kapal
Yes, with full armaments (USD 50 million). Hull only IDR 210 billion (USD 15 million). Definitely much better armed than the 1st & 2nd batch. Even the hull will be better than the 1st batch.
The cost for constructing the fourth FMB is about Rp. 210 billion, while the cost for constructing the additional three FMBs with full armaments would reach Rp 665 billion each.

Mid Life Modernization of KRI Malahayati at PT.PAL
16229067_710950832409646_661476224018677760_n.jpg
 
Last edited:
Crews of the Indonesian Navy 2nd DSME-209 submarine KRI Ardadedali have begun training with the new submarine in South Korea for 3 weeks from January 10th.

Social Integration
Navy Submarine Command, Training for Export Submarine


Hwang Yong-in | Yongin@gnnews.co.kr

Approval 2017.01.11 19:28:47

288395_53767_2741.jpg


The Navy Submarine Command will train to transfer operation technology to the second submarine crew to be exported to Indonesia for three weeks from the 10th.

Navy submarine command headquarters (Park Nak-chun) announced on the 11th that it will train and train the crew of Ardadedali, the second submarine exported to Indonesia, to submarine operation technology for 3 weeks.

Indonesia's Ardadedali is one of the three submarines to be built by Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) in 2011, with 1400 tons of submarines ordered by the Ministry of National Defense (Changbogo-class improved type, 61 meters in hull length, 40 crewmembers, It is the second.

Colonel Kim, who is in charge of education and training, said, "I will do my best to train domestic submarines to Indonesia more safely and perfectly, based on my experiences in training and training for Nagapasa submarine crew." .

http://www.gnnews.co.kr/news/articleView.html?idxno=288395
 
Last edited:
General Dynamics European Land Systems awarded a contract for latest variant of M3 Amphibious Bridge and Ferry System

MADRID/ KAISERSLAUTEN - General Dynamics European Land Systems announced that it has signed a contract for the production and delivery of the latest variant of the M3 Amphibious Bridge and Ferry System for a customer in Southeast Asia. The deliveries will also include an ILS package consisting of a simulator system, training, special tools and manuals.

NATO and mon-NATO nations use the M3 in different roles, from combat operations to civil defense missions.

“The award of the contract once again underlines the quality and superior performance of General Dynamics European Land Systems’ mobile bridge systems and the high reputation our company and products have in the defense market as the most modern and most powerful amphibious bridge and ferry system,” said Dr. Thomas Kauffmann, VP International Business & Services for General Dynamics European Land Systems.

M3Amphibious Bridge and Ferry System can carry payloads of up to MLC85 tracked vehicles and MLC 132 wheeled vehicles and can build a 100m (330 ft) floating bridge in less than 10 minutes.

Watching the 350-meter floating bridge built with German and British M3s during the NATO exercise Anakonda in June 2016, Lt. Gen. Ben Hodges, the U.S. Army Europe commander, was quoted in Defense News as saying, “This is the best bridge‎ I´ve ever seen in my live. You´ve got a wonderful example of interoperability. This is a great example of an ally providing the capability that everybody else needs”.

German Brig. Gen. Markus Laubenthal, who is the chief of staff for US Army Europe, also told Defense News on the way back from Chelmno to Warsaw after the exercises, which operated the longest M3 floating bridge ever built to cross the Vistula river, that the capability is “unique” in NATO provided by just the German and British armies. “It differs from the traditional military bridging equipment because it also can function as a ferry,” he said. “This is a very speedy, fast way to cross the river.”
http://www.gdels.com/pr.php?news=98
 
Last edited:
Infrastruktur Galangan Kapal Selam PT PAL Rampung Akhir Februari

03 Februari 2017


Fasilitas pembangunan kapal selam PT PAL (photos : IMF)

Surabaya (ANTARA News) - Infrastruktur kapal selam yang dibangun di kawasan galangan kapal PT PAL Indonesia, Surabaya, Jatim direncanakan rampung akhir Februari 2017, dan siap digunakan untuk menyusun rangkaian dan sarana pembuatan kapal selam secara mandiri bangsa Indonesia.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin di Surabaya, Jumat mengatakan keberadaan infrastruktur tersebut terdiri dari tiga bagian yakni bagian kiri, tengah dan kanan, namun tetap dalam satu rangkaian galangan.

"Yang rampung dan kini sudah 99 persen adalah bagian yang tengah, atau bagian utama yang berfungsi untuk menyusun rangkaian blok-blok kapal selam," katanya.

Ia mengatakan, rampungnya infrastruktur kapal selam pertama di wilayah Asia Tenggara itu juga bersamaan dengan rampungnya pesanan beberapa bagian kapal selam Indonesia dari Korea Selatan, sehingga bisa digunakan untuk tempat merakit secara mandiri oleh anak bangsa.


Sebelumnya, pembangunan infrastruktur kapal selam itu bertujuan untuk memenuhi target pembuatan sebanyak 12 kapal selam yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Untuk mencapai target itu, PT PAL Indonesia melakukan kerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam terlebih dahulu dengan cara mendidik SDM Indonesia untuk belajar ke sana membuat kapal selam.

Dari tiga kapal selam yang dibuat, satu kapal rencananya dirakit secara mandiri anak bangsa, kemudian untuk kapal keempat dan seterusnya dibuat sepenuhnya secara mandiri.

PT PAL Indonesia sebelumnya juga telah mengirimkan sebanyak 206 orang Indonesia untuk menjalani pendidikan pembuatan kapal selam di Korea Selatan, dan pada saat mereka kembali diharapkan mampu membangun kapal selam secara mandiri, sebab telah memiliki infrastruktur sendiri.
 
Four Pandur 2 8x8 to come in July 2017 for trials. TOT lisensi penuh

Juli 2017, Dua Varian Pandur II 8×8 Akan Tiba Di Indonesia
20080529155841PTLUS8382510121207672.jpg

Jagad alutsista nasional dipastikan bakal kembali ramai pada pertengahan tahun ini, pasalnya ranpur (kendaraan tempur) panser Pandur II 8×8 dari Republik Ceko akan tiba di Tanah Air pada bulan Juli 2017. Kedatangan unit Pandur II 8×8 dimaksudkan untuk menjalani sesi uji teknis dan uji fungsi guna memperoleh sertifikasi dari pihak TNI AD. Seperti sudah diinformasikan di artikel terdahulu, TNI AD telah memproyeksikan untuk mengakuisisi Pandur II 8×8 untuk melengkapi kebutuhan Satuan Kavaleri dan Satuan Infanteri Mekanis.
pandur_2_fsv.jpg

Menurut sumber Indomiliter.com, rencananya akan dikapalkan empat unit Pandur II 8×8 ke Indonesia, komposisinya terdiri dari dua unit Pandur 8×8 versi IFV (Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon RCWS 30 mm, dan dua unit Pandur II 8×8 versi FSV (Fire Support Vehicle) dengan meriam kaliber 105 mm. Pengadaan Pandur II dilakukan TNI AD sebagai solusi peremajaan panser Saladin dan panser Saracen yang usianya telah uzur. Pada akhir November 2016, Czechoslovak Group telah mengumumkan mendapat kontrak pengadaan M3 Amphibious Rig dan panser Pandur II 8×8 dari Indonesia senilai US$39 juta.
1-1.jpg

Pandur II 8×8 yang bakal didatangkan ke Indonesia adalah produksi Excalibur Army (Czechoslovak Group). Jika ingin diperjelas, Excalibur Army merupakan pemegang lisensi dari General Dynamics European Land Combat Systems untuk memproduksi Pandur II untuk dipasarkan di wilayan tertentu, termasuk Indonesia. Sebagai informasi, Excalibur Army sebelumnya juga menjadi pemasok RM70 Vampire, MLRS (Multiple Launch Rocket System) yang digunakan Korps Marinir TNI AL.

Pengadaan alutsista ini ternyata juga telah melibatkan BUMN PT Pindad dalam ToT (Transfer of Technology). Pandur II 8×8 dengan spesifikasi TNI AD telah masuk dalam proyek pengembangan bersama antara PT Pindad dan Excalibur Army sejak tahun 2015. Mau tahu seperti apa spesifikasi Pandur II untuk kebutuhan TNI AD? Selain jumlah angkut personel sampai 12 pasukan, akan ada peningkatan kapasitas amfibi di laut, dan penyesuaian tropical kit, seperti pemasangan AC, anti korosi, antu humiditas, karet-karet khusus tropis, serta perubahan air cooling menjadi water cooling.
06.jpg

Bentuk kerjasama dengan PT Pindad menggunakan skema CBU (Completely Built Up), CKD (Completely Knock Down) dan manufaktur. Yang menarik disebut-sebut penelitian dan pengembangan tentang manufaktur sudah berjalan, dan nantinya proses produksi dimulai pada pertengahan tahun 2018. Excalibur bahkan telah memberikan lisensi penuh pada PT Pindad untuk memproduksi Pandur di Bandung. Dan besar kemungkinan nantinya nama Pandur produksi Pindad namanya akan mengacu pada nama hewan di Tanah Air, seperti halnya sudah diterapkan pada ranpur Anoa, Badak, atau Sanca. Jika tak ada aral melintang, Pandur II 8×8 nantinya akan ikut memeriahkan defile pada HUT TNI 5 Oktober mendatang. (Haryo Adjie)
 
Back
Top Bottom