What's new

Indonesia Defence Forum

If we look closely the Fennec Light Attack Helicopters in this pic are already equipped with gun & rocket pods on each side. Credit to Haryadi Dwi.

15056592_702533309909628_904769014482337792_n.jpg


https://www.instagram.com/p/BNNkRa4Db5L/
 
Last edited:
.
PT Dirgantara officially hand over 2 units EC725 Cougar CSAR to the Indonesian Air Force and also ferry flight a CN235-220M Multi Purpose Aircraft of the Royal Thai Police from Bandung to Thailand.

Tertunda Lama, PTDI Akhirnya Serahkan Heli Sarpur Cougar

November 25, 2016



Hari ini (25/11/2016) PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan dua unit helikopter SAR Tempur EC725/H225M Cougar kepada TNI AU. Penyerahan dihadiri langsung oleh Menhan Ryamizard Ryacudu, Dirut PTDI Budi Santoso, dan beberapa perwakilan TNI AU.

“Saya bangga kepada PTDI, ini juga sebuah pencapaian PTDI bisa menyelesaikan seluruh pesanan dengan baik,” ujar Ryamizard.

Selanjutnya, heli Cougar ini akan dioperasikan oleh Skadron 8 yang berada di Lanud Atang Sendjaja, Bogor. TNI AU sendiri telah memesan total 6 unit heli Cougar.

Sebelumnya beredar kabar Cougar akan menggantikan heli Puma. Namun setelah serah terima ini, rencananya Cougar akan menambah kekuatan di Skadron 8, dan bukan menggantikan peran Puma.

Selain menyerahkan EC725/H225M Cougar, PTDI hari ini juga akan menerbangkan satu unit CN235 ke Thailand. Pesawat angkut tersebut merupakan pesawat yang dipesan oleh Kepolisian Thailand (Royal Thai Police).

Author: Remigius Septian

http://angkasa.co.id/info/militer/tertunda-lama-ptdi-akhirnya-serahkan-heli-sarpur-cougar/


PTDI Kirim Pesawat CN235-220M Pesanan Polisi Thailand

Jumat, 25 November 2016 | 09:42 WIB

0910405IMG-20161125-084850335780x390.jpg
KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA Pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft buatan PT Dirgantara Indonesia yang dipesan oleh Royal Thai Police (RTP).

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia melakukan kirim terbang atau ferry flight satu unit pesawat terbang tipe CN235-220M Multi Purpose Aircraft dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Hat Yai, Thailand, Jumat (25/11/2016).

Pesawat CN235-220M ini adalah pesanan Royal Thai Police (RTP). Sabtu (26/11/2016) besok, pesawat ini akan diterbangkan kembali ke bandara Internasional Don Muang, Bangkok, Thailand, dan selanjutnya pesawat akan menjalani final acceptance oleh Royal Thai Police selaku end user.

"Pembelian CN235-220 ini menambah jumlah pesawat terbang yang terbang di udara Thailand karena sebelumnya dua unit CN235-220 telah digunakan oleh MoAC Thailand," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso dalam keterangan pers yang dikeluarkan PTDI, Jumat pagi.

Penandatanganan kontrak pengadaan satu ini pesawat terbang CN235-220M ini telah dilaksanakan pada 19 September 2014 antara PTDI dan Thai Aviation Industries Co., Ltd.

Budi menambahkan, pesawat terbang CN235-220M ini dapat berfungsi sebagai angkutan VIP, troop transport, medical evacuation, passanger transport, dan kargo yang dapat dimanfaatkan bergantian sesuai kebutuhan RTP.

Pesawat ini juga dilengkapi pintu depan yang bisa dipakai sebagai pintu masuk dan keluar untuk tamu VIP atau VVIP.

"Terdapat juga pintu belakang khusus yang dibuka ke arah dalam dan cukup besar untuk dipakai operasi terjun payung," kata dia.

Ramp door diberikan di pesawat ini untuk jalur keluar masuk barang yang ukurannya cukup besar untuk satu kendaraan kecil.

http://regional.kompas.com/read/201...im.pesawat.cn235-220m.pesanan.polisi.thailand
 
Last edited:
.
Is this for the marines? as we know that marines have received Vampire MLRS from Excalibur Army, part of Czechoslovak Group. We will be the 4th country that use Pandur II after Austrian Army, Czech Army, and Portuguese Marines.
Then i guess no more BTR-4 for marines.

PT Dirgantara officially hand over 2 units EC725 Cougar CSAR to the Indonesian Air Force
Kok cuma 2 unit? Sisanya masih harus nunggu sampai kapan?
 
. . . .
.
.
Def-Min:
In addition to already ordered six helicopters to PT DI, the government also will add 10 units of new submarines to operate in Indonesian waters.


Pemerintah akan Tambah 10 Kapal Selam Baru untuk Perkuat Perairan Indonesia



2277349c-3ee3-4eb1-a1c4-8e078c03b8c1_169.jpg

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menjajal Helikopter Tempur produksi PTDI (Foto: Mukhlis Dinillah)

Bandung - Pemerintah tengah gencar memperbanyak alat utama sistem pertahanan (alutsista). Selain sudah memesan 6 unit helikopter ke PTDI, pemerintah juga akan menambah 10 unit kapal selam baru yang beroperasi di perairan Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penambahan kapal selam ini tentunya untuk mendukung keinginan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Sehingga, dibutuhkan alutsista yang memadai.

"Kalau ada kapal selam dengan kemaritiman pak Jokowi kita akan buat. Bisa ada 10 kapal selam nanti di alur laut," kata Ryamizard usai menerima dua helikopter yang dipesan ke PTDI di hanggar PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).

Ryamizard menjelaskan untuk pengadaan kapal selam tersebut rencananya akan melalui pemesanan ke luar negeri dan dibuat di dalam negeri. Mengingat, Indonesia belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk membuatnya secara mandiri.

"Rencananya tahun depan kita mau bikin dua kapal selam di sini. Sudah ada dua yang kita beli dari luar, kita adopsi dari yang sudah ada," ucap dia.

Menurutnya pembelian alutsista ke luar negeri tak hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan saja. Tetapi juga sebagai upaya transfer of teknology (TOT) milik negara-negara yang sudah maju. Sehingga, ke depannya Indonesia bisa membuatnya sendiri secara mandiri.

"Kalau kita belum mampu jangan dipaksa. Kita beli tapi harus transfer teknologi ke kita. Agar kemudian kita bisa bikin. Kemudian jadi local content," terang dia.

"Nanti kita mau pesan kapal selam dari Rusia. Kita belajar juga, sambil kita padukan. Kita harus cerdas. Curi ilmu untuk memperkuat kita sendiri. Semuanya harus ada TOT," pungkas Ryamizard. (dna/dna)


https://finance.detik.com/berita-ek...l-selam-baru-untuk-perkuat-perairan-indonesia
 
.
Def-Min:
In addition to already ordered six helicopters to PT DI, the government also will add 10 units of new submarines to operate in Indonesian waters.


Pemerintah akan Tambah 10 Kapal Selam Baru untuk Perkuat Perairan Indonesia



2277349c-3ee3-4eb1-a1c4-8e078c03b8c1_169.jpg

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menjajal Helikopter Tempur produksi PTDI (Foto: Mukhlis Dinillah)

Bandung - Pemerintah tengah gencar memperbanyak alat utama sistem pertahanan (alutsista). Selain sudah memesan 6 unit helikopter ke PTDI, pemerintah juga akan menambah 10 unit kapal selam baru yang beroperasi di perairan Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penambahan kapal selam ini tentunya untuk mendukung keinginan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Sehingga, dibutuhkan alutsista yang memadai.

"Kalau ada kapal selam dengan kemaritiman pak Jokowi kita akan buat. Bisa ada 10 kapal selam nanti di alur laut," kata Ryamizard usai menerima dua helikopter yang dipesan ke PTDI di hanggar PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).

Ryamizard menjelaskan untuk pengadaan kapal selam tersebut rencananya akan melalui pemesanan ke luar negeri dan dibuat di dalam negeri. Mengingat, Indonesia belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk membuatnya secara mandiri.

"Rencananya tahun depan kita mau bikin dua kapal selam di sini. Sudah ada dua yang kita beli dari luar, kita adopsi dari yang sudah ada," ucap dia.

Menurutnya pembelian alutsista ke luar negeri tak hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan saja. Tetapi juga sebagai upaya transfer of teknology (TOT) milik negara-negara yang sudah maju. Sehingga, ke depannya Indonesia bisa membuatnya sendiri secara mandiri.

"Kalau kita belum mampu jangan dipaksa. Kita beli tapi harus transfer teknologi ke kita. Agar kemudian kita bisa bikin. Kemudian jadi local content," terang dia.

"Nanti kita mau pesan kapal selam dari Rusia. Kita belajar juga, sambil kita padukan. Kita harus cerdas. Curi ilmu untuk memperkuat kita sendiri. Semuanya harus ada TOT," pungkas Ryamizard. (dna/dna)


https://finance.detik.com/berita-ek...l-selam-baru-untuk-perkuat-perairan-indonesia

Wow, is the prez serious about that? Surely we're getting sub's from Russia as MoD says, although there has been rumors about Amur class sub deal some years ago. What would becoming of it?

Also how many subs needed to get a TOT anyway?
 
.
in the past Soekarno had expressing his interest to acquire Nuclear weapons technology and starting preliminary program to acquire them. The plan is long abandoned and Indonesia though still had the most experiences and deep knowledge and infrastructure in Nuclear related technology compared to any Country in Asean bar Australia. Soeharto backing the advancement of Nuclear science for economic progress but the efforts twarthed by 98 economic crisis.

http://www.world-nuclear.org/information-library/country-profiles/countries-g-n/indonesia.aspx
 
.
Indonesia Sudah Bisa Bikin Dua Kapal Selam
Jumat, 25 November 2016 14:33 WIB

menteri-pertahanan-ryamizard-ryacudu_20161125_143253.jpg


KOMPAS IMAGES

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu


TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa pertahanan militer Indonesia akan diperkuat oleh kapal selam produksi dalam negeri.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ryamizard seusai melepas keberangkatan satu unit pesawat terbang CN235-220M buatan PT Dirgantara Indonesia, pesanan Royal Thai Police (RTP). Pesawat tersebut dikirim langsung ke Thailand, Jumat (25/11/2016).

"Kami mempromosikan kepada dunia, ini yang kita bisa buat, ternyata ada yang beli, Thailand dan Filipina. Kemudian (produksi) kapal selam di Surabaya juga," ujar Ramizard di hanggar final assy fixed wing PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat pagi.

Ryamizard mengatakan, dua kapal selam buatan dalam negeri akan maksimal beroperasi tahun depan.

"Dua sudah selesai. Tahun depan sudah siap," tuturnya.

Selain produk dalam negeri, militer Indonesia juga akan menambah sejumlah kapal selam tempur dari luar negeri. Menurut Ryamizard, teknologi kapal selam impor tersebut akan dipelajari kembali agar bisa dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri.

"Kapal selam kita akan beli dari Rusia," ungkapnya.


Dengan cara transfer teknologi, Ryamizard optimistis pemerintah Indonesia bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan alutsista 10 tahun mendatang.

"Lima sampai sepuluh tahun ke depan kita mampu membuat pesawat tempur sendiri. Dengan demikian, sepuluh tahun kedepan kekuatan kita menjadi kekuatan mandiri dan mampu memenuhi keperluan dengan cepat karena kita buat sendiri," tuturnya.

Penulis: Putra Prima Perdana
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/11/25/indonesia-sudah-bisa-bikin-dua-kapal-selam
 
.
Def-Min:
In addition to already ordered six helicopters to PT DI, the government also will add 10 units of new submarines to operate in Indonesian waters.


Pemerintah akan Tambah 10 Kapal Selam Baru untuk Perkuat Perairan Indonesia



2277349c-3ee3-4eb1-a1c4-8e078c03b8c1_169.jpg

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menjajal Helikopter Tempur produksi PTDI (Foto: Mukhlis Dinillah)

Bandung - Pemerintah tengah gencar memperbanyak alat utama sistem pertahanan (alutsista). Selain sudah memesan 6 unit helikopter ke PTDI, pemerintah juga akan menambah 10 unit kapal selam baru yang beroperasi di perairan Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penambahan kapal selam ini tentunya untuk mendukung keinginan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Sehingga, dibutuhkan alutsista yang memadai.

"Kalau ada kapal selam dengan kemaritiman pak Jokowi kita akan buat. Bisa ada 10 kapal selam nanti di alur laut," kata Ryamizard usai menerima dua helikopter yang dipesan ke PTDI di hanggar PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).

Ryamizard menjelaskan untuk pengadaan kapal selam tersebut rencananya akan melalui pemesanan ke luar negeri dan dibuat di dalam negeri. Mengingat, Indonesia belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk membuatnya secara mandiri.

"Rencananya tahun depan kita mau bikin dua kapal selam di sini. Sudah ada dua yang kita beli dari luar, kita adopsi dari yang sudah ada," ucap dia.

Menurutnya pembelian alutsista ke luar negeri tak hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan saja. Tetapi juga sebagai upaya transfer of teknology (TOT) milik negara-negara yang sudah maju. Sehingga, ke depannya Indonesia bisa membuatnya sendiri secara mandiri.

"Kalau kita belum mampu jangan dipaksa. Kita beli tapi harus transfer teknologi ke kita. Agar kemudian kita bisa bikin. Kemudian jadi local content," terang dia.

"Nanti kita mau pesan kapal selam dari Rusia. Kita belajar juga, sambil kita padukan. Kita harus cerdas. Curi ilmu untuk memperkuat kita sendiri. Semuanya harus ada TOT," pungkas Ryamizard. (dna/dna)


https://finance.detik.com/berita-ek...l-selam-baru-untuk-perkuat-perairan-indonesia
10 including midget sub maybe
 
.
Indonesia Sudah Bisa Bikin Dua Kapal Selam
Jumat, 25 November 2016 14:33 WIB

menteri-pertahanan-ryamizard-ryacudu_20161125_143253.jpg


KOMPAS IMAGES

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu


TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa pertahanan militer Indonesia akan diperkuat oleh kapal selam produksi dalam negeri.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ryamizard seusai melepas keberangkatan satu unit pesawat terbang CN235-220M buatan PT Dirgantara Indonesia, pesanan Royal Thai Police (RTP). Pesawat tersebut dikirim langsung ke Thailand, Jumat (25/11/2016).

"Kami mempromosikan kepada dunia, ini yang kita bisa buat, ternyata ada yang beli, Thailand dan Filipina. Kemudian (produksi) kapal selam di Surabaya juga," ujar Ramizard di hanggar final assy fixed wing PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat pagi.

Ryamizard mengatakan, dua kapal selam buatan dalam negeri akan maksimal beroperasi tahun depan.

"Dua sudah selesai. Tahun depan sudah siap," tuturnya.

Selain produk dalam negeri, militer Indonesia juga akan menambah sejumlah kapal selam tempur dari luar negeri. Menurut Ryamizard, teknologi kapal selam impor tersebut akan dipelajari kembali agar bisa dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri.

"Kapal selam kita akan beli dari Rusia," ungkapnya.


Dengan cara transfer teknologi, Ryamizard optimistis pemerintah Indonesia bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan alutsista 10 tahun mendatang.

"Lima sampai sepuluh tahun ke depan kita mampu membuat pesawat tempur sendiri. Dengan demikian, sepuluh tahun kedepan kekuatan kita menjadi kekuatan mandiri dan mampu memenuhi keperluan dengan cepat karena kita buat sendiri," tuturnya.

Penulis: Putra Prima Perdana
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/11/25/indonesia-sudah-bisa-bikin-dua-kapal-selam

OK...this is misleading.

Anyway, we need real air defence frigate than subs.... Primary anti-ship capabilities should be relied upon maritime strike jets. Subs should only be complementary...
 
. .

Country Latest Posts

Back
Top Bottom