anas_nurhafidz
FULL MEMBER
- Joined
- Nov 30, 2014
- Messages
- 1,382
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
Identify me 
Indonesia Defence Forum
- Thread starter nufix
- Start date
Star Bugs
FULL MEMBER
- Joined
- Apr 21, 2016
- Messages
- 152
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
:repost:
Ooops.. really? Sorry. Must have missed it.
katarabhumi
FULL MEMBER
- Joined
- Nov 25, 2013
- Messages
- 908
- Reaction score
- 3
- Country
- Location
Interesting, so as long it is owned 100% by indonesian and have recomendation from DOD, we can make arms company, this create huge oportunity to private owned company, whoever can produce and sell handgun to police force to replace old revolver sure will make a big fortune
Maybe someday we'll have our own "Stark Industries". I hope
Jakartans@PkDef
FULL MEMBER
- Joined
- Apr 21, 2014
- Messages
- 880
- Reaction score
- 3
- Country
- Location
Cockpit view of Indonesian Air Force basic trainer aircraft Grob G-120 TP
photo credit : Romas Condor
photo credit : Romas Condor
NEKONEKO
FULL MEMBER
- Joined
- Aug 13, 2015
- Messages
- 1,006
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
Another chinesse fishing boat caught, but now the chinesse CG just "shadowing". Caught by KRI OWA, sure the chinese CG dont wanna ram their ship like they do before
Jakarta - Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap kapal nelayan Cina yang melakukan illegal fishing di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Penangkapan ini berlangsung dramatis karena dibayang-bayangi oleh kapal Coast Guard Cina.
Dalam siaran pers Koarmabar yang diterima detikcom, Minggu (29/5/2016), peristiwa penangkapan berawal pada Jumat (27/5), pukul 13.30 WIB KRI Oswald Siahaan-354 jenis frigate melakukan patroli di Natuna dan melihat ada tindakan mencurigakan di radarnya. Petugas mendekati lokasi yang mencurigakan dan menemukan kapal ikan Cina Gui Bei Yu 27088.
Kapal ikan itu mencoba lari dari kejaran KRI Oswald di bawah komandan Kolonel Laut (P) I Gung Putu Alit Jaya dengan kecepatan 8 knot. KRI Oswald tak mau kalah dengan menambah kecepatan kapal hingga 16 knot. Selama pengejaran, beberapa kali kapal Cina itu diperingatkan sesuai dengan SOP. Bentuk peringatan mulai dari peringatan kontak radio, peringatan melalui pengeras suara, tembakan peringatan ke udara, peringatan tembakan kanan dan kiri haluan juga tidak diindahkan. Bahkan kapal ikan tersebut melakukan gerakan zig zag dan akhirnya tindakan paling keras dilakukan yaitu tembakan di anjungan.
Setelah diberikan tembakan, kapal Cina itu akhirnya menyerah. Dari hasil proses pemeriksaan sementara, kapal ikan tersebut diduga melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia tanpa dilengkapi dokumen yang sah menurut hukum. Berdasarkan temuan tersebut kapal dan semua ABK yang berjumlah 8 orang dan muatannya ditarik menuju Pangkalan Angkatan Laut Natuna Ranai guna proses pemeriksaan hukum yang berlaku.
Pangarmabar Laksamana Muda TNI A. Taufiq R, menjelaskan kapal tersebut diperiksa saat memasuki wilayah Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) dan dugaan sementera kapal tersebut melakukan kegiatan illegel fishing. Dia juga menekankan, penangkapan tersebut semata-mata untuk memberikan pengetahuan kepada dunia bahwa Koarmabar secara tegas menindak kapal-kapal yang melakukan pelanggaran di wilayah yurisdiksi Indonesia. Pangarmabar juga mengintruksikan kepada seluruh jajaranya di lapangan agar mematuhi SOP dan ROE (Rule Of Engagements) sebagai pijakan kita dalam melaksanakan tugas di lapangan.
Sementara itu Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI S Irawan mengatakan bahwa banyaknya potensi kekayaan laut Natuna yang berlimpah seperti ikan dan lain-lain banyak mengundang kapal nelayan-nelayan asing masuk secara ilegal melakukan kegiatan menguras sumber daya laut yang ada di Natuna. Akibatnya masyarakat nelayan lokal tidak merasakan berlimpahnya sumberdaya ikan tersebut karena habis dikuras nelayan asing.
"Kenyataannya walaupun setiap saat kita menangkap dan meledakkan kapal-kapal nelayan asing yang melakukan pelanggaran di Natuna namun mereka tidak jera dan masih ada yang melakukan illegal fishing seperti sekarang ini terjadi," kata Irawan.
news.detik,com/berita/3220194/berlangsung-dramatis-kri-oswald-siahaan-tangkap-kapal-nelayan-cina-di-natuna
Jakarta - Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap kapal nelayan Cina yang melakukan illegal fishing di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Penangkapan ini berlangsung dramatis karena dibayang-bayangi oleh kapal Coast Guard Cina.
Dalam siaran pers Koarmabar yang diterima detikcom, Minggu (29/5/2016), peristiwa penangkapan berawal pada Jumat (27/5), pukul 13.30 WIB KRI Oswald Siahaan-354 jenis frigate melakukan patroli di Natuna dan melihat ada tindakan mencurigakan di radarnya. Petugas mendekati lokasi yang mencurigakan dan menemukan kapal ikan Cina Gui Bei Yu 27088.
Kapal ikan itu mencoba lari dari kejaran KRI Oswald di bawah komandan Kolonel Laut (P) I Gung Putu Alit Jaya dengan kecepatan 8 knot. KRI Oswald tak mau kalah dengan menambah kecepatan kapal hingga 16 knot. Selama pengejaran, beberapa kali kapal Cina itu diperingatkan sesuai dengan SOP. Bentuk peringatan mulai dari peringatan kontak radio, peringatan melalui pengeras suara, tembakan peringatan ke udara, peringatan tembakan kanan dan kiri haluan juga tidak diindahkan. Bahkan kapal ikan tersebut melakukan gerakan zig zag dan akhirnya tindakan paling keras dilakukan yaitu tembakan di anjungan.
Setelah diberikan tembakan, kapal Cina itu akhirnya menyerah. Dari hasil proses pemeriksaan sementara, kapal ikan tersebut diduga melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia tanpa dilengkapi dokumen yang sah menurut hukum. Berdasarkan temuan tersebut kapal dan semua ABK yang berjumlah 8 orang dan muatannya ditarik menuju Pangkalan Angkatan Laut Natuna Ranai guna proses pemeriksaan hukum yang berlaku.
Pangarmabar Laksamana Muda TNI A. Taufiq R, menjelaskan kapal tersebut diperiksa saat memasuki wilayah Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) dan dugaan sementera kapal tersebut melakukan kegiatan illegel fishing. Dia juga menekankan, penangkapan tersebut semata-mata untuk memberikan pengetahuan kepada dunia bahwa Koarmabar secara tegas menindak kapal-kapal yang melakukan pelanggaran di wilayah yurisdiksi Indonesia. Pangarmabar juga mengintruksikan kepada seluruh jajaranya di lapangan agar mematuhi SOP dan ROE (Rule Of Engagements) sebagai pijakan kita dalam melaksanakan tugas di lapangan.
Sementara itu Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI S Irawan mengatakan bahwa banyaknya potensi kekayaan laut Natuna yang berlimpah seperti ikan dan lain-lain banyak mengundang kapal nelayan-nelayan asing masuk secara ilegal melakukan kegiatan menguras sumber daya laut yang ada di Natuna. Akibatnya masyarakat nelayan lokal tidak merasakan berlimpahnya sumberdaya ikan tersebut karena habis dikuras nelayan asing.
"Kenyataannya walaupun setiap saat kita menangkap dan meledakkan kapal-kapal nelayan asing yang melakukan pelanggaran di Natuna namun mereka tidak jera dan masih ada yang melakukan illegal fishing seperti sekarang ini terjadi," kata Irawan.
news.detik,com/berita/3220194/berlangsung-dramatis-kri-oswald-siahaan-tangkap-kapal-nelayan-cina-di-natuna
Indos
PDF THINK TANK: ANALYST
- Joined
- Jul 25, 2013
- Messages
- 23,466
- Reaction score
- 24
- Country
- Location
As I said before, just send Navy vessel, more effective.........
More KCR 60 missile boats or making 2 more frigates in PT PAL is more effective than making more vessel for Bakamla. Better we use money more efficiently at this moment.
With current situation it is better to keep that old 6 frigates until we have enough new Sigma frigates (like 10 of them), so our frigates should be not less than 16 (light frigates not included).
More KCR 60 missile boats or making 2 more frigates in PT PAL is more effective than making more vessel for Bakamla. Better we use money more efficiently at this moment.
With current situation it is better to keep that old 6 frigates until we have enough new Sigma frigates (like 10 of them), so our frigates should be not less than 16 (light frigates not included).
katarabhumi
FULL MEMBER
- Joined
- Nov 25, 2013
- Messages
- 908
- Reaction score
- 3
- Country
- Location
Bahasa Indonesia, masbro.. jgn "bahasa" saja. Disingkat jg boleh klo gk mau panjang, asal Indonesia ttp ada.
Saya juga dengar dari tadi siang soal 384 tapi sampe skg gk ada yg resmi. Sepertinya emang hoax ajah.
MacanJawa
FULL MEMBER
- Joined
- May 10, 2012
- Messages
- 367
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
kata siapa bro? bikin isu yak?
Jakartans@PkDef
FULL MEMBER
- Joined
- Apr 21, 2014
- Messages
- 880
- Reaction score
- 3
- Country
- Location
Blasting
-------------------------
Indonesian Army Combat Engineer/Sapper battalion.
-------------------------
Indonesian Army Combat Engineer/Sapper battalion.
pr1v4t33r
SENIOR MEMBER
- Joined
- Nov 20, 2014
- Messages
- 5,042
- Reaction score
- 5
- Country
- Location
KAL Bireuen (II-1-63) singgah di pelabuhan lampulo, Banda Aceh.
Kapal patroli cepat produksi PT. Palindo Marine Shipyard Batam. Panjang 28,85 meter, lebar 5,85 meter, kecepatan maksimal 29 knot, kapasitas awak 15 orang dan dibuat dengan material marine grade allumunium.
Kapal patroli cepat produksi PT. Palindo Marine Shipyard Batam. Panjang 28,85 meter, lebar 5,85 meter, kecepatan maksimal 29 knot, kapasitas awak 15 orang dan dibuat dengan material marine grade allumunium.
Last edited:
Similar threads
