What's new

Indonesia Defence Forum

NBell 412 kah?

http://surabaya.tribunnews.com/2016...eli-canggih-komandan-puspenerbal-sempat-marah

Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) TNI AL akan mendatangkan pesawat dan helikopter canggih.

Tidak main-main, sebanyak 18 pesawat ini akan didatangkan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Sampai 2019, helikopter itu sudah ada di Puspenerbal.

"Dua armada udara kami tahun ini tengah berproses untuk didatangkan," terang Komandan Puspenerbal TNI AL Laksamana Pertama (Laksma) TNI Sigit Setiyanta saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Penerbangan TNI AL 2016, di Wisma Perwira Lanudal Juanda, Surabaya, Senin (1/2/2016).
 
Last edited:
NBell 412? Ato heli lain?

http://surabaya.tribunnews.com/2016...eli-canggih-komandan-puspenerbal-sempat-marah

Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) TNI AL akan mendatangkan pesawat dan helikopter canggih.

Tidak main-main, sebanyak 18 pesawat ini akan didatangkan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Sampai 2019, helikopter itu sudah ada di Puspenerbal.

"Dua armada udara kami tahun ini tengah berproses untuk didatangkan," terang Komandan Puspenerbal TNI AL Laksamana Pertama (Laksma) TNI Sigit Setiyanta saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Penerbangan TNI AL 2016, di Wisma Perwira Lanudal Juanda, Surabaya, Senin (1/2/2016).
Sepertinya sih gak ada yg berubah dari rencana sebelumnya, 11 unit Panther + 5 unit CN235mpa + 2 unit sisanya mungkin heli angkut sekelas Nbell-412ep = 18 unit (tolong dikoreksi)
 
Sepertinya sih gak ada yg berubah dari rencana sebelumnya, 11 unit Panther + 5 unit CN235mpa + 2 unit sisanya mungkin heli angkut sekelas Nbell-412ep = 18 unit (tolong dikoreksi)
Mmm ane kira pengadaan baru
--------------------------------------------------

fpuindonesia8

hands and smile is much powerfull than a rifle...

fpu.jpg


new equipment for Indonesian FPU from boot,glove,scoope and combat shirt...

all made from Indonesia...

fpu1.jpg
 
Rhan-122B dynamic test, 27-29 January 2016
rhan-122b-1.jpg


rhan-122b-2.jpg


Dua Puluh Lima Unit R-Han 122B Berhasil Diluncurkan
Uji dinamis kembali dilakukan terhadap 25 unit R-Han 122B yang dilakukan pada tanggal 27-29 Januari 2016 bertempat di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa Timur. Acara pengujian ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Kabalitbang Kemhan) Anne Kusmayati, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Balitbang Kemhan (Kapuslitbang Alpalhankam Baliltbang Kemhan) Laksamana Pertama TNI Budihardja Raden, Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) Bambang Setiadi, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rika Andiarti, dan Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero) Ade Bagdja, serta para anggota Konsorsium Roket Nasional yang terdiri dari LAPAN, PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan perwakilan dari Universitas Gajah Mada (UGM). Dengan menggunakan Multi Launcher Rocket System (MLRS) RM-70 GRAD Marinir, 25 unit R-Han 122B berhasil diluncurkan dan membelah langit pesisir pantai Lumajang.

Uji fungsi ini dilakukan untuk menguji konsistensi performansi roket setelah uji terbang tahap pertama yang dilakukan pada Oktober 2015 lalu, dinilai telah berjalan dengan baik, yang melakukan pengamatan dan perekaman data perilaku terbang roket pada saat diterbangkan. Uji dinamis yang dilakukan kali ini untuk mendapatkan data hasil uji dinamis berupa prestasi terbang roket dan keandalan muatan yang dibawa roket, serta konsistensi performansi roket. Dalam pengujian kali ini juga dilakukan pencatatan jarak capai dan kehandalan terhadap spesifikasi desain.

Anne Kusmayanti, Kabalitbang Kemhan mengatakan bahwa perjalanan panjang tim Konsorsium Roket Nasional merupakan proses yang penuh dedikasi dari semua pihak yang di dalamnya ada kerja keras tim. Hasil pengujian terbaik memang selalu tidak didapatkan, namun hal tersebut adalah bagian dari sebuah penelitian dan pengembangan. “Inilah litbang, penuh trial dan error. Ada road map yang harus dievaluasi bersama oleh tim Konsorsium Roket Nasional dan akan diwujudkan di masa depan dengan sinergitas tim yang terjaga dengan baik, demi terjadinya akselerasi. Terima kasih kepada tim konsorsium atas dedikasi dan kerja kerasnya, tapi tentunya jangan terlalu cepat puas. Tahun 2016 akan banyak program yang memerlukan bantuan dari industri, mari kita tuangkan dalam road map yang ada sesegera mungkin, karena fungsi konsorsium dalam pengembangan ini sangat penting,” tuturnya.

Ketua Dewan Riset Nasional, Bambang Setiadi menilai Konsorsium Roket Nasional yang berhasil berdiri selama 12 tahun merupakan prestasi tersendiri. “Roket bukan sesuatu yang mudah dibuat dan tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Dua belas tahun berdiri dan berhasil menghasilkan sesuatu merupakan hal yang sangat membanggakan. Saya akan memohonkan perkenan Pak Menteri (Menristek dan Dikti) untuk menjadikan konsorsium ini sebagai icon perkembangan ristek di bidang pertahanan, bahwa Bapak dan Ibu sudah melakukan yang terbaik bagi bangsa ini. Buatlah konsorsium ini menjadi semakin kuat,” ujarnya memberikan suntikan semangat kepada seluruh tim konsorsium yang hadir.

Pengujian dinamis kali ini bersifat ground to ground dengan menggunakan beberapa jenis muatan warhead yaitu 4 unit inert atau dummy, 9 unit asap, 8 unit tajam dan 4 unit telemetry. Muatan dummy dan asap diluncurkan untuk melihat titik jatuhan, muatan tajam diluncurkan sebagai penggambaran kondisi real roket RHan 122-B yang akan diproduksi dan digunakan untuk user, dan muatan telemetry digunakan untuk mengetahui trajectory roket. Dari hasil pengujian, area jatuhan roket berhasil dipantau oleh pengamat berada pada kisaran 22-23 km untuk sudut elevasi 30o dan kisaran 25-26 km untuk sudut elevasi 50o. Hasil ini dinilai memuaskan dan salah satu hal yang harus dilakukan adalah konsistensi dalam menjaga proses dan kualitas agar menghasilkan satu desain yang freeze dan sesuai dengan yang diharapkan oleh user.

Kegiatan pengembangan roket R-Han 122B merupakan kerjasama tim Konsorsium Roket Nasional dengan Balitbang Kemhan yang memiliki tujuan utama menghentikan ketergantungan terhadap produk asing dengan menjadikan roket R-Han 122B sebagai alutsista yang digunakan prajurit TNI sebagai senjata utama untuk mensubtitusi persenjataan yang selama ini diperoleh dari luar negeri. Diharapkan, Indonesia berhasil mewujudkan kemandirian dalam produksi roket nasional.

http://pindad.com/dua-puluh-lima-unit-rhan-122b-berhasil-diluncurkan
 
Last edited:
View attachment 290861
Indonesian first President, Soekarno inspect the readiness of Tjakrabirawa soldiers, the predecessor of Indonesian Presidential Guard units of today.[/QUOTE]

is that Zogist salute, is this practice still exist among other unit?
 
Indonesian Police preparation before Imlek, Chinese New Year

20160202antarafoto-pengamanan-jelang-imlek-010216-rmd.jpg



Pengamanan Jelang ImlekPersonel Brimob bersenjata lengkap mendengar arahan pengamanan wilayah di Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Senin (1/2). Kepolisian Aceh mengintensifkan pengamanan wilayah dengan menempatkan satuan penembak jitu di sejumlah daerah lintas nasional kabupaten/kota yang di anggap rawan guna mengantisipasi tindak kejahatan teroris menjelang perayaan Imlek. (ANTARA FOTO/Rahmad)

20160202044.jpg



Patroli Pengamanan LautKRI Untung Suropati bersandar saat pengisian perbekalan seusai patroli pengamanan laut di Dermaga Pangkalan TNI AL Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/2). TNI AL secara rutin melakukan patroli dengan mengerahkan armada laut untuk mengamankan wilayah perairan dari setiap gangguan termasuk tindak penangkapan ilegal ikan. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/kye/16
 
Just trying to contribute the pictures, may not repost..

KRI Sultan Thaha Syaifuddin (Parchim class)
KRI Sultan Thaha Syaifuddin #1.jpg

Kri Sultan Thaha Syaifuddin #3.jpg

Up close of AK-730 CIWS installation
Kri Sultan Thaha Syaifuddin CIWS AK-730.jpg

(C) Credits to original uploader.

Terlepas dari usianya yang memang sudah lumayan uzur, dan selagi belum adanya kejelasan mengenai program peremajaan untuk mengganti armada Parchim ini. Semoga kedepannya kapal-kapal lainnya dari kelas Patimura ini dapat juga dimodernisasi dengan pemasangan SEWACO serta AK-730 CIWS, karena
mengingat akan perannya yang masih sangat dibutuhkan sebagai satuan patroli dan penindak dari armada satrol TNI-AL..
 
Last edited:
Back
Top Bottom