Kunjungan Kerja Timlak/Ahli KKIP ke PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT. Pindad (Persero)
by
KKIP | Jan 28, 2021 |
Berita |
0 comments
Pada hari Kami dan Jumat tanggal 21-22 Januari 2021 timlak/ahli KKIP yang dipimpin oleh Laksda TNI (Purn) Darwanto melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Dirgantara Indonesia dan PT.Pindad di Bandung. Kunjungan kerja tersebut untuk melihat langsung beberapa fasilitas yang terdapat di PT.DI terkait Program Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X. Timlak KKIP diterima langsung oleh Direktur Utama PT. DI, Bapak Elfien Goentoro serta didamping Direktur Produksi dan tim.
Secara umum Dirut PT DI dan tim, menyampaikan status program pesawat tempur KF-X/IF-X serta rencana/tahapan penguasaan teknologi pesawat tempur. Diharapkan kedepan, apabila penguasaan teknologi telah dimiliki, maka PT.DI mampu untuk melaksanakan pemeliharaan dan upgrading pesawat yang dimiliki oleh pengguna.
Terkait dengan kemampuan yang dimiliki PT. Pindad, Bapak Ade Bagja selaku Direktur teknologi dan pengembangan PT.Pindad menyampaikan beberapa produk unggulan yaitu Ranpur Medium Tank, Senjata Ringan dan Munisi berbagai varian. Ekosistem yang terbangun pada produk senjata melibatkan 17 BUMS
dengan nilai TKDN mencapai 42,49%.
Strategi PT.Pindad untuk meningkatkan TKDN lebih dari 70% produk munisi melalui penggunaan produk propelan,
brass, steel wire dan komponen lainnya yang saat ini dapat diproduksi di dalam negeri.
Diharapkan kedepan PT. Pindad mampu memiliki kapasitas produksi khususnya munisi lebih dari 400 juta butir/tahun. Peningkatan produk munisi merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pengguna khususnya di dalam negeri.
Kunker Timlak KKIP ke PT. Dahana Subang
by
KKIP | Jan 19, 2021 |
Berita |
0 comments
Kamis, 14 Januari 2021 timlak/ahli KKIP yang dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke PT. Dahana Subang. Tujuan kunker tersebut adalah pendalaman program propelan yang telah di laksanakan PT. Dahana. Timlak KKIP diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Dahana bapak Budi Antono serta di damping Kabalitbang Kemhan bapak Marsda TNI Julexi Tambayong.
Dirut PT. Dahana menyampaikan roadmap (peta jalan) tentang penguasaan teknologi dan pembuatan Propelan untuk mendukung kebutuhan munisi kaliber kecil (MKK). Saat ini tahapan yang telah dibangun adalah pabrik pembuatan Nitrogliserin sebagai bahan baku pebmuatan
Double Base Spherical Powder.
Timlak/ahli KKIP berharap Industri Pertahanan khususnya dibidang munisi dapat mandiri, dalam mendukung kebutuhan pengguna. Terkait optimalisasi fasilitas yang telah dimiliki oleh PT. Dahana dan rencana keberlanjutan program Propelan, diperlukan review secara menyuruh dan mendalam sehingga penggunaan anggaran dapat efektif dan efisien.
Torpedo SUT Buatan PT Dirgantara Indonesia (1)
by
KKIP | Jan 7, 2021 |
Artikel |
0 comments
Bagian 1
PT Dirgantara Indonesia sebagai sebuah perusahaan besar dalam industri pertahanan membuat sebuah produk torpedo yang memiliki spesifikasi hebat. SUT Torpedo ini dirancang untuk menghadapi target kapal selam dan kapal permukaan.
Torpedo SUT tidak hanya dapat diluncurkan dari kapal selam dengan metode swim-out, melainkan juga dari kapal permukaan dengan metode pneumatic push-out.
- Di atas kertas Torpedo SUT memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Panjang tanpa casket : 6,150mm (6.620mm dengan casket)
- Diameter : 533mm
- Berat versi tempur : 1,413.6Kg (tempur), 1,224.00Kg (latihan)
- Berat isian tempur : 255Kg
- Pendorong : motor listrik
- Jarak jangkau maks. : 12Km (kecepatan 35Kts)
- Jarak jangkau optimal : 28Km (kecepatan 23Kts)
- AEG SUT 533mm : Heavyweight Torpedo Dengan Pemandu Sonar Pasif Dan Aktif
Dalam industri teknologi alutsista, SUT hasil karya PT Dirgantara Indonesia ini adalah salah satu pengembangan teknologi terbaik. Dengan modal lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft), Telefunken, Jerman, membuat teknologi dari SUT ini sangat diperhitungkan.
Torpedo SUT Buatan PT Dirgantara Indonesia (2)
by
KKIP | Jan 12, 2021 |
Artikel |
0 comments
Bagian 2
Uji Tembak
Uji tembak senjata taktis berupa Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari KRI Cakra-401 saat Latgab TNI Juni 2008, sukses menghantarkan eks KRI Karang Galang ke peraduan terakhirnya di dasar laut. Kapal ini jugalah yang menjadi sasaran tembak rudal C-802 yang diluncurkan KRI Layang-805. Dengan berat hulu ledak 260 Kg, torpedo SUT mampu menjangkau sasaran dengan jarak tembak efektif maksimal 40 Km.
Ciri-ciri khusus dari Torpedo SUT
Ada ciri khusus yang membedakan Torpedo SUT dengan Torpedo lainnya. Salah satu yang paling menonjol bisa dilihat dari adanya kabel sebagai pemandu ketarget yang dituju. Kabel berfungsi memberikan data-data akustik guna mengendalikan arah tujuan torpedo, dan juga berfungsi sebagai penangkal jamming karena datalink dipandu dua arah. Torpedo SUT digerakkan dengan motor listrik, dengan tingkat kebisingan rendah. Setelah torpedo dirasa aman dari reduksi jamming sonar lawan, kabel akan terlepas dan kendali diambil alih secara mandiri oleh data prosesor yang ada di dalamnya.
Cara kerja torpedo
Sesaat setelah ditembakkan dari dalam peluncur torpedo, maka tangki muatan pendorong akan memberikan muatannya kepada mesin pendorong dan mesin akan bekerja memutar twin screw counter rotating propeller. Torpedo akan meluncur menuju sasaran dengan kecepatan minimal sekitar dua puluh knot. Torpedo akan berjalan lurus, sesuai arah, kecepatan dan kedalaman menuju sasaran yang telah diprogramkan terlebih dahulu melalui bilik hitung penembakan torpedo.
Peluncuran torpedo ke arah sasarannya didorong oleh twin screw counter rotating propellernya, yang dapat menjamin bahwa torpedo tidak akan mengalami momen puntir dari putaran motornya sendiri, dan ditahan pada kedalaman yang dikehendaki dengan diatur oleh membrane pengukur kedalaman yang dilaksanakan oleh sirip horisontalnya, serta dijaga pada arah haluannya dengan dikendalikan oleh gyro kompas, yang pelaksanaanya dilakukan oleh kemudi tegaknya. Ledakan torpedo sendiri akan dipicu dari beberapa macam fuze detonator, baik contact, proximity fuze maupun magnetic fuze.
Terkadang beberapa fuze di aktifkan bersama untuk memperoleh 100% kepastian ledak. Hulu ledaknya yang berisi sekitar 200 kg TNT, dipastikan akan dapat menjebol dan mematahkan hull kapal perang jenis manapun yang kena hantamannya, apalagi bila ledakkannya disetel pada suatu jarak kedalaman tertentu dari lunas kapal sasaran dalam rangka memperoleh keuntungan “double blast effect”.