What's new

Indonesia Defence Forum

PT DI delivered one NC 212i to Indonesian Air Force base in Malang, East Java. Total order is 9 planes and only 1 has been delivered.


1611629978120.png
 
Last edited:
[ANALYSIS] Biden presidency: Catching signs for deepening Indonesia-US trade ties

Astari Adityawati

The Jakarta Post

PREMIUM

Jakarta / Tue, January 26, 2021 / 06:31 pm


1611644865728.png

Indonesian Ambassador to the US Muhammad Lutfi (left), Coordinating Maritime Affairs and Investment Minister Luhut Binsar Pandjaitan (center) and US Export-Import Bank president Kimberly Reed share a three-way elbow bump on Nov. 18, 2020 at a memorandum of understanding (MoU) signing event in Washington, DC.(Embassy of Republic Indonesia in Washington DC/epost-robot)


New chapter begin, it is likely a continuation of Obama administration that is very close with Indonesia. Maybe another free second hand F 16 will be offered again........If we get it then it should be upgraded into block 70 at minimum.
 
Everyone is too focused on guarding our northern waters, but seems to forget to guard our southern waters...

As reported by local NTT fishermen, Australian fisheries patrol ships has frequently intruded Indonesian waters in Timor Sea to capture and harass them... In this latest case the Australian ship only confiscated their fishing gears, while in previous cases they would force the ships to move across the sea border and then burn their ships...

The local West Timor association is asking for the Indonesian government to give serious attention for such cases as Australian ships has frequently entered Indonesian waters in Timor Sea... Unfortunately the government seems unable or unwilling to confront Australia in such cases...

--------------------------------------------------------------------
Australia Sita Alat Tangkap Nelayan Indonesia di Laut Timor
Selasa, 26 Januari 2021 | 10:14 WIB
Oleh : Heriyanto / HS

Ilustrasi perbatasan Indonesia dan Australia di Laut Timor.

Ilustrasi perbatasan Indonesia dan Australia di Laut Timor. (Foto: Istimewa)
Jakarta, Beritasatu.com - Otoritas manajemen perikanan Australia kembali menindak kapal-kapal nelayan asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Terakhir, kapal patroli Australia masuk ke perairan Indonesia dan menyita alat tangkap milik delapan nelayan NTT di Laut Timor pada 15 Januari 2021 lalu.
Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni menerima video dan foto penyitaan alat tangkap nelayan seperti pancing dan peralatan selam tersebut, Senin (25/1/2021).

“Penyitaan dilakukan pada titik koordinat 12,12, 500 Lintang Utara dan 123,12,500 Lintang Selatan, posisi ini berada di dalam perairan Indonesia,” katanya.

Setelah menyita alat tangkap dan diberikan surat sita, nelayan kemudian kembali ke Kupang bersama perahu mereka.
Menurut Ferdi, kejadian penyitaan alat tangkap ini baru pertama dilakukan Australia. Dalam kasus-kasus sebelumnya, biasanya kapal Australia tersebut menggiring perahu nelayan Indonesia ke perairan kemudian dibakar.
Ferdi minta pemerintah Indonesia terutama Kementerian Luar Negeri memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Pasalnya, sudah banyak kejadian kapal Australia masuk ke perairan Indonesia di Laut Timor.
Sejak dua dekae lalu, YPTB dan Ocean Watch Indonesia (OWI) sudah beberapa kali melakukan advokasi terkait perairan Laut Timor ini. Mulai dari korban nelayan yang ditangkap Australia, perbatasan, dan pencemaran minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir.
“Sayangnya dalam urusan perairan Laut Timor, Indonesia sepertinya belum bisa berbuat banyak menghadapi Australia atau minimal menegakkan aturan dan hak-haknya,” jelas Herman Jaya dari OWI.


 
Rafale negotiations delayed / suspended due to Covid lockdowns (both in Indonesia and France)

😢😭

Auto-translate by Google
------------------------------------------------------
DASSAULT AVIATION: DISCUSSIONS WITH INDONESIA "SUSPENDED" BECAUSE OF THE COVID
Paul Louis
The 01/26/2021 at 7:23 PM

Guest of BFM Business this Tuesday evening, the CEO of Dassault said he was ready to resume discussions with Indonesia as soon as the "Covid problem" is lifted.

2.5 billion euros for 18 Rafale. Dassault Aviation on Monday concluded an express order with Greece , which will allow it to partially fill the air gap in production linked to the health crisis. But the aircraft manufacturer also hopes to finalize an agreement with Indonesia which could cover more than 30 aircraft.
Still, the discussions are currently interrupted. "We are working on it, the context is not easy because the Covid is everywhere and at the moment the country is closed," Eric Trappier, CEO of Dassault Aviation, told BFM Business on Tuesday.


If the "discussions are suspended because of the Covid problem", he assured that "as soon as the country reopens we will work hard to try to go at least as fast as Greece" with which Dassault will have put only four months to reach an agreement.
Paul Louis


 
Everyone is too focused on guarding our northern waters, but seems to forget to guard our southern waters...

As reported by local NTT fishermen, Australian fisheries patrol ships has frequently intruded Indonesian waters in Timor Sea to capture and harass them... In this latest case the Australian ship only confiscated their fishing gears, while in previous cases they would force the ships to move across the sea border and then burn their ships...

The local West Timor association is asking for the Indonesian government to give serious attention for such cases as Australian ships has frequently entered Indonesian waters in Timor Sea... Unfortunately the government seems unable or unwilling to confront Australia in such cases...

--------------------------------------------------------------------
Australia Sita Alat Tangkap Nelayan Indonesia di Laut Timor
Selasa, 26 Januari 2021 | 10:14 WIB
Oleh : Heriyanto / HS

Ilustrasi perbatasan Indonesia dan Australia di Laut Timor.

Ilustrasi perbatasan Indonesia dan Australia di Laut Timor. (Foto: Istimewa)
Jakarta, Beritasatu.com - Otoritas manajemen perikanan Australia kembali menindak kapal-kapal nelayan asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Terakhir, kapal patroli Australia masuk ke perairan Indonesia dan menyita alat tangkap milik delapan nelayan NTT di Laut Timor pada 15 Januari 2021 lalu.
Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni menerima video dan foto penyitaan alat tangkap nelayan seperti pancing dan peralatan selam tersebut, Senin (25/1/2021).

“Penyitaan dilakukan pada titik koordinat 12,12, 500 Lintang Utara dan 123,12,500 Lintang Selatan, posisi ini berada di dalam perairan Indonesia,” katanya.

Setelah menyita alat tangkap dan diberikan surat sita, nelayan kemudian kembali ke Kupang bersama perahu mereka.
Menurut Ferdi, kejadian penyitaan alat tangkap ini baru pertama dilakukan Australia. Dalam kasus-kasus sebelumnya, biasanya kapal Australia tersebut menggiring perahu nelayan Indonesia ke perairan kemudian dibakar.
Ferdi minta pemerintah Indonesia terutama Kementerian Luar Negeri memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Pasalnya, sudah banyak kejadian kapal Australia masuk ke perairan Indonesia di Laut Timor.
Sejak dua dekae lalu, YPTB dan Ocean Watch Indonesia (OWI) sudah beberapa kali melakukan advokasi terkait perairan Laut Timor ini. Mulai dari korban nelayan yang ditangkap Australia, perbatasan, dan pencemaran minyak dan gas dalam beberapa tahun terakhir.
“Sayangnya dalam urusan perairan Laut Timor, Indonesia sepertinya belum bisa berbuat banyak menghadapi Australia atau minimal menegakkan aturan dan hak-haknya,” jelas Herman Jaya dari OWI.



Yup, look like it is because there is no territorial dispute with Australia so we just dont take too much seriousness on that areas. We should put corvette there and patrol the areas regularly.
 
Kunjungan Kerja Timlak/Ahli KKIP ke PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT. Pindad (Persero)
by KKIP | Jan 28, 2021 | Berita | 0 comments
Kunjungan Kerja Timlak/Ahli KKIP ke PT. Dirgantara Indonesia (Persero)  dan PT. Pindad (Persero)


Pada hari Kami dan Jumat tanggal 21-22 Januari 2021 timlak/ahli KKIP yang dipimpin oleh Laksda TNI (Purn) Darwanto melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Dirgantara Indonesia dan PT.Pindad di Bandung. Kunjungan kerja tersebut untuk melihat langsung beberapa fasilitas yang terdapat di PT.DI terkait Program Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X. Timlak KKIP diterima langsung oleh Direktur Utama PT. DI, Bapak Elfien Goentoro serta didamping Direktur Produksi dan tim.

Untitled.png


Secara umum Dirut PT DI dan tim, menyampaikan status program pesawat tempur KF-X/IF-X serta rencana/tahapan penguasaan teknologi pesawat tempur. Diharapkan kedepan, apabila penguasaan teknologi telah dimiliki, maka PT.DI mampu untuk melaksanakan pemeliharaan dan upgrading pesawat yang dimiliki oleh pengguna.
Terkait dengan kemampuan yang dimiliki PT. Pindad, Bapak Ade Bagja selaku Direktur teknologi dan pengembangan PT.Pindad menyampaikan beberapa produk unggulan yaitu Ranpur Medium Tank, Senjata Ringan dan Munisi berbagai varian. Ekosistem yang terbangun pada produk senjata melibatkan 17 BUMS

1.png


dengan nilai TKDN mencapai 42,49%.
Strategi PT.Pindad untuk meningkatkan TKDN lebih dari 70% produk munisi melalui penggunaan produk propelan, brass, steel wire dan komponen lainnya yang saat ini dapat diproduksi di dalam negeri.
Diharapkan kedepan PT. Pindad mampu memiliki kapasitas produksi khususnya munisi lebih dari 400 juta butir/tahun. Peningkatan produk munisi merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pengguna khususnya di dalam negeri.




Kunker Timlak KKIP ke PT. Dahana Subang

by KKIP | Jan 19, 2021 | Berita | 0 comments
Kunker Timlak KKIP ke PT. Dahana Subang


Kamis, 14 Januari 2021 timlak/ahli KKIP yang dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke PT. Dahana Subang. Tujuan kunker tersebut adalah pendalaman program propelan yang telah di laksanakan PT. Dahana. Timlak KKIP diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Dahana bapak Budi Antono serta di damping Kabalitbang Kemhan bapak Marsda TNI Julexi Tambayong.
Dirut PT. Dahana menyampaikan roadmap (peta jalan) tentang penguasaan teknologi dan pembuatan Propelan untuk mendukung kebutuhan munisi kaliber kecil (MKK). Saat ini tahapan yang telah dibangun adalah pabrik pembuatan Nitrogliserin sebagai bahan baku pebmuatan Double Base Spherical Powder.

Foto-ke-Dahana-2.png


Timlak/ahli KKIP berharap Industri Pertahanan khususnya dibidang munisi dapat mandiri, dalam mendukung kebutuhan pengguna. Terkait optimalisasi fasilitas yang telah dimiliki oleh PT. Dahana dan rencana keberlanjutan program Propelan, diperlukan review secara menyuruh dan mendalam sehingga penggunaan anggaran dapat efektif dan efisien.




Torpedo SUT Buatan PT Dirgantara Indonesia (1)
by KKIP | Jan 7, 2021 | Artikel | 0 comments
Torpedo SUT Buatan PT Dirgantara Indonesia (1)





Bagian 1

PT Dirgantara Indonesia sebagai sebuah perusahaan besar dalam industri pertahanan membuat sebuah produk torpedo yang memiliki spesifikasi hebat. SUT Torpedo ini dirancang untuk menghadapi target kapal selam dan kapal permukaan.
Torpedo SUT tidak hanya dapat diluncurkan dari kapal selam dengan metode swim-out, melainkan juga dari kapal permukaan dengan metode pneumatic push-out.
  • Di atas kertas Torpedo SUT memiliki spesifikasi sebagai berikut:
  • Panjang tanpa casket : 6,150mm (6.620mm dengan casket)
  • Diameter : 533mm
  • Berat versi tempur : 1,413.6Kg (tempur), 1,224.00Kg (latihan)
  • Berat isian tempur : 255Kg
  • Pendorong : motor listrik
  • Jarak jangkau maks. : 12Km (kecepatan 35Kts)
  • Jarak jangkau optimal : 28Km (kecepatan 23Kts)
  • AEG SUT 533mm : Heavyweight Torpedo Dengan Pemandu Sonar Pasif Dan Aktif
Dalam industri teknologi alutsista, SUT hasil karya PT Dirgantara Indonesia ini adalah salah satu pengembangan teknologi terbaik. Dengan modal lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft), Telefunken, Jerman, membuat teknologi dari SUT ini sangat diperhitungkan.






Torpedo SUT Buatan PT Dirgantara Indonesia (2)
by KKIP | Jan 12, 2021 | Artikel | 0 comments
Torpedo SUT Buatan PT Dirgantara Indonesia (2)





Bagian 2

Uji Tembak

Uji tembak senjata taktis berupa Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari KRI Cakra-401 saat Latgab TNI Juni 2008, sukses menghantarkan eks KRI Karang Galang ke peraduan terakhirnya di dasar laut. Kapal ini jugalah yang menjadi sasaran tembak rudal C-802 yang diluncurkan KRI Layang-805. Dengan berat hulu ledak 260 Kg, torpedo SUT mampu menjangkau sasaran dengan jarak tembak efektif maksimal 40 Km.

Ciri-ciri khusus dari Torpedo SUT
Ada ciri khusus yang membedakan Torpedo SUT dengan Torpedo lainnya. Salah satu yang paling menonjol bisa dilihat dari adanya kabel sebagai pemandu ketarget yang dituju. Kabel berfungsi memberikan data-data akustik guna mengendalikan arah tujuan torpedo, dan juga berfungsi sebagai penangkal jamming karena datalink dipandu dua arah. Torpedo SUT digerakkan dengan motor listrik, dengan tingkat kebisingan rendah. Setelah torpedo dirasa aman dari reduksi jamming sonar lawan, kabel akan terlepas dan kendali diambil alih secara mandiri oleh data prosesor yang ada di dalamnya.

Cara kerja torpedo
Sesaat setelah ditembakkan dari dalam peluncur torpedo, maka tangki muatan pendorong akan memberikan muatannya kepada mesin pendorong dan mesin akan bekerja memutar twin screw counter rotating propeller. Torpedo akan meluncur menuju sasaran dengan kecepatan minimal sekitar dua puluh knot. Torpedo akan berjalan lurus, sesuai arah, kecepatan dan kedalaman menuju sasaran yang telah diprogramkan terlebih dahulu melalui bilik hitung penembakan torpedo.
Peluncuran torpedo ke arah sasarannya didorong oleh twin screw counter rotating propellernya, yang dapat menjamin bahwa torpedo tidak akan mengalami momen puntir dari putaran motornya sendiri, dan ditahan pada kedalaman yang dikehendaki dengan diatur oleh membrane pengukur kedalaman yang dilaksanakan oleh sirip horisontalnya, serta dijaga pada arah haluannya dengan dikendalikan oleh gyro kompas, yang pelaksanaanya dilakukan oleh kemudi tegaknya. Ledakan torpedo sendiri akan dipicu dari beberapa macam fuze detonator, baik contact, proximity fuze maupun magnetic fuze.
Terkadang beberapa fuze di aktifkan bersama untuk memperoleh 100% kepastian ledak. Hulu ledaknya yang berisi sekitar 200 kg TNT, dipastikan akan dapat menjebol dan mematahkan hull kapal perang jenis manapun yang kena hantamannya, apalagi bila ledakkannya disetel pada suatu jarak kedalaman tertentu dari lunas kapal sasaran dalam rangka memperoleh keuntungan “double blast effect”.
 
Last edited:
Berkenalan Dengan PINDAD COBRA (1)
by KKIP | Jan 21, 2021 | Artikel | 0 comments
Berkenalan Dengan PINDAD COBRA (1)





Bagian 1

Pindad Cobra. Kendaraan tempur jenis panser ini, adalah hasil kerjasama antara PT Pindad dengan perusahaan asal Czech, Excalibur Army Group dari CzechoSlovak Group. Kendaraan tempur ini sudah datang dari Czech (Ceko) sejak 4 Februari 2020. Dalam hal ini PT Pindad dan Kementerian Pertahanan sepakat membuat pengadaan kendaraan tempur senilai 80 juta dolar AS untuk memasok 22 unit kendaraan tempur.

Pesanan ini diperuntukan untuk Batalyon Infantri Mekanis (Yonifmek). Yonifmek sendiri adalah pasukan Infanteri yang termekanisasi yang dibekali dengan pengangkut personel lapis baja (APC) atau kendaraan tempur infanteri (IFV) sebagai kendaraan pengangkut personil untuk tempur. Beberapa satuan di luar Jawa juga mulai dilengkapi dengan ranpur Anoa untuk menunjang tugas pokoknya, seperti Yonif Mekanis 113/Jaya Sakti di Kodam Iskandar Muda, Yonif Raider Khusus 134/Tombak Sakti di Kodam I/Bukit Barisan dan Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti di Kodam IX/Udayana.


Bila menilik lebih lanjut, kerjasama dengan Czech ini sebenarnya menguntungkan Indonesia. Hal ini karena Excalibur Army Group, memberikan kemudahan produksi panser buatannya dengan memberikan Transfer of Technology (ToT) kepada PT. Pindad, sehingga PT Pindad dapat meracik spek khusus yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan Yonifmek TNI AD sebagai pengguna. Jadi PT Pindad bisa melakukan eksplorasi lebih dalam untuk pengembangan dari panser buatan Czech ini.
 
Panglima TNI Kunjungi Lanud Iswahyudi Maospati Magetan
Jumat, 29 Januari 2021, 06:40 WIB
Reporter : Ade Mas Satrio Gunawan

Magetan (beritajatim.com) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melaksanakan kunjungan kerja ke Lanud Iswahjudi dan Batalyon Infantri Para Raider 501/BY Madiun, Kamis (28/1/2021).
Kedatangan Panglima TNI disambut oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Pangkoopsau II, Danlanud Iswahjudi dan sejumlah pejabat TNI, di Main Apron Lanud Iswahjudi.

Tiba menggunakan pesawat VIP TNI AU jenis Boeing 737/A-7308 dari Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Panglima TNI menerima laporan dari Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI M. Untung Suropati dan jajar kehormatan.
“Kunjungan kerja Panglima TNI dan rombongan untuk meninjau fasilitas latihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) yang saat ini sedang menjalani proses pengembangan,” kata Kepala Penerangan Lanud Iswahyudi Letkol Sus Filfadri, Kamis (28/1/2021).

Ia menambahkan, ACMI merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk menganalisa hasil latihan penerbang, baik itu platform pesawat tempur, pesawat angkut maupun pesawat helikopter. Data hasil penerbangan akan diolah di ACMI untuk kemudian ditampilkan pada saat proses evaluasi penerbangan (debrief).
“Peralatan canggih ini dapat melihat manuver pesawat secara tiga dimensi disertai dengan data-data penerbangan yang telah direkam,” jelas Letkol Sus Filfaldri.
Usai meninjau ACMI, Panglima TNI meninjau hanggar pesawat tempur Sukhoi Skadron Udara 14 yang baru selesai dibangun.
lanud-iswahjudi.jpg

Pada saat kunjungan kerja di Lanud Iswahjudi ini, Panglima TNI, Kasau dan rombongan menyempatkan diri untuk foto bersama di shelter Skadron Udara 14 dengan latar 5 pesawat tempur Lanud Iswahjudi.

Selesai melakukan kunjungan di Lanud Iswahjudi, Panglima TNI dan rombongan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Batalyon Infantri Para Raider 501/BY Madiun.

“Kunjungan terakhir untuk mengecek kesiapan Ops Satgas Yonif Para Raider 501/BY Divif 2/Kostrad yang akan melaksanakan tugas Operasi Pamtas RI-PNG Mobile,” pungkasnya.(asg/ted)





IMG_20210128_230002.jpg

Panglima TNI Tinjau Fasilitas Baru di Lanud Iswahjudi Madiun
January 28, 2021


JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Pangkogabwilhan III Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, S.I.P., melaksanakan kunjungan kerja ke Lanud Iswahjudi di Madiun, Jawa Timur, Kamis (28/1/2021).
Kedatangan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Main Apron Lanud Iswahjudi disambut oleh Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., Pangkoopsau II Marsda TNI Minggit Tribowo, S.I.P., Asrena Kasau Marsda TNI Andyawan, Koorsahli Kasau Marsda TNI Wisnu Nugroho dan Komandan Lanud Marsma TNI M. Untung Suropati, S.E.

Selanjutnya Panglima TNI beserta rombongan meninjau fasilitas latihan Air Combat Manuvering Instrumentation (ACMI) yang saat ini masih dalam proses pengembangan. ACMI merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk menganalisa hasil latihan penerbang, baik itu platform pesawat tempur, pesawat angkut maupun pesawat helikopter.
Panglima TNI menyampaikan bahwa dengan adanya gedung baru ACMI dapat digunakan dalam memonitoring, mengendalikan jalannya latihan serta manuver pertempuran udara secara real time, sehingga dapat dianalisa setelah latihan selesai dilaksanakan.
Usai meninjau ACMI, Panglima TNI beserta rombongan meninjau Hanggar Pesawat Tempur Sukhoi Skadron Udara 14 yang baru selesai dibangun.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P. dan rombongan melaksanakan foto bersama dengan para penerbang F-16 dan T-50 di Shelter Skadron Udara 14 dengan latar 5 pesawat tempur.

Setelah melaksanakan foto bersama, Panglima TNI didampingi Kasau serta para pejabat lainnya berkesempatan berdialog dengan Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Agung Dwi Ariyanto, Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Dharma T. Gultom dan Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb I Kadek Suta Arimbawa. (Amin)
 
Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun
Dibaca: 0 Oleh Pen Lanud Iwj29 Jan 2021
Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun

#TNIAU
FacebookTwitterWhatsAppTelegram
Share
TNI AU. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. melaksanakan kunjungan kerja ke Lanud Iswahjudi dan Batalyon Infantri Para Raider 501/BY Madiun, Kamis (28/1/2021).


Kedatangan Panglima TNI disambut oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Pangkoopsau II, Danlanud Iswahjudi dan sejumlah pejabat TNI, di Main Apron Lanud Iswahjudi, Tiba menggunakan pesawat VIP TNI AU jenis Boeing 737/A-7308 dari Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Panglima TNI menerima laporan dari Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI M. Untung Suropati, S.E. dan jajar kehormatan.


Kunjungan kerja Panglima TNI dimulai dengan meninjau fasilitas latihan Air Combat Maneuvering Instumentation (ACMI) yang saat ini sedang menjalani proses pengembangan.


ACMI merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk menganalisa hasil latihan penerbang, baik itu platform pesawat tempur, pesawat angkut maupun pesawat helikopter. Data hasil penerbangan akan diolah di ACMI untuk kemudian ditampilkan pada saat proses evaluasi penerbangan (debrief).


Peralatan canggih ini dapat melihat manuver pesawat secara tiga dimensi disertai dengan data-data penerbangan yang telah direkam. Usai meninjau ACMI, Panglima TNI meninjau hanggar pesawat tempur Sukhoi Skadron Udara 14 yang baru selesai dibangun.


Baca juga: Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Pimpin Apel Kendaraan Dinas
Pada saat kunjungan kerja di Lanud Iswahjudi ini, Panglima TNI, Kasau dan rombongan menyempatkan diri untuk foto bersama di shelter Skadron Udara 14 dengan latar 5 pesawat tempur Lanud Iswahjudi.


Selesai melakukan kunjungan di Lanud Iswahjudi, Panglima TNI dan rombongan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Batalyon Infantri Para Raider 501/BY Madiun untuk mengecek kesiapan Ops Satgas Yonif Para Raider 501/BY Divif 2/Kostrad yang akan melaksanakan tugas Operasi Pamtas RI-PNG Mobile.


Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun

Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun
Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun

Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun
Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun

Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun
Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun

Kunjungan Kerja Panglima TNI ke Lanud Iswahjudi dan Yonif Para Raider 501/BY Madiun



Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju
Dibaca: 1 Oleh Pen Mako korpaskhas29 Jan 2021
Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju

#TNIAU
FacebookTwitterWhatsAppTelegram
Share
TNI AU. Mamuju. Satgas Korpaskhas yang dipimpin Mayor Pas Irrie Setianto bersama BNPB terus bergerak membantu pensdistribusian bantuan sosial berupa kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok kepada para warga yang menjadi korban gempa bumi di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat, Jum’at (29/01).


Dalam pelaksanaan penyaluran bantuan sosial ini dibagi menjadi beberapa tempat yakni di Desa Kabiraan, Desa Seppong, Desa Kabiraan baru Kec. Ulumanda, Kab. Majene Sulawesi Barat.


Satgas Korpaskhas dibantu dengan menggunakan jalur udara (helli) dan juga melalui jalur darat. Kegiatan distribusi bantuan secara langsung tersebut, dilaksanakan pada beberapa pusat tenda-tenda pengungsian korban bencana, posko bantuan bencana yang ada dan daerah-daerah terpencil. Antusias dan respon positif serta ungkapan terimakasih disampaikan oleh para korban bencana.


Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju

Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju
Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju

Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju
Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju

Satgas Paskhas Bersama BNPB Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Mamuju
 
PTDI hands over Super-Puma helicopters to the Indonesian Air Force, here are the specifications
The Super Puma NAS332 C1 + helicopter is a PTDI product equipped with an avionic glass cockpit accompanied by AHRS (Attitude Heading and Reference System) optical sensors and FMS (Flight Management System) technology.

Fatkhul Maskur - Bisnis.com 29 January 2021 | 22:19 WIB

1611965954791.png


Bisnis.com, JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) handed over a Super Puma NAS332 C1 + helicopter unit to the Indonesian Air Force, which was an order for the Ministry of Defense in 2019.

PT DI Commercial Director Ade Yuyu Wahyuna released the Super Puma NAS332 C1 + helicopter ferry flight which will then be operated by Air Squadron 6 Atang Sendjaja Air Force Base, Bogor, at the PTDI Rotary Wing Hangar, Bandung, West Java, Friday (29/1/2021).

"By carrying out the ferry flight, we hope that it will further facilitate the implementation and completion of the Indonesian Air Force's duties to maintain the air force of the Republic of Indonesia," said Ade Yuyu in a written statement as quoted by Antara.

Meanwhile, Commander of Air Squadron 6 Atang Sendjaja Base Lt. Col. Pnb Akhmad Mauludin Mulyono hopes that this helicopter can support the tasks of the Indonesian state and nation.

"Hopefully this aircraft can be a blessing for us to support the tasks of the Indonesian Air Force and the tasks of the Indonesian nation and state, both in operations and in training," said Lt. Col. Pnb Akhmad Mauludin.

The signing of the contract for the procurement of a Super Puma NAS332 C1 + helicopter unit was carried out on April 12, 2019 between PT DI and the Ministry of Defense and the end user, the Indonesian Air Force

The Super Puma NAS332 C1 + helicopter is a product of PT DI which is equipped with an avionic glass cockpit accompanied by AHRS ( attitude heading and reference system ) optical sensors and FMS ( flight management system ) technology .

The instruments used by pilots to set the flight plan include the path that the helicopter will pass, SAR Direction Finder to capture ELT ( emergency locator transmitter ) signals , night flight operation capabilities compatible with NVG (n Night vision Goggle ), weather radar and emergency floatation to make an emergency landing on water.

He explained that the Super Puma NAS-332 C1 + helicopter can fly for 4 hours with a maximum speed of 306 km / hour.

This helicopter, which is capable of carrying 18 troops and 3 crew (pilot, copilot, and air helmsman) is a multipurpose heavy transport helicopter that can be used for military transportation, cargo, paratroop transportation , medical evacuation, and VIP.

The Super Puma NAS-332 C1 + helicopter will be equipped with a hoist to tow or evacuate victims on the starboard side of the door. In addition, this helicopter also has a sling that functions to carry goods or tactical vehicles with a maximum load of 4.5 tons.

 
How much does this program cost in total? I mean as in the total budget

Total development cost is 8,8 trillion Won ( 7,3 billion USD). There will be 6 prototypes planned to be built and the last one will be built in Indonesia Aerospace and tested in the country according to the agreement. Indonesian IFX plane protoype will be tested by 6 test pilots specializing in fighter flight test.

Indonesian Aerospace should pay 20 % of total development cost or 1,7 trillion Won (1,5 billion USD). 60 % cost is paid by Korean Government. Korea Aerospace is responsible for 20 % cost. After development phase is over, Korea has the obligation to buy at least 120 planes while Indonesia is obligated to buy at least 48 planes.
 
Last edited:
Defense state owned companies make joint research institute. As explained by PT LEN Industry official in other occasion, this institute will improve collaboration on research between state owned defense companies. This is one step closer to finalize state owned defense companies holding with the goal to make the holding company become one of 50 biggest defense companies in the world. The institute will make joint research not only for defense equipment, but also civilian equipments as all state owned defense companies has defense and non defense products.

 
Last edited:
Lockheed Martin, Owego, New York, has been awarded a $64,266,809 supply contract for F-16 Foreign Military Sales (FMS) mission planning. This contract provides for the development, integration, test and delivery of the Joint Mission Planning System Unique Planning Component/Mission Planning Environment software updates. Work will be performed in Owego, New York, and is expected to be completed by January 2029. This contract involves FMS to Slovakia, Bulgaria, Taiwan, Morocco, Greece, United Arab Emirates, Bahrain, Chile, Colombia, Croatia, Egypt, India, Indonesia, Jordan, Korea, Oman, Pakistan, Philippines, Poland, Romania, Singapore, Slovenia and Thailand. This award is the result of a directed-source acquisition. FMS funds in the amount of $17,172,548 are being obligated at the time of award. Air Force Life Cycle Management Center, Hanscom Air Force Base, Massachusetts, is the contracting activity (FA8730-21-C-0001).




guys, what is it?
new falcon or something else
 

Latest posts

Back
Top Bottom