Nike
ELITE MEMBER
- Joined
- Mar 28, 2013
- Messages
- 13,867
- Reaction score
- 24
- Country
- Location
Loitering munition is quite devastating you know
Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
Interesting, but can we even get it tho? also Japs weapon are expensive and constitution blockedWhat's funny is that MHI's 30DX FFM offering is more promising as an affordable Destroyer alternative than a Frigate.
View attachment 674840
Kudet bang?Interesting, but can we even get it tho? also Japs weapon are expensive and constitution blocked
New Recruit
Interesting, if i'm not mistaken originally singapore are more interested in A26. But kockums were forbidden by TKMS to participate in the bid. On paper A26 should be better that type 209 variant, some even say that it's better than the german latest diesel subs like the type 218.
^^^ Maybe related to this news.
RI Punya Alugoro, Prabowo Kepincut Kapal Selam Siluman Swedia
Senin, 10 Februari 2020, 12:28 WIB
WE Online, Jakarta - Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL) resmi memiliki kapal selam baru bernama Kapal Republik Indonesia (KRI) Alugoro. Ini merupakan kapal selam pertama yang diproduksi sendiri di dalam negeri, tepatnya oleh PT PAL (Persero). Meski sudah punya Alugoro, tak salah jika Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melirik kapal selam siluman A26 milik Swedia.
RI Punya Alugoro, Prabowo Kepincut Kapal Selam Siluman Swedia
RI Punya Alugoro, Prabowo Kepincut Kapal Selam Siluman Swediam.wartaekonomi.co.id
There were pics here of Saab presentation of the A26 Submarine to the Indonesian Defence Ministry.Very nice if true.
Not sure if it's A26 (Blekinge-class) though. Could be her predecessor, Gotland-class. Hopefully it's the former.
The Swedish folks have been offering their sub since 2016.
Indonesia Jajaki Pengadaan Kapal Selam Terbaik dari Swedia
Oleh : Tempo.co
Selasa, 20 Desember 2016 15:21 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berpose dengan senjata di helikopter SAR tempur EC-725 Super Cougar pesanan Kementerian Pertahanan di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 25 November 2016. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Swedia menjajaki kemungkinan memperluas kerja sama mereka di bidang alutsista. Dari yang awalnya hanya kerja sama dalam hal pengadaan meriam dan amunisi, kali ini keduanya mempertimbangkan kerja sama pengadaan kapal salam.
Hal itu terungkap setelah penandatangan MOU antara Indonesia dan Swedia. "Kapal selam (Swedia) ditawarkan selain pesawat tempur," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu setelah penandatangan nota kesepahaman di kantornya, Selasa, 20 Desember 2016.
Sebelumnya, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menyampaikan bahwa ada tujuh program prioritas dalam road map peningkatan industri pertahanan nasional. Ketujuh program prioritas itu di antaranya adalah produksi propelan, rudal, medium tank, radar, pesawat tempur, dan kapal selam.
Kapal selam Swedia disebut-sebut salah satu yang terbaik di dunia. Salah satunya adalah HMS Gotland yang dalam uji coba di Amerika tahun 2005 disebut mampu mengalahkan kapal-kapal selam Amerika dan bahkan menembus zona berbahaya.
Ryamizard menyampaikan bahwa belum ada keputusan apa pun terkait pengadaan kapal selam tersebut. Ryamizard berkata dia diundang oleh Kemnterian Pertahanan Swedia untuk mengecek langsung teknologi kapal selam di militer mereka.
"Kalau nanti kami membeli, imbal dagang dan offset pasti akan ada juga," ujar Ryamizard mengakhiri.
ISTMAN MP
source : https://nasional.tempo.co/read/8291...-kapal-selam-terbaik-dari-swedia/full&view=ok
I would be careful about using the term 'able' here, since the term is pretty subjective in this context. Would I say we are able to transport a vast majority of ground assets from sea-to-shore? Yes. Can we currently adequately give them enough protection while they are conducting said sea-to-shore operations? Absolutely not.TNI AD Peroleh 2 Unit Kapal Baru Pengangkut Tank Leopard
01 Oktober 2020
ADRI LI masuk dinas Satangir Pusbekangad TNI AD (photo : Viva)
Menilik Dua Kapal Baru TNI AD, Ini Kemampuannya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Darat (AD) memiliki dua kapal baru yakni ADRI LI dan ADRI LII. Kapal buatan galangan PT Daya Radar Utama (DRU) itu memang tidak mempunyai sistem pertahanan yang mentereng, hanya dilengkapi dengan persenjataan CIS 150 kaliber 12.7 mm dan Senapan Mesin Ringan (SMR).
Namun, perannya amat penting bagi TNI Angkatan Darat (AD) untuk melaksanakan kegiatan pemindahan pasukan maupun logistik serta alutsista di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kapal berbobot 1.500 Dead Weight Tonnage (TWG) itu dapat digunakan untuk melayani perpindahan ke daerah-daerah terpencil dan dioperasikan oleh Satuan Angkutan Air Pusat Perbekalan Angkutan Angkatan Darat (Satangair Pusbekangad).
"Dikhususkan untuk mengangkut Tank Leopard. Karena kita TNI AD sudah punya 100 Tank Leopard tapi kita belum punya alat angkutnya, sehingga kalau latihan-latihan di daerah di Luar Jawa kita kesulitan untuk alat angkutnya. Sekarang jawabannya kapal ADRI LI dan LII ini," ujar Komandan Satangair Pusbekangad, Kolonel Cba Winarno, Selasa (29/9).
Hal tersebut ia sampaikan di atas kapal ADRI LII yang bersandar di Markas Satangair Pusbekangad, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Republika berkesempatan menaiki kapal yang baru akan diserahterimakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam waktu dekat itu.
Di dekat pintu masuk kapal, terdapat lantai besi berbentuk bulat pipih yang dapat berputar. Lantai besi bundar itu digunakan untuk memutar Tank Leopard atau transporter yang menaiki kapal tersebut untuk kemudian diparkirkan. Dengan diputar, Tank Leopard maupun transporter dapat dengan mudah keluar dari kapal saat tiba di tempat tujuan.
ADRI LII juga masuk dinas Satangir Pusbekangad TNI AD (photo : Yonbekang-4/Air)
Kedua kapal yang memiliki kapasitas untuk mengangkut delapan unit Tank Leopard dan dua unit transporter itu juga dilengkapi dengan helipad untuk pendaratan helikopter di atas pesawat. Selain itu, kapal jenis Landing Ship Tank (LST) tersebut juga dilengkapi dengan 130 kamar tidur untuk pasukan dan 67 kamar ABK. Diketahui, kapal ADRI LI dan LII masing-masingnya dapat mengangkut satu batalion.
Meski hanya dilengkapi sistem pertahanan yang tidak begitu kuat, kapal tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi canggih standar IMO. Teknologi itu membuat kapal TNI tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi kapal-kapal yang berada di sekitarnya hanya dengan memantau radar dari atas anjungan.
Armada Satangair Pusbekangad
Kapal ADRI LI dan ADRI LII melengkapi kapal-kapal yang sudah dimiliki Satangair Pusbekangad. Saat ini Satangair Pusbekangad memiliki 14 unit kapal yang memiliki bobot 150 DWT sampai 1.500 DWT. Ada pulai kompi pendarat taktis yang dilengkapi kapal kapal motor cepat (KMC), landing cruft rubber (LCR), kemudian swamp boat, dan jet ski.
"Ke depan masih banyak kapal-kapal yang akan kita bangun untuk melengkapi Satangair ini antara lain kapal yang bobot matinya lebih dari 2.000 ton, 2.500 dan 3.500 itu kapal yang serbaguna yang bisa membawa LCVP seperti kapal-kapal Angkatan Laut. Sehingga apabila tidak bisa mendarat di daerah sulit, mendarat menggunakan LCVP," terang Winarno.
Winarno menerangkan, Satangair Pusbekangad melayani perpindahan personel maupun materiil di seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, ada tiga jalur operasi yang dimiliki armada-armadanya, yakni jalur Barat sampai ke Malahayati, Aceh; jalur Tengah sampai ke Bitung, Sulawesi; jalur Timur sampai ke Merauke.
"Tugas pokok satuan ini adalah mendukung TNI AD dalam rangka pemindahan pasukan kemudian materil di seluruh NKRI khususnya di daerah terpencil yang tidak bisa dilayani oleh kapal-kapal umum," terangnya.
(Republika)
I think our Army amphibious assault capability is more able even compared to some neighbour Nations
And if combined with our navy it become way more able.TNI AD Peroleh 2 Unit Kapal Baru Pengangkut Tank Leopard
01 Oktober 2020
ADRI LI masuk dinas Satangir Pusbekangad TNI AD (photo : Viva)
Menilik Dua Kapal Baru TNI AD, Ini Kemampuannya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Darat (AD) memiliki dua kapal baru yakni ADRI LI dan ADRI LII. Kapal buatan galangan PT Daya Radar Utama (DRU) itu memang tidak mempunyai sistem pertahanan yang mentereng, hanya dilengkapi dengan persenjataan CIS 150 kaliber 12.7 mm dan Senapan Mesin Ringan (SMR).
Namun, perannya amat penting bagi TNI Angkatan Darat (AD) untuk melaksanakan kegiatan pemindahan pasukan maupun logistik serta alutsista di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kapal berbobot 1.500 Dead Weight Tonnage (TWG) itu dapat digunakan untuk melayani perpindahan ke daerah-daerah terpencil dan dioperasikan oleh Satuan Angkutan Air Pusat Perbekalan Angkutan Angkatan Darat (Satangair Pusbekangad).
"Dikhususkan untuk mengangkut Tank Leopard. Karena kita TNI AD sudah punya 100 Tank Leopard tapi kita belum punya alat angkutnya, sehingga kalau latihan-latihan di daerah di Luar Jawa kita kesulitan untuk alat angkutnya. Sekarang jawabannya kapal ADRI LI dan LII ini," ujar Komandan Satangair Pusbekangad, Kolonel Cba Winarno, Selasa (29/9).
Hal tersebut ia sampaikan di atas kapal ADRI LII yang bersandar di Markas Satangair Pusbekangad, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Republika berkesempatan menaiki kapal yang baru akan diserahterimakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam waktu dekat itu.
Di dekat pintu masuk kapal, terdapat lantai besi berbentuk bulat pipih yang dapat berputar. Lantai besi bundar itu digunakan untuk memutar Tank Leopard atau transporter yang menaiki kapal tersebut untuk kemudian diparkirkan. Dengan diputar, Tank Leopard maupun transporter dapat dengan mudah keluar dari kapal saat tiba di tempat tujuan.
ADRI LII juga masuk dinas Satangir Pusbekangad TNI AD (photo : Yonbekang-4/Air)
Kedua kapal yang memiliki kapasitas untuk mengangkut delapan unit Tank Leopard dan dua unit transporter itu juga dilengkapi dengan helipad untuk pendaratan helikopter di atas pesawat. Selain itu, kapal jenis Landing Ship Tank (LST) tersebut juga dilengkapi dengan 130 kamar tidur untuk pasukan dan 67 kamar ABK. Diketahui, kapal ADRI LI dan LII masing-masingnya dapat mengangkut satu batalion.
Meski hanya dilengkapi sistem pertahanan yang tidak begitu kuat, kapal tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi canggih standar IMO. Teknologi itu membuat kapal TNI tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi kapal-kapal yang berada di sekitarnya hanya dengan memantau radar dari atas anjungan.
Armada Satangair Pusbekangad
Kapal ADRI LI dan ADRI LII melengkapi kapal-kapal yang sudah dimiliki Satangair Pusbekangad. Saat ini Satangair Pusbekangad memiliki 14 unit kapal yang memiliki bobot 150 DWT sampai 1.500 DWT. Ada pulai kompi pendarat taktis yang dilengkapi kapal kapal motor cepat (KMC), landing cruft rubber (LCR), kemudian swamp boat, dan jet ski.
"Ke depan masih banyak kapal-kapal yang akan kita bangun untuk melengkapi Satangair ini antara lain kapal yang bobot matinya lebih dari 2.000 ton, 2.500 dan 3.500 itu kapal yang serbaguna yang bisa membawa LCVP seperti kapal-kapal Angkatan Laut. Sehingga apabila tidak bisa mendarat di daerah sulit, mendarat menggunakan LCVP," terang Winarno.
Winarno menerangkan, Satangair Pusbekangad melayani perpindahan personel maupun materiil di seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, ada tiga jalur operasi yang dimiliki armada-armadanya, yakni jalur Barat sampai ke Malahayati, Aceh; jalur Tengah sampai ke Bitung, Sulawesi; jalur Timur sampai ke Merauke.
"Tugas pokok satuan ini adalah mendukung TNI AD dalam rangka pemindahan pasukan kemudian materil di seluruh NKRI khususnya di daerah terpencil yang tidak bisa dilayani oleh kapal-kapal umum," terangnya.
(Republika)
I think our Army amphibious assault capability is more able even compared to some neighbour Nations
RBS-15, A26 is too expensive. Best we can procure is scorpene AM2000, U214, and SoryuHouse agrees to ratify Indonesia's defense agreement with Sweden
Ghina Ghaliya The Jakarta Post Jakarta / Wed, September 30, 2020 / 03:35 pm
At your command: Defense Minister Prabowo Subianto salutes journalists before his first working meeting as minister with members of House of Representatives Commission I, which oversees defense, foreign affairs, information and intelligence, at the House complex in Senayan, Central Jakarta. (JP/Dhoni Setiawan)
House of Representatives Commission I, which oversees security and foreign affairs, has given a nod to the ratification of a defense cooperation deal between Indonesia and Sweden.
During a hearing with the commission on Wednesday, Defense Minister Prabowo Subianto spoke about the urgency of House approval for the bill that would legitimize the bilateral cooperation.
“I hope the House will pass the bill into law as soon as possible,” Prabowo said.
All political party factions at the commission approved the government's proposal, paving the way for the bill to be passed into law during the nearest House plenary session.
Prabowo said the cooperation would open more opportunities for Indonesia to develop its defense industry as well as wider collaboration with Sweden.
The partnership was expected to boost bilateral ties between the two countries, with hopes that it would also bring opportunities for Jakarta and Stockholm to explore possible cooperation in other sectors.
Prabowo said the defense cooperation with Sweden would include several things, such as the exchange of information and experiences on military affairs and international maritime security as well as defense industry collaboration, such as technology transfer, joint research, joint production and joint marketing.
Indonesia and Sweden would also develop training and education in the defense and military sector as well as cooperation on issues surrounding military health care.
Defense ministers of the two countries had signed the partnership in December 2016, and the Swedish government has ratified the agreement.
Read more: https://www.thejakartapost.com/news...indonesias-defense-agreement-with-sweden.html.
^^^ Maybe related to this news.
RI Punya Alugoro, Prabowo Kepincut Kapal Selam Siluman Swedia
Senin, 10 Februari 2020, 12:28 WIB
WE Online, Jakarta - Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL) resmi memiliki kapal selam baru bernama Kapal Republik Indonesia (KRI) Alugoro. Ini merupakan kapal selam pertama yang diproduksi sendiri di dalam negeri, tepatnya oleh PT PAL (Persero). Meski sudah punya Alugoro, tak salah jika Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melirik kapal selam siluman A26 milik Swedia.
RI Punya Alugoro, Prabowo Kepincut Kapal Selam Siluman Swedia
RI Punya Alugoro, Prabowo Kepincut Kapal Selam Siluman Swediam.wartaekonomi.co.id
Soryu got kicked?RBS-15, A26 is too expensive. Best we can procure is scorpene AM2000, U214, and scorpene