What's new

Indonesia Defence Forum

117337609_591224718234981_3489106005202335094_n.jpg
117537469_591224754901644_3438543358403193726_n.jpg
117302604_591224784901641_3346581630033896016_n.jpg
117310285_591224811568305_7639882737639060456_n.jpg
117223815_591224834901636_6157098138387366240_n.jpg
 
. .
KRI Pulau Rupat 712 Gelar Pengoperasian Wahana PAP-104 MK-IV

13 Agustus 2020




KRI Pulau Rupat 712, kapal anti ranjau Tripartite class (photo : Satran)


Guna meningkatakan profesionalisme prajurit dalam mengawaki Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), Komandan Satuan Kapal Ranjau Kolonel Laut (P) Cecep Hidayat memerintahkan prajurit KRI Pulau Rupat-712 untuk menggelar latihan serta pemanasan pesawat PAP 104 MK IV kepala Kamera yang dilaksanakan di kolam basin Koarmada II, Selasa (11/8).






Wahana Poisson Auto Propulsion PAP 104 MK IV merupakan kendaraan bawah air yang dimiliki KRI Pulau Rupat (PRP-712), berfungsi untuk mengidentifikasi target atau ranjau yang terdeteksi oleh Sonar TSM 2022. Dalam tahap identifikasi, pesawat ini dilengkapi dengan kamera bawah air.



12-Tingkatkan-Profesionalisme-KRI-Pulau-Rupat-712-Gelar-Pengoperasian-Pesawat-PAP-104-MK-IV.1-1.jpg



Kapal Tripartite class ini dilengkapi ROV (Remotely Operated Vehicle) ECA PAP 104 Mk 4 (photos : TNI AL)

Selain berfungsi untuk identifikasi, PAP 104 MK IV juga berfungsi sebagai kendaraan untuk kepentingan netralisasi (Mine Disposal Vehicle). Untuk kepentingan netralisasi, kendaraan ini mampu membawa BOM PAP seberat 126.5 Kg yang selanjutnya akan di release dan didekatkan dengan target sampai dengan kedalaman 300 m.






Pengoperasian PAP 104 MK IV dapat dikontrol dari kapal melalui LCC (Local Control Console) di buritan maupun MCC (Main Control Console) di CIC. Pengendalian dari jarak jauh dengan menggunakan kabel Coaxial sepanjang maksimal 1000 m.



117642237_2645324485731618_2244719556303057676_o.jpg



Dansatran menyampaikan “Pelatihan yang dilaksanakan ini sebagai tindak lanjut dari himbauan Pangkoarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto dalam upaya mempertahankan kondisi teknis pesawat, juga untuk meningkatkan profesionalisme prajurit KRI PRP-712 sehingga mampu menjawab semua tuntutan tugas yang diberikan kedepan, khususnya dalam operasi peperangan ranjau”, pungkas Cecep – sapaan akrab Dansatran Koarmada II.

(KoArmada2)
 
. . . . . . .
Emang sales nih orang. Tapi kok statement kayak lesu gitu..
Because he's an obvious Oui-a-boo. Don't get me wrong I am aware I come off as a Free-a-boo but I'm not going to go as far as shilling for a currently problematic aircraft for the sake of it coming from one country (i.e. the KC-46).

The most bewildering post he made was the one about the Aster series, and the way he worded it implies that we should not buy it because you need EU consortium approval.

And then what Alman? You want us to wait until France develops it's own unique HIMAD system? By your logic we should just get the American Patriot/SM series, at the very least we would only have to be dealing with the US and not like 3-4 countries. Or does your friends at MBDA and Thales not let you say that?
 
Last edited:
.
Btw..

Old news

New Pihak ketiga for Israeli defence product?
Barak 8, Spyder, Derby, and Elbit JHMCS please?!
 
. . . . .
Back
Top Bottom