What's new

Indonesia Defence Forum

Pretty sure it's mostly a lack of ammunition issue.
i'm really glad if just some ammunution issue, at least the system not broken, but thats 2018 issue, so its an outdated issue and i quite optimistic those guns have better readyness today

upload data yang klasifikasi nya biasa silahkan saja di posting tapi kl kalsifikasinya rahasia walaupun sudah ada yang latah memposting lebih baik jgn ikut latah memposting pula lebih..lebih bila berita itu lama bisa menimbulkan kesimpang siuran keresahan kejang..kejang ke gagalan dalam menalar khayalan terlalu berlebihan shudzon dll....wkwkwkwkwk

but well gues u guys only need something to argue with right either way there is nothing to talk about

FYI right now we have overcome this problem either is sdm issue or sarpas issue that we have back than and the number is surely increasing

oh iya ada yang nyinggung medium tank ndak berkelanjutan ya semoga proyek madium tank puna male dan kfx ttp bisa berjalan dan sesuai rencana couse thare a lot of thing turn bad out there..

yes those should be classified quite sensitive afterall but i'm glad its just old data from 2018, i'm sure those data outdated for today standard , with current MoD i'm quite optimistic their readyness increase much,

with the increasing defence budget hope there is some solution for KFX project, will it be continue or just abandon the project and go for another aircraft
 
Are Japan-USA have submarine detection link in our seas? Are our side is noticed by US or not?
IMG-20200626-WA0031.jpg
 
76 mm mountain gun is quite outdated
I mean, its the only one Pindad can produce. Until you have a reliable source of 155mm shells, you'd basically see limited readiness all the time.
 
i'm really glad if just some ammunution issue, at least the system not broken, but thats 2018 issue, so its an outdated issue and i quite optimistic those guns have better readyness today



yes those should be classified quite sensitive afterall but i'm glad its just old data from 2018, i'm sure those data outdated for today standard , with current MoD i'm quite optimistic their readyness increase much,

with the increasing defence budget hope there is some solution for KFX project, will it be continue or just abandon the project and go for another aircraft

Well I don't want to burst the bubble but as long as the budget for harwat only get muuuuuch less than required, this will never end.
And it is not about lack of ammunition. Also SDM to taking care of the weapon system. Remember the case bahasa inggris skill?
Or (I don't know if already posted here) the qualified crews that only learnt once about harwat of relatively new KRI and how difficult it is to get the new and qualified people to replace them.

People usually love about procurement things and asking more and more money for that but don't care if those shiny toys soon becoming useless if no budget to get new parts.
 
TAKTIK PEPERANGAN ANTI KAPAL SELAM DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KAPAL SELAM INDONESIA DIANTARA NEGARA KAWASAN

0 33
Share

Tercatat beberapa negara di Kawasan telah mengembangkan kekuatan armada kapal selam yang dalam decade terakhir menunjukkan perkembangan yang siknifikan dalam jumlah dan kemampuannya. Perkembangan teknologi peperangan kapal selam di kawasan juga tercatat sangat pesat, bahkan beberapa negara telah mengembangkan kapal selam dengan tenaga nuklir, yang sudah barang tentu akan memiliki kemampuan yang lebih unggul dari kapal selam konfensional.

Saat ini kapal selam negara-negara kawasan telah mengembangkan teknologi AIP (Air Independent Propulsion) yaitu suatu teknologi yang memiliki keunggulan lebih senyap dibandingkan dengan kapal selam diesel listrik konfensional dan mampu menyelam dibawah air lebih lama.

Selain itu, Fahribi juga menjelaskan mengenai pola taktik tempur seperti apa yang relevan untuk diterapkan di Perairan Kepulauan Indonesia dihadapkan pada area kerawanan dan choke point, konstelasi geografis dan kontur laut. Pengembangan teknologi pesawat tanpa awak UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang diintegrasikan dengan MAD (Magnetic Anomaly Detection) untuk mengoptimalkan kemampuan deteksi bawah air sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman kapal selam kedepan.

Diakhir paparannya, Letkol Laut (P) Ahmad Fahribi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla menyatakan bahwa saat ini kapal selam adalah senjata paling strategis di dunia yang dapat memberikan efek deterrence yang dampaknya sangat signifikan terhadap kekuatan maritim negara-negara yang mengoperasikannya di era perang generasi 4.0. Berbeda dengan perang dunia ke-I yang mengedepankan tank dan perang dunia ke-II pesawat udara. Kemampuan ketahanan untuk bertahan di bawah permukaan laut membuat kapal selam sangat sulit dideteksi sehingga terjaga kerahasiaannya.

Dari konstelasi geografis, peran, fungsi dan tugas TNI Angkatan Laut serta kemampuan peperangannya, maka TNI Angkatan Laut harus memiliki kesenjataan strategis dan memiliki daya tangkal yang tinggi berupa alutsista, antara lain jenis Kapal Selam dan jenis Kapal Kombatan lainnya. Saat ini Indonesia telah membangun kekuatan armada kapal selam yang akan meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia.

https://dnewsradio.com/taktik-peper...apal-selam-indonesia-diantara-negara-kawasan/

WhatsApp-Image-2020-06-25-at-09.00.32.jpeg


Look at this paper

https://www.japcc.org/unmanned-air-systems-in-nato-anti-submarine-warfare-asw/

Hope they can try to propose a new system to LIPI and BPPTN the one with fully Indonesia requirement input and found suitable partner for development

UAV/UAS had a clear advantage over manned platform as they are more persistent in long term operation and usually got more quiter engine to operate them
 
TAKTIK PEPERANGAN ANTI KAPAL SELAM DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KAPAL SELAM INDONESIA DIANTARA NEGARA KAWASAN

0 33
Share

Tercatat beberapa negara di Kawasan telah mengembangkan kekuatan armada kapal selam yang dalam decade terakhir menunjukkan perkembangan yang siknifikan dalam jumlah dan kemampuannya. Perkembangan teknologi peperangan kapal selam di kawasan juga tercatat sangat pesat, bahkan beberapa negara telah mengembangkan kapal selam dengan tenaga nuklir, yang sudah barang tentu akan memiliki kemampuan yang lebih unggul dari kapal selam konfensional.

Saat ini kapal selam negara-negara kawasan telah mengembangkan teknologi AIP (Air Independent Propulsion) yaitu suatu teknologi yang memiliki keunggulan lebih senyap dibandingkan dengan kapal selam diesel listrik konfensional dan mampu menyelam dibawah air lebih lama.

Selain itu, Fahribi juga menjelaskan mengenai pola taktik tempur seperti apa yang relevan untuk diterapkan di Perairan Kepulauan Indonesia dihadapkan pada area kerawanan dan choke point, konstelasi geografis dan kontur laut. Pengembangan teknologi pesawat tanpa awak UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang diintegrasikan dengan MAD (Magnetic Anomaly Detection) untuk mengoptimalkan kemampuan deteksi bawah air sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman kapal selam kedepan.

Diakhir paparannya, Letkol Laut (P) Ahmad Fahribi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla menyatakan bahwa saat ini kapal selam adalah senjata paling strategis di dunia yang dapat memberikan efek deterrence yang dampaknya sangat signifikan terhadap kekuatan maritim negara-negara yang mengoperasikannya di era perang generasi 4.0. Berbeda dengan perang dunia ke-I yang mengedepankan tank dan perang dunia ke-II pesawat udara. Kemampuan ketahanan untuk bertahan di bawah permukaan laut membuat kapal selam sangat sulit dideteksi sehingga terjaga kerahasiaannya.

Dari konstelasi geografis, peran, fungsi dan tugas TNI Angkatan Laut serta kemampuan peperangannya, maka TNI Angkatan Laut harus memiliki kesenjataan strategis dan memiliki daya tangkal yang tinggi berupa alutsista, antara lain jenis Kapal Selam dan jenis Kapal Kombatan lainnya. Saat ini Indonesia telah membangun kekuatan armada kapal selam yang akan meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia.

https://dnewsradio.com/taktik-peper...apal-selam-indonesia-diantara-negara-kawasan/

View attachment 644964

Look at this paper

https://www.japcc.org/unmanned-air-systems-in-nato-anti-submarine-warfare-asw/

Hope they can try to propose a new system to LIPI and BPPTN the one with fully Indonesia requirement input and found suitable partner for development

UAV/UAS had a clear advantage over manned platform as they are more persistent in long term operation and usually got more quiter engine to operate them
im still not have clear picture how UAV will help in ASW operation but this
upload_2020-6-27_13-26-52.png

saab-bonefish-624x416.jpg

we wasted so much potential with this platform , i dont know the latest development of this USV , even something as big as X-18 tankboat could be a good platform for USV , i hope we will heard a good news about this USV in the future , mugi mugi pamen dan pati di AL makin visioner seperti AD .
 
im still not have clear picture how UAV will help in ASW operation but this
View attachment 644975
saab-bonefish-624x416.jpg

we wasted so much potential with this platform , i dont know the latest development of this USV , even something as big as X-18 tankboat could be a good platform for USV , i hope we will heard a good news about this USV in the future , mugi mugi pamen dan pati di AL makin visioner seperti AD .

The idea is to have long Range patrol UAV (MALE or HALE) and equipped them with ASW suite and equipment like MAD, suonobuoy sensor launcher, and so on. This to supplement manned high end ASW platform like Poseidon, they mostly Will act as hunting group pack with manned platform perform as the head unit
 
Still no leaning decision on awacs eh? I don't even see any rumour about it
 
Back
Top Bottom